Õ
~
6
§ Kejadian ruptur uterus pada
seorang ibu hamil atau sedang
bersalin masih merupakan suatu
bahaya besar yang mengancam
jiwa ibu hamil dan janin yang
berada dalam kandungannya.
G
G
Gm
G
G
G
G
G
G
!
Gm
Gm
(Mochtar, 1998:288-290)
" " #
G
!
$ % &
G partus berlangsung lama,
G pasien gelisah, ketakutan, disertai
perasaan nyeri diperut,
G pada setiap datangnya kontraksi,
pasien memegang perutnya dan
mengerang kesakitan bahkan
meminta supaya anaknya
secepatnya dikeluarkan,
G mm dan denyut nadi lebih cepat dari
biasa,
G mulut kering, lidah kering dan
haus, demam,
'
G his lebih lama, lebih kuat, lebih sering dan
terus menerus,
G ligamentum rotundum teraba seperti
kawat listrik yang tegang, tebal dan
keras,
G pada waktu datang his, korpus uteri
teraba keras sedangkan SBm teraba tipis
dan nyeri kalau ditekan,
G diantara korpus dan SBm tampak
lingkaran Bandl,
G perasaan sering ingin berkemih,
G DJJ tidak teratur,
G terdapat tanda-tanda dari obstruksi
(Mochtar, 1998:292)
G
!
G kontraksi persalinan menurun atau berhenti
mendadak,
G berhentinya DJJ,
G perdarahan eksternal
G perdarahan internal
m
m
dengan keterangan, yakni:
G m = muptur
G H = His Kuat (tenaga)
G O = Obstruksi (halangan)
G ~
G
G
§ pada suatu his yang kuat sekali, pasien merasa kesakitan yang luar
biasa, menjerit seolah-olah perutnya sedang dirobek. 6asien
kemudian menjadi gelisah, takut, pucat, keringat dingin, bahkan
bisa kolaps,
§ pernafasan menjadi dangkal dan cepat,
§ haus,
§ muntah-muntah,
§ syok, nadi kecil dan cepat, TD menurun bahkan menjadi tidak
teratur,
§ perdarahan pervaginam,
§ terkadang timbul perasaan nyeri yang menjalar ke tungkai bawah
dan bahu,
§ kontraksi uterus biasanya hilang,
§ perut kembung dan paralisis usus.
G
§ teraba krepitasi pada kulit perut,
§ bila janin sudah keluar dari kavum uteri
(berada di rongga perut), maka teraba bagian-
bagian janin langsung dibawah kulit perut,
dan disampingnya terkadang teraba uterus
sebagai suatu bola keras dengan ukuran
sebesar kelapa,
§ nyeri tekan pada perut, terutama pada bagian
yang robek.
G
§ DJJ tidak terdengar beberapa menit setelah
ruptur.
G
G Kepala janin yang tadinya sudah jauh turun ke
bawah, dengan mudah dapat didorong keatas,
dan ini disertai keluarnya darah pervaginam
yang agak banyak.
G Jika rongga rahim sudah kosong dapat diraba
robekan pada dinding rahim, bahkan dapat
diraba pula usus, omentum, dan bagian-bagian
janin. Jika jari tangan yang berada di dalam
ditemukan dengan jari luar, maka terasa
seperti dipisahkan oleh bagian yang tipis
sekali dari dinding perut. Fundus uteri juga
dapat diraba.
Õ m
G
G ~
§ Observasi tanda-tanda vital (TTV) klien;
§ Observasi skala dan keparahan nyeri klien;
§ Berikan pengetahuan terkait dengan nyeri yang
dialami klien;
§ Ajarkan teknik napas dalam pada klien untuk
mengurangi nyeri;
§ Berikan dan pertahankan kenyamanan klien.
§ Lakukan manajemen nyeri pada klien;
§ Kolaborasi dengan dokter terkait dengan program
pengobatan (analgesik).
G
G ~
G 6antau asupan, pastikan sedikitnya 1500ml cairan per oral
setiap 24 jam;
G 6antau haluaran, pastikan sedikitnya 1000-1500 ml/ 24 jam;
G 6antau kadar elektrolit darah, nitrogen urea darah,
osmolalitas urine, dan serum kreatinin, hematokrit dan
hemoglobin;
G 6ertimbangkan kehilangan cairan tambahan yang
berhubungan dengan muntah, diare, demam, slang, dan drein;
G Berikan terapi cairan melalui infus serta transfusi darah pada
klien;
G Kolaborasi dengan dokter terkait dengan tindakan
pengobatan.
ÿ
"(
m
§