Flourin (F)
Klorin (Cl)
Bromin
(Br)
Iodin (I)
Astatin
HALOGEN (At)
Asal Kata Halogen
Halogen berasal bahasa yunani yang
berarti “ pembentuk garam”
1. Kereaktifan Halogen
Halogen memiliki 7 elektron valensi, halogen lebih mudah untuk
menyerap 1 elektron dibandingkan melepaskan 7 elektron ketika
bereaksi dengan unsur lain.
Kereaktifan berkurang dari F ke I
Karena jari-jari atom semakin bertambah sehingga daya tarik inti
terhadap elektron yang akan masuk semakin lemah
Halogen Kereaktifan
F2 Sangat reaktif, berbahaya
Cl2 Mudah membentuk senyawa
Br2 Memerlukan panas untuk membentuk
senyawa
I2 Memerlukan panas untuk membentuk
senyawa
A.3 Sifat Kimia
2. Daya oksidasi halogen
Daya oksidasi halogen berkurang dari F ke I
Daya reduksi ion halida (X-) bertambah dari F ke I
Hal ini dapat dijelaskan dengan nilai potensial reduksi
(E) halogen tersebut
F2 ( g ) 2e 2 F(aq ) E 2,17 V
Cl 2 ( g ) 2e 2Cl ( aq ) E 1,36 V
Br2 ( g ) 2e 2 Br ( aq ) E 1,06 V
I 2 ( g ) 2e 2 I ( aq ) E 0,54 V
3. Reaksi pendesakan
2 Na ( s ) Cl 2( g ) 2 NaCl ( s )
2 Fe( s ) 3Cl 2( g ) 2 FeCl3( s )
2. Reaksi dengan hidrogen
Semua halogen bereaksi dengan hidrogen
membentuk hidrogen halida (HX) atau asam
halida
Contoh :
H 2 ( g ) Cl 2( g ) HCl ( g )
Fluorin dan klorin bereaksi hebat disertai
ledakan,tetapi bromin dan iodine bereaksi
lambat.
3. Reaksi dengan non logam dan metaloid tertentu:
Unsur halogen dapat bereaksi dengan silikon dan boron
membentuk senyawa silikon tetrahalida dan boron
trihalida.
Si + 2X2 SiX4
Halogen juga dapat reaksi non logam lain seperti P, C,
O dan S membentuk non-logam halida.
C(s) + 2Cl2(g) CCl4(l) [reaksi memerlukan panas]
Halogen dapat bereaksi dengan Fosforus, arsen dan
antimon yang akan manghasilkan trihalida jika halogen
terbatas dan pentahalida jika halogen berlebihan.
2P(s) + 3Cl2(g) 2PCl3(g) [Pemanasan fosfor dalam aliran
lambat klorin]
4. Reaksi dengan air
Flourin bereaksi hebat dengan air membentuk HF
dan gas Oksigen.
2 F2 ( g ) H 2O( g ) 4 HF( g ) O2 ( g )
Halogen lain bereaksi secara disproporsionasi
dengan air membentuk asam halida dan asam
oksihalida.
Contoh : X 2 H 2 O HX HXO
Cl 2 H 2 O HCl HClO
5. Reaksi dengan basa
Flourin dengan basa bereaksi membentuk oksigen
diflourida dan ion flourida.
2F2(g) + OH-(aq) OF2(g)+ 2F-(aq) + H2O(l)
Klorin, bromin dan iodin bereaksi dengan basa
membentuk ion hipohalit (OX-) dan ion halida (X-)
Cl2(g) + 2OH-(aq) OCl- (aq)+ Cl-(aq) + H2O(l)
Ion hipohalit yang dapat mengalami disproporsionasi
lagi menjadi ion halat dan ion halida, jika basanya
dipanaskan:
3OCl- (aq) ClO3- (aq)+ 2Cl- (aq)
6. Reaksi antar halogen
Antar halogen dapat bereaksi membentuk
senyawa antar halogen dengan rumus:
X 2 nY2 2 XYn
Cl2 F2 2ClF
I 2 3Cl 2
5. Kelarutan Halogen
• Halogen lebih mudah larut dalam pelarut non polar
seperti karbon tetraklorida dan kloroform.
Kelarutan dalam air
F2
Cl2
Br2
Kelarutan dalam air
I2 berkurang
Kelarutan dalam air
I 2 ( s ) I ( aq ) I 3( aq )
Ion Poliiodida mudah terurai kembali menjadi
I2
6) Sifat asam
Asam dari
Halogen
Asam
Halida (HX)
Asam
oksihalogen
(HXO)
6.1 Asam halida
Asam halida terdiri dari HF,HCl, HBr dan
HI.
1) Kekuatan asam bergantung pada
kemudahan senyawa halida untuk
memutuskan ikatan antara H dan X.
Urutan kekuatan asam halida :
HF<HCl<HBr<HI
HF tergolong asam lemah, dan HCl, HBr
dan HI asam kuat
2.)Titik didih asam halida