GANGGUAN JIWA
Oleh:
Renidayati, SKp.M.Kep Sp Jiwa
YA
• Prevalensi tinggi
• Beban besar
• Saling mempengaruhi
dengan penyakit fisik
Setiap tahun jumlah pasien gg jiwa di
Indonesia terus mengalami peningkatan,
dari tingkat paling ringan sampai berat
mulai dari stres, panik, cemas, depresi,
hingga hilang ingatan.
12
GLOBAL BURDEN OF DISEASE
25% penduduk
pernah mengalami ggn
mental dan perilaku,
hanya 40%
yang terdiagnosis
10% populasi orang dewasa pernah
mengalami ggn mental dan perilaku
20% pasien di puskesmas adalah
penderita ggn mental
1orang dari 4
rumah tangga
mempunyai
keluhan ggn
perilaku
STATUS KESWA DI INDONESIA
Prinsip
pencegahan, deteksi dini (early detection) dan
pengobatan segera (prompt treatment) merupakan prinsip
pencegahan sekunder (secondary prevention)mencegah
bertambah parahnya penyakit, terjadinya penyulit dan kecacatan.
• Pikiran, rencana, tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri yang
MENYAKITI
dimiliki saat ini / riwayat sebelumnya
DIRI/USAHA
• Merasa kuatir atau takut yang berlebihan BUNUH DIRI
• Merasa gelisah atau tidak dapat duduk tenang
• Mudah berkeringat dingin, berdebar-debar, gemetar, keluhan fisik lain
seperti
pusing, mual
ANSIETAS
• Mengalami ketakutan atau mempunyai pikiran-pikiran tidak masuk akal
(merasa seseorang bermaksud mencelakai, curiga berlebihan, orang-orang
membicarakan dirinya) – (waham)
• Melihat bayangan atau suara-suara yang tidak jelas sumbernya
(halusinasi)
• Gejala manik (gembira abnormal, terlalu bersemangat, banyak bicara,
PSIKOSIS
mudah tersinggung)
KENDALA UNTUK PEMERIKSAAN
PSIKIATRIK DI KLINIK/PUSKESMAS:
• JUMLAH PASIEN BANYAK
• WAKTU DAN TENAGA TERBATAS
STRATEGINYA:
SKRINING GANGGUAN DEPRESI & ANXIETAS
PADA
PASIEN DENGAN KONDISI YANG
MENGINDIKASIKAN/BERISIKO TINGGI
DIAGRAM ALUR PEMERIKSAAN MASALAH KESWA DI
POLI UMUM
Keluhan Utama
KU Fisik KU Mental-Emosional
• Diagnosis Banding
• DIAGNOSIS
PERTANYAAN PENYARING
Perasaan apa yang paling banyak Bapak/Ibu rasakan
1. Selamadua
selama duaminggu
minggu terakhir
terakhir, bagaimana
apakah senang/gembira,
perasaan
sedih, Bapak/Ibu? takut, atau marah?
cemas/kawatir,
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau
rasa senang terhadap hal-hal yang dulunya
dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya
berkurang atau lelah sepanjang waktu?
JEMBATAN/PERALIHAN
Untuk membuat perpindahan topik lebih
halus. Terutama perpindahan ke topik yang
sangat berbeda dari sebelumnya.
Misalnya:
Setelah mendiskusikan masalah fisik dan hendak
beralih memeriksa status mental
Untuk mengintroduksi topik yang sensitif
CONTOH JEMBATAN/PERALIHAN
Sekarang saya perlu memeriksa apa yang
dialami dan perasaan ibu/bapak/saudara.
Bagaimana perasaan ibu/bapak/saudara selama
dua minggu terakhir?
Apakah keluhan-keluhan yang baru kita
bicarakan tadi berhubungan dengan kondisi
perasaan ibu/bapak/saudara? Bagaimana …….
Pada banyak orang, keluhan-keluhan seperti
yang ibu/bapak/saudara alami ini terkait erat
dengan suasana pikiran dan perasaan.
Bagaimana ……
1. Selama dua minggu terakhir bagaimana
perasaan Bapak/Ibu?
CEMAS/KAWATIR/WAS-WAS
Pertanyaan 1: SEDIH/MURUNG
ATAU
2 dari 3 pertanyaan penyaring positif
Mengenali dan
mengatasi gejala
dengan mendampingi.
Selalu Optimis
Percayalah bahwa setiap masalah ada
penyelesaiannya.
Bicarakanlah!!
Bicarakan perasaan anda mengenai hal ini
dengan orang-orang yang terlibat dan
anggota keluarga lainnya.
Jangan menyimpan dan menanggung sendiri
beban pikiran.
Cari kelompok yang bisa
mendukung anda...
Sharing/berbagi pengalaman dengan
keluarga-keluarga lain yang mengalami hal
yang sama.
Cari tahu LSM-LSM yang dapat membantu
mengenai hal ini.
Bantu pasien untuk
mandiri
Dalam mengurus kebutuhan pribadi.
Untuk tetap bergaul dengan lingkungan
sekitar.
Kenali tanda-tanda
bahaya!!
Waspada jika melihat pasien ingin bunuh
diri, melukai diri sendiri dan agresif.
Konsultasi ke Yankes
Jangan ragu untuk konsultasi solusi
terhadap masalah anda.
Kadang kita
merasa lelah,
bagaimana
sebaiknya ?
Istirahat sejenak
●
Luangkan waktu untuk diri sendiri
●
Lakukanlah hal-hal yang disenangi
●
Jangan memaksakan diri – prioritaskan – dan cobalah realistis
●
Kami tidak ingin anda ikut jadi pasien
KESIMPULAN
Keluarga sebagai “Perawat” utama
– Mengingatkan minum obat teratur
– Mengajak komunikasi
– Mengingatkan kebersihan diri
– Mengingatkan makan teratur
Mengurangi angka
kekambuhan
Memberikan dukungan sosial
– Memberi dukungan dan motivasi
– Membantu menghadapi stigma
masyarakat
Peranan Perawat Keswa