Anda di halaman 1dari 12

‘INSENTIF PAJAK UNTUK WAJIB

PAJAK TERDAMPAK COVID-19”

NURYADI MULYODIWARNO

WEBINAR UNIVERSITAS PAMULANG


30 SEPTEMBER 2020
DAMPAK VIRUS CORONA
(PANDEMI COVID-19)

Jutaan orang terdampak –


KESEHATAN
VIRUS CORONA ratusan ribu korban telah
TELAH meninggal
MENYEBAR KE
SELURUH DUNIA
DAN ANTARA
LAIN TELAH
BERDAMPAK Perekonomian-segenap sector
PADA PEREKONOMIAN usaha terpuruk - resesi
MENEMUKAN VIRUS ANTI CORONA
MERUPAKAN TUJUAN UTAMA

MENEMUKAN Menjaga jarak


TINDAKAN DI SAMBIL
VAKSIN ANTI MENUNGGU,
BIDANG VIRUS CORONA DILAKUKAN Memakai Masker
KESEHATAN
UNTUK
MELAKUKAN
MENCEGAH PEMERIKSAAN Mencuci tangan
SEMAKIN UNTUK
MELUASNYA MENEMUKAN
DAMPAK VIRUS PENDUDUK YANG MENCUKUPI FASIITAS
CORONA TERPAPAR, KESEHATAN
MERAWAT, DAN
MENYEMBUHKAN
BEBERAPA HASIL SURVEY BERKENAAN DENGAN
DAMPAK COVID-19 TERHADAP PEREKONOMIAN

Survey Badan Pusat Statistik terhadap “Dampak Covid-19 terhadap Pelaku Usaha” (Kompas,
BEBERAPA Rabu, 16 September 2020) yang dari hasil survey menunjukkan bahwa pendapatan 84 persen
HASIL usaha mikro kecil dan 82 persen usaha menengah-besar turun.”
SURVEY
PEREKONOMI
-AN Hasil suvei dari Bank Pembangunan Asia (ADB), menunjukkan bahwa penurunan permintaan
TERHADAP dialami 30-40 persen UMKM, sedangkan 20-30 persen UMKM di Asia mengalami disrupsi
AKIBAT pasokan akibat pandemi Covid-19. Bahkan 40-70 persen UMKM menutup sementara bisnis
mereka akibat berbagai factor, termasuk kebijakan pembatasan wilayah di masa pandemi
DAMPAK
(Kompas, Kamis 17 September 2020). Berdasarkan survei ADB dimaksud, , 61,1 persen
PANDEMI UMKM di Indonesia mengurangi pekerja pada Maret dan 59,8 persen UMKM mengurangi
COVID-19 pekerja pada April. Pengurangan pekerja dilakukan saat pembatasan sosiaL berskala besar
pada Maret-Juni. Kondisi usaha yang terpuruk yang belum dapat diketahui kapan berakhirnya
serta dampaknya pada pemutusan hubungan kerja, karyawan dirumahkan, atau pemangkasan
gaji di bawah standar minimum, akan berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat
serta antara lain berupa pengangguran dan kemiskinan.
BEBERAPA BENTUK BANTUAN UNTU MENJAGA
TIDAK SEMAKIN TERPURUKNYA PEREKONOMIAN

Bantuan berupa sembako

Keterpurukan
Berbagai Bantuan berupa uang tunai
ekonomi yang
bentuk
bermuara pada
bantuan
resesi Yang
pemerintah, Bantuan berupa pinjaman perbankan, penurunan
berkelanjutan
antara lain bunga pinjaman, pembayaran cicilan pinjaman
perlu bantuan
pemerintah

Insentif di bidang perpajakan


BEBERAPA BENTUK INSENTIF PAJAK
BERKENAAN DENGAN PANDEMI COVID-19

Pajak adalah kontribusi wajib kepada Bagi suatu negara, penerimaan


PENGERTIAN negara yang terutang oleh orang pajak diprioritaskan untuk
penyediaan barang social
PAJAK pribadi atau badan yang bersifat (public goods), untuk
BERDASAR memaksa berdasarkan Undang- kemakmuran rakyat.
PASAL 1 UU Undang, dengan tidak mendapatkan
KUP imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran
Berdasarkan Undang-
rakyat”.
undang
BEBERAPA INSENTIF PAJAK UNTUK
MENGHAMBAT LAJU PANDEMI COVID-19 .. (2)

PPh Pasal 21yang Dengan kebijakan tersebut, PPh Pasal 21 tidak


Ditanggung Pemerintah; diperhitungkan sebagai penghasilan karyawan

BEBERAPA Perubahan tarif Kebijakan tersebut cenderung ntuk mengurangi


BENTUK pengenaan PPh yang jumlah pajak yang terutang.
INSENTIF bersifat final;
PAJAK
Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk
mendorong impor terkait bahan baku yang
Pembebasan PPh Pasal 22 diperlukan untuk meningkatkan produksi barang
impor; yang sangat dibutuhkan oleh produsen barang
kebutuhan pokok
BEBERAPA INSENTIF PAJAK UNTUK
MENGHAMBAT LAJU PANDEMI COVID-19 ……..(1)
Dengan kebijakan pelunasan PPh dalam tahun berjalan, Waib Pajak
berkewajiban untuk setiap bulannya membayar angsuran bulanan,
Pengu- sebagaimana diatur dalam Pasal 25 UU PPh. Terkait dengan pandemi Covid-
rangan 19, banyak sekali Wajib Pajak yang tidak mampu untuk membayar
PPh Pasal angsuran bulanan tersebut. Untuk membantu Wajib Pajak, telah diterbitkan
BEBERA- kebijakan untuk membantu Wajib Pajak untuk mengurangi besarnya
25;
PA angsuran bulanan yang harus dilunasinya. Pengurangan besarnya
BENTUK pembayaran angsuran bulanan PPh Pasal 25 dikurangi hingga 50 %;
INSENTIF
PAJAK
Pemba- Untuk Wajib Pajak atau Pengusaha Kena Pajak tertentu telah diterbitkan
yaran produk hukum yang mengatur tentang percepatan pengembalian
Pendahulu pendahuluan kelebihan pembayaran pajak, dan dengan kebijakan tersebut
an PPN; ‘cash flow’ pengusaha kena pajak dimaksud akan terbantu.
BEBERAPA CATATAN TERHADAP INSENTIF PAJAK

KEBIJAKAN TERSEBUT HARUS DIAJUKAN OLEH WAJIB PAJAK, DAPAT DITERIMA ATAU DITOLAK
(BAGAIMANA KALAU DITOLAK? APA HAK WAJIB PAJAK?

KEBIJAKAN INSENTIF DIMAKSUD DIBERIKAN SETELAH PERTENGAHAN TAHUN TERLAMPAUI


SEHINGGA WAJIB PAJAK TELAH MELAKSANAKAN BEBERAPA KEWAJIBAN DAN BAGAIMANA PULA
KALAU WAJB PAJAK BELUM/TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN BULAN-BULAN SEBELUMNYA?
DIKENAKAN SANKSI ADMINISTRASI ?

APABILA TAHUN PAJAK 2020 TERJADI KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK (MISAL


KARENA PPh PASAL 25 SDH TERBAYAR ? DILAKUKAN PEMERIKSAAN PAJAK ?

BAGAIMANA KAITANNYA DENGAN PENERIMAAN PAJAK TAHUN 2020 DAN TAHUN 2021?
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

Y2 = (C2 + I2 + X2 + Im2 + ………. R/E)


Y1 = (C1 + I1 + X1 + Im1 + ………. R/E)
====================================
Delta Y = Delta (C + I + X + Im + ……… R/E)

Y = Income (Penerimaan Negara/PDB/Tax Revenue/Penerimaan Pajak.


C = Consumption (Konsumsi Barang Publik dan Barang Sosial)
X = Export (Ekspor Barang dan Jasa);
Im = Impor (Barang dan Jasa);
R/E = Rationale Expectation (Ekspektasi yang Rasional/Harapan yang
rasional.
• TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai