Dibuat oleh :
Hasan Nudin
PENATALAKSANAAN SEGERA
EVALUASI
UGD UMUM
UGD PSIKIATRI
KEAMANAN KENYAMANAN
• SETTING PENATALAKSANAAN
– KEKERASAN DI RUANG GAWAT DARURAT BUKAN
MERUPAKAN HAL YANG DIBENARKAN
Setting penatalaksanaan
• Keamanan harus dipersiapkan oleh staf medis,
bukan oleh tenaga keamanan
• Apabila perlu, pasien gaduh gelisah dan
menunjukan perilaku kekerasan harus
diperlakukan seperti pasien yang tidak gaduh
gelisah
Setting penatalaksanaan
• Staf medik di ruang gawat darurat harus
memahami bahwa pasien sedang berasa
dalam keadaan disstres secara fisik maupun
emosional dan mempunyai harapan pantasi
yang bermacam-macam yang seringkali tidak
relistis mempengaruhi penatalaksanaan
Setting penatalaksanaan
Contoh :
• Pasien dengan RTA terganggu tidak
memahami bahwa staf medik di IGD
mempunyai tujuan untuk membantu
• Pasien mempunyai pengalaman yang kurang
menyenangkan selama perawatan sebelumnya,
perilaku kekerasan kepada staf medik di IGD.
• Pasien tidak menyadari bahwa dirinya sakit
Evaluasi
• Tujuan utama penilaian apakah pasien berada
dalam keadaan krisis.
– Membuat diagnosis awal,
– Mengidentifikasi faktor presipitasi dan kebutuhan yang
diperlukan segera
– Memberikan terapi atau merujuk pasien ke
tempatpelayanan yang sesuai untuk pasien.
• Kondisi pasien kadang –kadang sulit diperkirakan
harus selalu siap dengan penataksanaan segera.
Triage
• Tim triage psikiater/perawat, perawat dan
pekerja sosial psikiatrik
• Identifikasi
– Kondisi gawat darurat,
– Pasien yang memerlukan penangan segera,
– Pasien yang tidak memerlukan penanganan
segera,
– Menentukan yang mana yang bukan prioritas
Strategi umum dalam mengevaluasi pasien
1. perlindungan diri
• Mengetahui sebanyak mungkin informasi
tentang keadaan pasien sebelum bertemu
• Menyiapkan tim yang terlatih untuk
melakukan pemgikatan (fiksasi)
• Waspada terhadap resiko kekerasan yang
mungkin dilakukan pasien
Perlindungan diri
• Usahakan tidak ada penghalang ke tempat yang
aman (mis. Akses ke pintu)
• Dalam melakukan pemeriksaan sebaiknya tidak
sendiri.
• Usahakan selalu ada orang di sekitar pemeriksa
• Usahakan untuk membina rapport dengan
pasien (mis. Jangan mengkonfrontasi atau
menakut-nakuti pasien psikosis paranoid
Strategi umum dalam mengevaluasi pasien
• Definisi
• Gaduh gelisah atau agitasi = peningkatan
aktivitas mental dan motorik seseorang
sukar dikendalikan.
• Tindak kekerasan = agresi fisik terhadap prang
lain berat (pembunuhan. Tindak kekerasan
terhadap diri sendiri + mutilasi berat
(bunuh diri)
lanjutan
• Dapat terjadi pada : orang dengan latar
belakang gangguan jiwa atau tidak ada
gangguan jiwa manakala orang itu mengalami
stres berat.
• GMO : delirium, intoksikasi/putus zat,
gangguan metabolik, infeksi, dll
• Psikotik fungsional : skizofrenia
paranoid/katatonik, gangguan afektif berat
(depresi/mania) gangguan paranoid, psikotik
akut, post partum dll.
• Problem situasional : perselisihan keluarga,
panik homoseksual dll.
• Gaduh gelisah : ledakan agresi verbal dan
psikomotor segera diatasi kelelahan fisik
• Tindak kekerasan perlu diwaspadai tindak
pembunuhan dan bunuh diri
• Ciri pasien tindak kekerasan, sering
mengeluarkan kata ancaman, ps dengan
intoksikasi alkohol / zat psikoaktif, ps dengan
waham curiga
Medis atau psikiatrik?
• Penting menentukan
– Medis
– Psikiatrik
– Keduanya
• Kondisi medis DM, penyakit tiroid, intoksikasi akut,
kondisi putuszat, AIDS, trauma kepala dapat
menunjukan gejala perubahan status mental yang
menyerupai gangguan jiwa
• Penatalaksanaan kondisi medis yang sesuai prognosis
lebih baik dibandingkan dengan gangguan psikiatrik
fungsional
Gambaran yang menunjukan penyebab
medik dari gangguan jiwa
• Onset yang akut (selama beberapa jam atau
menit)
• Episode pertama
• Usia lanjut
• Adanya penyakit medis atau trauma
• Adanya penyalahgunaan zat yang bermakna
• Halusinasi selain halusinasi auditorik
DELIRIUM
GEJALA DAN TANDA :
• Gangguan atau penurunan kesadaran (berkabut
spi koma ) disertai gejala berkurangnya
kemampuan memusatkan mempertahankan
dan mengalihkan perhatian 3 P
• Gangguan daya kognitif (memori), orientasi
• Terbukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan
fisik, lab disebabkan gangguan fisik
ETIOLOGI
• INTRAKRANIAL : epilepsi, infeksi, gangguan
vaskuler
• Ekstrakranial : penyakit hati, ginjal, trauma,
pasca operasi, infeksi, gangguan
keseimbangan elektrolit
penatalaksanaan
1. perhatikan keadaan darurat (A, B, C )
lakukan tindakan sesuai kebutuhan
• Beri th/terhadap etiologi yang
melatarbelakangi
• Cegah cedera
• Perlu ada orang yang dikenal pasien
• Tujuan utama th/obat untuk gejala psikotik
Untuk gangguan psikotik :
• Haloperidol 2-10 mg I.M ulangi 1 jam bila
masih agitasi max 3 kali/24 jam
• Setelah pasien tenang oral 2-3x/hari 3-15
mg/hari
• Hindari CPZ, karena berhubungan dengan
aktivitas cholinergik oversedasi
• Insomnia : lorazepam 0,5 – 2 mg
Psikosis(psikosis akut, skizofrenia bipolar
dengan ciri psikotik)
• Gaduh gelisah, karena :
– Halusinasi
– Waham
– Peningkatan mood
– Depresi agitatif
Psychosis
• Pasien yang paranoid dan gelisah
mempersepsikan bantuan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan sebagai serangan terhadap dia
sehingga dia melakukan tindakan pembelaan diri
• Halusinasi auditorik commanding mengingkari
gejalanya dan menolak minum obat
• Petugas harus memahami masalah – masalah
terbut dan melakukan pendekatan yang tidak
membuat pasien merasa terancam
Psikosis
• Komunikasi kepada pasien langsung
• Semua intervensi yang akan dilakukan dijelaskan
kepada pasien dengan bahasa yang mudah
dimengerti.
• Petugas tidak boleh berasumsi bahwa pasien
mempercayainya atau ingin mmendapatkan
pertolongan tenaga kesehatan.
• Wawancara singkat dan terstruktur mencegah
potensi gaduh gelisah dan perilaku kekerasan.
Pasien depresi dan potensial bunuh diri
• Farmakoterapi
• Indikasi utama penggunaan obat psikotropik di
ruang gawat darurat
– Perilaku kekerasan
– Kecemasan yang massif dan panik
– Reaksi ekstrapiramidal, seperti distonia dan
akatisia karena efek samping obat psikiatri
• Rapid tranqualization injeksi haloperidol (bisa +
diazepam)
• Perilaku kekerasan berespon baik dengan haloperidol,
karbamazepin dan lithium
• Kejang pemeriksaan akan kemungkinan penyebabnya
• Intoksikasi zat psikoaktif dapat diberikan injeksi
haloperidol
• Selama pemberian obat tahap awal, harus selalu
dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan tanda – tanda
vital lain.
Pengikatan (fiksasi)
• Pasien sangat berbahaya terhadap dirinya atau
orang lain karena mereka melakukan ancaman
yang serius (berat) dan tidak bisa dikontrol
dengan cara lain
• Sementara
• Untuk memberikan pengobatan atau bisa lebih
lama jika pengobatan tidak bisa diberikan
• Kesempatan pasien untuk mengontrol impulsnya
Penggunaan fiksasi
• Pengikatan sebaiknya dilakukan oleh 4-5 orang
• Gunakan fiksasi yang aman dan tidak melukai pasien,
misalnya dengan bahan kulit
• Berikan penjelasan kepada pasien tentang alasan
dilakukan fiksasi terhadap pasien
• Petugas harus selalu mengawasi dan menenagkan
pasien yang sedang difiksasi
• Menenangkan pasien dapat membantu mengurangi
ketakutan pasien akan perasaan tidakada bantuan,
ketidakmampuan dan hilangnya kontrol.
• Pasien harus difiksasi dengan kaki
direntangkan dan satu lengan difiksasi di sisi
tubuh dan lengan yang lain diatas kepala
• Pengikatan harus dilakukan di tempat yang
tidak menghalangi untuk melakukan infus,
sehingga apabila diperlukan pemberian infus,
tidak terganggu oleh fiksasi
• Kepala pasien diletakan agak tinggi untuk
menurunkan kecemasan pasien dan
menurunkan kemungkinan aspirasi
• Fiksasi harus selalu dicek secara berkala untuk
keamanan dan kenyamanan pasien
• Setelah dilakukan fiksasi, dokter kemudian
melakukan terapi, menggunakan intervensi
verbal
• Walaupun sedang dalam keadaan fiksasi,
pengobatan harus tetap diberikan, bisa dalam
bentuk cair.
• Setelah perilaku pasien terkontrol, salah satu
ikatan dilepaskan pada setiap 5 menit sampai
hanya 2 ekstremitas yang difiksasi. Kedua
fiksasi yang tersisa harus dilepaskan pada saat
bersamaan, karena tidak disarankan
melakukan fiksasi hanya pada 1 ekstremitas
• Harus selalu dibuat dokumentasi tentang
alasan dilakukan fiksasi, perjalanan terapi dan
respon pasien terhadap terapi pada saat
dilakukan fiksasi
Intoksikasi ampetamin(atau zat yang
berhubungan )
• Waham, kecurigaan/ketakutan, perilaku
kekerasan, depresi, cemas dan delirium
• Antipsikotik, fiksasi, rawat inap jika perlu, tidak
perlu penurunan bertahap antidepresan jika
perlu
Hysteria kelompok
• Sekelompok orang yang mengalami dukacita
yang ekstrim atau perilaku yang tidak terarah
• Kelompok dipisahkan dengan bantuan petugas
kesehatan (petugas UKS), ventilasi, terapi
berorientasi krisis, jika perlu dapat diberikan
benzodiazepin dosis kecil
Gangguan panik
• Panik, teror, onset akut
• Harus dibedakan dengan gangguan yang
menyebabkan kecemasan, baik gangguan medis
maupun gangguan psikiatrik, EKG untuk
menyingkirkan prolaps katub mitrat,
• Propanolol (10 to 30 mg)
• Aprazolam (0.25 to 2 mg)
• Penatalaksanaan jangka panjang termasuk
antidepresan
Parkinsonism
• Tremor, rigiditas (kekakuan otot) bradikinesia
(perlambatan gerak) hipersalivasi
• Efek samping haloperidol
• Turunkan antipsikotik
Kesimpulan
• Kedaruratan pasikiatri : harus ditangani dengan
cepat, tepat
• Utamakan keselamatan dan keamanan diri
• Petugas harus melakukan pendektan dengan cara
yang tidak menakutkan dan tidak mengancam
• Harus selalu memberikan informasi kepada pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan
• Dengan pendekatan yang tepat penanganan
tepat prognosisi lebih baik bagi pasien.
Daftar Pustaka
Suliswati, dkk., 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta :
EGC.