Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 5

1. M.HARUN ARRASYID
2. RATI ASTUTI DEWI NOVITA
3. SAMSINAWATI
4. SUMARTI
5. NISRINA NOVITSYANI
Pengertian sirup

 Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa.


Kadar sakarosa (C12 H22 O11) tidak kurang dari 64% dan tidak lebih
dari 66%. (fi edisi III).
 Secara umum sirup merupakan larutan pekat dari gula yang
ditambah obat atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih
berasa manis. Sirup adalah sediaan cair kental yang minimal
mengandung 50 sakarosa.
 Sirup adalah sediaan pekat campuran air dan gula atau pengganti
gula, dengan atau tanpa zat pewangi dan zat obat. Sirup yang
mengandung bahan pemberi rasa tapi tidak mengandung zat obat
disebut pembawa bukn obat atau pembawa yang wangi/harum
(sirup).
Jenis-jenis sirup

Sirup dapat dibedakan menjadi dua:


 Sirup non obat (non medicatet syrup/flavored vehicle sirup)
merupakan sediaan sirup yang tidak mengandung bahan obat,
melainkan hanya mengandung gula, perasa, pengawet dan pewarna.
Contoh cherry syrup, cocoa syrup, orange syrup.
 Sirup obat (medicatet syrup)
merupakan sirup yang mengandung satu atau lebih jenis
bahan obat/zat berkhasiat dengan atau tanpa zat tambahan. Contoh:
sirup piperazina sitrat, sirup isoniazid
Macam-macam syrup

1. Sirup simpleks (sirup gula)


Terdiri 85% sukrosa dalam air. Larutan sukrosa hampir jenuh
dalam air. Mengandung 66% gula dalam larutan metil paraben 0,25%
2. Sirup obat (medicated syrup)
Mengandung satu atau lebih jenis obat.
3. Sirup pewangi (flavored syrup)
Tidak mengandung obat tetapi mengandung zat pewangi untuk
menutupi rasa yang tidak enak.
Komponen syrup

Komponen sirup terdiri atas :


 Gula atau pengganti gula (pemanis), berfungsi untuk memperbaiki
rasa dari sediaan.
 Pengawet antimikroba, digunakan untuk menjaga kesetabilan obat
dalam penyimpanan agar dapat bertahan lebih lama dan tidak
ditumbuhi oleh mikroba atau jamur.
 Perasa dan pengaroma, karena sirup adalah sediaan cair, pemberi
rasa ii harus mempunyai kelarutan dalam air yang cukup. Sedangkan
pengaroma ditambahkan ke dalam sirup untuk memberikan aroma
yang enak dan wangi.
 Pewarna, pewarna yang digunakan umumnya larut dalam air dan tidak
beraksi dengan komponen lain dalam sirup dan warnannya stabil
dalam kisaran pH selama penyompanannya.
Kegunaan syrup
1. Sebagai obat
Contoh: chlorfeniramin meleatis sirupus
2. Sebagai coringensia saporis
Contoh: sirupus simplex
3. Sebagai coringensia odoris
Contoh: sirupus aurantil
4. Sebagai coringensia coloris
Contoh: sirupus rheodos, sirupus rubi ideal
5. Pengawet sediaan dengan bahan pembawa sirup karena konsentrasi
gula yang tinggi.
Kelebihan dan kekurangan dari sediaan sirup

Kelebihan dari sediaan sirup: Kekurangan dari sediaan sirup:

 Merupakan campuran yang homogen.  Sediaan sirup jarang yang isinya zat tunggal,
 Sesuai untuk pasien yang susah menelan kapsul pada umumnya campuran atau kombinasi
seperti pasien lanjut usia, dan anak-anak. beberapa zat berkhasiat yang kadang-kadand
sebetulnnya tidak dibutuhkan oleh pasien
 Sesuai untuk obat yang bersiffat sangat
tersebut.
higroskopis.
 Stabilitasnnya lebih rendah tergantung
 Mempunyai rasa manis cocok untuk anak-anak.
formulasi dan suspending agent yang
 Membantu pasie yang mendapatkan kesulitan diggunakan.
dalam menelan obat tablet.
 Tidak bisa u tuk sediaan yang sukar larut dalam
 Obat lebih mudah diabsorbsi. air (biasannya dibuat suspense atau elixir).
 Mudah diberi bau-bauan dan warna sehingga
menimbulkan daya Tarik untuk anak-anak.
Bahan tambahan sirup

 Pengawet anti jamur, digunakan dalam preparat cairan


pertumbuhan jamur, contoh: asam benzoat, butyl paraben etil
paraben, propil paraben, natrium benzoate, natrium propionat.

Pengawet anti mikroba, digunakan dalam preparat cair, dan


prefarat setengah padat untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme. Contoh: benzotanium, fenol, fenil etilalkohol,
benzyl alcohol, benzalkonium klorid.
Evaluasi kesetabilan sirup

1. Pemeriksaan organoleptic, pemeriksaan meliputi perubahan warna dan bau.


2. Pengukuran PH, pengukuran PH dilakukan dengan meggunakan PH-meter
3. Pengukuran viskositas, pengukuran viskositas diperlukan untuk
menggerakkan secara berkesinambungan suatu permukaan datar melewati
permukaan datar lainnya dalam kondisi mapan tertentu bila ruang
diantarannya permukaan tersebut diisi dengan cairan yang akan ditentukan
kekentalannya.
4. Uji intensitas warna, dilakukakn dengan pengamatan pada sirup mulai0-4
warna yang terjadi selama penyimpanan dibandingkan dengan warna pada
minggu 0, uji ini bertujuan untukmengetahui perubahan warna sediaan cair
yang selama waktu tertentu.
5. Uji responden, misalnya sirup dicobakan kepada 20 orang responden dan
kemudian responden diminta untuk mengisi kuisioner yang isinya meliputi
rasa, aroma, dan penampilan.
ELEXIR

 ELEXIR adalah sediaan yg berupa larutan yg


mempunyai rasa dan bau sedap mengandung
selain obat dan zat tambahan seperti
gula/pemanis lainnya. Zat pewarna, zat pewangi,
dan zat pengawet. (FI ed III).

 Elexiradalah larutan obat yg mengandung


alkohol. (FI ed IV).
komponen elexir
 Etanol

Pelarut utama: etanol ,dengan mksd untuk


pempertinggi kelarutan obat. Kadar etanol 5-
10%.
 Flavoring agent
 Coloring agent
 Pemanis:sukrosa (>50%), sarbitol, gliserin,
pemanis buatan.
2 JENIS ELEXIR

1. Elexir bukan obat, digunakan sebagai pembawa: memberi rasa enak dan
pengencer. Cth: elixir aromatik, elexir isoalkohol.
2. Elexir obat: digunakan untuk terapi, obat yg di kandungnnya umumnya
mengandung zat obat tunggal. Dosis yg digunakan dapat berubah-ubah
dengan mengatur volume yang diminum. Cth: elexir acetaminofen.
 Elexir dngan alkohol tinggi ( > 10-12 %) tidak perlu pengawet
 Keuntungan: dosis mudah di atur bagi yg sulit menelan padat
 Kerugian: banyak yg menghindari alkohol

Anda mungkin juga menyukai