Anda di halaman 1dari 10

PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK

( PPOK )

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
 
SHELMA NURLITA
NENG FAUZIAH ISMAYUNI
APRILIA SUTANTI
PENGERTIAN

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah


sekelompok penyakit paru-paru yang memblokir
aliran udara napas Anda dan membuat Anda semakin
sulit untuk bernapas. Emfisema dan asma bronkitis
kronis adalah dua kondisi utama yang membentuk
PPOK. Dalam semua kasus, kerusakan pada saluran
udara Anda akhirnya mengganggu pertukaran
oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru Anda
Kebanyakan PPOK disebabkan oleh merokok
dalam jangka panjang dan dapat dicegah dengan ETIOLOGI
tidak merokok. Kerusakan paru-paru ini tidak dapat
disembuhkan, sehingga pengobatan berfokus pada
pengendalian gejala dan meminimalkan kerusakan
lebih lanjut. Keterbatasan aliran udara hanya
sedikit dapat dibantu dengan bronkodilator.
Penyebab lainnya :
 Riwayat terpajan polusi udara (lingkungan dan
tempat kerja)
 Hipereaktiviti bronkus
 Riwayat infeksi saluran napas bawah berulang
 Jenis kelamin
 Ras (kulit putih lebih berisiko
1. Pursed - lips breathing yaitu sikap seseorang yang bernapas
TANDA DAN GEJALA dengan mulut mencucu dan ekspirasi yang memanjang. Sikap
ini terjadi sebagai mekanisme tubuh untuk mengeluarkan
retensi CO2 yang terjadi sebagai mekanismetubuh untuk
mengeluarkan retensi CO2 yang terjadi pada gagal napas kronik.
2. Barrel chest (diameter antero - posterior dan transversal
sebanding)
3. Penggunaan otot bantu napas
4. Hipertropi otot bantu napas
5. Pelebaran sela iga
6. Bila telah terjadi gagal jantung kanan, terlihat denyut vena
jugularis di leher dan edema tungkai.
7. Terdapat ronki dan atau mengi pada waktu bernapas biasa atau
pada ekspirasi paksa
8. Ekspirasi memanjang
9. Bunyi jantung terdengar jauh.
Peradangan merupakan elemen kunci terhadap
patogenesis PPOK. Inhalasi asap rokok atau gas berbahaya PATOFISIOLOGI
lainnya mengaktifasi makrofag dan sel epitel untuk
melepaskan faktor kemotaktik yang merekrut lebih
banyak makrofag dan neutrofil. Kemudian, makrofag dan
neutrofil ini melepaskan protease yang merusak elemen
struktur pada paru-paru.
Protease sebenarnya dapat diatasi dengan antiprotease
endogen namun tidak berimbangnya antiprotease
terhadap dominasi aktivitas protease yang pada akhirnya
akan menjadi predisposisi terhadap perkembangan PPOK.
Pembentukan spesies oksigen yang sangat reaktif seperti
superoxide, radikal bebas hydroxyl dan hydrogen peroxide
telah diidentifikasi sebagai faktor yang berkontribusi
terhadap patogenesis karena substansi ini dapat
meningkatkan penghancuran antiprotease.
PATHWAY
Pengkajian mencakup informasi tentang gejala gejala
PENGKAJIAN terakhir dan manifestasi klinis penyakit sebelum. Beberapa
pertanyaan untuk mendapatkan data riwayat kesehatan :
 Sudah berapa lama pasien mengalami kesulitan bernafas?
 Berapa jauh batasan pasien terhadap intoleransi aktivitas?
 Kapan pasien mengeluh sesek nafas?
 Apakah pasien mempunyai riwayat merokok?
 Obat apa yang dikonsumsi setiap hari?
Data tambahan yang dikumpulkan melalui observasi dan
pemmeriksaan sebagai berikut :
 Frekuensi nadi dan pernafasan pasien
 Apakah ada kontraksi otot otot abdomen selama inspirasi
 Apakkah ada batuk?
 Apakah ada peningkatan kegelisahan?
DIAGNOSA
1. Bersihan jalan napas tidak efektif KEPERAWATAN
berhubungan dengan bronkokontriksi,
peningkatan produksi sputum, batuk
tidak efektif, kelelahan/berkurangnya
tenaga dan infeksi bronkopulmonal.
2. Pola napas tidak efektif berhubungan
dengan napas pendek, mukus,
bronkokontriksi dan iritan jalan napas.
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan
dengan ketidaksamaan ventilasi perfusi
INTERVENSI
No dx Tujuan dan KH Intervensi Rasional
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Monitor TTV 1. mengetahui adanya abnormalitas
3 x 24 jam maka bersihan jalan nafas teratasi 2. monitor respirasi pasien 2. mengetahui adanya abnormalitas pada respirasi
dengan KH : 3. berikan posisi semi flower pasien
1. Frekuensi nafas dalam batas normal 4. berikan O2 untuk mencegah 3. memberi rasa nyaman
sesek nafas 4. mempertahankan kebutuhan O2
5. ajarkan relaksasi nafas dalam 5. membersihkan jalan nafas
6. kolaborasi dengan tim medis 6. mengencerkan secret dan melebarkann saluran
nafas

2 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. auskultasi suara nafas 1. mengetahui suara nafas pasien
3x24 jam maka pola nafas tidak efektif teratasi 2. berikakn posisi semi flower 2. membuka jalan nafas dan memberikan posisi
dengan KH : 3. ajarkan cara batuk efektif nyaman untuk ventilasi’
1. tidak ada dispesia 4. kolaborasi dengan dokter 3. melatih pasien untuk mengeluarkan secret
2. irama nafas dan frekuensi nafas dalalm 4. untuk menda[atkann penanganan secara akurat
batas normal
3. pasien mampu bernafas dengan mudah

3 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. kaji bunyi nafas abnormal 1. mengetahui apakah ada suara tambahan
3x24 jam maka gangguan pertukaran gas teratasi 2. berikan oksigen sesuai dosis 2. untuk mencegah hipersemia
dengan KH : 3. ajarkan batuk efektif 3. untuk mengeluarkakn secret atau sputum
1. TTV dalam batas normal 4. kolaborasai dengan dokter 4. untuk mendilatasi jalan nafas dan mendapatkan
2. memilhara kebersihan paru dan bebas dari untuk pemberian oobat penanganan secara akurat
suara abnormal paru bronkodilator
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai