Anda di halaman 1dari 24

Faktor PSP

Kesulitan
M F
2020

Belajar yang
Dialami Oleh
Peserta Didik
––––––
Psikologi
Pendidikan
Dosen pengampu: Septian Prawijaya,
S.Si., M.Pd.
Nama anggota kelompok (kelompok
5)
1. Dwi Gita Fadhilla (NIM 4203311047)
2. Josua Erson Ritonga (NIM 4203111134)
3. Nimas Anaiyah (NIM 4201111009)
4. Stephanie Dian F. Silalahi (NIM 4203311079)
5. Yohana Agesty Ginting (NIM 4203111124)

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Pengertian Kesulitan
Belajar 01 Apa yang dimaksud dengan
kesulitan belajar?

Kesulitan Belajar
Hal-hal apa saja yang
menunjukkan adanya kesulitan
belajar? 02 ditunjukkan oleh
adanya

Faktor-faktor kesulitan
belajar 03 Hal-hal apa sajakah yang menjadi
faktor dari kesulitan belajar?
Diagnosis Kesulitan
belajar 04 Bagaimana diagnosis yang dapat
ditempuh untuk mendiagnosis
kesulitan belajar?

Bagaimana prosedur dari


pemecahan permasalahan
kesulitan belajar? 05 Alternatif pemecahan
kesulitan belajar
01
Pengertia
n
Kesulitan
Apa yang dimaksud dengan kesulitan belajar?
Kesulitan belajar adalah...
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang
dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Kondisi yang
demikian ini umumnya disebabkan oleh faktor biologis dan fisiologis, serta
faktor psikologis yaitu kesulitan belajar yang berkenaan dengan rendahnya
motivasi dan minat belajar. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya kesulitan
belajar. Dari sekian banyak faktor tersebut, ada yang merupakan penyebab utama
atau faktor penyebab yang bersifat umum. Para ahli berpendapat bahwa penyebab
utama kesulitan belajar terletak pada diri siswa itu sendiri dan sarana penunjang
belajar.
Pengelompokkan yang paling umum ialah, faktor-faktor yang menyebabkan
siswa mengalami kesulitan dalam belajar dapat dikelompokkan menjadi dua.
Pertama, faktor internal, faktor yang berasal dari individu siswa sendiri, seperti
gangguan pada kesehatan, kelainan pada pendengaran dan penglihatan,
rendahnya konsentrasi belajar, dan lain-seperti kondisi belajar yang tidak
kondusif, beratnya beban belajar, dan lain-lain. Dengan demikian, siswa-siswa
yang berkategori “di luar rata-rata” itu (sangat lain. Kedua, faktor eksternal,
faktor yang berasal dari luar diri siswa, pintar dan sangat bodoh) tidak mendapat
kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya.
02
Kesulitan
Belajar
ditunjukkan
Hal-hal apa saja yang menunjukkan adanya kesulitan
belajar?

oleh adanya
Did You Know This?
Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu
untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikogis, sosiologis, maupun
fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang
dicapainya berada di bawah semestinya. Proses pembelajaran tidak senantiasa
berhasil, seringkali ada hal-hal yang mengakibatkan timbulnya kegagalan atau
kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Terjadinya kesulitan belajar
dikarenakan siswa tidak mampu mengaitkan antara pengetahuan baru dengan
pengetahuan lamanya sehingga menimbulkan ketidakpahaman atau
ketidakjelasan terhadap suatu pelajaran. Kesulitan belajar kepada peserta didik
dengan tidak memandang kemampuan intelegensi yang dimiliki peserta didik.
Banyak peserta didik dengan intelegensi rendah
dapat meraih prestasi belajar yang tinggi, melebihi
kepandaian peserta didik dengan intelegensi yang
tinggi, tetapi juga tidak dapat disangkal bahwa
intelegensi yang tinggi memberi peluang yang
besar bagi peserta didik untuk meraih prestasi
belajar yang tinggi. Oleh karena itu, selain faktor,
rutinitas belajar juga diakui dapat mempengaruhi
penyebab kesulitan belajar.
03
Faktor-
Faktor
Kesulitan
Hal-hal apa sajakah yang menjadi faktor dari kesulitan
belajar?
1.Faktor Intern Siswa
Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik siswa, yakni:

#3
#1 #2 Yang bersikap
Yang bersifat kognitif Yang bersifat afektif psikomotor (ranah
(ranah cipta), antara (ranah rasa), antara karsa), antara lain
lain seperti rendahnya lain seperti labilnya seperti tergangguanya
kapasitas emosi dan sikap; alat-alat indera
intelektual/intelegensi penglihatan dan
siswa pendengar (mata dan
telinga).
2. Faktor Ekstern Siswa
Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung
aktivitas belajar siswa. Factor ini dapat dibagi 3 macam.

 Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan


ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
 Lingkungan perkampungan atau masyarakat, contohnya adalah wilayah perkampungan
kumuh (slum area), dan teman sepermainan (peer group) yang nakal.
 Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti
dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah.
Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada pula faktor-faktor lain yang menimbulkan

kesulitan belajar siswa. Di anatara faktor-faktor yang dapat dipandang sebagai faktor khusus ini ialah

Sindrom psikologi berupa learning disability (ketidakmampuan belajar). Sindrom (syndrome) yang

berarti satuan gejala yang muncul sebagai indicator adanya keabnormalan psikis (Reber, 1988) yang

menimbulkan kesulitan belajar itu.

● Disleksia (dyslexia), yakni ketidakmampuan beajar membaca.

● Disgrafia (dysgraphia), yakni ketidakmampuan belajar menulis.

● Diskalkulia (dyscalculia), yakni ketidakmampuan belajar matematika.


Akan tetapi, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas secara umum sebenernya memiliki

potensi IQ yang normal bahkan di anataranta ada yang memiliki kecerdasan dia atas rata-rata. Oleh

karenanya, kesulitan belajar siswa yang menderita sindrom-sinrom tadi mungkin hanya disebabkan

oleh adanya minimal brain dysfunction, yaitu gangguan ringan pada otak (Lask, 1985: Reber, 1988).
04
Diagnosis
Kesulitan
Belajar
Bagaimana diagnosis yang dapat ditempuh untuk
mendiagnosis kesulitan belajar?
Dalam melakukan diagnosis diperlukan adanya prosedur yang terdiri atas langkah-langkah
tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya kesulitan belajar jenis tertentu yang dialami
siswa. Prosedur seperti ini dikenal sebagai “diagnostik” kesulitan belajara. Banyak langkah
diagnostic yang dapat ditempuh guru, antara lain yang cukup terkenal adalah prosedur
Weener & Senf (1982) sebagaimana yang dikutip Wardani (1991).
prosedur Weener & Senf (1982)

#1 #2 #3
Melakukan observasi kelas Memeriksa penglihatan dan Mewawancarai orangtua atau
untuk melihat perilaku pendengaran siswa wali siswa untuk mengetahui
menyimpang siswa ketika khususnya yang diduga hal ihwal keuarga yang
mengikuti pelajaran. mengalami kesulitan belajar. mungkin menimbulkan
kesulitan belajar.
prosedur Weener & Senf (1982)

#4 #5
Memberikan tes diagnostic Memberikan tes kemampuan
bidang kecakapan tertentu intelegensi (IQ) khususnya
untuk mengetahui hakikat kepada siswa yang diduga
kesulitan belajar yang mengalami kesulitan belajar.
dialami siswa.
05
Alternatif
Pemecahan
Kesulitan
Bagaimana prosedur dari pemecahan permasalahan
kesulitan belajar?

Belajar
Banyak Altematif yang dapat diambi guru dalam mengatasi kesulitan belajar
siswanya. Akan tetapi, sebelum pilihan tertentu diambil, guru sangat diharapkan
untuk terlebih dahulu melakukan beberapa langkah penting sebagai berikut:
 Menganalisis hasil diagnosis, yakni menelaah bagian-bagian masalah dan
hubungan antarbagian tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar
mengenai kesulitan belajar yang dihadapi siswa;
 Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang
memerlukan perbaikan;
 Menyusun program perbaikan, khususnya program remedial teaching
(pengajaran perbaikan).
Finished.
WHOA
!
Don’t give up the faith. Just keep climbing.
Thank You.
See u on the
highest
point of ur
life

Anda mungkin juga menyukai