Anda di halaman 1dari 26

PENGEMBANGAN INSTRUMEN

PENELITIAN

Prof. Dr. Djaali


JENIS VARIABEL DAN INSTRUMEN

• Variabel konstruk (konsep performansi dan


konsep tipikal) diukur dgn skala atau tes
• Variabel konten ( pengetahuan dan/atau
kemampuan) diukur dgn tes (tertulis, lisan,
perbuatan)
• Variabel faktual (indikatornya konkret)
diukur dgn kuesioner
JENIS-JENIS INSTRUMEN
• Tes
- Tes Tertulis
- Tes Lisan
- Tes Perbuatan
• Non-Tes
- Kuesioner
- Skala Sikap
- Skala Penilaian
- Sosiometri
LANGKAH PENGEMBANGAN
INSTRUMEN NON TES
• Mengkaji teori
• Konstruk
- definisi konsep
- definisi operasional
• Mengembangkan dimensi & indikator
• Membuat kisi-kisi
• Menetapkan rentang parameter
• Identifikasi ciri kutup
• Menulis butir instrumen
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
INSTRUMEN (LANJUTAN)
• Proses validasi konsep
- telaah/jastifikasi pakar
- panel
• Perbaikan/revisi
• Proses validasi empiris
- uji coba instrumen
- analisis data hasil uji-coba (uji validitas,
reliabilitas)
• Seleksi butir valid
• Perakitan instrumen
DIMENSI DAN INDIKATOR
• Variabel adalah konsep yg mempunyai variasi nilai
• Dimensi adalah sub konsep, sedang indikator
adalah penanda dari konsep
• Untuk variabel yg mempunyai konsep tunggal,
dimensi adalah sub konsep sedang indikator
adalah sub dimensi
• Untuk variabel yg mempunyai konsep ganda,
indikator adalah perkalian antara dimensi dan
komponen
CONTOH VARIABEL UNTUK SATU
DAN DUA KONSEP
• Sikap terhadap profesi guru (variabel dgn dua
konsep, yaitu konsep sikap dan konsep profesi
guru)
• Kepemimpinan (konsep)
• Pendidikan (konsep)
• Gaya kepemimpinan (variabel dgn satu konsep)
• Tingkat pendidikan (variabel faktual)
• Motivasi belajar (variabel dgn satu konsep)
PENJELASAN TENTANG INDIKATOR

• Indikator merupakan hasil perkalian dimensi dan


komponen (dua konsep)
• Indikator merupakan penjabaran sekaligus
penanda dari dimensi (satu konsep)
• Indikator harus terukur
• Indikator bukan parameter tetapi bisa diberi
parameter
• Indikator harus lengkap untuk mengukur satu
variabel
PETUNJUK MEMBUAT BUTIR
• Butir harus mengukur indikator dan lengkap
• Hasil ukur indikator adalah kuantitas atau besaran
• Butir harus mengukur fakta atau keadaan, bukan
mengukur keinginan atau harapan
• Butir mengukur fakta tunggal
• Butir berbentuk pernyataan tunggal , tidak disertai
alasan, dan tidak kondisional
• Butir yg berbentuk pernyataan menggunakan kata
ganti orang pertama
• Butir yg berbentuk pertanyaan menggunakan kata
ganti orang kedua
PENGEMBANGAN TES
Tes adalah suatu cara atau alat untuk
mengadakan penilaian yg berbentuk suatu
tugas atau serangkaian tugas yg harus
dikerjakan oleh siswa atau sekelompok siswa
sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah
laku atau prestasi siswa sebagai peserta didik.
Prestasi atau tingkahlaku tersebut dapat
menunjukkan tingkat pencapaian tujuan
pembelajaran atau tingkat penguasaan thd
seperangkat kompetensi yg menjadi tujuan dari
proses pembelajaran, & dapat pula menunjuk-
kan kedudukan siswa yg bersangkutan dalam
kelompoknya.
LANGKAH-LANGKAH KONSTRUKSI TES
 Menetapkan tujuan tes
 Analisis Kurikulum (SK dan KD)
 Analisis buku dan sumber belajar lainnya
 Membuat Kisi-kisi
 Menentukan indikator
 Menulis Soal
 Telaah Soal (Validasi konsep)
 Revisi atau Perbaikan Soal
 Reproduksi Tes Terbatas
 Uji-Coba Tes (untuk validasi empiris)
 Analisis hasil uji-coba (Uji Validitas)
 Merakit soal menjadi tes
KAIDAH MENULIS SOAL
• Soal harus mengukur pencapaian kompetensi yg menjadi tujuan
• Soal harus mengukur pencapaian kompetensi tunggal (tidak
ganda)
• Kompetensi dapat berbentuk kognitif, afaktif-perilaku, atau
keterampilan
• Kompetensi diukur berdasarkan indikatornya
• Setiap soal mengukur tercapai atau tidaknya indikator
kompetensi
• Bahasa soal harus singkat, jelas & komunikatif
• Soal mempunyai jawaban yg jelas (deskripsi, sikap & perilaku
atau kemahiran/ keterampilan)
• Soal dipastikan tidak keliru/salah
• Penampilan perangkat tes harus final
PEMBOBOTAN
 Pembobotan dalam pengukuran adalah penentuan nilai
atau kuantitas sebuah indikator dalam suatu perangkat
instrumen untuk mengukur suatu variabel. Atau
penentuan nilai atau kuantitas butir dalam suatu faktor
dalam suatu perangkat instrumen untuk mengukur
suatu variabel. Artinya pembobotan dapat digunakan
untuk menentukan nilai atau kuantitas (bobot) indikator
dalam suatu perangkat instrumen untuk mengukur
suatu variabel dan dapat pula digunakan untuk
menentukan nilai atau kuantitas (bobot) butir dalam
suatu faktor dari suatu perangkat instrumen.
 Dalam tes hasil belajar, pembobotan dapat digunakan
untuk menentukan bobot kompetensi dasar (KD) dalam
kisi-kisi sebuah perangkat tes, dan dapat juga
digunakan untuk menentukan bobot soal dalam suatu
perangkat tes untuk tes uraian.
MEKANISME PEMBOBOTAN
• Mekanisme pembobotan dapat dilakukan melalui
penilaian sekelompok pakar atau teman seprofesi
yg disebut panel berdasarkan kriteria tertentu.
• Pemberian nilai atau bobot dapat didasarkan
atas kriteria relevansi atau kuantitas muatan atau
penting tidaknya indikator dalam menentukan
nilai suatu variabel, baik berdasarkan jastifikasi
teoretik maupun pengetahuan empirik.
METODE PEMBOBOTAN
• Pair Compason (perbandingan pasangan).
Indikator-indikator yg akan diberi bobot
dipasangkan dua-dua untuk mem-bandingkan
mana yg lebih relevan, lebih penting, atau
lebih besar muatan diantara keduanya.
• Skala Penilaian. Setiap indikator dinilai oleh
panel dgn menggunakan skala penilaian (1 –
11) atau (1 – 13)
PAIR COMPARISON
• Semua indikator yg akan diberi bobot
dipasangkan dua-dua, kemudian sekelompok
panel diminta menentukan mana yg lebih
relevan, atau lebih penting, atau lebih besar
muatannya, atau lebih baik untuk mengukur
atau menentukan nilai suatu variabel.
• Pasangan yg terbentuk sebanyak kombinasi 2
dari n ( n = banyaknya indikator )
PAIR COMPARISON (LANJUTAN)
• Permintaan kpd kelompok panel dilakukan melalui
pertanyaan sebanyak pasangan.
• Misalnya “manakah yg lebih relevan untuk mengukur
variabel X antara indikator A dan indikator B?”
• Misalnya kalau untuk mengukur variabel X kita
mempunyai lima indikator (A,B,C,D,E), maka
pertanyaan yg diajukan kepada setiap responden
adalah (5 x 4) : (1 x 2) = sepuluh pertanyaan
(sepuluh pasang)
PAIR COMPARISON (LANJUTAN)
• Sepuluh pertanyaan dikaksud adalah:
– manakah yg lebih relevan untuk mengukur variabel
X antara indikator A dan indikator B?
– Pertanyaan yg sama untuk (A & C), (A & D), (A
&E), (B & C), (B & D), (B & E), (C & D), (C & E), (D
& E).
– Jika jumlah anggota kelompok panel yg menjadi
responden adalah 120 orang, maka data jawaban
semua anggota kelompok panel dirangkum dalam
matriks frekuensi sbb.
MATRIKS FREKUENSI JAWABAN

Indikator A B C D E
A - 48 54 36 24

B 72 - 66 66 36

C 66 72 - 54 42

D 78 78 84 - 54

E 84 96 78 66 -
MATRIKS PROPORSI JAWABAN
(TRANSFORMASI DARI MF)

Indikator A B C D E
A 0,50 0,40 0,45 0,30 0,20

B 0,60 0,50 0,55 0,55 0,30

C 0,55 0,60 0,50 0,45 0,35

D 0,65 0,65 0,70 0,50 0,45

E 0,70 0,80 0,65 0,55 0,50


MATRIKS Z (TRANSFORMASI
DARI MATRIKS PROPORSI)

Indikator A B C D E
A 0,000 -0,253 -0,126 -0,524 -0,842

B 0,353 0,000 0,126 0,126 -0,524

C 0,126 0,253 0,000 -0,126 -0,385

D 0,385 0,385 0,524 0,000 -0,126

E 0,524 0,842 0,385 0,126 0,000


MATRIKS JUMLAH, RATA-RATA,
PENYESUAIAN & BOBOT
Indikator A B C D E
Jumlah 1,288 1,227 0,909 -0,398 -1,877

Rata-rata 0,2576 0,2454 0,1818 -0,0796 -0,3754

Penyesuaian 0,6330 0,6208 0,5572 0,2958 0,000

Bobot 6330 6208 5572 2958 00000

Bulat 63 62 56 30 00
(2-dig)
PEMBOBOTAN DGN SKALA PENILAIAN
• Setiap indikator dinilai oleh sekelompok pakar yg
disebut panel dgn menggunakan pedoman
penilaian tertentu
• Setiap indikator diberi nilai (1 – 11) sesuai
kualitas indikator
• Kualitas indikator dinilai berdasarkan
relevansinya untuk mengukur konsep dari
variabel
• Makin besar nilai indikator, berarti indikator makin
relevan untuk menilai konsep (konstruk) dari
variabel
CONTOH PEMBOBOTAN
• Misalnya indikator A dinilai oleh 100 orang panel, &
hasil disusun sbb.

Sk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
F - - 5 10 12 13 25 18 12 5 -
• Mdfk = 7,
- Q- =5
8 – 15
5 = 27
3 40 65 83 95 100
• Misalnya indikator B dinilai oleh 100 orang panel, &
hasilnya disusun sbb.

• MdSk= 8,
1 Q2=9
3 –7
4 = 52 6 7 8 9 10 11
F - - - - 6 14 18 23 27 14 10
fk - - - - 6 20 38 51 76 90 100
HASIL PENILAIAN PANEL
• Bobot indikator ditentukan oleh median dari hasil
penilaian panel, sehingga didapat indikator A
mempunyai bobot 7, sedang indikator B memunyai
bobot 8.
• Hal kedua yg perlu diartikan adalah interkuartil (Q =
Q3 – Q1), memperlihatkan kesepakatan panel.
• Indikator A mempunyai Q = 3 dan indikator B
mempunyai Q = 2. Artinya kesepakatan panel
dalam menilai indikator B lebih kuat daripada
kesepakatan panel dalam menilai indikator A
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai