Anda di halaman 1dari 15

PERKUATAN TANAH

SOIL IMPROVEMENT
METODE SOIL REINFORCEMENT

1. METODE STONE COLUMN


2. ROOT PILES atau MICROPILE
3. SOIL NAILING
4. REINFORCED EARTH dengan bahan GEOSYN
THETICS
STONE COLUMN

• Prinsip : membuat kolom batu atau sirtu yang


dipadatkan pada tanah lembek untukmemberikan
daya dukung atau kestabilan lereng
• Jenis tanah : Lempung lembek dan Tanah organic
• Kedalaman efektif: maks. 20 m
• Luas Daerah Ekonomis : daerah yg sempit maupun
luas
• Material Khusus : kerikil, sirtu, batu pecah
• Alat Khusus : alat pengebor, vibrocompozer,
vibrofloat & crane
STONE COLUMN

• Hasil Perbaikan Tanah : tanah asli tidak berubah


sifatnya tapi stone column memberikan kestabilan
dan daya dukung serta mengurangi settlement
• Manfaat Khusus : lebih cepat daripada preloading
• Keterbatasan : daya dukung terbatas
• Biaya Relatif : moderat hingga tinggi
STONE COLUMN

Teknik modern : membuat stone column pada


tanah lembek :
- Backfill dari kerikil atau sirtu atau batu pecah
dimasukkan kedalam lubang berbentuk kolom
dan dipadatkan dgn diameter 0.6-1.0 m
- Ukuran kolom ditentukan oleh kebutuhan dan
kelembekan tanah
- Ukuran kerikil yg lazim : 20-75 mm
- Pola penyusunan dpt segitiga atau bujursangkar
- Sand blanket dipermukaan dibutuhkan
(30 cm)
ROOT PILES atau MICROPILE

• Prinsip : memasang tiang-tiang pancang micro yang


dipasang sebagai group tiang atau tiang satu-satu
secara vertikal atau miring, yang fungsinya
memberikan tambahan perkuatan
• Jenis tanah : Lempung lembek dan Tanah organic
• Kedalaman efektif: maks. 20 m
• Luas Daerah Ekonomis : daerah yg sempit maupun
luas
• Material Khusus : Kayu (cerucuk) atau Beton
• Alat Khusus : excavator
ROOT PILES atau MICROPILE

• Tiang pancang yang digunakan adalah tiang


pancang kecil berdiameter 7.5 – 25 cm yang
umunya dari beton dengan penulangan
ditengah-tengah
• Hasil Perbaikan tanah : memberikan
tambahan dukungan terhadap pondasi yang
juga sebagai pasak terhadap geseran pada
bidang longsor geser sirkular
SOIL NAILING

• Prinsip : memperkuat tanah dengan menyatukan


massa tanah disuatu bagian tanah yang kurang stabil
dengan mengangker batang-batang yang umumnya
digroutingkan didalam tanah
• Luas Daerah Ekonomis : daerah yg sempit maupun
luas
• Material Khusus : material grouting
• Alat Khusus : alat pengebor, alat grouting
REINFORCED EARTH dengan bahan GEOSYNTHETICS

• Geosynthetics umunya digunakan pada beberapa


aplikasi penggunaan, seperti halnya:
1. Perkuatan daya dukung tanah (reinforcement)
2. Bahan pemisah (ffiller)
3. Lapisan kedap (screen)
Tergantung pada fungsi yang direncanakan, kebutuhan dan tipe
properties material geosynthetics
• Aplikasi Perkuatan dengan geotekstile :
1. Timbunan diatas tanah asli dengan daya dukung
rendah
2. Pondasi jalan diatas subsoil dengan daya dukung
rendah
3. Konstruksi Timbunan Miring
TIMBUNAN DIATAS TANAH ASLI DGN DAYA DUKUNG RENDAH

Embankment
geosynthetics

Natural Ground

• Tujuan : melindungi kelongsoran bagian tepi


timbunan akibat runtuhnya tanah dasar
• Manfaat : setelah deformasi awal material woven
fabric akan mentrasfer gaya reaksi sebagai
konstribusi gaya tahanan melawan gerakan
timbunan yang bergeser turun
TIMBUNAN DIATAS TANAH ASLI DGN DAYA DUKUNG RENDAH

• Keterbatasan : konsolidasi tanah dasar akan


membuat kekuatan reinforcement tidak berfungsi
maks seiring dengan waktu
• Persyaratan :
- Tensile strength yang besar dalam kombinasi dengan minim
elongation dan minim susut
- Friksi yang besar antara tanah timbunan dan tanah dasar
- Water permeable yang memadai untuk memungkinkan terjadinya
konsolidasi tanah dasar reduksi tekanan air tanah
• Material : bahan woven dari bahan polyester
dengan “high modulus of elasticity”
• Pelaksanaan : bahan geotekstile di gelar dgn arah
yang benar sesuai dengan bentuk slope
PONDASI JALAN DIATAS SUBSOIL DENGAN DAYA DUKUNG RENDAH

Shoulder
Sub base
geosynthetics
Subsoil

• Tujuan : meningkatkan daya dukung jalan dan


memisahkan material subbase dan tanah dasar
• Manfaat : setelah deformasi awal material
geosynthetics akan memberikan gaya tarik yang
akan berkontribusi dalam meratakan beban ke tanah
dasar
geosynthetic menghindari terjadinya percampuran
antara partikel tanah dasar dan material subbase
PONDASI JALAN DIATAS SUBSOIL DENGAN DAYA DUKUNG RENDAH

• Keterbatasan : durasi dari daya tahan reinforcement sangat


tergantung dari kondisi tanah lokal dan fungsi jalan. Peranan
fungsi separasi akan lebih tanah lama dari peranannya
sebagai material reinforcement.
• Persyaratan :
- Tensil strength tinggi dan sifat susut kecil
- Susut rendah pada fungsi permanent reinforcement
- Friksi rendah
- Water permeable yang memadai untuk memungkinkan terjadinya konsolidasi tanah
dasar
• Material : bahan woven dari bahan polyester dengan “high
modulus of elasticity”, material GRID juga dapat digunakan
dlm kasus penempatan geosynthetic diantara layer material
coarse subbase
• Pelaksanaan : overlapping 5 m dan ditempatkan pada area
subbase pada arah yang benar
KONSTRUKSI TIMBUNAN MIRING
Embankment
Revetment
geosynthetics
geosynthetics

Subsoil

• Tujuan : melindungi terhadap kelongsoran


timbunan bagian tepi
• Manfaat : setelah deformasi awal material
geotekstile akan memberikan gaya reaksi
perlawanan dari keruntuhan slope dengan mengunci
bagian tepi slope yang akan diangkur pada timbunan
dibelakang
KONSTRUKSI TIMBUNAN MIRING

• Keterbatasan : pada sisi didepan harus dilindungi


terhadap radiasi UV oleh revetment
• Persyaratan :
- Tensile strength tinggi, elongation dan susut rendah
- Nilai friksi tinggi
- Water permeable
- Soil tigth
• Material : bahan woven dari bahan polyester dengan
“high modulus of elasticity”, material GRID juga dapat
digunkan bila timbunan yang digunakan adalah material
berbatu(coarse)
• Pelaksanaan : arah sambungan harus benar dan
dilakukan dengan sistem overlapping

Anda mungkin juga menyukai