Anda di halaman 1dari 24

TRANSPLANTASI KORNEA

(KERATOPLASTI)

Rohman Azzam, S.Pd., S.Kep


DEFINISI
 Keratoplasty adalah eksisi jaringan kornea
dan menggantinya dengan kornea yang
berasal dari donor manusia (Thompson,
J.M., 1986)
TUJUAN
 Mengganti kornea yag keruh
 Mengganti kornea yg rusak akibat injury,
inflamasi, perforasi
 Memperbaiki ketidaknormalan kornea
TIPE KERATOPLASTY
 Keratoplasty lamellar/partial-thickness/
nonpenetrating.
– Mengangkat, melepaskan dan mengganti
lapisan permukaan kornea tanpa mengenai coa

 Keratoplasty full-thickness/penetrating.
– Mengangkat kornea utk diganti dg kornea donor
sebagian atau seluruhnya
SYARAT DONOR
 Mayat yang meninggal bukan karena :
– Leukemia
– Sepsis
– Infeksi: hepatitis, HIV/AIDS
– Tumor pada mata
 Jika akan mendoronrkan mata:
– Sebaiknya segera dienukleasi dalam 1 jam postmortal
– 5 jam postmortal jika matanya dikompres es
SYARAT DONOR (Lanjutan)

 Idealnya transplantasi dilakukan segera


setelah kornea diangkat, tetapi dg adanya
bank mata, kornea donor dpt disimpan lebih
lama (24-48 jam) pada suhu 40C
 Jangan melipat kornea selama penyimpanan
KONTRAINDIKASI DAN
CAUTION
 Persepsi dan proyeksi thd cahaya harus
normal.
 Kemungkinan perbaikan kerusakan kornea
dapat tercapai dg dilakukannya transplantasi
 Dapat terjadi reaksi rejeksi dlm 3 minggu
atau lebih
 Proses inflamasi dimulai pada tepian graft
menuju ke bagian tengah.
KOMPLIKASI
 Hemorrhage
 Dislokasi graft
 Infeksi
 Glaukoma post operasi
 Graft rejection: 10-14 hari post operasi
TANDA dan GEJALA
KOMPLIKASI
 Nyeri pada mata
 Penurunan penglihatan
 Edema pada kornea
 Perdarahan/kemerahan pada mata
PENATALAKSANAAN
 Analgetik narkotik—utk atasi nyeri
 Antiemetik—utk atasi nausea
 Kortikosteroid topikal
 Laxative—utk cegah mengedan saat
defekasi
 Menutup mata
PENGKAJIAN
 Edema
 Inflamasi
 Photopobia
 Penurunan penglihatan
 Kekeruhan karena reaksi rejeksi
 Kecemasan
 Nyeri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan persepsi sensori: visual
– Pastikan klien menggunakan penutup/pelin-
dung mata minimal utk 24 jam
– Bantu klien ambulasi
– Pastikan side rail/pengaman tempat tidur
terpasang
– Kolaborasi pemberian obat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Lanjutan)

2. Gg rasa nyaman: nyeri


– Ajarkan tehnik noninvasif/nonfarmakologik:
distraksi, relaksasi, giuded imagery
– Kolaborasi pemberian medikasi utk mengatasi
nyeri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Lanjutan)
3. Resiko injury
– Pastikan side rail/pengaman tempat tidur terpasang
– Kolaborasi pemberian:
 Antiemetik
 Laxatif
– Hindari batuk
– Hindari penggunaan bahan yg dapat menyebabkan
bersin/batuk: bedak powder, parfum, pengarum ruangan,
debu kertas, bumbu masak yang merangsang.
– Cegah kepala lebih rendah dari tuuh
– Instruksikan klien utk tdk mengangkat, mendorong beban
berat, melompat, dan mengedan saat defekasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Lanjutan)

4. Knowledge deficit
– Ajarkan ttg pentingnya pencegahan peningkatan TIO.
– Informasikan bahwa:
 Fotopobia paska bedah berangsur akan hilang
 Penglihatan scr perlahan akan membaik
 Pentingnya penggunaan kaca mata gelap dan kemungkinan
perlunya pengunaan lensa koreksi
– Jika pengobatan masih dilanjutkan di rumah, pastikan
klien/kelg mampu mendemonstrasikan teknik
pemberiannya dengan tepat
– Ajarkan klien/kelg ttg tanda/gejala reaksi rejeksi atau
komplikasi lainnya dan segera melaporkan
EVALUASI
 Hasil yang diharapkan: Graft kornea
sembuh dg adekuat, dg kriteria:
– Tdk ada edema dan inflamasi
– Tdak ada fotopobia
– Penglihatan membaik scr berangsur
– Tidak terjadi reaksi rejeksi
– Tdak ada cedera karena peningkatan TIO
Gbr. Kekeruhan kornea
Gbr. Tahapan transplantasi
kornea
Selesai

Wassalam

Anda mungkin juga menyukai