Anda di halaman 1dari 57

MANAGEMENT

PASIENT SAFETY
PENDAHULUAN
OBAT

TENAG
A
PROFE
SI
RS PROSEDU
R

ALAT
Di Rumah Sakit :

 Banyaknya jenis obat,jenis pemeriksaan dan prosedur, serta


jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar, merupakan
hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan.
ISSUE
 Keselamatan pasien menjadi isu global yang mengemuka sejak awal 2000-an
dengan kampanye “To err is human, building a safer system”

 Prinsip dasarnya, pemberian pelayanan keehatan memang merupakan sistem yang


berpotensi mengalami error. Kesdaran itu mendorong penyusunan sistem yang
lebih aman sehingga potensi kesalahan bisa diminimalisir
 WHO memulai Program Patient Safety th 2004 :
“Safety is a fundamental principle of patient care and
a critical component of quality management.” (World
Alliance for Patient Safety, Forward Programme WHO,2004)

 KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (KKP-


RS) dibentuk PERSI, pd tgl 1 Juni 2005

 MENTERI KESEHATAN bersama PERSI & KKP-RS telah


mencanangkan Gerakan Keselamatan Pasien Rumah
Sakit pd Seminar Nasional PERSI tgl 21 Agustus 2005,
INSIDEN KESELATAN PASIEN DI DUNIA

 Amerika hampir 100.000 pasien meninggal


 Inggris : Januari s/ Desember 2016 angka IKP sebanyak 1.879.822 kejadian
(National Patient Safety Agency 2017)
 Ministry Of Health Malaysia 2013 melaporkan angka insiden keselamatan pasien
dalam rentang waktu Januari – Desember  sebanyak 2.769 kejadian
 untuk negara Indonesia sulit didapat karena tidak semua IKP dilaporkan.

dalam rentang waktu 2006 – 2011 KPPRS melaporkan terdapat 877  kejadian
keselamatan pasien.
INSIDEN KESELATAN PASIEN

 IKP : adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan harm yang seharusnya terjadi.

 Harm : dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau penurunan fungsi
tubuh dapat berupa fisik, sosial dan psikologis. Yang termasuk dalam harm adalah
; “penyakit, cidera, penderitaan, cacat, dan kematian”
JENIS JENIS INSIDEN KESELATAN PASIEN
1. Kejadiann Tidak Diharapkan (KTD) / Adverse Event : Suatu kejadian yang
mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu
tindakan (commission) atau karena tidak bertindak (ommision), dan bukan
karena “underlying disease” atau kondisi pasien (KKP-RS).

2. Kejadian Nyaris Ceera (KNC) / Near Miss :Suatu insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien sehingga tidak menyebabkan ceera pada pasien

3. Kejadian Tidak Cedera (KTC) : insiden yang sudah terpapar ke pasien,


tetapi tidak menimbulkan cedera, dapat terjadi karena “keberutungan”

4. Kondisi Potensial Cedera (KPC) / “ reportable circumstance” : kondisi yang


sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden

5. Kejadian Sentinel (Sentinel Event) : Suatu KTD yang mengakibatkan


kematian atau cedera yang serius, biasanya dipakai untuk kejadian yang
sangat tidak dihaarapkan atau tidak diterima
DATA KASUS DUGAAN MALPRAKTIK YANG SUDAH DILAPORKAN
Tgl Korban Terlapor Kasus Lapor

1. 12 -02-04 Alm. Lucy Maywati RS Bersalin YPK Jkt Meninggal saat melahirkan caecar Polda Metro Jaya

2. 23-04-04 Wulan Yulianti RSCM Jkt Meninggal krn operasi pd usus Polda Metro Jaya
3. 28 -04-04 Alm Lucy Maywati RS Bersalin YPK Jkt Penggelapan M/R Polda Metro Jaya

4. 07-06-04 Jeremiah RS Budi Lestari Bks Operasi caecar mengakibatkan Polda Metro Jaya
RS Hermina, Bekasi luka & cacat

5. 11 -06-04 Mindo Sihombing RS Persahabatan Jkt Gagal operasi hernia Polda Metro Jaya
6. 15-06-04 Anissa Safitri RSCM Jkt Hidrocepalus Polda Metro Jaya

7. 24 -06-04 Alm. Jajang RSUD Sukabumi Jabar Wabah malaria di Sukabumi Polda Jawa Barat

8. 30-06-04 Alm. Lucy Maywati RS Bersalin YPK Jkt Meninggal saat melahirkan Polda Metro Jaya
9. 07 -07-04 Robinson L. Tobing RS Kodam Bkt Barisan Vegetativ State akibat operasi/ Polda Sumatra
Medan cacat permanen Utara

10. 12-07-04 Anissa Safitri Yayasan Amal Beduli Perbuatan tdk menyenangkan Polda Metro Jaya
Seribu, Jkt krn memulangkan pasien

11. 08 -07-04 Ngatmi RS Persahabatan Jkt Operasi kanker payudara Polda Metro Jaya

12. 14-07-04 Rohati RS Darmais Jkt Meninggal dunia akibat gagal Polda Metro Jaya
operasi kanker payudara

13. 18 -07-04 Dr Jane P PT Newmont Minahasa Pencemaran limbah B3 Mabes Polri


Raya, Sulawesi Utara
14. 18-07-04 Srifika Modeong RS CM & RS MMC Jkt Keracunan mercury & arsen Mabes Polri

15. 18 -07-04 Rasyid Rahman RS CM & RS MMC Jkt Keracunan mercury & arsen Mabes Polri

16. 18-07-04 Juhria Ratubahe RS CM & RS MMC Jkt Keracunan Mercury & arsen Mabes Polri
DEFINISI: KESELAMATAN PASIEN
(PATIENT SAFETY)

 Adalah: Bebasnya pasien dari cidera yg tdk seharusnya terjadi atau cidera yg
potensial terjadi terkait dgn pelayanan kesehatan.

 Is Defined as : Prevention of harm to patient, where harm can occur through


errors of commision or omission.
TUJUAN PATIENT SAFETY
1.Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akutanbilitas rumah sakit terhadap pasien
dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah
sakit.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga
tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Keselamatan Pasien Dalam
UU. No 44 th 2009 Tentang Rumah Sakit

 Asas & Tujuan : Pasal 2 : RS diselenggarakan berasaskan


Pancasila dan didasarkan kpd nilai kemanusiaan, etika &
profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak & anti
diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan
pasien, serta mempunyai fungsi sosial.
 Tujuan : Pasal 3 ayat b : memberikan perlindungan terhadap
keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan RS dan SDM di
RS
 Kewajiban RS : Pasal 29 ayat b : memberi pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi, & efektif
dgn mengutamakan kepentingan pasien sesuai standar
pelayanan RS.
Keselamatan Pasien Dalam
UU. No 44 th 2009 Tentang Rumah Sakit
 Keselamatan Pasien : Pasal 43 :
1. RS wajib menerapkan Standar Keselamatan Pasien
2. Standar Keselamatan Pasien dilaksanakan melalui pelaporan
insiden, mnganalisa & menetapkan pemecahan masalah dlm
rangka menurunkan angka KTD
3. RS melaporkan kegiatan ayat 2 kepada komite yang membidangi
keselamatan pasien yang ditetapkan Menteri
4. Pelaporan IKP pd ayat 2 dibuat secara anonim & ditujukan utk
mengkoreksi sistem dlm rangka meningkatkan keselamatan
pasien
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai keselamatan pasien ayat 1 &
ayat 2  Peraturan Menteri
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
assessment/ penaksiran risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
SASARAN PATIENT SAFETY

Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien


Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
(KKPRS 2011)
SASARAN I:
KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
 Gunakan paling sedikit 2 cara untuk melakukan identifikasi
pasien

 NAMA ( 2 KARAKTER )
 NO. REKAM MEDIS

 GELANG NAMA ( TANGAN/ KAKI)


 WARNA : merah jambu, biru, merah
 BARCODE / LABEL NAMA

 Nomor ruang pasien tidak diperbolehkan digunakan untuk


melakukan identifikasi pasien.
•IDENTIFIKASI PASIEN PENTING :
• MEMBERI OBAT,
• PEMERIKSAAN LAB,
• TINDAKAN,
• OPERASI,
• TRANSFUSI DARAH
SASARAN II:
Peningkatan komunikasi yang efektif
Serah terima informasi pasien di RS
 Antar perawat antar shift
 Pengalihan tanggung
jawab dari dokter kepada
perawat
 Pengalihan tanggung
jawab dokter on-call
 Pengalihan tanggung
jawab sementara, mis:
saat istirahat makan.
 Antar perawat antar
ruangan
MODEL SBAR
SEBAGAI STRATEGI UNTUK
MENINGKATKAN KOMUNIKASI
EFEKTIF SAAT SERAH TERIMA
INFORMASI PASIEN

MENINGKATKAN PATIENT SAFETY


Contoh : SBAR
• Situation : Dr.Anwar, Saya Suster S dari Ruang
Melati. Bpk. Ali mengalami
distress pernafasan.

• Background: Bpk. Ali, 60 tahun, dengan COPD


berat, yang keadaannya semakin
menurun dan saat ini kondisinya
semakin memburuk.

• Assessment: Suara nafas makin menurun pada


paru kanan.RR: 40x/mnt Kemungkinan Bpk.
Ali mengalami Pneumothoraks.

• Recommendation: Menurut saya, ia perlu chest x-ray ?


SASARAN III:
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YG
PERLU DIWASPADAI
KESALAHAN PEMBERIAN OBAT 
BENAR OBAT
BENAR DOSIS,
BENAR CARA,
BENAR WAKTU,

BENAR ORANG
 CEK ALERGY OBAT
 JELASKAN TUJUAN DAN
KEMUNGKINAN EFEK OBAT
 CATAT / DOKUMENTASI
 kerjakan SESUAI SAK/ SOP
( lanjutan)
 Cek untuk reaksi obat
 Cek skin integrity untuk injeksi
 Monitor pasien

 2 orang staf mengecek pemberian obat parenteral


 Update catatan obat

PISAHKAN :
 NAMA OBAT YANG MIRIP
 KEMASAN OBAT YANG MIRIP
DIDIK PASIEN/ KELUARGA
KENALILAH OBAT ANDA !!!
 SUDAHKAH ANDA TAHU :
 KEGUNAAN OBAT ANDA ?
 CARA PAKAI OBAT ANDA ?
 WAKTU PENGGUNAAN OBAT ANDA
?
SASARAN IV: MENCEGAH SALAH ORANG,
SALAH TEMPAT, SALAH PROSEDUR ==>
TINDAKAN PEMBEDAHAN

 MASALAH PEMBEDAHAN

 SALAH PASIEN
 SALAH LOKASI OPERASI
 SALAH PROSEDUR

 TERTINGGALNYA BENDA ASING DALAM TUBUH PASIEN


PROTOKOL PENCEGAHAN
( JCI): Salah Orang, Salah Lokasi,
Salah prosedur/ Tindakan Operasi

1) PENANDAAN ( MARKING SITE )


LOKASI OPERASI
2) PROSES VERIFIKASI PRE OPERASI
3) TIME OUT PRACTICE
IDENTIFIKASI PASIEN
DAN PENANDAAN LOKASI
VERIFIKASI DOKUMEN
TIME OUT ==> FINAL VERIFICATION PROCESS
Verifikasi final
dilakukan pkl :  

Penandaan Prosedur  
Step 1 verifikasi Final  
Verifikasi dilakukan
oleh   
( ) dr Anestesi ( ) Nurse ( ) dr Bedah( ) Lain-lain :
 

Step 2 Nama Pasien ( IDENTITAS PASIEN )


  
Dikonfirmasi oleh :
( ) dr Anestesi ( ) Nurse ( ) dr Bedah( ) Lain-lain :
Step 3 Prosedur Verifikasi  
Jenis Prosedur :   
( ) dr Anestesi ( ) Nurse ( ) dr Bedah( ) Lain-lain :
 
Step 4 Verifikasi bagian/Sisi  
Bagian/sisi prosedur
:   
* Bila tidak dapat dilakukan, berikan
alasan :   
Bagian/Sisi dikonfirmasi
oleh :  
( ) dr Anestesi ( ) Nurse ( ) dr Bedah( ) Lain-lain ::
Step 5 Verifikasi Implant  
Implant :  

* Bila tidak dilakukan, indikasikan : tidak ada 


Prosedur telah dikonfirmasi oleh :   
( ) dr Anestesi ( ) Nurse ( ) dr Bedah( ) Lain-lain :
Verifikasi selesai Pkl.
  Nama pasien ( sticker )  
TIME OUT
PRACTICE
FAKTOR YG MENYEBABKAN
TERTINGGALNYA BENDA ASING
 TUBUH PASIEN

 PROSEDUR DARURAT
 JENIS PROSEDUR
 PERUBAHAN RENCANA OPERASI SEMULA
 BERAT BADAN PASIEN
 KEGAGALAN PENGHITUNGAN SELAMA PEMBEDAHAN
ATAU PENGHITUNGAN TIDAK AKURAT
Sasaran V:
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI:
SASARAN VI:
MENCEGAH PASIEN JATUH
 ASSESSMENT RISIKO JATUH  MONITOR SEJAK
ADMISSION
 MONITORING KETAT  PASIEN RISIKO TINGGI ( beri tanda
pada TT : hijau, kuning, merah)

 LIBATKAN PASIEN/ KEL DALAM PENCEGAHAN PASIEN


JATUH
 Laporan peristiwa pasien jatuh
ASSESSMEN DAN REASSESSMEN
TERHADAP RISIKO JATUH
USIA Skor RIWAYAT JATUH Skor AKTIFITAS Skor

•Kurang dari 60 0 •Tidak pernah 0 •Mandiri 0


tahun •Pernah jatuh < 1 1 •ADL dibantu 2
•Antara 60-69 1 tahun 2 sebagian
tahun 2 •Pernah jatuh < 1 •ADL dibantu 3
•Lebih dari 70 bulan 3 penuh
tahun •Jatuh pada saat
dirawat sekarang

MOBILITAS/ Skor KOGNITIF Skor POLA BAB/BAK Skor


MOTORIK
•Mandiri 0 •Orientasi baik 0 •Teratur 0
•Menggunakan alat 1 •Kesulitan mengerti 1 •Inkontinensia 1
bantu perintah urine/faeses
•Koordinasi/ 2 •Gangguan memori 2 •Nokturia 2
keseimbangan •Bingung/Disorientasi 3 •Urgensi/Frequen 3
buruk si

•Pilihan di bawah ini dapat di jumpai lebih dari satu


Total points assessed: 0-10= no risk;
Total point assessed : >10  patient is a fall risk
LANJUTAN

DEFISIT Sko PENGOBATAN Skor KOMORBIDITAS Sk


SENSORIS r or

•Kacamata 0 •Kurang dari 4 1 •Diabetes/ 1


bukan biofokal jenis & tidak Cardiac/ISK
•Kacamata 1 termasuk yang
biofokal tsb dibawah : •Gangguan 2
•Gangguan 1 •Antihipertensi/ 2 SSP/Stroke/
pendengaran Hipoglikemik/Anti •Parkinson/ 3
•Kacamata 2 depressan/Neurot Pascabedah
multifocal ropik 3 0-24 jam
•Katarak/Glauk 2 •Sedatif/Psikotrop
oma ika/Narkotika/
•Hampir tidak 3 Infus Epidural/
melihat/buta Spinal/Diuretik/
Laxativ

SCORE TOTAL :
Pedoman Pencegahan Pasien Resiko Jatuh
42
Resiko Rendah Resiko Sedang Resiko Tinggi
Skor 0 - 5 Skor 6-13 Skor ≥14

Patient safety/Group/2011
1. Pastikan ‘bel’ 1. Lakukan SEMUA 1. Lakukan SEMUA
mudah dijangkau pedoman pedoman
pencegahan untuk pencegahan resiko
resiko rendah rendah dan sedang
2. Roda tempat tidur 2. Pasangkan gelang 2. Kunjungi dan
pada posisi terkunci khusus (warna kuning) monitor pasien/ 1
 tanda resiko jatuh jam
3. Posisikan tempat 3. Tempatkan tanda 3. Tempatkan pasien
tidur pada posisi resiko jatuh pada di kamar yang paling
terendah daftar nama pasien dekat  nurse
(warna kuning) station (jika
memungkinkan)
4. Pagar pengaman TT 4. Beri tanda resiko
dinaikkan jatuh pada pintu
1
KKP-RS NO 001-VIII-2005

TUJUH LANGKAH MENUJU


KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT
PANDUAN BAGI STAF RUMAH SAKIT
(KKP-RS)
7 LANGKAH
 BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP, Ciptakan kepemimpinan &
budaya yg terbuka & adil.
 PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus
yang kuat & jelas tentang KP di RS Anda
 INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan
sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal
yang potensial bermasalah
 KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn
mudah dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd
KKP-RS.
 LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan
cara-cara komunikasi yg terbuka dgn pasien
 BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf anda utk
melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa
kejadian itu timbul
 CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, Gunakan
informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan
pada sistem pelayanan
KKP RS
1.BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP
Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.
RS:
• Kebijakan : tindakan staf segera setetelah insiden, langkah kumpul fakta,
dukungan kepada staf, pasien - keluarga
• Kebijakan : peran & akuntabilitas individual pada insiden
• Tumbuhkan budaya pelaporan & belajar dari insiden
• Lakukan asesmen dengan menggunakan survei penilaian KP.

Tim:
• Anggota mampu berbicara, peduli & berani lapor bila ada insiden
• Laporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan
tindakan / solusi yg tepat.
PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA
2.
Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang
KP di RS Anda.
RS:
•Ada anggota Direksi yg bertanggung jawab atas KP
•Di bagian2 ada orang yg dapat menjadi ”penggerak” (champion) KP
•Prioritaskan KP dalam agenda rapat Direksi / Manajemen
•Masukkan KP dalam semua program latihan staf

Tim:
•Ada ”penggerak” dalam tim untuk memimpin Gerakan KP
•Jelaskan relevansi & pentingnya, serta manfaat gerakan KP
•Tumbuhkan sikap kesatria yg menghargai pelaporan insiden.
3.INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN
RISIKO
Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta
lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial bermasalah.
RS:
• Struktur & proses mjmn risiko klinis & non klinis, mencakup KP
• Kembangkan indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko
• Gunakan informasi dari sistem pelaporan insiden & asesmen risiko &
tingkatkan kepedulian terhadap pasien.

Tim:
• Diskusi isu KP dalam forum2, untuk umpan balik kepada mjmn terkait
• Penilaian risiko pada individu pasien
• Proses asesmen risiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap risiko, &
langkah memperkecil risiko tsb
4.KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN
Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat melaporkan
kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd
KKP-RS.
RS:
•Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden, ke dalam
maupun ke luar - yg harus dilaporkan ke KPPRS - PERSI.

Tim:
• Dorong anggota untuk melapor setiap insiden & insiden yg telah
dicegah tetapi tetap terjadi juga, sebagai bahan pelajaran yg penting.
LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN
5.
PASIEN
Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn
pasien.
RS:
• Kebijakan : komunikasi terbuka ttg insiden dgn pasien & keluarga
• Pasien & kel. mendapat informasi bila terjadi insiden
• Dukungan, pelatihan & dorongan semangat kepada staf agar selalu
terbuka kepada pasien & kel. (dlm seluruh proses asuhan pasien)

Tim:
•Hargai & dukung keterlibatan pasien & kel. bila telah terjadi insiden
•Prioritaskan pemberitahuan kpd pasien & kel. bila terjadi insiden
•Segera setelah kejadian, tunjukkan empati kpd pasien & kel.
6.BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP
Dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah untuk
belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul.
RS:
• Staf terlatih mengkaji insiden secara tepat, mengidentifikasi sebab
• Kebijakan : kriteria pelaksanaan Analisis Akar Masalah (Root Cause
Analysis/RCA) atau Failure Modes & Effects Analysis (FMEA) atau
metoda analisis lain, mencakup semua insiden & minimum 1 X per tahun
utk proses risiko tinggi.

Tim:
• Diskusikan dalam tim pengalaman dari hasil analisis insiden
• Identifikasi bagian lain yg mungkin terkena dampak & bagi pengalaman
tsb.
CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI
7.
SISTEM KP
Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk
melakukan perubahan pada sistem pelayanan.
RS
• Tentukan solusi dengan informasi dari sistem pelaporan, asesmen risiko,
kajian insiden, audit serta analisis
• Solusi mencakup penjabaran ulang sistem, penyesuaian pelatihan staf &
kegiatan klinis, penggunaan instrumen yg menjamin KP.
• Asesmen risiko untuk setiap perubahan
• Sosialisasikan solusi yg dikembangkan oleh KKPRS - PERSI
• Umpan balik kepada staf ttg setiap tindakan yg diambil atas insiden
Tim
•Kembangkan asuhan pasien menjadi lebih baik & lebih aman.
•Telaah perubahan yg dibuat tim & pastikan pelaksanaannya.
•Umpan balik atas setiap tindak lanjut tentang insiden yg dilaporkan.
PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
KEPERAWATAN TERHADAP PATIENT SAFETY DALAM
KEPERAWATAN ANAK
 Salah satu cara untuk meningkatkan patient safety pada anak adalah penggunaan
teknologi informasi dalam keperawatan.
 Penggunaan sistem informasi pada keperawatan anak telah terbukti efektif dalam
meningkatkan keamanan pasien.
 penggunaan sistem informasi :
1. pendokumentasian asuhan keperawatan,
2. pemberian obat intravena secara terus menerus,
3. pendokumentasian grafik pertumbuhan, dan sebagai sumber informasi yang
dapat dipercaya.
 Ada 4 hal yang dapat mempengaruhi safety pada pelayanan kesehatan
yang antara lain: 1. leadership,
Mengembangkan pemahaman bahwa faktor manusia dapat menghambat
keamanan pasien, penerapan ilmu safety, dan pemahaman terhadap dampak
budaya pada keamanan pasien, merupakan kunci yang harus dipegang oleh
pemimpin suatu organisasi kesehatan . Pemimpin hendaknya menempatkan
safety sebagai prioritas dalam organisasi
2. sistem pelaporan,
Pengumpulan data didasarkan pada analisa kasus per kasus daripada
mencari pola sistem secara luas .
3. problem solving,
melibatkan mereka dalam upaya mengidentifikasi dan menyelesaikan
permasalahan safety, menjadikan mereka bertanggunjawab terhadap diri
sendiri, teman sejawat dan organisasi.
4. standar perilaku yang jelas.
Saling menghargai, komunikasi terbuka, dan tanggung jawab untuk
mengembangkan praktik . Kebijakan yang mendukung konsistensi dalam praktik
perlu dilakukan secara tertulis.
Manfaat sistem informasi dalam keperawatan (Malliarou & zyga, 2009):
a. Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station
b. Mengurangi penggunaan kertas
c. Dokumentasi keperawatan secara automatis
d. Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)
e. Mengurangi biaya
f. Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur

Anda mungkin juga menyukai