NURYADI MULYODIWARNO
Survey Badan Pusat Statistik terhadap “Dampak Covid-19 terhadap Pelaku Usaha” (Kompas,
BEBERAPA Rabu, 16 September 2020) yang dari hasil survey menunjukkan bahwa pendapatan 84 persen
HASIL usaha mikro kecil dan 82 persen usaha menengah-besar turun.”
SURVEY
PEREKONOMI
-AN Hasil suvei dari Bank Pembangunan Asia (ADB), menunjukkan bahwa penurunan permintaan
TERHADAP dialami 30-40 persen UMKM, sedangkan 20-30 persen UMKM di Asia mengalami disrupsi
AKIBAT pasokan akibat pandemi Covid-19. Bahkan 40-70 persen UMKM menutup sementara bisnis
mereka akibat berbagai factor, termasuk kebijakan pembatasan wilayah di masa pandemi
DAMPAK
(Kompas, Kamis 17 September 2020). Berdasarkan survei ADB dimaksud, , 61,1 persen
PANDEMI UMKM di Indonesia mengurangi pekerja pada Maret dan 59,8 persen UMKM mengurangi
COVID-19 pekerja pada April. Pengurangan pekerja dilakukan saat pembatasan sosiaL berskala besar
pada Maret-Juni. Kondisi usaha yang terpuruk yang belum dapat diketahui kapan berakhirnya
serta dampaknya pada pemutusan hubungan kerja, karyawan dirumahkan, atau pemangkasan
gaji di bawah standar minimum, akan berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat
serta antara lain berupa pengangguran dan kemiskinan.
BEBERAPA BENTUK BANTUAN UNTU MENJAGA
TIDAK SEMAKIN TERPURUKNYA PEREKONOMIAN
Keterpurukan
Berbagai Bantuan berupa uang tunai
ekonomi yang
bentuk
bermuara pada
bantuan
resesi Yang
pemerintah, Bantuan berupa pinjaman perbankan, penurunan
berkelanjutan
antara lain bunga pinjaman, pembayaran cicilan pinjaman
perlu bantuan
pemerintah
KEBIJAKAN TERSEBUT HARUS DIAJUKAN OLEH WAJIB PAJAK, DAPAT DITERIMA ATAU DITOLAK
(BAGAIMANA KALAU DITOLAK? APA HAK WAJIB PAJAK?
BAGAIMANA KAITANNYA DENGAN PENERIMAAN PAJAK TAHUN 2020 DAN TAHUN 2021?
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT