Anda di halaman 1dari 23

Teknik

Perencanaan
Audit
Manajemen
Untuk
Korporasi
Nilda Tartilla, SE., M.Ak
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan :
✦ Struktur organisasi korporasi
✦ Identifikasi fungsi dalam korporasi
✦ Pengendalian internal organisasi korporasi
✦ Identifikasi aktivitas operasional dalam input proses
output outcome
✦ Pemetaan risiko
✦ Penentuan tujuan audit berbasis risiko

2
Pemahaman
Proses Bisnis
Korporasi

3
A. Struktur Organisasi Korporasi
Perusahaan perseroan atau korporasi adalah
perusahaan yang modalnya terdiri dari
saham. Setiap pemegang saham merupakan
pemilik dari perusahaan. Saham perusahaan
dapat dimiliki oleh perseorangan maupun
perusahaan lain.

Perusahaan Perseroan (koporasi) dibagi dua


berdasarkan penjualan sahamnya berikut ini:
 Perusahaan Terbuka (Tbk) atau
perusahaan publik atau emiten, merupakan
perusahaan yang sahamnya dijual ke publik.
Contoh : PT Unilever Tbk, PT Sinarmas Tbk
 Perusahaan Tertutup, merupakan
perusahaan yang sahamnya tidak
diperdagangkan ke publik.
Contoh : Danareksa, Asuransi AIA
4
“ Tata Kelola Perseroan memiliki 2 model :
1. Single Board System
Pada model ini tidak ada pemisahan antara bagian yang memiliki tugas pengawasan dan
bagian yang memiliki tugas pengelolaan korporasi. Kedua fungsi tsb dilaksanakan oleh satu
bagian, yaitu Dewan Direksi. Sistem ini menimbulkan suatu kesulitan karena adanya
kerancuan fungsi yang seharusnya terdapat pemisahan tugas dalam organisasi.

Perseroan

RUPS (Rapat Umum


BOD (Board of Director)
Pemegang Saham)

Direktur Direktur Non


Eksekutif Eksekutif

5
2. Dual Board System
• Terdapat pemisahan fungsi, tugas, dan wewenang pengelola perseroan dengan dewan
pengawas perseroan
• Pemisahan fisik antara tugas & wewenang dapat menghindari adanya campur tangan
• Dewan pengawas tidak diberi kewenangan dalam pengelolaan perseroan.

Perseroan Terbatas

Dewan
RUPS Direksi
Komisaris

Officer

Karyawan

6
Perbedaan One Tier dengan Two Tier
Model One Board Two Board
Komposisi Eksekutif dan non Keduanya bekerja
eksekutif bekerja sama sama dalam board
dalam satu board yang terpisah
Komite Diwajibkan atau Direkomendasikan
direkomendasikan
Organisasi Unitary (one) board Binary (two) board
CEO duality diperbolehkan/ Tidak boleh
dimungkinkan

7
Contoh
Struktur
Organisasi
Korporasi

Struktur Organisasi PT Danareksa Perusahaan Tertutup


8
Contoh
Struktur
Organisasi
Korporasi

Struktur Organisasi PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Perusahaan Terbuka) 9


B. Identifikasi Fungsi Dalam Korporasi

RUPS Dewan
direksi
Corporate
Governance

Strategic decision and


Direksi
strategy for simulation

Corporate
Management
manager manager manager

karyawan

10
C. Pengendalian Internal Organisasi Korporasi

1. Lingkungan Pengendalian
Terdapat 5 prinsip yang harus dilakukan agar lingkungan
pengendalian dapat berjalan dengan baik :
- Organisasi terdiri dari dewan direksi, manajemen, dan personil
lainnya menunjukan komitmen terhadap integritas dan nilai etika.
- Dewan direksi menunjukan independensi dari manajemen dan
mengawasi pengembangan dan kinerja pengendalian internal
- Manajemen dengan pengawasan dewan direksi menetapkan
struktur, jalur pelaporan, wewenang2, dan tanggung jawab dalam
mengejar tujuan
- Organisasi menunjukan komitmen menarik, mengembangkan, dan
mempertahankan individu yg kompeten dan sejalan dengan tujuan
- Organisasi meyakinkan individu bertanggung jawab atas tugas dan
tanggung jawab pengendalian internal mereka dalam mengejar
tujuan. 11
2. Penilaian Risiko
Prinsip yang dapat mendukung penilaian risiko menurut COSO adalah sebagai berikut :

Organisasi menetapkan tujuan Organisasi mengidentifikasi risiko


dengan kejelasan yang cukup untuk terhadap pencapaian tujuan di
memungkinkan identifikasi dan seluruh entitas dan anlisis risiko
penilaian risiko yang berkaitan sebagai dasar untuk menentukan
dengan tujuan. bagaimana risiko harus dikelola.

Organisasi mengidentifikasi dan


Organisasi mempertimbangkan menilai perubahan yang signifikan
potensi kecurangan dalam menilai dapat mempengaruhi sistem
risiko terhadap pencapaian tujuan. pengendalian internal.

12
3. Aktivitas Pengendalian
Prinsip yang dapat mendukung aktivitas pengendalian menurut COSO adalah sebagai berikut :

Organisasi memilih Organisasi


dan menyebarkan
Organisasi memilih
mengembangakn aktivitas
dan
aktivitas pengendalian
mengembangkan
pengendalian yang melalui kebijakan
aktivitas
berkontribusi yang menetapkan
pengendalian umum
terhadap mitigasi apa yg diharapkan,
atas teknologi untuk
risiko pencapaian dan prosedur2 yg
mendukung
sasaran pada tahap menempatkan
tercapainya tujuan.
yang dapat diterima. kebijakan ke dalam
tindakan.

13
4. Informasi & Komunikasi
Prinsip yang dapat mendukung komponen informasi & komunikasi menurut COSO adalah sebagai
berikut :

Organisasi Organisasi secara


memperoleh atau internal
Organisasi
menghasilkan dan mengkomunikasika
berkomunikasi
menggunakan n informasi,
dengan pihak
informasi yang termasuk tujuan dan
internal mengenai
berkualitas dan yg tanggung jawab
hal-hal yang
relevan untuk untuk pengendalian
memengaruhi fungsi
mendukung fungsi internal dalam
pengendalian
pengendalian rangka mendukung
internal.
internal. fungsi pengendalian
internal.

14
5. Aktivitas Pemantauan (Monitoring)

Aktivitas pemantauan merupakan kegiatan


evaluasi yang digunakan untuk memastikan
apakah kelima komponen pengendalian
internal dapat berjalan dan berfungsi dengan
baik.

Aktivitas pemantauan meliputi penilaian


kinerja pengendalian internal dan
memastikan bahwa semua kegiatan berjalan
sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

15
Praktik Perencanaan Audit Sektor
Korporasi
16
A. Identifikasi Aktivitas Operasional Dalam Input Proses Output Outcome

Sumber Input Proses Output Outcome


Daya

Ekonomis Efisiensi Efektivitas

17
Mapping Input,
our office
Proses, Output
Outcome
Aktivitas Sumber Daya Input Process Output Outcome
Operasional
Menginput sales Satu karyawan Info sales order dari Bagian penjualam Sales order yang Sales order yang
order dari pelanggan bagian penjualan pelanggan. melakukan input sudah tercatat ke tercatata dalam
sales order dari dalam sistem sistem penjualan
Satu karyawan pelanggan ke dalam penjualan. sesuai dengan sales
bagian penjualan sistem penjualan. order dari pelanggan.
yang bertugas untuk
menginput sales
order dari pelanggan.
Membuat faktur Satu karyawan Data sales order. Bagian penjualan Faktur pajak Faktur penjualan yg
penjualan bagian penjualan membuat faktur penjualan rangkap sudah dibuat sudah
Satu karyawan penjualan tiga. sesuai dengan sales
bagian penjualan berdasarkan sales order yang tercatat
yang bertugas untuk order yang sudah dalam sistem
membuat faktur tercatat dalam sistem penjualan.
penjualan. penjualan.

18
B. Pemetaan Risiko
Manajemen Risiko adalah kemampuan manajer dalam menekan tingkat kerugian dari pengambilan
keputusan hingga sekecil mungkin. Konsep dasar manajemen risiko berikut ini :

Sistem manajemen Manajemen risiko


risiko harus sistematis bukanlah suatu alat yang
dan diikuti secara bias secara langsung
konsisten dan tidak meningkatkan
kaku. pendapatan dan
mengurangi risiko.

Kompleksitas Persaingan yang


manajemen risiko meningkat membuat
menjadi tinggi dan konsumen menuntut
merupakan proses dan perkembangan baru
yang sulit diakibatkan dalam teknologi
oleh lingkungan usaha membuat pengelolaan
pada saat ini. risiko makin sulit.
19
Empat Langkah yang dapat dilakukan untuk mengefektifkan program
manajemen risiko

Mengenal dengan pasti


potensi yang mengakibatkan Pemilihan teknik dalam
kerugian mengatasi potensi secara tepat

1 3

2 4

Evaluasi pada potensi yang Pemilihan program


mengakibatkan kerugian penanganan kerugian
20
Siklus Manajemen Risiko
Siklus manajemen risiko terdiri dari 5 tahap, yaitu :

Identifikasi
Risiko

Pengawasan & Pengukuran


Pengendalian Risiko
Risiko

Model Pemetaan
Pengelolaan Risiko
Risiko

21
C. Penentuan Tujuan Audit Berbasis Risiko

Diskusi dan Observasi


Perencanaan Penugasan Pengendalian

1 3

2 4

Simpulan Hasil Penilaian Level


Verifikasi dan Pengujian
Tingkat Auditable Unit & Update
Bukti
Lingkup Penugasan
22
Thanks!
Any questions?

23

Anda mungkin juga menyukai