Daerah JUPIRMAN ZEGA 7182220002 Sistem Akuntansi Pemerintahan di Indonesia
Sistem Akuntansi Pemerintahan Indonesia terdiri dari
2 (dua) bagian, yaitu:
1. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)
2. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
(SAPD) Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)
Serangkaian prosedur (manual atau terkomputerisasi) yang
meliputi : pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah pusat. SAPP Terdiri Dari 2 Subsistem
1. Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) adalah serangkaian
prosedur (manual maupun terkomputerisasi) mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai pelaporan posisi dan operasi keuangan pada Kementrian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) 2. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) adalah serangkaian prosedur (manual maupun terkomputerisasi) mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada kementrian negara/ Lembaga. Tujuan SAPP
1. Menjaga aset (safeguarding assets)
2. Memberikan informasi yang relevan 3. Memberikan informasi yang dapat dipercaya (reliability) 4. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien (feedback & predictability) Karakteristik SAPP
Basis Akuntansi : Basis Kas untuk LRA dan Akrual untuk
Neraca Sistem Pembukuan Berpasangan Sistem yang terpadu dan terkomputerisasi Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi Bagan Perkiraan Standar Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD. SAPD Terdiri Dari 2 Subsistem 1. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah(SPAD). SPAD dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPKD) yang mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan pada level pemda seperti pendapatan dana perimbangan dan belanja. Sistem ini dapat disebut juga Sistem Akuntansi PPKD. 2. Sistem Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD). SKPD dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD. Transaksi-transaksi yang terjadi di lingkungan satuan kerja harus dicatat dan dilaporkan oleh PPK SKPD. Tujuan SAPD
Basis Akuntansi : Basis Kas untuk LRA dan Akrual untuk
Neraca Sistem Pembukuan Berpasangan. Segi Peraturan Yang Mengaturnya
Pada dasarnya peraturan yang mengatur mengenai SAPP dan
SAPD, mengacu pada PP 24 Tahun 2005 mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan, karena dari standar itu lahirlah sistem. Untuk SAPP sendiri, secara detail dijelaskan didalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK), yaitu PMK 59 Tahun 2005 yang kemudian direvisi menjadi PMK 171 Tahun 2007. Sedangkan mengenai SAPD, tertuang di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri), yaitu Permendagri 13 Tahun 2006. Kesimpulan
Sistem Akuntansi Pemerintahan Indonesia terdiri dari 2 (dua)
bagian, yaitu Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. Secara detail SAPP dijelaskan didalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK), yaitu PMK 59 Tahun 2005 yang kemudian direvisi menjadi PMK 171 Tahun 2007. Sedangkan mengenai SAPD, tertuang di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri), yaitu Permendagri 13 Tahun 2006. Terima Kasih