Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA BAYI BERAT BADAN


LAHIR RENDAH (BBLR)
KELOMPOK

JAMILA (7319014)
NUR AWALIYA (7319020)
DEFINISI PADA BBLR
 

BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Dahulu bayi baru lahir yang
berat badannya kurang dari 2500 gram disebut premature.
Bayi dengan berat badan lahir rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan :
1. Prematuritas murni adalah bayi yang lahir dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan
bayi sesuai dengan gestasi atau yang disebut neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan (NKB-SMK).
2. Dismaturitas dapat terjadi dalam preterm, term dan post term yang terbagi dalam:
a. Neonatus kurang bulan – kecil untuk masa kehamilan (NKB-KMK)
b. Neonatus cukup bulan-kecil untuk masa kehamilan (NCB-KMK)
c. Neonatus lebih bulan-kecil untuk masa kehamilan (NLB-KMK)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
BBLR SECARA UMUM:

1. Faktor ibu
• Ibu yang punya penyakit : hal yang berhubungan dengan kehamilan seperti toksemia,
gravidarum,pendarahan antepartum,trauma fisik dan psikologis,infeksi akut,serta kelainan kardiovaskuler.
• Usia ibu: angka kejadian bblr tertinggi ialah pada usia ibu dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun.
• Jarak antara kehamilan sebelumnya pendek yaitu kurang dari 1 tahun.
• Memiliki riwayat bblr sebelumnya.
• Memiliki riwayat bblr sebelumnya.
• Kondisi ibu saat hamil : peningkatan berat badan tidak adekuat dan ibu yang perokok.

2. Faktor janin
3. Faktor ekonomi
4. Faktor lingkungan
PENATALAKSANAAN BBLR
 

Penatalaksanaan berat badan lahir rendah berfokus pada terapi suportif, yaitu pemberian nutrisi
untuk mengejar target berat badan, mempertahankan suhu tubuh normal, dan menjaga kebersihan
tali pusat dan kulit. Pemberian obat-obatan dan tindakan pembedahan jarang dilakukan dan hanya
diberikan sesuai indikasi dan kebutuhan bayi.
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan bayi risiko tinggi karena mempunyai kesakitan
dan kematian lebih besar yang dikaitkan dengan kelahiran dan penyesuaian setelah lahir. Bayi
risiko tinggi lahir dari ibu dengan kehamilan risiko tinggi
TERAPI PADA BBLR

Peran perawat dalam intervensi perawatan bayi BBLR adalah memberikan asuhan keperawatan
dengan memperhatikan upaya dalam pencegahan komplikasi dan merangsang pertumbuhan serta
perkembangan bayi. Terapi komplementer merupakan suatu pendekatan perawatan yang dapat
digunakan dalam hubunganya dengan terapi medik secara konvensional. Terapi komplemeter yang
dapat dilakukan pada bayi BBLR antara lain terapi pijat bayi dan terapi music.
BBLR sering mengalami masalah akibat hipotermi dan diperlukan stimulasi untuk mencegah
terjadinya komplikasi, kecacatan dan kematian bayi. Stimulasi yang telah dilakukan selama ini
adalah dengan perawatan dengan metode kangguru (PMK), therapi pijat bayi, dan therapi musik
klasik.
PENGAKAJIAN BBLR

Dalam pengkajian bayi baru lahir maka pengkajian yang dilakukan yaitu dengan menggali data dari data
subyektif dan obyektif yang membantu perawat dalam menentukan permasalahan yang dialami bayi dan
mampu menentukan tindakan yang akan diberikan kepada bayi dan keluarga.
Pengkajiannya meliputi:
a. Biodata
Pada pengkajian ini berisi data tentang identitas bayi, identitas orang tua, keluhan utama seperti PB<
45cm, LD < 30cm, LK < 33 cm, hipotermi, kemudian riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
keluarga, riwayat penyakit dahulu.
b. Masalah yang berkaitan dengan ibu
c. Bayi pada saat kelahiran
DIAGNOSA KEPERAWATAN


SDKI
1. Diagnosa
HIPORTEMIA ( D.0131 )
2. Definisi
Suhu tubuh berada di bawah rentang normal
SLKI
Resiko Hipotermia
1. Luaran Utama
TERMOREGULASI
LANJUTAN…..
2. Luaran tambahan
• Kontrol resiko
• Perfusi perifer
• Status kenyamanan
• Termoregulasi neonatus
• Tingkat cedera

3. Definisi
Pengaturan suhu tubuh agar tetap berada pada rentang normal
LANJUTAN…
4. KRITERIA HASIL
• Menggigil 5
• Akrosiaknosis s5
• Konsumsi oksigen 5
• Piloereksi 5
• Vasokonstriksi perifer 5
• Takikardi 5
• Dasar kuku sianolik 5
• Hipoksia 5
• Suhu tubuh 5
LANJUTAN….
 SIKI
1. Intervensi utama
Manajemen hipotermia
2. Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola suhu tubuh dibawah rentang normal
3. Tindakan
Observasi:
• Monitor suhu tubuh
• Identifikasi tanda dan gejala akibat hipotermia
• Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia.
LANJUTAN…
Terapeutik:
• Sediakan lingkungan yang hangat
• Ganti pakaian dan/atau linen yang basah
• Lakukan penghangatan pasif
• Lakukan penghangatan aktif eksternal
• Lakukan penghangatan aktif internal
Edukasi :

anjurkan makan/minum hangat


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai