Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

KELOMPOK 4
DISUSUN OLEH :
▪︎Hari Hamid (2022202033J)
▪︎Puguh Yutbaskoro (2022201032J)
PROPOSAL USAHA BATA MERAH
LATAR BELAKANG
 Pembangunan yang berkelanjutan banyak memberikan peluang bagi banyak orang. Apalagi
ditunjang pendapatan yang semakin meningkat sehingga memberikan kesempatan untuk
memenuhi kebutuhan utama seperti property. Dari hal inilah sebuah peluang muncul dalam
pengadaan material utama pendukung dalam pembangunan property yaitu batu bata.
Meskipun dewasa ini sudah ditemukan inovasi bahan pengganti batu bata dalam membuat
dinding bangunan, tetapi sebagian besar masyarakat masih menggunakan batu bata dalam
pembuatan rumah atau bangunan lainnya
TUJUAN PROPOSAL
 Untuk mengetahui bentuk dan cara pembuatan batu bata merah;
 Untuk mengetahui harga batu bata;
 Menjadi latihan dalam pembuatan proposal usaha kedepannya serta mengetahui besaran modal
dan laba maupun rugi dari usaha batu bata merah
MANFAAT PROPOSAL
 Berguna untuk membandingkan antara perkiraan dan hasil yang nyata;
 Membantu mahasiswa untuk mengembangkan dan menguji strategi yang diharapkan dari
sudut pandang pihak lain;
 Membantu mahasiswa untuk dapat berpikir kritis dan objektif atas bidang usaha yang akan
dimasukinya/digeluti;
 Mengetahui dengan jelas sumber-sumber keuangan yang diterima maupun yang dikeluarkan;
 Membantu mahasiswa dalam mengidentifikasi adanya resiko kritis pada saat penting; dan
 Memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang mungkin diraih.
ASPEK PRODUK
 Penyiapan Sarana dan Peralatan
 Pemilihan Lahan
Carilah lahan tanah merah yang berbentuk perbukitan/membukit dan tekstur tanah merahnya sangat liat, jangan yang terlalu banyak mengandung pasir,
tanah yang bertekstur tersebut akan mengurangi kekuatan dari batu bata. Juga dekat dengan sumber air, sebagai bahan campuran tanah merah.

 Pembuatan Bangunan / Pabrik


Ukuran luas bangunan ± 30 M2
Pabrik terdiri dari 4 bagian, yaitu :
 Tempat pengadukan dan pencetakan;
 Tempat penjemuran;
 Tempat pembakaran;
 Tempat pengumpulan batu bata yang siap dipasarkan.

 Peralatan
 Mesin pencetak bata yang berfungsi sebagai pengaduk tanah merah agar menjadi liat sampai dengan tercetaknya bata;
 Mesin Domping, mesin domping berfungsi sebagai penggerak mesin pencetak bata;
 Gerobak Kayu;
 Gerobak Arco;
 Cangkul;
 Sekop.
 Proses Pencetakan
 Tahapan pencetakan antara lain :
 Tanah merah yang telah terkumpul disiram dengan air secukupnya;
 Masukan tanah merah tersebut dengan menggunakan sekop ke dalam mesin pencetak bata
 Berikan minyak sawit di tempat keluarnya cetakan bata pada mesin agar bata dapat tercetak rapi, apabila cetakan bata yang keluar dari
mesin cetak belum padat atau pecah, pekerjaan bisa diulangi dengan memasukan kembali tanah merah (bata) ke dalam mesin pencetak
sampai cetakan bata yang keluar betul-betul padat dan rapi;
 Potong cetakan bata yang memanjang dengan alat potong yang telah tersedia. Dalam satu kali pemotongan menghasilkan 3 biji bata;
 Angkat dan letakkan atau susun hasil cetakan yang sudah terpotong rapi ketempatnya. Dengan mesin pencetak bata dan 3 (tiga) orang
karyawan dalam 1 (satu) hari dapat mencetak 5.000 biji bata. Bahan bakar yang digunakan adalah solar. Solar yang diperlukan dalam
setiap produksi 1.000 biji bata ialah sebanyak 1 liter.
 Proses Penjemuran
 Proses penjemuran dilakukan sampai batu bata mongering. Penjemuran ini biasanya membutuhkan waktu sebanyak 5 (lima) hari non stop
dengan catatan cuaca cerah.
 Proses Pembakaran
 Proses pembakaran dilakukan selama 48 Jam (± 2 hari) non stop. Setiap satu kali pembakaran terdapat 70.000 biji bata. Bahan bakar yang
digunakan adalah potongan kayu ulin, agar bahan bakar bisa tahan lama. Potongan kayu ulin yang digunakan adalah sebanyak 2,5 ret
dump truck.
 Jika kondisi cuaca cerah (musim kemarau), pembakaran dapat dilakukan setiap 20 hari. Apabila kondisi cuaca cerah di musim penghujan
maka pembakaran hanya dapat dilakukan 1 kali dalam 1 bulan.
 Batu Bata Merah siap dipasarkan
 Hasil dalam 1 kali pembakaran atau 70.000 biji biasanya dibeli oleh beberapa konsumen dengan asumsi kebutuhan 2 buah rumah.
ASPEK PEMASARAN
 Adapun yang menjadi aspek dalam hal pemasaran produk antara lain:
 Wilayah pemasaran:
Kota Pekanbaru dan sekitarnya

 Perkiraan permintaan komsumen:


Dikarenakan hingga saat ini permintaan akan batu bata merah masih sangat tinggi yang disebabkan karena batu bata
merah masih menjadi bahan baku utama dalam proses konstruksi bangunan meskipun telah ada bahan baku pengganti
dari batu bata, tetapi masyarakat masih dominan penggunaan batu bata merah dalam pembangunan rumah maupun
bangunan-bangunan lain. Jadi untuk memperkirakan jumlah persediaan yang ada maka kami memakai sample 4 bulan
awal terhitung saat mulai pendirian usaha.
ASPEK PEMASARAN
 Strategi Pemasaran
 Adapun startegi pemasaran yang kami terapkan terbagi 2 bagian, yaitu :
 Penetapan Harga
Harga yang akan dikenakan adalah harga yang sesuai dengan pasaran yang ada sehingga mampu bersaing
dengan produsen-produsen batu bata yang ada dengan tetap mempertahankan kualitas batu bata yang
dipasarkan. Kami menetapkan harga batu bata merah yang kami produksi adalah sebesar Rp. 350 per biji.
 Segmen Pasar dan target pasar
Segmen pasar dan target yang kami rencanakan adalah masyarakat-masyarat umum baik secara langsung
maupun kepada took-toko usaha bangunan untuk dapat dijual kembali serta perusahaan-perusahaan
dibidang properti yang bergerak pada pembangunan perumahan-perumahan di Kota Pekanbaru dan
sekitarnya.

 Jalur Pemasaran
 Jalur pemasaran yang kami gunakan adalah dengan menggunakan sosial media yang ada serta dengan
penawaran secara langsung berupa pengajuan proposal usaha kepada toko-toko usaha bangunan dan
perusahaan-perusahaan di bidang properti yang bergerak dalam pembangunan perumahan-perumahan di
Kota Pekanbaru dan sekitarnya.
PERENCANAAN KEUANGAN
PERENCANAAN KEUANGAN
PERENCANAAN KEUANGAN
ANALISIS SWOT
 STRENGTH (KEKUATAN)
 Bertanggung jawab, selalu mengutamakan kualitas batu bata yang diproduksi,
 Menjual produk yang berkualitas

 WEAKNES (KELEMAHAN)
 Persaingan dengan perusahaan batu bata lain dengan selisih harga yang ada
 Lama waktu produksi yang sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca

 OPPORTUNITY (PELUANG)
 Dengan tetap menjaga mutu dan kualitas produk, kami yakin dapat bersaing dengan baik dan memperoleh kepercayaan dari
konsumen
 Saat ini hanya belum terlalu banyak produsen batu bata di sekitar lokasi produksi kami sehingga kami yakin bahwa
kedepannya usaha kami akan maju dan di senangi oleh konsumen

 THREATY (ANCAMAN)
 Muncul produsen-produsen batu bata baru yang sejenis berusaha menyaingi perusahaan kami
 Produsen batu bata baru yang menarik konsumen dengan memberikan harga dibawah harga pasar.
KESIMPULAN
 Keberadaan batu bata merah merupakan salah satu material usaha yang masih
banyak diminati konsumen saat ini karena merupakan salah satu material pokok
dalam proses konstruksi, dengan tetap menjaga kualitas batu bata yang diberikan
serta memberikan harga yang terjangkau serta sesuai dengan harga pasar, sehingga
mampu membuat konsumen dapat merasa puas serta percaya dengan produk kami.
 Serta dengan tetap mempertahankan kualitas dan kuantitas produksi, berdasarkan
hasil analisa yang telah dilakukan diketahui bahwa pada produksi ke-4 akan
mengembalikan biaya modal awal yang telah dikeluarkan dan telah menghasilkan
keuntungan. Untuk promosi tambahan bisa dilakukan melalui media sosial sehingga
setiap orang baik perorangan (pemakaian pribadi), toko usaha bahan bangunan untuk
dapat dijual kembali dan perusahaan-perusahaan dibidang properti yang bergerak
dalam pembangunan perumahan-perumahan yang ada di Kota Pekanbaru dan
sekitarnya dapat langsung menghubungi dan menjadi konsumen batu bata dari
produk kami.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai