Anda di halaman 1dari 13

1-13

2-13

Wunga
1. Wilayah dampingan 2 Kec.
dan 2 desa
2. Jlh penduduk KK (L , P )
3. Penerima manfaat kurang
lebih

Tarimbang
3-18

1. Petani di Sumba mengalami rawan


Pangan Akibat iklim Yang Tidak
Menentu (Kekeringan/Kemarau
Panjang) setiap tahun di Sumba Timur
2. Tingginya Penguapandan tidak
adanya langkah-langkah untuk
menghadapi tekanan air kehilangan
air
3. Petani Tidak Mempunyai Akses Benih
Setelah Terjadi gagal tanam dan
gagal tumbuh akibat kondisi iklim yang
tidak menentu
3
4-18

1. Pengembangan integrasi
wanatani (Integrated Farming
System) untuk meningkatkan
ketahanan pangan melalui:
– Pengembangan teknologi
konservasi tanah dan air
– Pengembangan budidaya
tanaman jangka pendek-
menengah- panjang
– Peningkatan produktifitas
tanaman pangan
– Irigasi Tetes dan Mulsa
5-18

1. Pembangunan Sarana Air


(BAK PAH dan
Rehabilitasi Perpipaan)
Untuk mendukung
kegiatan Pertanian
2. Penyesuaian pola tanam
dan pengembangan
agroforestry
3. Pemilihan Jenis Bibit
Yang Tahan/Toleran
Terhadap Kekeringan 5
6-18

1. Pengembangan sayur-sayuran oleh 64


anggota /…..% dari total peserta dengan
luas lahan 76,5 Are dengan system olah
lubang, olah jalur dan bedengan
2. Tambahan sumber pendapatan baru bagi
64 peserta program
3. Pendapatan dari 64 orang sumber
pendapatan baru dari hasil penjualan
sayur sampai dengan saat ini berjumlah
4. Peningkatan pendapatan dari penjualan
sayur sebesar Rp. 16.855.000,-
7-13

• Terbangunnya pemahaman dan


komitmen bersama di tingkat SKPD
dan NGO Lokal, UNDANA,
Kemenkokesra, LWR dan Tananua
• 5 opsi-opsi prioritas (tarimbang 4 opsi.
Wunga) untuk mengatasi kehilangan
air, telah di bangun dan dimanfaatkan
oleh peserta program.
• Praktek/uji coba penanaman bibit
yang toleran terhadap kekeringan
dalam skala terbatas oleh 14 anggota
di 2 desa.
8-13

• Rehabilitasi Jaringan perpipaan sepanjang


2.154 meter dan sudah dimanfaatkan oleh 84
KK yang memanfaatkan sarana tersebut air
bersih dan kebutuhan pengembangan sayur-
sayuran

• Pembangunan 4 buah BAK PAH sudah


diselesaikan dengan jumlah pemanfaat 174
KK.

• Ada pengembangan tanaman yang toleran


dengan iklim disekitar bak dalam skala yang
kecil

• Telah terbentuk 5 (lima) Kelompok Pengurus


air di 2 desa yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan dan pemanfaatan air
untuk pertanian

• Terbangunnya kesepakatan tentang aturan


9-13

• Dukungan Pemda Sumba Timur Terhadap


Pelaksanaan Program Pertanian Cerdas Iklim
Melalui Surat edaran kepada Kecamatan Nomor :
Ek.520./1.015/IV/2014

• Dukungan Kerja sama dengan Dinas Pertanian


untuk kebutuhan bibit tanaman pangan di tahun
2014

• Kerja sama dengan BP3K tingkat Kecamatan


dalam memfasilitasi kegiatan kelompok ditingkat
desa

• Kerja sama dengan WVI (Word Vision Indonesia)


dalam memfasilitasi dan mendampingi kegiatan
kelompok.

• Diskusi dengan Bimas, Dinas Pertanian,


Pemerintah Desa, Kecamatan dan NGO Lokal
terkait dukungan kegiatan yang bisa diakses oleh
masyarakat (Pertemuan Semesteral Petani)
10-13

HAL BARU YANG DIPELAJARI DARI PROGRAM

• Pengaturan pola tanam Untuk


memanfaatkan curah hujan yang
sedikit dengan
membudidayakan tanaman lokal
dan tanaman yang Toleran
terhadap kekeringan sebagai
alternatif untuk mengatasi
masalah gagal panen
• Koordinasi multpihak dan
kerjasama untuk
pengembangan pertanian yang
cerdas iklim di 2 (dua) Desa
sasaran Program
Tantangan Pengembangan Program
• Pemahaman terhadap Issu perubahan iklim dan dampaknya dalam kehidupan petani
terbatas
• Integrasi issu perubahan iklim dalam perencanaan pemerintah (SKPD dan desa)
• Perluasan pengaruh program ke desa-desa lain
• Sarana dan prasarana mendukung terhadap pertaian cerdas iklim yang terbatas
• Kapasitas tim pelaksana program pertanian cerdas iklim (Pemerintah, LSM, Masyarakat)
terhadap pengelolaan isu perubahan iklim
• Sistim pertanian dan perternakan di wilayah program
• Bagaimana membangun konsep bersama untuk membuat desa model / contoh yang
tangguh terhadap perubahan iklim.
• Penerapan teknologi sederhana untuk mendukung pengembangan kegiatan pertanian
dengan kondisi kemarau panjang dan sumber air yang jauh dari pemukiman
masyarakat.
12-13

Terima Kasih
“Tak ada yang tak mungkin dan tak ada kata tak
mungkin terjadi” kalau tidak pernah dilakukan

TERIMA KASIH
13

Anda mungkin juga menyukai