Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KASUS

KANKER PAYUDARA

• KHALIS HAMDANI (110100336)


• JESSICA D S (110100236)
• ARIFAH ABRIANA NST (110100090)
• PUTRI ARINI OKTASARI (110100092)
• GLADIS R HUTAHAEAN (110100283)

PEMBIMBING : dr. Tiur Purba, Sp.B


LATAR BELAKANG

 Kanker payudara  kanker tersering pada perempuan (22%


dari semua kasus baru kanker pada perempuan) dan menjadi
penyebab utama kematian akibat kanker di dunia (14% dari
semua kematian kanker perempuan).
 Insidensi tertinggi dijumpai pada negara maju seperti Amerika
Utara, Eropa Barat dan Utara dan Australia.
 Diperkirakan angka kejadiannya di Indonesia adalah
12/100.000 wanita, sedangkan di Amerika adalah sekitar
92/100.000 wanita.
ANATOMI
15 hingga 20 lobus yang
masing-masing memiliki duktus
ke areola yang disebut duktus
laktiferus.

Pada payudara terdapat lemak


yang mengelilingi lobus yang
memberi bentuk dan ukuran
payudara.

Terdapat jaringan fibrous


(Cooper’s ligament) yang
menjaga struktural dari
payudara
 Vaskularisasi payudara berasal dari cabang arteri perforantes yang
berasal dari arteri mammari interna, cabang lateralis dari arteri
interkostal posterior dan cabang arteri dari arteri aksilla, termasuk
arteri thorako lateralis serta arteri thorakoakromial
 Arteri perforantes interkostal kedua, tiga dan empat serta arteri
mammari interna memperdarahi payudara sebagai arteri mammari
medial.
 Arteri thorako lateralis memperdarahi bagian otot serratus anterior,
pektoralis mayor dan pektoralis minor, serta otot subskapularis.
 Untuk vena utama adalah cabang dari vena thorako interna, cabang
vena interkostal posterior, dan vena aksillaris (Gambar 2.3.).
 Innervasi sensori pada
payudara berdasarkan
dermatom.

 Persarafan utama berasal


dari cabang anteromedial
dan anterolatreal dari
nervus T3-T5
Drainase limfatik pada aksilla dibagi
menjadi 6 yaitu:6

 Kelompok vena  Kelompok sentral


aksillaris
 Kelompok
 Kelompok mamari subklavikula
eksterna
 Kelompok
 Kelompok skapular interkostal (Rotter’s
Lymph nodes)
HISTOLOGI

 Payudara : 15-25 lobus tubuloalveolar yang berfungsi mensekresi


susu.
 Tiap lobus terpisah oleh jaringan ikat padat dan jaringan adiposa dan
tiap lobus memiliki duktus sendiri yang dinamakan duktus laktiferus
 Sebelum pubertas, kelenjar mammari terdapat pada laki-laki maupun
perempuan yang hanya terdiri dari sinus laktiferus yang dekat
dengan areola. Ketika pubertas, perempuan karena hormon estrogen
akan menyebabkan penimbunan lemak, jaringan ikat dan
meningkatkan pertumbuhan daru sistem duktus. Sedangkan pada
laki-laki karena hormon testosteron akan menyebabkan sistem
duktus tidak berkembang
 Sinus laktiferus  epitel kuboidal berlapis
 Duktus laktiferus dan duktus terminal  epitel kuboidal
tunggal yang dilapisi oleh sel mioepitelial. Terdapat serat dari
otot polos yang mengelilingi duktus.

 Sel epitel pada duktus akan berubah menjadi kolumnar


ketika terpapar oleh level estrogen puncak ketika ovulasi dan
masa premenstrual sehingga payudara akan menjadi edema dan
membuat payudara menjadi sedikit membesar.9
KANKER PAYUDARA

(Komite Nasional Penanggulangan Kanker)

Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan


payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun
lobulusnya
EPIDEMIOLOGI

 Kanker payudara  penyebab paling sering kematian


akibat kanker dari perempuan berusia 20-59 tahun
 Berdasarkan data kanker di Indonesia pada tahun 2010
yang disusun berdasarkan data Histopatologik, Badan
Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi
Indonesia (IAPI) dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI),
kanker payudara menempati urutan pertama dengan
frekuensi kejadian sebesar 18,6%.
 Menurut data di Divisi
Bedah Onkologi RSUP
H.Adam Malik Medan
pada tahun 2011-2013,
terdapat 1.427
penderita kanker
payudara

Gambar 2.8. Insidensi Kanker Payudara di RSUP H. Adam Malik tahun


2010-2012 (Sumber data bagian sub Divisi B. Onkologi 2012).11
FAKTOR RESIKO

 Ras  Terapi Hormonal

 Etnik  Pola Makan

 Genetik  Alkohol

 Aktivitas Fisik
 Usia Menarche, usia pertama
melahirkan dan jumlah paritas  Faktor Antropometri
 Menyusui  Mammographic Breast Density

 Status Menopause dan Usia  Paparan Lingkungan dan


Menopause Pekerjaan
KLASIFIKASI
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS

 Massa tumor : tidak nyeri, tersering ditemukan di kuadran lateral atas,


umumnya soliter, konsistensi agak keras, batas tidak tegas, permukaan tidak
licin, mobilitas kurang (pada stadium lanjut dapat terfiksasi ke dinding toraks)
 Perubahan kulit : Tanda lesung, peau d’orange, nodul satelit, invasi dan
ulserasi kulit, perubahan inflamatorik
 Perubahan papila mammae : Retraksi dan distorsi papila mammae, sekret
(nipple discharge), perubahan eksematoid
 Pembesaran kelenjar limfe regional

 Pada kanker yang telah bermetastasis, temuan klinis akan sesuai dengan lokasi
organ metastase
DIAGNOSIS
ANAMNESIS

 Sistematika anamnesis meliputi:

 Anamnesis pribadi: usia, jenis kelamin, status pernikahan,


tempat tinggal, dan pekerjaan.
 Anamnesis penyakit:
 Keluhan utama
 Keluhan tambahan
 Faktor resiko
 Riwayat penyakit dan pengobatan
Keluhan utama pada kanker payudara umumnya adalah:
 Benjolan yang padat keras dengan atau tanpa rasa sakit.

 Bentuk puting berubah


 Retraksi puting susu
 Puting mengeluarkan cairan/darah (nipple discharge)
 Eksem sekitar puting

 Perubahan pada kulit


 Berkerut seperti kulit jeruk (peau d’orange)
 Melekuk kedalam (dimpling)
 Borok (ulkus)
 Eritema, edema
 Nodul satelit
 Payudara terasa panas, nyeri dengan atau ada massa di payudara.

 Ada benjolan di aksilla dengan atau tanpa massa di payudara.

 Keluhan tambahan merupakan manifestasi adanya metastasis regional,


metastasis jauh ataupun komplikasi. Keluhan tambahan ini meliputi:
 Benjolan di aksilla atau leher

 Nyeri pinggang/punggung atau tulang belakang, lemah atau kelumpuhan


tungkai, nyeri, atau patah tulang.
 Sesak nafas atau batuk-batuk.

 Rasa penuh, mual, perut gembung, mata kuning.

 Nyeri kepala yang hebat, muntah nyemprot (proyektil), kesadaran


menurun.
 Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
 A. Inspeksi payudara
dengan lengan disamping

 B. Inspeksi payudara
dengan lengan diangka

 C. Palpasi payudara
dengan posisi pasien
supine.

 D. Palpasi aksilla
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
 USG  Bone Scan

 Mamografi  Foto toraks

 MRI  USG Abdomen

 Pemeriksaan Laboratorium
 Biopsi
ULTRASONOGRAFI

“Hope clinic” Klinik Bedah Tumor Medan


MAMMOGRAFI
BREAST CANCER
MAMMOGRAFI
Mammography
BREAST CANCER
Stage I
T1 N0 M0 T1a: T  0.5 cm
T1b: 0.5 cm < T  1 cm
T1c: 1 cm < T  2 cm

T1

T  2 cm

N0 = no regional lymph node metastasis


M0 = no distant metastasis
BREAST CANCER
Stage IIA
T0
T1 } N1 M0 T2 N0 M0

T0 No evidence
T2
of tumor

2 cm < T < 5 cm

N1 = metastasis to movable ipsilateral axillary lymph node(s)


M0 = no distant metastasis
BREAST CANCER
Stage IIB
T2 N1 M0 T3 N0 M0

T3

T > 5 cm

N1 = metastasis to movable ipsilateral axillary lymph node(s) (p) N1a, N1b


M0 = no distant metastasis
BREAST CANCER
Stage IIIA
T0
T1
N2 M0
T3 N1 M0 T2
T3

Metastasis to ipsilateral axillary lymph node(s)


N1 = movable
N2 = fixed to one another or to other structures
M0 = no distant metastasis
BREAST CANCER
Stage IIIB
T4 any N M0 Any T N3 M0

T4
Tumor of any size
with direct extension
to chest wall or skin

T4d = inflammatory
carcinoma

N3 = metastasis to ipsilateral internal mammary lymph node(s)


M0 = no distant metastasis
BREAST CANCER
Stage IV

Any T any N M1

M1 = distant metastasis (including metastases to ipsilateral supraclavicular, cervical,


or contralateral internal mammary lymph nodes)
DIAGNOSIS BANDING

 Lesi payudara batas tegas : lesi jinak (misalnya, fibroadenoma dan


kista), kanker payudara, limfoma payudara, dan metastasis ke
payudara dari tempat primer lainnya (misalnya, neuroendokrin atau
extramedullary leukemia myeloid akut).
 Kulit menebal : karsinoma dan mastitis.

 Lesi stellata : kanker payudara, nekrosis lemak traumatis, bekas


luka radial, dan fibroadenoma hialinisasi.
 Saluran melebar dengan atau tanpa discharge areola : papilloma,
karsinoma duktal, ektasia duktus, dan penyakit fibrokistik.
PENATALAKSANAAN

 PEMBEDAHAN
 Breast Conserving Treatment (BCT)
 Mastektomi dan Diseksi Aksilla
 Skin Sparing Mastectomy (SSM)
 Simple (total) mastectomy
 Nipple-areolar sparing mastectomy (NSP)
 Modified radical mastectomy (MRM)
 Kemoterapi
 Adjuvan
 Neoadjuvan
 Paliatif

 Radioterapi

 Terapi hormon

 Terapi target (Biologi)


KOMPLIKASI

 Lymphoedema

 Cancer-related fatigue (CRF)

 Lesi lokal yang tidak terkontrol

 Metastasis tulang

 Metastasis otak
PROGNOSIS

Stadium 5-year Relative Survival Rate

0 100%

I 100%

II 93%

III 72%

IV 22%
BAB 4
DISKUSI & PEMBAHASAN
Teori Kasus
Epidemiologi
Sering terjadi pada perempuan usia 20-59
tahun. Pasien perempuan dengan usia 50 tahun.

Faktor Risiko
Ras dan Etnik
Usia Menarche, usia pertama melahirkan
dan jumlah paritas
Menyusui
Status Menopause dan Usia Menopause Pasien dengan faktor risiko usia menarche
Terapi Hormonal 11 tahun, riwayat penggunaan alat
Pola Makan
Alkohol kontrasepsi suntik selama 5 tahun, obesitas
Aktivitas Fisik (indeks massa tubuh 26,4 kg/m2, riwayat
Faktor Antropometri
Mammographic Breast Density keluarga tingkat pertama yang menderita
Paparan Lingkungan dan Pekerjaan kanker payudara (kakak kandung).
Faktor Genetik
Teori Kasus
Manifestasi Klinis Kanker Payudara
 Massa tumor
 Perubahan kulit
- Tanda lesung
- Perubahan kulit payudara seperti kulit Terdapat penebalan kulit disertai edem dan
jeruk (peau d’orange) perubahan warna kulit, pemekaran
- Nodul satelit pembuluh vena, dan peau d’orange, dan
- Invasi dan ulserasi kulit retraksi puting pada payudara kanan
- Perubahan inflamatorik pasien. Terdapat pembesaran kelenjar
 Perubahan papila mammae getah bening di aksilla kanan.
- Retraksi dan distorsi papila mammae
- Sekret (nipple discharge)
- Perubahan eksematoid
 Pembesaran kelenjar limfe regional
Teori Kasus
Pemeriksaan penunjang
- USG
- USG payudara: Lesi padat mamae kanan
- Mamografi
dengan limfadenopati axilla bilateral
- MRI
Suspek Ca Mamae Kanan
- Biopsi
- Pasien rencana biopsi insisi
- Bone Scan, Foto Thoraks, USG Liver
- Laboratorium

Pasien dirawat inap dengan tujuan untuk


Stadium
menentukan stadium dengan melakukan
Stadium kanker payudara ditentukan
pemeriksaan:
melalui sistem TMN (tumor, nodul,
- Biopsi insisi,
metastasis) menurut American Joint
- Foto toraks, dan
Committee on Cancer
- USG liver.
Teori Kasus

Tatalaksana
- Terapi Operasi
1. Breast Conserving Treatment
2. Mastektomi dan Diseksi Aksilla Pasien sedang menunggu penilaian
- Terapi Medis stadium untuk menentukan terapi
1. Kemoterapi selanjutnya.
2. Radioterapi
3. Terapi hormonal
4. Terapi target (biologi)

Prognosis
Faktor prediktif untuk prognosis kanker
payudara antara lain: Pada pasien dijumpai:
- Keterlibatan kelenjar limfe - Pembesaran kelenjar getah bening di
- Ukuran dan perluasan tumor aksilla
- Histopatologi - Ukuran tumor yang lebih dari 2 cm
- Status reseptor hormon - Usia pasien di atas usia 40 tahun
- Status HER2/neu
- Usia dan status menopause
KESIMPULAN

Seorang perempuan, 56 tahun, dengan diagnosis klinis


kanker payudara kanan sugestif malignan TxN1M0 post
lumpektomi. Pasien direncanakan untuk biopsi insisi pada
tanggal 3 Agustus 2016. Pasien sedang menunggu
penilaian stadium dari hasil patologi anatomi untuk
penentuan terapi selanjutnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai