Anda di halaman 1dari 19

‫هَّٰلل‬

ُ‫ٱل َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ ٱ ِ َوبَ َر َكاتُه‬

T U G A S P P T B A DA N U S A H A
L A S M I I RD A N I P U T R I
2010070530035
M A N A JE M EN A
DO S E N P E NG AJ A R : D R . YO F I Z A
M E DI A
Pengertian Badan Usaha

Badan usaha adalah kesatuan hukum dan usaha


ekonomi yang bertujuan untuk mencari keuntungan.

Badan usaha merupakan lembaga yang berisi


kesatuan regulasi teknis maupun praktis dan
ekonomis yang dibangun demi tujuan untuk
mendapatkan laba atau keuntungan.
Bentuk-bentuk Badan Usaha

A.Persekutuan Perdata
Persekutuan perdata adalah suatu perjanjian
dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri
untuk memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan
dengan maksud untuk membagi keuntungan atau
kemanfaatan yang diperoleh karenanya.
Keberadaan persekutuan perdata
(Maatschap,Partnership) sebagai badan usaha diatur
dalam pasal 1618 – 1652 KUH Perdata.
PENDIRIAN PERSEKUTUAN PERDATA

Persekutuan mulai berlaku sejak saat perjanjian,jika


dalam perjanjian tidak ditentukan lain (Pasal 1624
KUH Perdata).
Kesimpulannya adalah pendirian persekutuan perdata
bisa dilakukan secara lisan atau dibuat secara
tertulis.Hal ini dapat diketahui dari ketentuan
persekutuan ada sejak adanya perjanjian.
PENGELOLA PERSEKUTUAN PERDATA

para sekutu yang telah menyatakan ikut dalam


persekutuan,berkewajiban untuk memenuhi
kewajibannya ke dalam persekutuan
Masing-masing sekutu berutang kepada persekutuan
segala apa yang ia telah menyanggupi memasukkan
di dalamnya; dan jika pemasukan ini terdiri atas
suatu barang tertentu, maka ia diwajibkan
menanggung, dengan cara yang sama seperti jual
beli (Pasal 1625 KUH Perdata).
BERAKHIRNYA PERSEKUTUAN PERDATA

Persekutuan perdata berakhir karena :


1.Lewatnya waktu untuk mana persekutuan didirikan.
2.Musnahnya barang atau telah diselesaikannya usaha
yang menjadi tugas pokok persekutuan.
3.Atas kehendak dari seorang atau beberapa orang
sekutu.
4.Salah seorang sekutu meninggal dunia atau dibawah
pengampuan atau dinyatakan pailit
B.PERSEKUTUAN FIRMA

Firma berasal dari bahasa belanda yaitu venootschap


onder firma atau VOF; perserikatan dagang antara
beberapa perusahaan atau sering juga disebut Fa.
Berdasarkan Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang, Persekutuan Firma adalah persekutuan yang
diadakan untuk menjalankan suatu perusahaan dengan
memakai nama bersama.
Persekutuan Firma adalah setiap perusahaan yang
didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di
bawah nama bersama atau Firma sebagai nama yang
dipakai untuk berdagang bersama-sama.
Tata Cara Pendirian Firma

 Tata cara pendirian firma diatur dalam pasal 22 sampai dengan pasal 29 KUHD. Tiap-tiap
persekutuan firma harus didirikan dengan akta autentik (Pasal 22 KUHD), kemudian akta
tersebut harus didaftarkan kepada Kepaniteraan Pengadilan Negeri dalam daerah hukum firma
itu berkedudukan (Pasal 23 KUHD).

Bentuk umum perjanjian yang tertuang dalam akta pendirian firma biasanya berisi tentang hal-
hal:
a.Nama dan alamat firma
b.Jenis usaha firma, misalnya usaha dalam bidang jasa, perdagangan, atau manufaktur.
c. Hak dan kewajiban para anggota, misalnya siapa yang menjadi manager, serta tugas dan
wewenang anggota lainya.
d. Jumlah modal yang ditanamkan pertama kali oleh para anggota termasuk didalanya uraian
lengkap tentang aktifa nonkas yang diserahka atau yang digunakan dalam operasi firma.
e.Pembagian laba-rugi, yang biasanya ditunjukan dalam bentuk rasio antara anggota yang satu
dengan yang lain.
f. Syarat-syarat pengambilan modal (prive) dan penanaman modal.
g.Proseur penerimaan anggota baru firma.
h.Prosedur keluarnya anggota firma.
i.Prosedur pembubaran firma apabila firma dilikuidasi.
Pembubaran Firma

Pasal 1646 KUH Perdata menyebutkan bahwa ada lima hal yang menyebabkan
persekutuan firma berakhir (bubar), yaitu:

 Telah berakhirnya jangka waktu firma sesuai yang telah ditentukan dalam akta
pendirian.
 Adanya pengunduran diri atau pemberhentian sekutunya.
 Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang dijalankan persekutuan firma.
 Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu.
 Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di bawah pengampunan atau
dinyatakan pailit.

Berakhirnya suatu persekutuan firma harus diikuti dengan likuidasi yang akan
dilakukan oleh pemberes (likuidator). Kalau dalam perjanjian pendirian persekutuan
firma tidak ditentukan siapa yanag menjadi pemberes, sekutu-sekutu penguruslah
sebagai pemberes.
Persekutuan Komanditer

Pengertian Persekutuan Komanditer atau


Commanditer Vennootschap (CV) merupakan suatu
badan usaha persekutuan yang dibentuk oleh
seorang atau lebih yang mempercayakan dana atau
barang asetnya pada seorang atau lebih yang
menjalankan suatu perusahaan dan berperan
sebagai seorang pemimpin untuk meraih tujuan
secara bersama-sama dengan suatu tingkat
keterlibatan yang berbeda pada tiap anggotanya.
Prosedur dan Syarat Pendirian CV

Modal yang digunakan dalam pendirian CV tidak sebesar PT, prosedur mendirikan
CV diatur dalam pasal 16-35 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHD).
PROSES PEMBUATAN CV :
Fotokopi KTP para pendiri
Mengisi Formulir pembuatan CV
Fotokopi KK penanggung jawab atau Direktur
NPWP Pengurus
Fotokopi PBB terakhir tempat usaha atau kantor, apabila milik sendiri
Fotokopi Surat Kontrak, apabila status kantor anda mengontrak
Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung, apabila berada di Gedung
Kantor berada di wilayah Perkantoran atau Plaza, atau Ruko, tidak berada di
wilayah pemukiman
Pas photo penanggung jawab ukuran 3×4 = 2 lembar berwarna
Siap disurvei
PEMBUBARAN CV

Pelaku usaha harus memenuhi alasan pembubaran sebelum


mendaftarkan pembubaran CV, yaitu di antaranya :

1. Berakhirnya jangka waktu perjanjian.

2. Musnahnya barang yang dipergunakan untuk tujuan CV, Firma, dan


Persekutuan Perdata atau tujuan CV, Firma, dan Persekutuan Perdata
telah tercapai.

3. Karena kehendak para sekutu, atau

4. Alasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


KOPERASI

Koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang


dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi
kepentingan bersama.[1] Koperasi melandaskan
kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan
Tahapan dan Prosedur Pendirian Koperasi

Perencanaan Pendirian Koperasi.


Penyampaian rencana dan konsultasi ke daerah
pusat maupun dinas.
Rapat Pendirian Koperasi.
Verifikasi Nama Koperasi.
Pengajuan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi.
Verifikasi Dokumen Permohonan.
Mekanisme di Sisminbhkop.
Pengesahan Pendirian Koperasi
DASAR HUKUM PEMBUBARAN KOPERASI

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992


Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI Nomor :
123/KEP/M.KUKM/X/2004 tanggal 06 Oktober 2004
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 17 Tahun 1994 tanggal. 20 April 2004
tentang Pembubaran Koperasi Oleh Pemerintah
Keputusan Bupati Pasuruan Nomor : 518/38/HK/424.022/2004 tanggal. 10 Januari
2005

KOPERASI DAPAT DIBUBARKAN OLEH PEMERINTAH APABILA :


Koperasi tidak memenuhi ketentuan dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian, dan atau tidak melaksanakan ketentuan dalam Anggaran Dasar
Koperasi yang bersangkutan.
Kegiatan Koperasi bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan yg
dinyatakan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
yang pasti; atau
Koperasi dinyatakan pailit berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang pasti ; atau
Koperasi tidak melakukan kegiatan usahanya secara nyata selama dua tahun berturut-
turut terhitung sejak tanggal pengesahan Akta Pendirian.
BUMN

BUMN yaitu badan usaha yang modal seluruhnya merupakan


kekayaan negara kecuali ada ketentuan lain yang Berdasarkan
UU.
Tujuan didirikannya BUMN adalah mewujudkan kesejahteraan
masyarakat, serta memenuhi kebutuhan masyarakat. BUMN
adalah perusahaan yang juga bertanggung jawab langsung
pada pemerintah, dalam hal ini lewat Kementerian BUMN
Dalam Pasal 4 Ayat (1) UU BUMN disebutkan bahwa modal
Persero berasal dari uang/kekayaan Negara yang dipisahkan.
Dalam konsep hukum perseroan pemisahaan kekayaan Negara
yang kemudian dimasukkan dalam modal Persero disebut
sebagai penyertaan modal.
Pendirian BUMN

Jadi berdasarkan ketentuan Pasal 11 UU BUMN jo. Pasal


160 UU No. 40 tahun 2007, tentang PT maka untuk
pendirian BUMN Persero berlakulah semua ketentuan yang
ada dalam Bab II (Pasal 7-29) UU No. 40 tahun 2007,
tentang PT. Tata cara pendirian PT yang diatur oleh UU PT
merupakan standar yang harus diikuti bagi semua badan
usaha yang akan mengambil karakter PT sebagai suatu
badan hukum (legal entity). Oleh karena itu pendirian suatu
perseroan harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana
diatur dalam Pasal 7 yang telah ditetapkan, antara lain
bahwa : ‘Perseroan didirikan dua orang atau lebih dengan
akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia”
PEMBUBARAN BUMN

Pembubaran BUMN ditetapkan pada undang undang


BUMN
Pasal 1 ayat 14 tentang
Pembubaran adalah pengakhiran Persero atau Perum
yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai