Anda di halaman 1dari 74

METODOLOGI PENELITIAN

KEBIDANAN
• Bila peneliti telah menetapkan
untuk melakukan penelitian 
sebelum dilaksanakan 
rancangan penelitian.
• Usulan penelitian (research
proposal)  rancangan penelitian
tertulis yg bersifat formal.
• Sistematika usulan penelitian
sangat bervariasi meskipun
substansinya sama
Sistematika
• Disusun menurut format Karya
Tulis Ilmiah/Skripsi yang
ditetapkan.
• Menunjukkan kesahihan
metodologi, ketajaman
penalaran dan kedalaman
penguasaan teori.
• Menunjukan keruntutan
pemikiran, kecermatan,
perumusan masalah, batasan
penelitian, dan kesimpulan
Proposal
• BAGIAN AWAL
• Bagian awal usulan penulisan terdiri atas :
– Halaman sampul depan
– Halaman sampul dalam
– Halaman persetujuan
– Halaman penetapan panitia penguji
– Halaman originalitas
– Halaman daftar isi
– Halaman daftar tabel
– Halaman daftar gambar
– Halaman daftar lampiran
Proposal
• BAGIAN INTI
– BAB 1 PENDAHULUAN
• 1.1 Latar Belakang
• 1.2 Rumusan masalah
• 1.3 Tujuan penelitian
• 1.4 Manfaat penelitian
– BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
– BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
– BAB 4 METODE PENELITIAN
Proposal
• BAGIAN AKHIR
• Daftar pustaka
• Lampiran
• Jadwal Kegiatan
• Rincian Biaya
• Penjelasan dan Informasi (Informed
Consent)
Judul Penelitian
• Membuat judul usulan penelitian
bukanlah hal yg mudah
• Syarat pembuatan judul:
1. Hrs menggambarkan
keseluruhan isi penelitian yg
direncanakan
2. Ditulis dlm kalimat/frase yg
sederhana & tdk terlalu panjang
3. Tidak menggunakan singkatan
kecuali yg baku
Judul:
 ± 18 Kata
 SPOK: Object penelitian/ unit
analysis sebelum Keterangan
(Tempat & Waktu)
 Metode/ rancangan yg digunakan
 Apa (Variabel) yg diteliti
 Ada intervensi/tidak
 Waktu (Kapan)
 Tempat penelitian dilakukan….
Misal :
1. Deskriptif : Studi tentang
penatalaksanaan… Pada… Di…
Tahun…
2. Assosiatif : Hubungan Antara …(Var.X/
1 or >) DENGAN …(Var.Y/ 1 or >) Pada
… Di … Tahun …
3. Komparasi: Perbedaan ……..Antara …
(Var.Y1/ 1 or >) DENGAN … (Var.Y2/ 1
or >)….. Di …… Tahun ……
4. Eksperimen: PENGARUH …(Var.X1/ 1
or >) TERHADAP … (Var.Y/ 1 or >)
Pada ….. Di …… Tahun ……
PENDAHULUAN
• LATAR BELAKANG MASALAH
• PERUMUSAN MASALAH
• TUJUAN PENELITIAN
• MANFAAT PENELITIAN
LATAR BELAKANG
• Langkah awal dlm penulisan
usulan penelitian 
IDENTIFIKASI MASALAH

Perlu dipilih Topik yang menarik &


layak untuk diteliti
Con’t
• Dlm latar belakang masalah
peneliti berusaha meyakinkan
pembaca bahwa penelitian yg
diusulkan memang penting &
diperkirakan dpt memberikan
kontribusi teoritik/praktis bagi
kebijakan & pel kesh,
pencegahanpenyakit or
peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
Isi latar belakang:
• Alasan peneliti untuk melakukan
suatu penelitian dgn cara:
1. Menjelaskn konteks penelitian
2. Mendiskripsikan masalah
penelitian
3. Menjelaskan bagaimana &
mengapa masalah tersebut perlu
diteliti.
Kriteria masalah
• Masalah terjadi apabila terdapat
kesenjangan antara apa yg
seharusnya (das sollen) dgn apa
yg terjadi (das sein)
• Banyak masalah penting yg
dijumpai dlm kehidupan sehari-hari
• Beberapa masalah tdk perlu diteliti
 krn sudah jelas konteks &
penyebabnya shg peneliti tdk perlu
mengumpulkan data untk
menjelaskan masalah trsbt.
Con’t
• Salah satu ciri masalah yg dpt
dikembangkn mnjd masalah
penelitian  jika permasalahan
trsbt dpt diselidiki melalui
pengumpulan & analisis data.
• Masalah penelitian sering
dirumuskn sbgi hub antara 2
kontruk/lebih.
Hal yg perlu dipertimbangkan
dlm penentuan permasalahan
penelitian :
• Prioritas masalah yg dihadapi
oleh suatu institusi/masy
• Apakah masalah tsbt dapat diteliti
• Beberapa permasalahan sulit
diteliti  krn kendala etika,
keterbatasan sarana maupun
sumber daya untk meneliti.
Syarat masalah penelitian:
• Kemampulaksanaan (feasibility)
• Menarik (interesting)
• Memberikan sesuatu yg baru
(novel)
• Etis (ethical)
• Relevan (relevant)
cont
• Feasible  layak dari segi dana,
waktu, alat, keahlihan & tersedianya
subyek penelitian.
• Interesting  apabila suatu masalah
menarik bagi peneliti
• Novel  membantah/mengkonfirmasi,
menambah/mengembangkan
penemuan/penelitian terdahulu &
menemukn sesuatu yg baru.
• Ethical tdk bertentangan dgn etika
penelitian
• Relevant  relevan bagi ilmu
pengetahuan, kebijakan kesh & sbg
dasar bagi penelitian selanjutnya.
SUMBER MASALAH

Masalah penelitian dpt


dikembangkan dari berbagai
sumber, antara lain:
1. Kepustakaan
2. Bahan diskusi
3. Pengalaman sehari-hari
4. Pendapat pakar
5. Sumber non ilmiah
Con’t : 1. Kepustakaan
• Buku ajar, karangan asli dlm jurnal,
sari pustaka, abstrak
• Pernyataan dlm artikel ilmiah bahwa
suatu hal blm disepakati oleh ahli
merupakan petunjuk bahwa hal trsbut
perlu diteliti.
• Tinjauan pustaka yg baik seringkali
diakhiri dgn saran ttg hal yg perlu
diteliti lebih lanjut.
• Hrs diupayakan mencari publikasi
ilmiah terbaru, termasuk use internet.
2. BAHAN DISKUSI
• Bahan diskusi & hasil konferensi,
seminar, simposium, lokakarya
dll. Bnyk hal yg muncul dlm
diskusi resmi or dlm pembicaraan
informal dgn pakar dpt
memunculkn masalah yg dpt
dikembangkn menjadi masalah
penelitian
3. PENGALAMAN
SEHARI2
• Masalah dlm pengalaman sehari2
sering dpt dikembangkan menjadi
masalah penelitian.
• Kontroversi antara yg tertulis
dibuku dgn fakta dlm praktek
merup. Sumber masalah yg tdk
akan habis.
• Cara terbaik untuk menjadi
peneliti yg mandiri ialah mencari
masalah penelitian yg bersumber
dri praktek sehari-hari.
4. PENDAPAT PAKAR

• Pendapat pakar yg masih bersifat


spekulatif sering dpt dicari
landasan teorinya untk
dikembangkan menjadi masalah
peelitian
5. SUMBER NON ILMIAH
• Sumber non ilmiah dpt menjadi
sumber masalah penelitian
• Berita surat kabar misalnya
penyakit aneh disuatu daerah yg
merenggut bnyk korban dpt
dijadikn dasar dan dikembangkn
menjadi masalah penelitian
BUTIR2 URAIAN DLM LBM
1. Pembenaran (justification)
mengapa suatu masalah
kesehatan perlu diangkat
menjadi masalah penelitian
2. Pernyataan alternatif pemecahan
masalah
3. Alternatif yg dipilih untk
memecahkn masalah, dgn
menyebut alasan mengapa
alternatif tersebut dipilih
Justification masalah
• Besarnya masalah (magnitude of the
problem).
Insiden & prevalen penyakit yg tinggi merup.
Masalah kesehatan apabila menyebabkan
kematian & kesakitan yg tinggi. Insiden yg
rendah ???
• Waktu
• Area geografik dan demografik
Pd kelompok umur/segmen populasi mana
masalah tersebut terdapat.
• Karakteristik masyarakat yg terkena
• Penyebab masalah, pemecahan yg telah &
masih perlu dilakukan
• Pernyataan masalah: Memuat: Apa,
Dimana, kapan & Ada Gap
– (Rendahnya…Tingginya… Masih
ditemukannya… tdp peningkatan/
penurunan Apa…dimana…kapan/
mulai tahun…s/d ……).
– Misal: Jumlah Bumil bulan Mei
2016 di Wil Kerja PKM X 100 Org.
yg memeriksakan diri pada
tenaga kesehatan 30 Org,target
program K1 90%:
– Masalah: Rendahnya jumlah
cakupan K1 di Wil Kerja PKM X
bulan Mei 2016.
Isi Substansi:

BAGIAN INTI 1. Konsep, Teori, Program, cita- cita, visi


BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang ….Nasional…Institusional
2. Fakta/ data...nasional … Area…Bl perlu
dg survey awal oleh peneliti …
interpretasi
Model 1
3. Identifikasi penyebab masalah….
Teoritik….faktual …data….% ……. %
terbesar/ ekstrim itulah: Masalah
4. Akibat (mikro: Kasusistik/ makro: Sec.
nasional)
5. Usulan pemikiran ….Solusi…
6. Mengarah pd Rumusan masalah
BAGIAN INTI
• BAB 1 PENDAHULUAN
– 1.1 Latar Belakang
• 1.1.1 Konsep, Teori, Peraturan, Program,
Visi, Misi  1-2 Alinea (1 Kalimat : ± 2-3
baris; 1 Alinea: ± 7-8 baris)
• 1.1.2 Data  Interpretasi  Problem
Statemen
• 1.1.3 Penyebab (Kualitatif &Kuantitatif)
Penyebab yg ekstrim dijadikan Tema
• 1.1.4 Akibat (Mikro : pd kasus & makro:
Thp Institusi: Dinkes, PKM, nakes)
• 1.1.5 Solusi (Teoritik & Praktis)  Logis &
Feasibility / layak
Solusi Praktis:
• Syarat:
1. Masalah urgent
2. Tema Original  Buka plagiator 
Data di daerah yg akan di TELITI
3. Metodelogi  Terjangkau/ dpt di
operasionalkan
4. Usefull/utilityRiset Bermanfaat 
Upaya Problim solving atas
masalah pd responden
5. Peneliti Interrest
Lanjutan...
• Misal: Berdasarkan fenomena tentang
………(masalah) yg dpt mengakibatkan
……, maka hal ini merupakan mslh yg
urgent. Menurut peneliti belum pernah
dilakukan penelitian (di daerah tsb) dan
dimungkinkan dilakukan penelitian
berdasarkan pertimbangan waktu,
tenaga dan kesesuaian kompetensi
peneliti. Apabila dilakukan penelitian
dapat membawa manfaat baik bagi
respondent Institusi Puskesmas/ RS
serta tenaga kesehatan. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk mengungkap
tentang ……..Judul Lit.
1.2 Perumusan Masalah
• Identifikasi masalah yg tlah
diuraikan dlm LBM perlu
dirumuskn lebih spesifik  shg
masalah menjadi jelas &
terlokalisasi
• Dpt mengarahkn penelusuran
atas teori2 yg sesuai dgn
masalah penelitian & bukti
empirik yg mendukung or
menolak teori2 trsbt.
Kriteria dlm menuliskn perumusan
masalah:
• Masalah sebaiknya dirumuskn dgn
ringkas, akurat & memungkinkn
penjelasan or pengujian scr empiris
• Dikemukakan dlm kalimat tanya
(interogatif) sgt dianjurkn krn dpt
lebih bersifat khas & tajam
• Walaupun masalah yg diteliti bersifat
kompleks, rumusan masalah hrs
sedemikian jelas, shg tdk ditafsirkn scr
berbeda-beda.
Con’t

• Substansi yg dimaksud
hendaknya bersifat khas tdk
bermakna ganda
• Bila terdapat bnyk pertanyaan
penelitian,maka hrs
dipertanyakan scr terpisah
agar setiap pertanyaan bsa
dijawab terpisah.
• Biasanya rumusan masalah
diawali dgn kalimat
pengantar,misalnya:
Con’t
• Berdasarkan uraian LBM di atas,
dpt dirumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
“ Apakah terdapat hubungan antara
tingkat sosial ekonomi keluarga
dengan status gizi balita di desa
X tahun 2016”?
1.3 Tujuan penelitian:
• Merup pernyataan peneliti mengenai
hasil akhir yg akan dicapai pd akhir
penelitian ini.
• Permusan tujuan penelitian
memberikn arahan dlm penyusunan
tinjauan pustaka, perumusan hipotesis
& metode penelitian yg dipilih.
• Pernyataan tujuan penelitian
mempertajam sasaran yg akan
dicapai melalui penelitian, sekaligus jg
membatasi lingkup penelitian agar tdk
terlalu luas/berubah-ubah selama
penelitian berlangsung.
Con’t
• Satu materi penelitian yg sama
mungkin dpt dipergunakan untk
menjawab pertanyaan penelitian yg
berbeda  dlm usulan penelitian
perlu disebutkn tujuan penelitian scr
eksplisit
• Tujuan penelitian sebaiknya
dinyatakn dlm kalimat yg jelas &
spesifik tdk memberikn pengertian
ganda
• Tujuan penelitian terdiri dari tujuan
umum dan tujuan khusus
Tujuan Umum

Didlm tujuan umum dinyatakn scr


kategoris apakah tujuan akhir
penelitian yg hendak dilaksanakn
trsbt

Mis: Untuk mengetahui hubungan


antara tingkat sosial ekonomi
keluarga dengan status gizi balita
di desa X tahun 2012
Tujuan Khusus
• Merup. Penjabaran tujuan umum
• Disebutkan secara jelas & tajam
hal2 yg langsung akan diukur,
dinilai or diperoleh dari penelitian.
Mis:
1.Mengidentifikasi tingkat sosial
ekonomi keluarga di desa x thn
2016
Con’t

2. Mengidentifikasi status gizi balita di desa X


tahun 2016
3. Menganalisa hubungan antara sosial
ekonomi keluarga dengan status gizi balita
di desa X tahun 2016
1.4 Manfaat penelitian:
• Pernyataan ttg manfaat penelitian
menunjukkn scr eksplisit kontribusi hasil
penelitian dlm pengembangan teori,
perumusan kebijakan/aplikasi hasil
penelitian untk meningktkn kinerja, efisiensi
& pemerataan kesh pd tingkat individu
maupun organisasi.
• Untuk mendukung bahwa penelitian layak
dilakukn.
• Terdiri dari manfaat secara teori dan
manfaat secara praktis
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
• Dlm bab ini hrs diuraikan dgn
mendalam pelbagai aspek teoritis
yg mendasari penelitian
• Hal yg telah ditulis dlm tinjauan
pustaka perlu dirinci & hub antar
variabel dibahas
• Sumber pustaka sebaiknya cukup
baru (5 tahun) terakhir .
• Buku ajar biasanya memberikan
informasi yg terlambat beberapa
Con’t
• Artikel (baik artikel asli/tinjauan
pustaka) didlm jurnal merup
sumber informasi yg cukup baru.
• Sumber informasi terkini (up to
date) dpt diperoleh dri on line
database melalui akses internet.
• Makalah/ceramah dlm pertemuan
ilmiah jg sering m’berikn
informasi terkini ttg aspek yg
relevan dgn penelitian
Con’t
• Tehnik penulisan hrs diperhatikan
benar
• Kalimat yg terlalu panjang, kalimat
tanpa subyek atau ejaan yg tdk taat
asas hrs dihindarkan.
• Alur fikir logis hrs tetap dijaga
• Penulisan paragraf yg tdk tepat dpt
mengurangi kejelasan informasi yg
disampaikan
• Penulisan rujukan hrs sgt diperhatikan
• Minta tolong teman untuk sering
membaca
• Diawali dari grand teori
Hirarkhi Fi
Keilmuan ls
af
at
Il
m
Budaya
u

Teknologi

Tinjauan Pustaka
Teori

Konsep

Data Empiris
• Mengidentifikasi penulis (autor/deskriptor)
• Mengidentifikasi sumber-sumber pustaka
yang sesuai.
• Identifikasi judul-judul penelitian yang
sesuai.
• Menyalin/mencatat/mengkopi sumber-
sumber pustaka yang diharapkan.
• Mengkategorikan pustaka-pustaka yang
sudah dikumpulkan.
• Menukis kembali dan menyusun sumber-
sumber pustaka yang sudah dikategorikan.
• Menyiapkan daftar pustaka sesuai pustaka
yang ditulis.
• Sumber Literatur Umum
• Sumber Literatur Spesifik

• Teori, kaidah, hukum, konsep


• Textbook, kamus, dll.

• Generalisasi, hasil penelitian terdahulu, dll.


• Jurnal, buletin penelitian, skripsi, tesis,
disertasi, dll..
• Perpustakaan
• Digital Library
• CD ROM
• Toko Buku
• Rumah Baca
• Internet
• Relevansi
• Mutakhir
• Mengumpulkan pustaka-pustaka
yang relevan
• Klasifikasi (Umum atau spesifik)
• Mengetik ulang pustaka
• Mengorganisasi dalam bentuk
paragraf: runut, saling terkait,
saling menguatkan/mendukung,
antagonis, sesuai EYD.
Mis:
• 2.1 Keluarga
• 2.2 Sosial ekonomi keluarga
• 2.3 Gizi
• 2.4 Balita
• 2.5 Status Gizi Balita
• 2.6 Hub. Sosial ekonomi keluarga dengan status
gizi pada balita
Nama di depan
Wanasuria (2005) dalam hasil penelitiannya
melaporkan bahwa limbah kepala udang (petis) dapat
digunakan hingga 6% dalam pakan itik petelur jantan.

Nama di tengah:
Selanjutnya tentang penggunaan limbah kepala
udang (petis), Wanasuria (2005) melaporkan bahwa
petis udang masih dapat digunakan hingga 6% dalam
pakan itik petelur jantan.
Nama di akhir:
Limbah kepala udang (petis udang) dapat
digunakan hingga level 6% dalam pakan itik petelur
jantan (Wanasuria, 2005).
Dua nama:
Limbah kepala udang (petis udang) dapat digunakan
hingga level 6% dalam pakan itik petelur jantan (Becker
dan Wanasuria, 2005).

Lebih dari dua nama:


Limbah kepala udang (petis udang) dapat digunakan
hingga level 6% dalam pakan itik petelur jantan
(Becker, et. al., 2005). -- atau Wanasuria, dkk., 2005)
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
• Kerangka konseptual dibuat dlm bentuk diagram yang
menunjukkan jenis serta hubungan antar variabel yg
diteliti dan variabel lainnya yang terkait.
• Pada diagram hendaklah digambarkan batas2 lingkup
penelitian  krn tdk semua variabel diteliti
• Digram dlm kerangka konseptual juga hrs
menunujukkan keterkaitan antar variabel
• Kerangka konseptual yg baik dpt memberikan
informasi yg jelas & mempermudah pemilihan desain
penelitian
1. KK pendekatan sistem

– Tujuan Lit ….sbg dasar aktivitas/ Proses


– Utk dpt melaksanakan aktivitas proses dibutuhkan apa
saja sbg input
– Hasil kegiatan dalam bentuk apa ? Out put.
– Bl diperlukan dan yakin dpt ditambahkan outcome:
dampaknya
– Semua faktor yg berpengaruh pd Bab 2  dimskkan pd
KK
– Setelah gambar hrs diberi penjelasan, dmk jg dg setelah
tabel hrs ada interpretasi thp data yg ekstrim (bukan
membaca semua paparan data)
Kerangka Konseptual:
Pendekatan
Input
Sistem

1. Organisasi Proses Output Outcome


2. Ibu Inpartu
3. Nakes
4. Sarana APN Cakupan Peningkatan/
5. Alat Tolin Nakes Penurunan
6. Obat AKI/ AKB
7. SOP
8. Anggaran

1. TK Dik.
2. Pengalaman
3. Budaya
4. Geografis
5. Tk. Ekonomi
3.2 HIPOTESIS
• Lihat sub pokok bahasan pada
Bab 2 yang paling akhir ttg
Hubungan/ perbedaan/ pengaruh
antar variabel …..Hipotesis
teoritik( tergantung bahasan H1 or
H0).
• Ubah menjadi Hipotesis statistik
……H0
• H1 :Ada pengaruh teknik nafas
dalam terhadap tingkat nyeri pada
pasien dengan post sectio
caesarea di RS Aura Syifa
Ngasem Kediri tahun 2016
• H0 :Tidak ada pengaruh teknik
nafas dalam terhadap tingkat
nyeri pada pasien dengan post
sectio caesarea di RS Aura Syifa
Ngasem Kediri tahun 2016
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
4.2 Populasi, sampel, besar sampel,
dan teknik pengambilan sampel
4.3 Variabel Penelitian dan Definisi
Operasional
4. 4 Bahan penelitian
4. 5 Instrumen penelitian
4. 6 Lokasi dan waktu penelitian
4. 7 Prosedur pengambilan atau pengumpulan
data
4. 8 Cara analisis data
Pengetahuan mengenai seksual meliputi :
pengertian seksualitas, penyebab
hubungan seksual pranikah, akibat
hubungan seksual pranikah, akibat
hubungan seksual pranikah, cara
pencegahan dan penanggulangannya.
Diukur berdasarkan jumlah respon siswa
pada kuesioner pengetahuan siswa
tentang bahaya seksual pranikah, hasil
yang diperoleh dalam bentuk skala
ordinal.
BLUE PRINT KUESIONER
GAMBARAN PERBEDAAN TINGKAT
PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
BAHAYA SEKS PRANIKAH

ASPEK NOMOR ITEM JUMLAH


karakteristik Data umum: 5
2, 3, 4, 5, 6
PENGETAHUAN
Pengetahuan 7, 8 2
Batasan remaja Data khusus : 2
1, 2
REMAJA
Ciri remaja 3, 4 2
Definisi 5, 6, 7, 8, 9, 10 6

SEKS Dampak 10, 11, 12, 13, 14, 7


PRANIKAH 15, 16
penanggulangan 17, 18, 19, 20 4
JUMLAH 20
Lokasi dan Waktu Penelitian

• Waktu : Oktober 2016


• Tempat : SMU Raden Rahmat
Balong Bendo Kabupaten
Sidoarjo
Pengumpulan,
Pengolahan dan
Analisa Data
• Pengumpulan data
Dengan memberikan kuesioner
kepada responden
• Analisa data
Data yang terkumpul ditabulasi
kemudian diberi skor pada tiap
pilihan responden untuk jawaban
”benar” skor = 1, ”salah” skor = 0
Hasil tabulasi dijabarkan dalam
dalam bentuk distribusi frekuensi
dengan menggunakan tehnik
analisa penilaian dengan rumus :
N = sp x 100%
sm

Dengan keterangan :
N = nilai
sp= skor yang didapat dari
responden
sm = skor tertinggi yang
diharapkan.
• Setelah data kuantitatif diperoleh
kemudian dirubah menjadi data
kualitatif dengan kategori penilaian
sebagai berikut :
• Sangat tinggi : Nilai yang dicapai 76-
100
• Tinggi : Nilai yang dicapai 51-75
• Rendah : Nilai yang dicapai 26-
50
• Sangat rendah : Nilai yang dicapai bila
kurang dari 25
Penyajian Data
Hasil pengolahan data dalam bentuk
presentasi kemudian diinterpretasikan
dengan menggunakan skala sbb:
a. 1-25 % = sebagian kecil
b. 26 – 49% = hampir setengahnya
c. 50 % = setengahnya
d. 51 – 75 %= sebagian besar
e. 76 – 99 %= hampir seluruhnya
f. 100 % = seluruhnya.
BAB 5
HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN
PEMBAHASAN

Tingkat pengetahuan remaja tentang


bahaya seks pranikah sebelum
diberikan penyuluhan
Tingkat pengetahuan remaja tentang
bahaya seks pranikah sesudah
diberikan penyuluhan
Gambaran perbedaan tingkat
pengetahuan remaja tentang bahaya
seks pranikah sebelum dan sesudah
diberikan penyuluhan
Hasil penelitian
• Alasan ketidaksesuaian hasil
penelitian dengan teori al:
• Pengukuran
• instrumen yg digunakan belum diuji
validitas/ reliabilitasnya
• situasi/ tempat pengukuran tidak tepat
• kondisi responden lelah.
• Responden yang diukur tidak tepat
• Waktu
– bila ada intervensi waktu pre dan post
minimal 1 bulan
– Boleh dilakukan pre test, intervensi
dan post test langsung bila instrumen
pretes dan post tes berbeda.
– Budaya
– Budaya nya tidak sama
Perbedaan Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya
Seks Pranikah Sebelum dan Sesudah Diberikan
Penyuluhan.

Sebelum Sesudah
No Keterangan Keterangan
 %  %

1 Sangat Tinggi 5 10 10 20 Meningkat


10% (5)

2 Tinggi 7 14 35 70 Meningkat
56% (28)

3 Rendah 23 46 3 6 Menurun 40%


(20)

4 Sangat Rendah 15 30 2 4 Menurun 26%


(13)
BAB 6
PENUTUP
• KESIMPULAN

• Gambaran tingkat pengetahuan remaja


tentang bahaya seks pranikah sebelum diberi
penyuluhan di SMU Raden Rahmat Balong
Bendo tahun 2016 hampir setengahnya
(46%) pengetahuan remaja tentang bahaya
seks pranikah pada kategori rendah.
• Gambaran tingkat pengetahuan remaja
tentang bahaya seks pranikah sesudah diberi
penyuluhan sebagian besar (70%) remaja
pada kategori tinggi.
• Gambaran perbedaan tingkat pengetahuan
remaja tentang bahaya seks pranikah
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan
pada kategori tinggi meningkat 56 %
SARAN

• Sesuai dg manfaat penelitian


• Bila ada temuan yg hrs di
tindaklanjuti
DAFTAR PUSTAKA

• Nama, Tahun, Judul, Kota,


Penerbit
• Nama, Tahun, Judul, Alamat
WEB, waktu akses
• LAMPIRAN
• Jadwal Kegiatan
• Surat Ijin Penelitian
• Kuesioner / Check list
• Tabulasi Pengumpulan data
• Hasil Uji Statistik, Validitas,
Reliabilitas
• Lembar Konsultasi

Anda mungkin juga menyukai