Anda di halaman 1dari 31

GAMBARAN UMUM

AKUNTANSI PEMERINTAH
DAERAH

Disampaikan Oleh :
E. Kosasih Samanhudi
Kepala DPKAD Provinsi Banten

1
DASAR HUKUM
 UU 17/2003 ttg Keuangan Negara
 UU 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara
 UU 15/2004 ttg Pemeriksaan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Keuangan Negara
 PP 24/2005 ttg Standar Akuntansi Pemerintah
 PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah
 Permendagri 59/2007 tentang perubahan Permendagri 13/2006 ttg
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
 Perda no. 7 th. 2006 ttg Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan daerah
 Pergub no. 43/2006 ttg Sisdur Keuangan Daerah
 Pergub no. 45/2006 ttg Kebijakan Akuntansi

2
3

Ruang Lingkup Keuangan Daerah

Pajak
Hak Retrebusi
Pinjaman

Menyelenggarakan urusan
Kewajiban pemerintahan daerah
Keuangan
Membayar tagihan pihak
Daerah
ketiga
Penerimaan
Pengeluaran
tidak dipisahkan
Kekayaan daerah
dipisahkan
Kekayaan pihak lain yang
dikuasai Pemda

3
Pengertian AKUNTANSI

Identifikasi INFORMASI
PROSES Mengukur EKONOMI
Mencatat
Melaporkan

PENGAMBILAN LAPORAN
KEPUTUSAN KEUANGAN

4
PP no. 58 tahun 2005
(Pasal 96)
 Ayat (1)
Pemerintah Daerah menyusun Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah yang mengacu kepada Standar
Akuntansi Pemerintah
 Ayat (2)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah mengacu pada Perda
tentang Pengelolaan Keuangan daerah

5
PP no. 58 tahun 2005
(Pasal 98)
 Ayat (1)
Sistem Akuntansi pemerintah Daerah paling sedikit meliputi :
a. Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas
b. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas
c. Prosedur Akuntansi Aset
d. Prosedur Akuntansi Selain Kas

 Ayat (2)
Sistem Akuntansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
berdasarkan Prinsip Pengendalian Intern sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

6
STANDAR AKUNTANSI

 Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan


dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan
 Laporan Keuangan harus disajikan
berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan
(PP 24/th 2005)

7
KEBIJAKAN AKUNTANSI

 Dasar :
PP no. 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

 Pasal 97
“Kepala Daerah berdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintahan menetapkan Peraturan Kepala
Daerah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah”

8
KEBIJAKAN AKUNTANSI

Penerapan ditetapkan Penyesuaian


dengan Keputusan berpedoman pada
KEBIJAKAN
Kepala Daerah Standar Akuntansi
AKUNTANSI
Pemerintah Daerah

definisi pendapatan
pengakuan belanja
pengukuran pembiayaan
penilaian aktiva
pengungkapan utang
ekuitas dana

9
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
SISTEM SISTEM
SISTEM
SISTEM
AKUNTANSI AKUNTANSI
AKUNTANSI
AKUNTANSI
SKPD SKPKD
SKPD
SKPD

LAPORAN • LRA LAPORAN


• ALIRAN KAS
KEUANGAN • NERACA KEUANGAN
SKPD •CALK SKPKD

LAPORAN • LRA
• NERACA
KONSOLIDASI KEUANGAN •ALIRAN KAS
PEMDA •CALK

10
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

 Dasar
PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah
Pasal 99  Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD oleh
SKPD
Pasal 100  Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD oleh
PPKD

11
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
oleh SKPD
Pasal 99 PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

 Ayat (1)
Kepala SKPD selaku pengguna anggaran
menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan,
aset, utang dan ekuitas dana, yang berada dalam
tanggungjawabnya

12
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
oleh SKPD
Pasal 99 PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

 Ayat (2)
Penyelenggaraan akuntansi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan pencatatan/penatausahaan atas
transaksi keuangan di lingkungan SKPD dan menyiapkan
laporan keuangan sehubungan dengan pelaksanaan
anggaran dan barang yang dkelolanya

13
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
oleh SKPD
Pasal 99 PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

 Ayat (3)
Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan
atas laporan keuangan yang disampaikan kepada kepala
daerah melalui PPKD selambat-lambatnya 2 (dua) bulan
setelah tahun anggaran berakhir.

14
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
oleh SKPD
Pasal 99 PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

 Ayat (4)
Kepala SKPD selaku pengguna anggaran/pengguna
barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBD
yang menjadi tanggung jawabnya telah diselenggarakan
berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai,
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

15
41

PERTANGGUNG JAWABAN PELAKSANAAN APBD


( SKPD )

 Kepala SKPD selaku PA, menyelenggarakan akuntansi atas transaksi


keuangan, aset, utang dan ekuitas dana, yang berada dalam tanggung
jawabnya dalam bentuk Laporan Keuangan

 Kepala SKPD menyiapkan Laporan Keuangan terdiri dari :

LRA Neraca CALK

Disampaikan kepada PPKD, 2 bulan setelah TA berakhir

16
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
oleh PPKD
Pasal 100 PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

 Ayat (1)
PPKD menyelenggarakan akuntansi atas transaksi
keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk
transaksi pembiayaan dan perhitungannya

17
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
oleh PPKD
Pasal 100 PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

 Ayat (2)
PPKD menyusun laporan keuangan pemerintah daerah
terdiri dari :
a. Laporan Realisasi Anggaran;
b. Neraca;
c. Laporan Arus Kas; dan
d. Catatan Atas Laporan Keuangan.

18
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
oleh PPKD
Pasal 100 PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

 Ayat (3)
Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah
tentang Standar Akuntansi Pemerintah

19
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
oleh PPKD
Pasal 100 PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

 Ayat (5)
Laporan keuangan pemerintah daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) disusun berdasarkan laporan
keuangan SKPD

20
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
oleh PPKD
Pasal 100 PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

 Ayat (6)
Laporan keuangan pemerintah daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada kepala daerah
dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD

21
42

PERTANGGUNG JAWABAN PELAKSANAAN APBD


( PPKD )

 PPKD menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan,


aset, utang dan ekuitas dana termasuk transaksi pembiayaan
dan perhitungannya
 PPKD menyusun Laporan Keuangan Pemda terdiri dari :
- LRA
- Neraca
- LAK
- CALK

22
Pasal 101
PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

“ Kepala daerah menyampaikan rancangan peraturan daerah


tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada
DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) paling lambat 6
(enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir ”

23
Pasal 102
PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

 Ayat (1)
Laporan keuangan pelaksanaan APBD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 100 ayat (2) disampaikan kepada
BPK selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran berakhir (akhir Maret)

24
Pasal 102
PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

 Ayat (2)
Pemeriksaan laporan keuangan oleh BPK sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diselesaikan selambat-lambatnya 2
(dua) bulan setelah menerima laporan keuangan dari
pemerintah daerah

25
Pasal 102
PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah

 Ayat (3)
Apabila sampai batas waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) BPK belum menyampaikan laporan hasil
pemeriksaan, rancangan peraturan daerah sebagaimana
dimaksud dalam pasal 101 diajukan kepada DPRD

26
43

PERTANGGUNG JAWABAN PELAKSANAAN APBD


( KDH )

 KDH menyampaikan Raperda tentang Pertanggung


Jawaban Pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa
Laporan Keuangan yang sudah diaudit oleh BPK, paling
lambat 6 bulan setelah TA berakhir

 KDH memberikan tanggapan dan melakukan penyesuaian


terhadap Laporan Keuangan berdasarkan hasil
pemeriksanaan BPK

27
ALUR LAPORAN
Akuntansi di SKPD.
Siapkan LRA, Neraca, CALK.
2 Bln setelah tutup tahun.
Pernyataan sesuai Sistem Pengendalian Paling lambat
Internal & UU. 6 bln setelah
Angg. berakhir

SKPD PPKD KDH DPRD

Akuntans di PPKD/Pemda. BPK


Siapkan LRA, Neraca, LAK dan CALK.
Sesuai SAP.
Lap. Kinerja + Keuangan BUMD.
Paling lambat Paling lambat
Konsolidasian SKPD.
Bahan LPJ - KDH 3 bln setelah 2 bln setelah
Angg. berakhir 28 Lap. diterima
28
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
BPK
TUJUAN
KEUANGAN KINERJA TERTENTU

MEMUAT MEMUAT : MEMUAT


OPINI TEMUAN KESIMPULAN
KESIMPULAN
REKOMENDASI

TANGGAPAN PEJABAT
PEMERINTAH YANG
DIPERIKSA

29
JENIS OPINI
BPK

1. WAJAR TANPA PENGECUALIAN


( UNQUALIFIED OPINION )
2. WAJAR DENGAN PENGECUALIAN
( QUALIFIED OPINION )
3. TIDAK WAJAR
( ADVERSED OPINION )
4. PERNYATAAN MENOLAK MEMBERIKAN
OPINI
( DISCLAIMIER OF OPINION )

30
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

31

Anda mungkin juga menyukai