Anda di halaman 1dari 20

TITRASI ASAM BASA

BIPROTIK DAN MONOPROTIK


1. ALFIDA BELLA VIRNANDA (01)
2. ERVINA DEWI WIDYASTUTI (07)
PPT
Contents

TUJUAN TEORI SKEMA PROSEDUR PEMBAHASAN


PERCOBAA KESELAMATA KESIMPULAN
N
N
TUJUAN
01  Dapat menentukan konsentrasi suatu larutan
melalui titrasi beserta standarisasinya
 Dapat mengetahui perbedaan antara titrasi
biprotik dan monoprotik
 TEORI TITRASI ASAM BASA
Titrasi asam basa adalah penentuan kadar suatu
larutan basa dengan larutan asam yang diketahui
kadarnya atau sebaliknya, kadar suatu larutan
asam dengan larutan basa yang diketahui, dengan
didasarkan pada reaksi netralisasi.

STANDARISASI
Standardisasi larutan merupakan proses saat
konsentrasi larutan standar sekunder ditentukan
dengan tepat dengan cara mentitrasi dengan larutan
standar primer. Titran(zat yang menitrasi) atau
titer(zat yang dititrasi) adalah larutan yang
digunakan untuk mentitrasi (biasanya sudah
diketahui secara pasti konsentrasinya).
 ISTILAH DALAM TITRASI

1
Titran = Larutan yang diketahui
konsentrasinya biasanya berada pada buret

Titrat = Larutan yang akan dicari


konsentrasinya, biasanya berada di bawah
pada erlenmeyer
2

3
Indikator = Larutan yang akan
memberikan warna sesuai

4
Titik Akhir Titrasi = Kondisi dimana
titrasi sudah harus dihentikan

5
Titik Ekuivalen = Kondisi dimana titrat
sudah habis bereaksi dengan titran
 ISTILAH DALAM TITRASI

6 L. Standart sekunder = Larutan yang digunakan


sebagai titran suatu sampel, biasanya memiliki
BM yang kecil dan kurang stabil

L. Standart primer = Larutan yangdigunakan


untuk mentitrasi larutan standar sekunder. 2
Biasanya memiliki BM yang cukup besar, tidak
higroskopis, dan stabil
 TITRASI BIPROTIK DAN MONOPROTIK

MONOPROTIK BIPROTIK

Titrasi yang
dilakukukan Titrasi yang dilakukan
dengan single secara bertahap
metode,

Biasanya sampel Biasanya sampel


yang digunakan
merupakan
adalah campuran
senyawa tunggal senyawa
 Alat dan Bahan Percobaan

ALAT BAHAN
Buret Dinatrium tetra boraks
Erlenmeyer 250 mL Campuran larutan natrium karbonat dan natrium
bikarbonat (NaHCO3 & Na2CO3 )
Labu ukur 100 mL NaOH
Pipet seukuran 25 mL HCl
Pipet tetes Indikator : fenol ftalein (pp),
Gelas kimia 100 mL dan 250 mL Indikator : metal merah (mm),
Ball pipet Indikator : methyl orange (mo)

Neraca analitik
Kaca arloji
 
Spatula
 
Batang pengaduk
 
Klem dan statif
 
Corong
TITRAT

INDIKATOR MM

TITRAT +
INDIKATOR
TITRASI
TITRAN

 SKEMA PERCOBAAN TITRASI MONOPROTIK


WARNA LARUTAN
BERUBAH

*Titran HCl untuk titrasi


VOLUME TITRAN sampel (NaOH) dan boraks
DICATAT
 SKEMA PERCOBAAN TITRASI BIPROTIK

TITRAT
1 TITRAT 2
INDIKATOR PP INDIKATOR MO

TITRAT + TITRASI
TITRAT + TITRASI TITRAN
TITRAN INDIKATOR
INDIKATOR

WARNA LARUTAN VOLUME TITRAN


WARNA LARUTAN VOLUME TITRAN
DICATAT
BERUBAH
DICATAT BERUBAH

*Titran HCl untuk titrasi sampel (Na2CO3 dan NaHCO3 )


 DATA PERCOBAAN TIRASI MONOPROTIK

STANDARISASI HCl DENGAN BORAKS 0,1N


Percobaan Volume boraks (mL) Volume HCl (mL)
1. 25 13,2
2. 25  13,2
3. 25 13,5

TITRASI LARUTAN SAMPEL (NaOH) DENGAN HCL

Percobaan Volume NaOH sample Volume HCl (mL)


(mL)
1 10  20,8
2 10  20,9
3 10 21
 DATA PERCOBAAN TIRASI BIPROTIK
Titrasi Campuran dengan HCl 0,1N
DENGAN INDIKATOR PP
Percobaan Volume boraks (mL) Volume HCl (mL)
1. 25 16
2. 25  16
3. 25 18,8

DENGAN INDIKATOR MO

Percobaan Volume NaOH sample Volume HCl (mL)


(mL)
1 25 27,6
2 25 27,4
3 25 27
 PERHITUNGAN
1. Standarisasi Larutan baku HCl dengan boraks
• Diket : Na2B4O7 + 2HCl  2NaCl + 4H3BO3 + 5H2O

N Na2B4O7 = 0,1 N  Mencari Normalitas HCl


V Na2B4O7 = 25 ml
V HCl rata2 =133 ml NA X VA = NB X VB
W Na2B4O7 = 1,9069 gram NA X 133 = 0,1 X 25
Mr Na2B4O7 = 381 NA = 0,187 N

2. Titrasi Sampel NaOH dengan HCl


• Diket :
NaOH + HCl  2NaCl +NaCl + H2O
V HCl = 20,9 ml
 Mencari Normalitas NaOH
V NaOH = 10 ml
N HCl = 0,187 N
NA X VA = NB X VB
0,187 X 20,9 = NB X 10
NB = 0,392 N
 PERHITUNGAN
1. Titrasi Sampel karbonat-bikarbonat
I. Na2CO3 + HCl  NaCl + NaHCO3 (PP)

(Reaksi ion ) : CO3-2 + H+  H CO3- (PP)

II. NaHCO3 + HCl  H2O + CO2 (MO)

(Reaksi ion) : HCO3- + H+  H2O + CO2 (MO)


 [Na2CO3] =  [NaHCO3] =

[Na2CO3] = = 0,067 M [NaHCO3] = = 0,045 M

 Ket : V pada percobaan ke-3 tidak


dipakai karena hasilnya cukup jauh.
 MSDS

r iu m s Dapat terjadi iritasi,penyerapan


at
Din orak diikuti mual,muntah dan sesak.
ab
tetr Dapat menyebab iritasi dan
terbakar. Berbahaya jika tertelan
serta menghirup uap ataupun
asapnya.

Dapat terjadi iritasi,mual dan


muntah.
Dapat menyebabkan iritasi dan luka
bakar. Berbahaya jika tertelan serta
menghirup uap/debunya.

Dapat menyebabkan cedera kornea dan iritasi parah,mata dan luka bakar. Pada kulit
menyebabkan iritasi dan luka bakar,terutama jika kulit basah/lembab. Jika
tertelan/termakan maka dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan. Berbahaya
jika terhirup maka akan terjadi iritasi saluran pernapasan dengan rasa nyeri terbakar
pada hidung,tenggorokan,batuk dan sesak napas.(jika berkepanjangan /berulang
maka dapat terjadi mimisan,hidung tersumbat dan nyeri pada dada).
 MSDS INDIKATOR

Indikator (MM) Indikator (MO)


Indikator (PP)

Dapat menyebabkan iritasi Dapat menyebabkan iritasi mata,iritasi Dapat menyebabkan iritasi
mata,iritasi kulit,iritasi saluran kulit,iritasi saluran pencernaan dan iritasi mata,kontak kulit akan terjadi
pernafasan,iritasi gastrointestinal pernafasan berbahaya jika tertelan,terhirup dan iritasi ringan dalam waktu
dengan mual, muntah dan diare. terserap melalui kulit. lama,iritasi saluran pencernaan
Dapat menyebabkan iritasi saluran disertai mual dan muntah, jika
pernafasan. Dan menyebabkan terhirup akan menimbulkan iritasi
cedera ginjal. mata dan hidung.
 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Untuk keselamatan kerja ini dengan sehat dan aman, kita harus
menggunakannya dengan hati-hati. Membersihkan wadah bekas
yang telah digunakan, dan kemudian menyimpan larutan dalam
wadah tertutup. Simpan di tempat sejuk dan kering. Tempatkan
dalam wadah tertutup. Jangan biarkan air masuk ke dalam
wadah dan gunakan dengan ventilasi yang cukup. Kurangi
pembentukan dan penumpukan debu. Jaga agar wadah tertutup
rapat. Jangan sampai terkena ke kulit atau mata. Lindungi dari
kelembaban saat menyimpan.

PEMBAHASAN K3
 PEMBAHASAN

Monoprotik Biprotik
Salah satu contoh titrasi monoprotik Salah satu contoh titrasi biprotik ialah
ialah titrasi sampel NaOH dengan titran titrasi sampel karbonat bikarbonat
HCl. Titran HCl merupakan larutan dengan titran HCl. Titrasi dilakukan
standart sekunder yang mana harus di secara bertahap, titrasi yang pertama
standarisasi terlebih dahulu dengan untuk menentukan kadar karbonat
larutan standar primer. Larutan standart dalam campuran menggunakan
primer unutk HCl digunakan larutan indikator pp (perubahan warnanya dari
Dinatrium tetraboraks. merah muda menjadi tidak berwarna)

Baik dalam standarisasi maupun titrasi Titrasi yang kedua untuk menentukan
dilakukan percobaan secara triplet agar kadar bikarbonat menggunakan
mendapatkan hasil yang maksimal. Saat indikator mo (kuning-jingga lemah).
proses titrasi. Berdasarkan data yang di Dalam proses titrasi didapatkan hasil
dapat, angkanya cukup stabil dan yang melenceng, sehingga hasil tersebut
perbedaannya tidak terlalu jauh. Dalam tidak dimasukkan ke dalam perhitungan.
proses juga harus mengutamakan
keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP.

Title Title
 KESIMPULAN

Titrasi asam basa dibedakan menjadi 2 yaitu titrasi monoprotik


dan bioprotik. Untuk keakuratan dalam data yang didapat,
sebaiknya titrasi diulang sebanyak 3x. Jika semisal didapatkan
hasil yang menyimpang, sebaiknya titrasi diulang agar tingkat
keakuratan lebih tinggi. Dalam praktikum harus selalu
memperhatikan K3 dan memahami msds dari setiap bahan. APD
juga harus lengkap mulai dari masker, jas lab, sarung tangan, dan
kacamata pelindung jika berhubungan dengan bahan kimia yang
pekat.

KESIMPULAN
Add text
THANK YOU
For your
attention

Anda mungkin juga menyukai