Fournier’s Gangrene
Fournier gangren pertama kali ditemukan pada tahun 1883, oleh ahli penyakit kelamin asal
Perancis Jean Alfred Fournier.
Gangren Fournier adalah penyakit akut, progresif cepat,dan berpotensi fatal, mempengaruhi
genitalia eksterna, daerah perineal atau perianal, yang umumnya menyerang pria, tetapi bisa
juga terjadi pada wanita dan anak-anak
Penyakit ini merupakan kedaruratan di bidang urologi karena onsetnya berlangsung sangat
mendadak, cepat berkembang, bisa menjadi gangrene yang luas, dan menyebabkan septikemia
Tanda kardinal: Onset mendadak, cepat berkembang menjadi gangrene, dan tidak diketahui
penyebab yang pasti
Anatomi
5 fascia yang terlibat: 1. fascia Colles, 2. fascia Dartos, 3. fascia Buck ’s,
4. fascia Scarpa’s, 5. fascia Camper’s.
Anatomi
Fascia Colles adalah fascia yang terletak di anterior triangle dari perineum.
Fascia Dartos adalah kelanjutan dari fascia colles yang mengarah ke penis dan sokrotum.
Fascia Bucks terletak di bawah fascia dartos yang menutupi corpora penis.
Fascia Camper adalah fascia yang melapisi dinding dalam dari abdomen.
Fascia Scarpa adalah fascia yang bergabung dengan fascia colles ke inferomedial.
Etiologi
Etiologi Fournier’s Gangrene pada awalnya adalah idiopatik, tetapi setelah
dilakukan penelitian lebih lanjut ditemukan beberapa sumber infeksi
Fokus infeksi paling umum : gastrointestinal (30-50%), diikuti oleh
saluran genitourinari (20-40%), gynaecological (10-30%) dan luka kulit
(20%)
Gangguan sistemik komorbid yang tersering adalah diabetes mellitus dan
penyalahgunaan alkohol, keganasan, penggunaan steroid kronis, sitotoksi
kobat-obatan, penyakit limfoproliferatif, malnutrisi, dan HIV
Idiopathic
Gram-negative
• E. coli
• Klebsiella pneumoniae Anaerobes
• Pseudomonas aeruginosa • Peptococcus
• Proteus mirabilis • Fusobacterium
• Enterobacteria • Clostridium perfringens
Gram-positive Mycobacteria
• Staphylococcus aureus Mycobacterium tuberculosis
• Beta Hemolytic Streptococcus Group B
• Streptococcus faecalis Yeasts
• Staphylococcus epidermidis Candida albican
Patogenesis
Fournier gangren pada pria umur 32 tahun dengan riwayat nyeri testis dan infeksi kulit.
Pada foto polos radoiografi anteroposterior menunjukkan tanda radiolusen (panah) dalam jaringan lunak yang melapisi daerah
skrotum dan perineum yang dapat dicurigai sebagai emfisema subkutan
USG skrotum : terdapat
gambaran gas di dalam
dinding skrotum yang dapat
terlihat sebelum klinis
krepitasi. Bisa juga terdapat
hidrokel unilateral atau
bilateral.
Fournier gangren pada seorang pria 61 tahun dengan pembengkakan skrotum, nyeri, dan kemerahan yang bersama
dengan nyeri perut. CT-scan kontrast yang diperbesar menunjukkan skrotum yang mengandung fokus gas (Panah
gambar a) Pada daerah sisi kanan dan kiri terjadi perluasan pada daerah perineum dan jaringan subkutan dari daerah
medial kanan di region glutealis melalui fasia Colles (panah gambar b).
Results published in the articles shows that a score >9has 75% of death and patients with a score <9 were associated with
78% of survival.
Other series of patients analyzed with the same score shows FGSI >10.5 is associated with 96% of death and <10.5 96%
of survival
Terapi