Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI

AKHLAKUL KARIMAH;
INTERPRETASI VISI
UNIVERSITAS
MENGAPA KULIAH DI Universitas
Baiturrahmah?
VISI UNIVERITAS
BAITURRAHMAH
Unbrah memiliki visi menjadi universitas unggul dan
terkemuka di tingkat nasional yang menghasilkan lulusan
yang berpengetahuan, berketerampilan dan berakhlakul
karimah pada tahun 2045
FILOSOFI AKHLAKUL
KARIMAH
Universitas Baiturrahmah didirikan bukanlah oleh sosok yang memiliki latar
belakang pendidikan tinggi atau orang yang betul-betul bergelut dalam bidang
akademik. Universitas Baiturrahmah didirikan oleh seorang wirausaha yang
memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.
Dibesarkan dengan model pendidikan tradisional Minangkabau, menginsipirasi
pendirinya menjadikan filosofi Minangkabau sebagai dasar yang kuat mempengaruhi
Universitas Baitrrahmah. Filosofi Minangkabau, Adat Basandi Syara’ Syara’
Basandi Kitabullah, menjadi gerak arah pengembangan Universitas Baiturrahmah.
IMPLEMENTASI AKHLAKUL
KARIMAH:KAMPUS
 Meyakini bahwa akhlakul karimah yang dilakukan merupakan ibadah kepada Allah Swt
dan menunjukan kekuatan keimanan kepada-Nya.
 Berakhlak mulia dan mengamalkan ajaran agamanya, baik di dalam maupun di luar
kampus.
 Memelihara nama baik Universitas, baik di dalam maupun di luar kampus.
 Memelihara sarana dan prasarana Universitas.
 Mentaati semua ketentuan administrasi penyelenggaraan pendidikan yang
amanahkan/dibebankan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
 Mematuhi segala peraturan yang berlaku di tingkat Universitas & Fakultas
 Bersikap sopan, menjaga harkat dan martabat sesama elemen kampus
 Berdisiplin dan bertanggung jawab dalam setiap kegiatan
 Menjaga kebersihan kampus; tidak membuang sampah kecuali pada tempat sampah,
tidak menempel pengumuman kecuali seizin dan pada tempat yang ditentukan.
AKHLAKUL KARIMAH ‘AMM
DALAM BERPAKAIAN
 Meyakini bahwa akhlakul karimah terhadap sesama merupakan ibadah
kepada Allah Swt
Menutupi seluruh badan (aurat) selain yang dikecualikan
Bukan sebagai perhiasan yang membangkitkan syahwat
Kainnya harus tebal, tidak transparan atau tipis.
Menggunakan busana yang mencerminkan jati diri Muslim/Muslimah
Menyesuaikan pakaian dengan suasana kegiatan kampus
PAKAIAN LAKI-LAKI
Meyakini bahwa mengikuti aturan pakaian dalam Islam merupakan suatu
keharusan dan memiliki manfaat bagi setiap individu
Pakaian tidak transparan dan terlalu ketat, bukan kaos oblong;
Tidak memakai aksesoris perempuan.
Rambut tidak gondrong.
Tidak memakai sandal
PAKAIAN PEREMPUAN
Meyakini bahwa aturan berpakaian dalam Islam tidak mempersulit tetapi
bertujuan memelihara kemuliaan diri
Pakaian menutupi tubuh kecuali muka dan telapak tangan (pantas);
Pakaian tidak tipis atau tidak tembus pandang;
Pakaian tidak sempit dan tidak membetuk lekuk tubuh.
Pakaian sesuai dengan ketentuan Syariat Islam
Memakai sepatu yang sesuai
PAKAIAN NON-MUSLIM
Bagi mahasiswa Non-Muslim wajib menyesuaikan
Saling menghormati meskipun berbeda agama
AKHLAKUL KARIMAH ‘AMM
DALAM BERINTERAKSI
Meyakini bahwa setiap manusia membutuhkan untuk
dihargai dan dihormati
Membiasakan saling berucap salam
Tersenyum atau saling bertegur sapa
Saling menjaga kemulian
Tidak saling menjelekan, mengolok-olok, memanggil
dengan maksud merendahkan serta bercanda yang
menyebabkan jatuhnya kehormatan.
Memelihara jarak pergaulan antara laki-laki dan perempuan;
seperti duduk dan berbicara yang mengarah pada perilaku
salah, timpang dan tidak sesuai dengan nilai agama, etis-
AKHLAKUL KARIMAH KHAS
DALAM BERINTERAKSI;
TERHADAP PIMPINAN
Meyakini bahwa pemimpin perupakan pribadi yang harus dihormati sesuai dengan
perintah Allah Swt sebagai bagian dari ulil-amri
Memuliakan dan menghormati pimpinan
Menjaga nama baik pimpinan
Menyapa ketika bertemu; baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus
Meyakini penghormatan terhadap pimpinan sebagai bagian dari ibadah
AKHLAKUL KARIMAH KHAS
DALAM BERINTERAKSI;
TERHADAP DOSEN
Memposisikan dosen seperti menghargai orang tua; sebab dosen/ guru merupakan orang tua (berdasarkan
hadits Nabi; orang tua adalah, orang tua kandung, orang yang melahirkan pasangan dan orang yang
melahirkan ilmu—guru/dosen)
Mengucapkan salam ketika bertemu dengan dosen
Menghormati dan menjaga nama baik dosen
Mematuhi dan mengikuti arahan dosen selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kesusilaan
Menjaga cara berpenampilan dan berbicara kepada dan atau dihadapan dosen
Tidak membicarakan aib dosen (meyakini bahwa semua anggota Tubuh akan diminta oleh Allah Swt
pertanggungjawabannya)
Mengucapkan salam dan ucapan terima kasih mengakiri pertemuan dengan dosen
AKHLAKUL KARIMAH KHAS DALAM
BERINTERAKSI; TERHADAP TENAGA
KEPENDIDIKAN
Mengucapkan salam dan meminta izin jika ada keperluan/urusan
Menghormati dan berperilaku sopan
Berbicara dengan bahasa yang santun, tidak mendikte atau memberikan perintah.
Mengucapakan salam dan terima kasih ketika mengakhiri pertemuan
AKHLAKUL KARIMAH KHAS DALAM
BERINTERAKSI; TERHADAP MAHASISWA

Memposisikan dan mempersepsikan mahasiswa sebagai anak


Mengucapkan/menjawab salam ketika bertemu
Menjaga dan menghormati kemuliaan mahasiswa; tidak memanggil dengan panggilan yang
merendahkan
Menjadi teladan bagi mahasiswa dalam berpenampilan, berbicara dan tingkah laku
Berbicara dengan bahasa yang memudahkan mahasiswa untuk mengerti dan memberikan jalan
keluar
Memperlihatkan “air muka” yang penuh perhatian
Memberi ruang kepada mahasiswa untuk berkomunikasi dan menolak dengan baik bila tidak
memiliki kesempatan/sedang bekerja
Menegur dan mengingatkan mahasiswa dengan cara yang bijak ketika mereka salah/keliru
Dalam proses perkuliahan:
Mengawali perkuliahan dengan mengucapkan salam serta menuntun mahasiswa
memulai pertemuan dengan lafazh basmalah atau doa membuka majlis ilmu.
Meyakini proses kegiatan perkuliahan sebagai bagian ibadah/investasi akhirat
Menghubungan materi perkuliahan dengan nilai-nilai spiritualitas; seperti
memperlihatkan kebesaran Allah Swt terhadap materi pembahasan, dll.
Mengakhiri perkuliahan dengan lafaz hamdalah, serta mengucapkan salam.
AKHLAKUL KARIMAH KHAS DALAM
BERINTERAKSI; TERHADAP
LINGKUNGAN
Meyakini bahwa berakhlak kepada lingkungan merupakan wujud kepatuhan kepada
Allah Swt.
Menjaga keseimbangan alam dengan memelihara kebersihan, membuang sampah
pada tempatnya.
Menjaga inventaris Universitas dari kerusakan dan memperlakukan sebaik-baiknya
sesuai dengan fungsi.
Menjaga tanaman yang ada di lingkungan kampus dan ikut merawat dengan tidak
merusak.

Anda mungkin juga menyukai