Anda di halaman 1dari 11

Perkiraan Gelombang dengan Periode

Ulang (Analisa jangka panjang)

1
Pendahuluan
Pada perencanaan struktur pantai harus didasarkan tinggi
gelombang pada kondisi tertentu, misal kondisi tinggi
gelombang 50 tahunan, 100 tahunan…sesuai umur
rencana struktur. Tinggi gelombang itu disebut tinggi
gelombang rencana
Tinggi gelombang rencana sering diwakili oleh tinggi
gelombang signifikan (Hs), misal Hs untuk 20 - 100
tahun.
Apabila diasumsikan dimana struktur pantai dibangun
pada suatu lokasi, hasil pengukuran (short term) tinggi
gelombang telah tersedia, maka selanjutnya timbul
pertanyaan:
bagaimana menentukan tinggi gelombang rencana?
2
Metode yang sering digunakan untuk
menentukan tinggi gelombang rencana adalah
analisa tinggi gelombang extreme
Analisa gelombang tinggi tersebut berdasarkan
pada:
- Analisa statistik jangka panjang (long term)
hasil
pengukuran tinggi gelombang
- Tingkat kepentingan struktur (design level)

3
Frekuensi kejadian tinggi gelombang tertentu
Frekuensi kejadian tinggi gelombang tertentu
merupakan salah satu parameter pada perencanaan
struktur pantai.
Untuk menentukan tinggi gelombang dengan
periode ulang tertentu dibutuhkan data gelombang
dalam jangka waktu tertentu.
Data gelombang tersebut dapat berupa:
1.Data pengukuran gelombang langsung di laut
2.Data gelombang hasil prediksi (peramalan)
berdasarkan data angin

Bagaimana dengan di Indonesia…?


4
Data Gelombang
Secara umum data gelombang didapat dari :

- Pengukuran langsung di lapangan


Di Indonesia pengukuran langsung di laut masih
sangat kurang, mungkin hanya di Balai Pantai di
Ambon (DKP) dan balai besar KemenPu di
Buleleng Bali yang mengadakan pengukuran
langsung di laut

- Informasi meteorologi (BMKG),


BMKG mengumpulkan data angin, kecepatan dan
arah angin.
Selanjutnya data angin dikonversikan ke dalam
tinggi dan periode gelombang dan arah gelombang
5
Jenis Data Gelombang
Dalam pengumpulan data gelombang terdapat dua
jenis metode (Goda, 2000, p. 378):
1.Metode Maksimum Tahunan (Annual maxima
method)

Mengambil data tinggi gelombang signifikan (Hs)


yang paling besar setiap tahun
2.Metode Puncak Ambang Tertentu (Peaks Over
Threshold method)

Mengambil puncak tinggi gelombang di atas nilai


ambang tinggi gelombang tertentu
6
Jenis Data Gelombang
Jadi, sesuai data yang dikumpulkan, maka terdapat tiga jenis
data gelombang (Liu dan Frigard, 2001, p. 378):
1.Data lengkap (Complete data)

Berisi semua data tinggi gelombang hasil pengukuran


2.Data tahunan (Annual series data)

Terdiri dari tinggi gelombang terbesar yang terjadi pada


setiap tahun
3.Data dengan nilai ambang tertentu (Partial series data)
/POT

Tersusun dari beberapa tinggi gelombang terbesar pada


setiap kejadian badai yang melampui nilai ambang tinggi
gelombang tertentu (threshold). (POT = Peak Over
Threshold)
7
8
 Pada setiap rekaman data gelombang per tahun dapat
ditentukan gelombang representatif, seperti Hs, H1/3,
H1/10, Hmax dan sebagainya.

 Berdasarkan data representatif tersebut di atas (untuk


beberapa tahun pengamatan), maka dapat diprakirakan
gelombang yang diharapkan sama atau dilampaui satu
kali dalam T tahun, gelombang tersebut dinamakan
gelombang periode ulang T tahun.

9
 Misal T = 50 tahun, gelombang yang diperkirakan adalah
gelombang 50 tahunan atau gelombang periode ulang 50
tahun, artinya bahwa gelombang tersebut diharapkan
sama atau dilampaui rata-rata sekali dalam 50 tahun.

 Pada setiap pencatatan ditetapkan gelombang


representatif, sehingga dalam satu tahun terkumpul
beberapa gelombang representatif.

 Dari banyak data gelombang representatif tersebut


ditentukan satu gelombang yang mewakili. Apabila
terdapat N tahun pencatatan, terdapat N data yang dapat
digunakan untuk memprediksi gelombang dengan
periode ulang tertentu.

10
TERIMA
KASIH

11

Anda mungkin juga menyukai