Anda di halaman 1dari 16

PENILAIAN ACUAN PATOKAN DAN PENILAIAN

ACUAN NORMA

EVALUASI PEMBELAJARAN
U KA
ERB
S T
TA
RSI
IVE
UN

DISUSUN :
SUTIHAT
857120782
Latar Belakang
Pengolahan nilai-nilai menjadi nilai akhir
seorang siswa dapat dilakukan dengan
mengacu kepada kriteria atau patokan tertentu.
Dalam hal ini dikenal adanya dua patokan yang
umum dipakai dalam penilaian itu, yaitu
“penilaian acuan patokan” (criterion-referenced
evaluation) dan “penilaian acuan norma” (norm-
referenced evaluation)
Pengertian PAN (Penilaian Acuan Normatif)

• Norm referenced measurement pada umumnya disebut pula


sebagai Penilaian Acuan Normatif (PAN), adalah penilaian yang
dilakukan dengan mengacu pada norma kelompok; nilai-nilai yang
diperoleh siswa diperbandingkan dengan nilai-nilai siswa yang
lain yang termasuk dalam kelompok itu
• Penilaian Acuan Normatif (PAN) merupakan pendekatan klasik,
karena tampilan pencapaian hasil belajar siswa pada suatu tes
dibandingkan dengan penampilan siswa lain yang mengikuti tes
yang sama. Pengukuran ini digunakan sebagai metode
pengukuran yang menggunakan prinsip belajar kompetitif.
• Dalam suatu seleksi penyelenggara tesnya hanya
bertujuan memilih sekian orang yang terbaik di antara
semua peserta, tanpa peduli tingkat penguasaanya, tes
yang harus digunakan adalah tes acuan norma. Cara
penafsiran yang digunakan adalah adalah penafsiran
acuan norma. Orang yang terpilih mungkin benar-benar
orang yang sangat menguasai perilaku yang diukur,
karena semua peserta adalah orang-orang yang pandai.
Pengertian PAP (Penilaian Acuan Patokan)

• Penilaian Acuan Patokan (PAP) juga sering disebut


criterion evaluation merupakan pengukuran lain dengan
menggunakan acuan beda. Dalam pengukuran ini
penampilan siswa dikomparasikan dengan kriteria yang
telah ditentukan lebih dahulu dalam tujuan instruksional,
bukan dengan penampilan siswa lain. Keberhasilan siswa
dalam prosedur acuan patokan tergantung pada
penguasaan materi atas kriteria yang telah dijabarkan
dalam item-item pertanyaan guna mendukung tujuan
instruksional.
• Di dalam penggunaan criterion referenced, siswa
dibandingkan dengan sebuah standar tertentu, yang
dalam uraian sebelum ini, dibandingkan dengan standar
mutlak, yaitu 100. Uraian dalam contoh siswa A dan B di
atas, siswa juga dibandingkan dengan standar tertentu,
yaitu skor maksimum. Penggunaan standar mutlak ini
terutama dipertahankan dalam pengetrapan prinsip
belajar tuntas
• Perlu kiranya dijelaskan di sini bahwa kriteria atau
patokan yang digunakan dalam PAP bersifat mutlak.
Artinya, kriteria itu bersifat tetap, setidaknya untuk
beberapa tahun atau jangka waktu tertentu dan berlaku
bagi semua siswa atau mahasiswa yang mengikuti tes di
lembaga yang bersangkutan.
Persamaan dan Perbedaan Pengukuran Acuan
Normatif dan Acuan Patokan

• 1.Kedua pengukuran acuan normatif dan acuan patokan memerlukan


adanya tujuan evaluasi spesifik sebagai menentukan fokus item yang
diperlukan. Tujuan tersebut termasuk tujuan instruksional umum dan tujuan
instruksional khusus.
• 2.Kedua pengukuran memerlukan sampel yang relavan, digunakan sebagai
subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sampel yang diukur
merepresentasikan populasi siswa yang hendak menjadi target akhir
pengambilan keputusan.
• 3.Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan tentang siswa, kedua
pengukuran sama-sama memerlukan item-item yang disusun dalam suatu
tes dengan menggunakan aturan dasar penulisan instrumen.
• 4.Kedua pengukuran memerlukan persyaratan pokok,
yaitu validitas dan reliabilitas. Validitas yaitu apakah item
yang disusun mengukur apa yang hendak dukur,
sedangkan reliabilitas yiatu apakah item tes memiliki hasil
konsistensi. Suatu item tes dikatakan memiliki reliabilitas,
apabila tes yangdibuat mempunyai hasil yang konsistensi
dalam mengukur apa yang hendak diukur (Sukardi 2003).
• 5. Kedua pengukuran tersebut sama manfaatnya, yaitu
alat pengumpul data siswa yang dievaluasi.
PERBEDAAN KARAKTER PAN DAN PAP

Pengukuran acuan normatif di antaranya sebagai berikut.


1)Merupakan tes yang mencakup domain tugas pembelajaran dengan item
pengukuran yang spesifik.
2)Menekankan pembedaan antara individual siswa satu dengan siswa lain
dalam kelompok/kelas.
3)Item-item yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dan cenderung
menghilangkan item yang memiliki tingkat kesulitan rendah.
4)Lebih banyak digunakan, khususnya pada kelas yang memiliki kelompok-
kelompok dengan pembedaan antara siswa pandai, di atas rerata, di bawah
rerata, dan bodoh.
5)Interpretasi evaluasi memerlukan adanya pengelompokan atas kelompok-
kelompok tertentu secara jelas
Pengukuran dengan acuan patokan di antaranya sebagai berikut.
1)Merupakan tipe pengukuran yang berfokus pada penentuan
domain tugas belajar dengan tingkat kesulitan sejumlah item sesuai
dengan tugas pembelajaran.
2)Menekankan penggambaran tugas apa yang telah dipelajari oleh
para siswa.
3)Item kesulitan sesuai dengan tugas pembelajaran, tanpa
menghilangkan item atau soal yang memiliki tingkat kesulitan
rendah.
4)Lebih banyak digunakan, khususnya untuk kelas dengan tugas
pembelajaran dengan konsep atau penguasaan materi belajar
(mastery learning).
5)Interpretasi memerlukan grup tertentu dengan memenuhi kriteria
tertentu atau domain pencapaian belajar.
Mengapa PAP dipakai sebagai yang lebih tepat
digunakan untuk menentukan nilai akhir,
1.Dengan PAP itu dapat diketahui hasil belajar yang
sebenarnya, oleh karena normanya adalah norma ideal.
2.Dengan PAP itu tidak diperlukan perhitungan-perhitungan
statistik, sehingga memudahkan pengajar (guru-guru) yang
tidak menguasai metode-metode statistik.
3.Dengan PAP hanya ada satu makna bagi satu nilai yang
sama, oleh karena normanya tidak bersifat nisbi.
Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Acuan Patokan
(PAP) dan Penilaian Penilaian Acuan Norma (PAN)
Ada beberapa keunggulan yang dimiliki PAN, diantaranya
seperti tersaji di bawah ini:
1.Kebiasaan penggunaan penilaian berdasarkan referensi
norma atau kelompok di pendidikan tinggi;
2.Bermanfaat untuk membandingkan siswa/mahasiswa
lintas mata pelajaran/kuliah dan memberikan hadiah.
3.Mendukung ide tradisional kekukuhan akademis dan
menggunakan standar.
Kekurangan Penilaian Acuan Norma (PAN)
1. Sedikit menyebutkan tujuan pembelajaran atau
kompetensi siswa/mahasiswa apa yang mereka ketahui
atau dapat mereka lakukan.
2. Tidak dapat diandalkan: siswa/mahasiswa yang gagal
sekarang mungkin dapat lulus pada tahun berikutnya;
3. Kurang transparan, karena hasil penilaian akhir tidak
diketahui para siswa/mahasiswa
Kelebihan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
1. Penilaian lebih dapat diandalkan, karena
menggunakan standar dan kriteria minimal;
2. Lebih banyak partisipasi dan motivasi
siswa/mahasiswa serta fokus pada
pembelajaran;
3. Cocok digunakan untuk mendiagnosa
kemampuan seseorang dalam proses
pembelajaran.
Kekurangan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
1.Relatif agak rumit, karena perlu waktu untuk
menyetujui sebuah kriteria dan standar;
2.Lebih menekankan hasil daripada proses;
3.Tidak mudah bagi akademisi untuk mengubah
kebiasaan dari menilai berdasarkan referensi
norma menjadi referensi kriteria

Anda mungkin juga menyukai