Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN KONSULTASI MASYARAKAT

DALAM RANGKA STUDI AMDAL


PENGENDALIAN BANJIR
SUNGAI CIDURIAN LAMA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIDANAU CIUJUNG CIDURIAN
DASAR HUKUM
1. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolan
Lingkungan Hidup;
2. PP No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Permen LHK No. 38 Tahun 2019 tentang Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki AMDAL;
4. Permen LH No. 17 tahun 2012 tentang Keterlibatan
Masyarakat Dalam Proses Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan.
TUJUAN KONSULTASI PUBLIK
1. Menjaring saran, masukan dan tanggapan masyarakat dalam proses
penyusunan AMDAL
2. Memastikan, menjamin adanya transparansi dalam keseluruhan proses
AMDAL
3. Menciptakan suasana kemitraan yang setara antara semua pihak yang
berkepentingan dengan menghormati hak-hak semua pihak untuk
memperoleh informasi

PRINSIP DASAR
1. Kesetaraan posisi antara pihak-pihak yang terlibat
2. Transparansi dalam pengambilan keputusan
3. Penyelesaian masalah yang bersifat adil dan bijaksana
4. Koordinasi, komunikasi dan kerjasama di antara pihak-pihak yang terkait.
MEKANISME
PELAKSANAAN
KETERLIBATAN
MASYARAKAT DALAM
PROSES PENYUSUNAN
AMDAL
KESESUAIAN DENGAN TATA RUANG
• Perda Kab. Serang No. 10 Tahun 2011, lokasi rencana kegiatan di Kecamatan
Tanara Kabupaten Serang berada pada lokasi Kawasan Permukiman dan Zona
Industri.
• Perda Kab. Tangerang Nomor 13 Tahun 2011, lokasi rencana kegiatan di Kecamatan
Mekarbaru dan Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang berada pada lokasi
Kawasan Industri Pengolahan Hasil Laut dan Kawasan Tambak.
• Perda Prov. Banten No. 2 Tahun 2011, lokasi rencana di Kecamatan Tanara
Kabupaten Serang, Kecamatan Mekarbaru dan Kecamatan Kronjo Kabupaten
Tangerang berada di lokasi peruntukan Kawasan Pertanian, Kawasan Permukiman
dan Kawasan Peruntukan Industri.

Dengan demikian, lokasi rencana studi telah sesuai dengan tata ruang Kabupaten
Serang, Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten.
KESESUAIAN LOKASI DENGAN
TATA RUANG PROV. BANTEN
KONSEP PENANGANAN BANJIR
Normalisasi Sungai
• Normalisasi atau pengerukan Sungai Cidurian Lama dilakukan pada ruas sungai sepanjang sekitar 8,2 km mulai dari daerah sungai
lama di sekitar Pondok Pesantren An-Nawawi hingga ke muara di Laut Jawa.
• Tujuan dari normalisasi sungai ini adalah untuk memperbesar kapasitas sungai dalam mengalirkan air banjir.
• Volume pengerukan sungai diperkirakan sebesar 600.000 m3.
• Material pengerukan ini akan dimanfaatkan untuk membuat tanggul banjir dan dibuang ke disposal area di sekitar sungaiI

Pembuatan Tanggul Banjir dan Perkuatan Tebing Sungai


• Tanggul banjir direncanakan dibangun di sepanjang kiri-kanan sungai yang masih memiliki cukup ruang untuk tapak tanggul,
dengan panjang total sekitar 12,6 km (+6,3 km di sisi kiri sungai dan +6,3 km di sisi kanan sungai), dengan volume timbunan
diperkirakan sekitar 300.000 m3.
• Perkuatan tebing sungai berupa CCSP (corrugated concrete sheet pile, pancang beton lembaran bergelombang) dengan puncak
setinggi tanggul, dipasang di bagian kiri kanan sungai yang tidak memiliki ruang cukup untuk pembuatan tanggul banjir akibat
terlalu dekat dengan permukiman, badan jalan, atau prasarana umum lainnya.
 
Rencana Disposal Area
• Area pembuangan material hasil pengerukan sungai (disposal area) adalah area di sekitar sungai yang berupa lahan rendah dan
sebagian besar adalah area yang dikelilingi oleh sungai mati bekas pembuatan sodetan.
• Area pembuangan ini sekaligus akan ditata menjadi kawasan fasilitas umum dan kolam retensi banjir.
• Total luas area yang diperlukan sebagai disposal area ini diperkirakan sekitar 22,14 Ha dengan kapasitas sekitar 300.000 m 3 (rata-
rata tinggi material buangan sekitar 1,5 m)
KONSEP PENANGANAN BANJIR
Rencana Pintu Pengontrol Banjir dan Trashrack
• Pintu pengontrol banjir dibuat di 6 lokasi yang berfungsi untuk mengeluarkan air dari area yang dilindungi dari banjir.
• Pintu ini akan ditutup saat air sungai meluap/banjir dan akan dibuka saat air sungai sudah surut dan lebih rendah dari area yang
dilindungi.
• Pintu ini akan dilengkapi dengan penyaring sampah (trashrack) agar sampah dari area yang dilindungi tidak masuk ke sungai, dan
sebaliknya.
• Pintu pengontrol banjir dan trashrack ini rencananya ditempatkan pada bagian hulu sungai dan di kolam retensi yang ada di kawasan yang
akan ditata.
 
Penataan Kawasan
• Kawasan yang akan ditata adalah area di sekitar sungai yang berupa area yang dikelilingi oleh sungai mati bekas pembuatan sodetan, yang
umumnya berupa lahan rendah.
• Kawasan ini akan ditata menjadi kawasan fasilitas umum dengan memanfaatkan material hasil pengerukan sungai sebagai material urugan,
dan sebagian kawasan akan difungsikan sebagai kolam retensi banjir, untuk menampung sementara air banjir dari area budidaya.
• Fungsi kolam retensi ini selain menampung air saat banjir, juga dapat dimanfaatkan sebagai cadangan air saat musim kemarau.
• Kawasan yang akan ditata ini berada di 3 lokasi dan diperkirakan memiliki luas total sekitar 13,28 Ha.
 
Inlet Sungai Cidurian Lama
• Merupakan inlet Sungai Cidurian Lama yang berada di hulu Sungai Cidurian Lama / Ujung Kali Mati dan terhubung dengan Saluran irigasi
 
Bangunan Pengarah Aliran Muara
• Merupakan bangunan di muara yang tegak lurus garis pantai yang mengarahkan sedimen dari sungai ke laut.
• Berada di hilir sungai Cidurian Lama dengan panjang 738 & 713 meter.
Konsep Penanganan
Banjir :
a. Normalisasi Sungai
b. Pembuatan Tanggul
Banjir dan Perkuatan
Tebing Sungai
c. Rencana Disposal
Area
d. Rencana Pintu
Pengontrol Banjir
dan Trashrack
e. Penataan Kawasan
f. Inlet Sungai Cidurian
Lama
g. Bangunan Pengarah
Aliran Muara
DAMPAK YANG MUNGKIN TIMBUL
1. Peningkatan kesempatan kerja 7. Perlindungan terhadap bahaya
dan berusaha longsor dan bahaya banjir
2. Peningkatan pendapatan 8. Perubahan tata guna lahan
masyarakat 9. Peningkatan debit air limpasan
3. Hilangnya mata pencaharian 10. Hilangnya flora dan fauna darat
4. Penurunan kualitas udara 11. Timbulnya persepsi masyarakat
5. Peningkatan kebisingan dan 12. Gangguan lalu lintas
getaran
6. Penurunan kualitas air
permukaan
Dokumentasi :

1. Foto Kondisi Muara

11
Dokumentasi :

2. Foto Lokasi Kawasan 1

12
Dokumentasi :

3. Foto Lokasi Kawasan 2

13
Dokumentasi :

4. Foto Lokasi Kawasan 3

14
Dokumentasi :

5. Foto Lokasi Ponpes An Nawawi

15
Dokumentasi :

6. Foto Lokasi Pertemuan


Sungai Baru dan lama

16
MOHON
MASUKAN
DAN
SARAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai