1) Bustan al-Katibin Li al-Subyan al-Mutaallimin, Yayasan Kebudayaan Indera Sakti Pulau Penyengat, (tahun
1983)
3) Syiar Hoekoem Nikah, Syair Siti Shianah Shahib al-Ulum wa al-Amanah, Yayasan Kebudayaan Indera Sakti
Pulau Penyengat (tahun 1983).
4) Gurindam Dua Belas dan terjemahannya dalam bahasa Belanda oleh E. Netscher De Twaalf Spreukgedichten,
diterbitkan oleh Tijdschrift van het Bataviaasch Genootschap II, Batavia (tahun 1854).
1) Muqaddimah Fi Intizam al-Wazaif al-Mulk, diterbitkan oleh Pejabat Kerajaan Lingga (tahun 1304
AH).
2) Tsamarat al-Muhimmah, diterbitkan oleh Pejabat Kerajaan Lingga (tahun 1304 AH).
3) Sinar Gemala Mestika Alam, diterbitkan oleh Mathba at Al-Riauwiyah, Pulau Penyengat (tahun
1313 AH).
7) Tuhfat Al-Nafis, diterjemahkan oleh R.O Winstedt dan diterbitkan oleh The Malayan Branch of
Royal Asiatic Society, Singapura (tahun 1932).
• Syair Abdul Muluk, Singapura
•Gurindam Dua Belas adalah sebuah karya sastra local masyarakat Kepulauan Riau, tiap
baitnya terdiri dari dua baris. Isi dari gurindam biasanya berupa nasihat dan ajaran agama, teridiri
dari 12 pasal, 86 baris, memiliki tema dan makna yang berbeda. Adapun tema-tema dan makna
yang terdapat di dalamnya adalah sebagai berikut :
3. Pasal IV tentang tabiat atau akhlak yang mulia, yang muncul dari hati (nurani) dan akal pikiran
(budi).
4. Pasal V tentang pentingnya pendidikan dan memperluas pergaulan dengan kaum terpelajar.
1. Pasal VI tentang pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik, demikian pula guru sejati yang
dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk.
2. Pasal VII berisi nasihat agar orang tua membangun akhlak dan budi pekerti anak-anaknya sejak kecil dengan
sebaik mungkin. Jika tidak, kelak orang tua yang akan repot sendiri.
3. Pasal VIII berisi nasihat agar orang tidak percaya pada orang yang culas dan tidak berprasangka buruk terhadap
seseorang.
4. Pasal IX berisi nasihat tentang moral pergaulan pria wanita dan tentang pendidikan. Juga di jelaskan tentang
etika dalam pergaulan antara pria dan wanita harus ada pengendalian diri dan setiap orang selalu rajin beribadah
agar kuat imannya.
5. Pasal X berisi nasihat keagamaan dan budi pekerti, yaitu kewajiban anak untuk menghormati orang tuanya.
6. Pasal XI berisi nasihat kepada para pemimpin agar menghindari tindakan yang tercela, berusaha melaksanakan
amanat anak buah dalam tugasnya, serta tidak berkhianat.
7. Pasal XII (terakhir) berisi nasihat keagamaan, agar manusia selalu ingat hari kematian dan kehidupan di akhirat.
• 1.Gurindam Pasal Kesatu
• Bait utuh dari Pasal Kesatu Gurindam Dua Belaas adalah sebagai berikut :