Anda di halaman 1dari 20

KEPEMIMPINAN

DAN
KEPUTUSAN
Flora Grace Putrianti, S.Psi., M.Si.
Rini Eka Sari, S.Psi., MA
PENDAHULUAN
● Salah satu tugas pokok pemimpin yg menjadi rutinitas adalah mengambil keputusan. Dapat
dijelaskan efektif tidaknya seorang pemimpin yg menduduki jabatan dalam organisasi bukan
bergantung pada keterampilan melakukan kegiatan2 teknis/tugas operasional melainkan akan di
tentukan oleh kemampuannya mengambil keputusan.

● Menurut siagian (2004) keberanian seorang pemimpin mengambil keputusan itu di tentukan oleh 5
hal yaitu:
1. Pemimpin mempunyai kemampuan analisis yang tinggi
2. Pemimpin mempunyai pengaruh dari faktor lingkungan di organisasi yang dia pimpin
3. Secara teknis mengetahui apa yang hendak di capai oleh organisasi yang dipimpinnya
4. pemimpin yg bersangkutan memiliki kemampuan/pengetahuan yang mendalam tentang dirinya
sendiri, kekuatan2 dan kelemahan2, termasuk didalamnya kemamouan dan kemauan belajar
terus menerus
5. Pemimpin mendalami tentang perilaku bawahannya, karena dlm kepemimpinan perilaku
bahawan sgt besar pengaruhnya dalam keberhasilan organisasi yang telah di tentukan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu
proses manajemen yang penting bagi setiap organisasi, Sebab
pada hakekatnya pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya
dilatar belakangi oleh adanya Keputusan yang dibuat oleh
manajer puncak, yang kmudian secara hierakis di buat oleh lini-
lini manajemen ditingkat staf yg dibutuhkan.

Pengambilan keputusan, dapat diartikan sebagai suatu proses


pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-
kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yg
dianggap paling menguntungkan, proses pemilihan ini di awali
dengan mengidentifikasi masalah utama yang mempengaruhi
tujuan, menganalisis, dan memilih berbagai alternatif tersebut dan
mengambil keputusan yang dianggap paling baik.
KEPUTUSAN

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yg di hadapi dengan tegas, suatu keputusan merupakan
jawaban pasti terhadap suatu pernyataan, keputusan harus bisa menjawab pertanyaan ttg apa yg
dibicarakan dlm hubungannya dg perencanaan

Robbins (2006) Keputusan adalah pilihan yang dibuat dari 2 atau lebih alternatif

Stoner (1996) Keputusan adalah pemilihan diantara alternatif2.


 Ada pilihan atas daar logika/pertimbangan
 Ada beberapa alternatif yg harus dan dipilih salah satu yg terbaik
 Ada tujuan yg ingin dicapai, dan keputusan ini makin mendekatkan pd tujuan tsb

MASALAH
Pada dasarnya masalah muncul apabila ada “gap” atau kesenjangan antara “das sollen” dan “das
sein”. Dimana terjadi perbedaan antara seharusnya dengan yang tdk seharusnya/perbedaan ideal
normative dengan actual empiric.
Tahapan Perumusan Masalah
Perumusan masalah dapat dipandang sebagai suatu prosen yg
terdiri dari 4 tahap
1. Pencarian masalah (problem search)
2. Pendefinisian masalah (problem definition)
3. Spesifikasi masalah
4. Pengenalan masalah (problem sensing)

Tahapan Pengambilan Keputusan


Simon (1997) pemegang hadiah Nobel “teori pengambilan keputusan”
menggambarkan proses pengambilan keputusan atas 3 tahap:
1. Kegiatan intelegen: seperti hal nya BIN diawali dengan mengintai,
mengidentifikasi situasi dan kondisi lingkungan
2. Kegiatan desain: menemukan, mengembangkan dan
menganalisis kemungkinan dr keputusan yg akan diambil
3. Kegiatan pemilihan: memilih satu dari sekian banyak alternatif
Tahap pengambilan keputusan
● Duker (1993) sebagai ahli pemimpin organisasi membrikan rujukan dengan 6 Langkah dalam proses
pengambilan keputusan
1. Mendefinisikan masalah
2. Menganalisis masalah
3. Menggambarkan alternatif pemecahan masalah
4. Memutuskan satu pemecahan masalah terbaik
5. Merencanakan Tindakan yg efektif
6. Memantau dan mengevaluasi hasil

Tahap – Tahap Pengambilan Keputusan

Penemuan Tahap ini merupakan tahap dimana masalah hrs di definisikan dg jelas, shg perbedaan
masalah antara masalah dg bukan masalah (hammbatan/issue) menjadi jelas
Pemecahan Tahap ini merupakan tahap dmn masalah sdh ada/sdh jelas kemudian di selesaikan
Masalah dengan langkah2 sbb: 1). Identifikasi alternatif2 keputusan pemecahan masalah, 2)
menganalisis faktor2 yg tdk dpt diketahui (diluar jangkauan manusia), 3) membuat alat
(sarana) utk mengevaluasi, 4) pemilihan dan penggunaan model pengambilan
keputusan
Pengambilan Keptusan yg di ambil adalah berdasarkan pd keadaan lingkungan/kondisi yg ada, spt
keputusan kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tdk pasti dan kondisi konflik
Pengambilan Keputusan

Jenis
Keputusan

Keputusan yang Keputusan yang


Terprogram tidak terprogram.

Keputusan yang Keputusan yang


dilakukan tanpa dilakukan tidak
harus tersusun dan
mengeluarkan bersifat baru, serta
sumberdaya tidak ada prosedur
organisasi yang yang pasti untuk
kurang perlu. menanganinya.
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan Secara umum jenis pengambilan keputusan dapat dikategorikan
dalam dua bentuk, yakni keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram (Siagian, 1987) dan
( Salusu, 1996).
1. Keputusan terprogram Keputusan terprogram adalah tindakan menjatuhkan pilihan yang
berlangsung berulang kali dan diambil secara rutin dalam organisasi. Keputusan terprogram
biasanya menyangkut pemecahan masalah-masalah yang sifatnya teknis serta tidak memerlukan
pengarahan dari tingkat manajemen yang lebih tinggi, biasanya melalui hal2 sbb:
•Prosedur, yaitu serangkaian Langkah yg berhub dan berurutan yg hrs diikuti oleh pengambil
keputusan
•Aturan, yaitu ketentuan yg mengatur apa yg hrs dan apa yg tdk harus dilakukan oleh
pengambil keputusan
•Kebijakan, yaitu pedoman yg menentukan parameter utk membuat keputusan

2. Keputusan tidak terprogram Keputusan tidak terprogram muncul sebagai akibat dari suatu
situasi di mana ada suatu kemendesakan untuk segera mengambil tindakan dan memecahkan
masalah yang timbul. Biasanya keputusan ini bersifat repetitif, tidak terstruktur dan sukar
mengenali bentuk, hakekat dan dampaknya.
FUNGSI & TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TUJUAN
FUNGSI

Tujuan pengambilan keputusan dibedakan mjd 2


1. Pengkal permulaan dr semua
yaitu:
aktivitas manusia yg sadar &
1. Tujuan yg bersifat tunggal: terjadi apabila
tearah, baik scr individual maupun
keputusan yg dihasilkan hny menyangkut 1
kelompok, baik scr masalah artinya sekali keputusan diambil tdk
institusional/organisasiona terkait lg dg masalah lain
2. Sesuatu bersifat futuristic, artinya 2. Tujuan bersifat ganda: terjadi apabila keputusan
bersangkut paut dg hari depan, yg dihasilkan itu menyangkut dg lebih dr 1
masa yg akan datang, dmn masalah artinya bhw 1 keputusan yg di ambil itu
efeknya berlangsung cukup lama sekaligus memecahkab 2 masalah/lbh yg bersifat
kontradiktif
Dasar –Dasar Pengambilan Keputusan
Dasar Pengambilan Keputusan
Dasar Kelebihan Kelemahan
Intuisi • Waktu yg digunakan utk mengambil keputusan relative lbh cepat • Keputusan yg di hasilkan relative kurang baik
• Utk masalah yg pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan • Sulit mencari alat komparasinya, shg sulit diukur
akan memberikan kepuasan pd umumnya kebenarannya
• Kemampuan mengambil keputusan itu sgt berperan oleh krn itu • Dasar2 lain dlm pengambilan keputusan seringkali
perlu di manfaatkan diabaikan
Wewenang • Kebanyakan penerimaannya adl bawahan, terlepas apakah • Dpt menimbulkan sifat rutinitas
penerimaan tsb scr sukarela/scr terpaksa • Mengasosialisasikan dg praktik dictatorial
• Keputusannya dpt bertahan dlm jngka waktu yg lama • Sering melewati permasalahan yg seharusnya
• Memiliki orientisitas dipecahkan shg menimbulkan kekaburan
Pengalaman Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dpt
memperkirakan keadaan sesuatu, dpt memperhitungkan untung ruginya, baik buruknya keputusan yg di hasilkan

Fakta Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yg sehat, solid dan baik. Dengan fakta maka tingkat
kepercayaan thdp pengambilan keputusan dpt lbh tinggi, shg org cepat menerimanya dg ikhlas

Rasional Keputusan yg di ambil bersifat objektif, logis, lbh transparan, konsisten untuk memaksimukan hasil/nilai dlm batas kendala
tertentu, sehingga dpt dikatakan mendekati kebenaran/sesuai dg apa yg di inginkan. Pengambilan keputusan scr rasional dpt
tercapai: 1. kejelasan masalah, 2. orientasi tujuan, 3. pengetahuan alternatif, 4. preferensi yg jelas dan 5. hasil maksimal
Faktor yg mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Posisi Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut.
• Letak posisi; dalam hal ini apakah sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan
(decision taker) ataukah staf (staffer).
• Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional,
teknis.
Masalah Masalah atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan
penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.
Masalah rutin, yaitu masalah yang sifatnya sudah tetap, selalu dijumpai dalam hidup sehari-hari.
Masalah insidentil, yaitu masalah yang sifatnya tidak tetap, tidak selalu dijumpai dalam hidup sehari-hari
Situasi Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara
bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.
Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.
Faktor-faktor yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah atau tetap keadaanya.
Faktor-faktor yang tidak konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu berubah-ubah,
tidak tetap keadaannya.
Kondisi Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya
ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber
daya.
Tujuan Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun
tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan
keputusan merupakan tujuan antara atau objective.
Pendapat lain..
Ada 4 faktor lain yg mempengaruhi pengambilan keputusan:
Hasan, 1). keadaan internal org, 2). keadaan eksternal org, 3).
2004 tersedianya informasi yg diperlukan dan 4). kepribadian serta
kecakapan seseorang

Faktor yg mempengaruhi pengambilan keputusan oleh


Millet pemimpin di pengaruhi oleh : 1). Jenis Kelamin, 2)
peran, 3) Keterbatasan kemampuan
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Model pengambilan keputusan merupakan proses beurutan yg memerlukan penggunaan model secara
tepat dan cepat. Jadi dapat dikatakan bhw model merupkan alat penyederhanaan dan penganalisaan
situsi/sistem yg kompleks. Model dlm pengambilan keputusan mempunyai tujuan penting karena
dengan model dapat:

1
Diketahui apakah hub yg bersifat tunggal dari unsur2 itu ada
relevansinya thdp masalah yg akan diberikan solusi

2
Diketahui kejelasan mengenai hub signifikan di antara
unsur2 itu

3
Dirumuskan hipotesis mengenai hakekat hub2 antar
variabel

4
Diketahui pengelolaan terhadap pengambilan keputusan
JENIS2 MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
● Model Kuantitatif adalah serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian
hubungan matematis yang pasti. Ini dapat berupa persamaan, atau analisis lainnya, atau merupakan
intruksi bagi computer yang berupa program-program untuk computer. Adapun ciri-ciri pokok
model ini ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi dan kesimpulan berupa konsekuensi
logis dari asumsi-asumsi tanpa menggunakan pertimbangan atau instuis mengenai proses dunia
nyata ( praktik ) atau permasalahan yang dibuat model untuk pemecahannya. Contoh : indikator
dari pemerataan dan perluasan pendidikan yaitu APK (Angka Partisipasi Kotor) dan APM ( Angka
Partisipasi Murni ). Untuk menentukan APM tersebut dapat digunakan rumus sebagai berikut:

APM = Usia7-12 tahun yang ditampung di sekolah X 100%


Usia 7- 12 tahun seluruh siswa

● Model Kualitatif berdasarkan atas asumsi-asumsi yang ketepatannya agak kurang jika
dibandingkan dengan model kuantitatif dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari
deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif
mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model
● Model probabilitas pada umumnya model-model keputusannya merupakan konsep probabilitas dan konsep
nilai harapan memberi hasil tertentu ( the concept of probability and expected ).

● Model nilai harapan ini khususnya dapat digunakan dalam pengambilan keputusan yang akan diambilnya
nanti menyangkut kemungkinankemungkinan yang telah diperhitungakan bagi situasi dan kondisi yang
akan datang. Adapun nilai yang diharapkan ( nilai harapan ) dari setiap peristiwa yang terjadi merupakan
kemungkinan terjadinya peristiwa itu dikalikan dengan nilai kondisional. Sedangkan nilai kondisionalnya
adalah dimana terjadinya peristiwa yang diharapkan masih diragukan.

● Model matrik merupakan model khusus yang menyajikan kombinasi antara strategi yang digunakan dan
hasil yang diharapkan. Model matrik terdiri atas dua hal, yakni baris dan lajur. Baris ( row ) bentuknya
mendatar sedangkan lajur ( column ) bentuknya menegak ( vertical ). Pada sisi baris berisi macam
alternative strategi yang digelarkan oleh pengambilan keputusan sedangkan pada sisi lajuir berisi kondisi
dan nilai harapan dalam kondisi dan situasi yang berlainan.

● Model Pohon Keputusan, Pohon keputusan ini biasanya dipergunakan untuk memecahkan
masalahmasalah yang timbul dalam proyek yang sedang ditangani. Menurut Welch, ada 4 komponen dari
pohon keputusan yaitu : simpul keputusan, simpul kesempatan, hasil dari kombinasi, dan kemungkinan-
kemungkinan akibat dari setiap peristiwa yang terjadi.
● Model Kurva Indiferen, pengambilan keputusan yang membutuhkan penilaian yang lebih bersifat subjektif.
Model yang cocok untuk keputusan yang demikian ini menggunakan analisis kurva indiferen, kurva
kemanfaatan dan preferensi. Untuk membuat gambaran yang lebih jelas kiranya perlu diberikan keterangan
labih lanjut apa yang dimaksud dengan kurva indiferen, bagaimana sifat dan cirinya. Kurava indiferen
( indifference curve ) merupakan kurva ( berbentuk garis ) dimana setiap titik yang berada pada garis kurva
tersebut mempunyai tingkat kepuasan atau kemanfaatan yang sama. Misalnya, penggunaan barang A dan B
meskipun kombinasi jumlah masing-masing berbeda, namun apabila semuanya itu berada pada titik kurva
indiferen, kepuasannya sama.

● Model Simulasi Komputer. Menurut model ini, pengambilan keputusan diperlukan rancang bangun
( design ) yang biasanya menggunakan computer, yang mampumenirukan apa-apa yang dilakukan oleh
organisasi. Banyak variabel yang dapat dijadikan model, namun biasanya sulit untuk dapat mengukur
dengan tepat masing-masing variabel independent, apakah ada huibungan dan pengaruh terhadap variabel
independent, kalau ada berapa besarnya.

● Model Permainan Operasional. Manusia dapat beperan apa saja dalam suatu model, misalnya dapat
berperan sebagai perancang 9 designer ) dapat juga berperan sebagai pemakai, pemberi data. Tetapi dalam
model permainan operasional ini, manusia berperan sebagai elemen atau unsure. Disini manusia digunakan
atau dijadikan objek yang harus mengambil keputusan. Informasi diperoleh dari computer atau video
games. Jadi computer atau video games menyajikan masalah, kemudian manusia itu yang harus mampu
menyelesaikan masalahnya
● Model verbal adalah model pengambilan keputusan berdasarkan analogi, yang lebih bersifat bukan
kuantiatatif. Anthony Down memberikan contoh model verbal yang berupa atau menyangkut birokrasi.
Dowm memandang birokrasi sebagai organisasi yang memiliki 4 ciri sebagai berikut :

1. Birokrasi mempunyai lingkungan yang cukup luas, dimana peringlat tertinggi hanya mengetahui
kurang dari setengah dari seluruh anggotanya secara pribadi. Ini berarti bahwa birokrasi itu
menghadapi masalah administrative substansial.

2. Bagian terbesar dari anggotanya adalah karyawan penuh ( fulltimers ), yang sangat menguntungkan
dari pada kesempatan kerja dan gajinya pada organisasi itu. Ini berarti bahwa pada anggotanya
sangat terikat pada pekerjaannya.

3. Upahnya, kenaikan pangkatnya dan sebagainya itu sangat tergantung pada prestasinya dalam
organisasi itu atau ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh organisasi tersebut.

4. Sebagian dari hasil itu secara tidak langsung dinilai dalam pasaran. Prestasi kerja para anggota atau
karyawan secara tidak langsung juga ikut menentukan pasaran hasil organisasinya/perusahannya
● Model keputusan Rasional, yaitu pengambilan keputusan yg optimal yg berisfat rasional menurut Robbins
(2006) ini adalah model yg secara konsisten membuat pilihan yg memaksimalkan nilai dalam batas2
tertentu. Pilihan2 yg dibuat dengan mengikuti model pengambilan keputusan rasional dengan Langkah:
1.Mendefinisikan masalah
2.Mengidentifikasi kriteria masalah
3.Mengalokasikan bobot thdp kriteria
4.Mengembangkan alternatif
5.Mengevaluasi alternatif
6.Memilih alternatif terbaik

• Model intituitif, yaitu pembuatan keputusan berdasar pd proses bawah sadar yg tercipta dr pengalaman yg
tersaring. Menurut Agor ada 8 kondisi yg memungkinkan untuk pengambilan keputusan intuitif:
1. Bila terdapat ketidakpastian yang tinggi
2. Bila terdapat hanya sedikit preseden yg dapat di ikuti
3. Bila variabel2 kurang dapat diperkirakan scr ilmiah
4. Bila terdapat keterbatasan fakta
5. Bila fakta tdk jelas menunjukkan jalan untuk di tempuh
6. Bila data analisis kurang berguna
7. Bila terdapat penyelesaian alternatif yg masuk akan dipilih, dg alasan yg baik utk masing2
alternatif
8. Bila waktu terbatas dan terdapat tekanan utk segera diambil keputusan yg tepat
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DIREKTIF: Pengambilan keputusan didasarkan kepada pengalaman, sehingga akan
sangat mudah menghadapi situasi yang berulang, tetapi cenderung mengalami
kesulitan dalam menentukan keputusan untuk situasi baru yang belum pernah
dihadapi. Umumnya mereka tidak terlalu tertarik untuk mendengarkan masukan
orang lain terutama yang memiliki pandangan berbeda. Bagi seseorang dengan gaya
seperti ini, mengambil keputusan yang tepat lebih baik dibanding mengikuti pendapat
orang lain.
ANALITIS (ANALYTIC)
Ini adalah tipikal pengambil keputusan yang sangat berhati-hati, dan khawatir membuat
keputusan yang salah karena tergesa-gesa dan merasa tidak nyaman apabila harus
mengambil keputusan segera. Data dan informasi adalah hal yang penting sebagai
pertimbangan pengambilan keputusan. Karena harus mempertimbangkan dan
menganalisis semua informasi untuk setiap pilihan sebelum memutuskan, seringkali
membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan keputusan. Orang dengan gaya ini
menikmati situasi-situasi baru yang tidak pasti, dan berusaha mencari data dan informasi
untuk mendapatkan kepastian. Selain itu, terbuka untuk mendengarkan pendapat orang-
orang di sekitar, dan memiliki kemampuan yang sangat baik pada situasi yang
menyediakan beberapa pilihan sulit.
KONSEPTUAL (CONCEPTUAL)
Ini adalah tipikal pengambil keputusan yang terbuka dengan cara-cara baru dan berani menghadapi
risiko, memiliki visi untuk mengambil keputusan jangka panjang, tetapi kurang cepat dalam
menentukan rencana tindakan jangka pendek yang harus segera diterapkan. Orang dengan gaya ini
memiliki ide-ide yang original dan berbeda, hanya saja kurang terdorong untuk melakukan tindakan
nyata hingga dapat mewujudkannya. Mereka lebih menikmati proses berpikir dan merencanakan
daripada bertindak, memiliki rasa percaya diri dan optimisme tinggi bahwa keputusan akan
membawa keberhasilan, memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai prestasi serta mendapatkan
pengakuan dari pihak lain, dan lebih mengutamakan intuisi daripada data.
PERILAKU (BEHAVIOR)
Ini adalah tipikal pengambil keputusan yang mempedulikan dampaknya terhadap orang
lain. Seseorang dengan gaya ini memperhatikan kepentingan kelompok yang dianggap
lebih utama daripada kepentingan pribadi, sehingga berusaha keras untuk senantiasa
menjaga hubungan baik dengan semua pihak. Oleh karena itu, mereka merasa selalu
membutuhkan masukan dan saran dari orang lain terlebih dahulu sebelum mengambil
keputusan. Mereka akan memastikan keputusan yang diambil akan menyenangkan
semua pihak, sehingga tidak perlu terjadi konflik dengan orang lain. Karena sangat
bergantung pada lingkungan dan pandangan orang lain, membuat mereka sering
berubah-ubah pendapat. 

Anda mungkin juga menyukai