1. 3.
2.
• Konteks fisik dan • Karakteristik
• Praktik pendidikan
lingkungan sosial pengasuhan
dimana anak itu dan pembelajaran
anak. orangtua.
hidup dan
berkembang
Pengaruh Budaya
1. Faktor Bawaan
Merupakan faktor biologis yang diturunkan melalui pewarisan genetik dari
orangtuanya.
2. Faktor Lingkungan
• orang tua, yang meliputi; tingkat pendidikan ortu, pekerjaan ortu dan
penghasilan ortu
• Pola Asuh Orangtua, yakni pola perilaku yang digunakan untuk berhubungan
dengan anakanaknya
• Budaya, merupakan pikiran, akal budi dan hasil karya manusia (adat istiadat)
• Urutan Kelahiran
b. Conformity
Contoh :
• Orangtua yang menghukum anaknya dengan
mmbiarkannya utk menghabiskan waktu
sendirian
• Penolakan dari teman sebaya
d. Social relationship
(social attractiveness) /ketertarikan sosial
Similarity (kesamaan)
Proximity (kedekatan)
Competence (kemampuan)
Rewardingness (keuntungan)
1. Physical Attractiveness (ketertarikan secara fisik)
• Penelitian yang dilakukan oleh Dion (1968) pada
umumnya orang percaya bahwa yang dikatakan cantik
itu berkorelasi dengan baik (menarik secara fisik)
• Contoh :
• Seorang suami yang penurut dengan istri
yang dominan,
• Seorang suami yang merupakan manajer
yang suka bekerja dengan istri yang senang
tinggal di rumah.
Rewardingness (keuntungan)
• Terdapat kecenderungan seseorang menyukai orang
yang memberikan hadiah kepada kita, baik hadiah
materi maupun sosial.
• Mengapa orang suka bergaul dengan orang yang
cantik/tampan, mengapa orang dekat sekali dengan
orang yang suka bersosialisasi/ berteman atau berelasi
dg sipaa saja ataupun dengan orang yang suka
pendapatnya didukung. Semuanya itu adalah hadiah
sosial.
• Jadi, senyuman, perhatian, dsb, termasuk dalam bentuk-
bentuk hadiah.
• Hadiah penting yang lain adalah kesenangan karena kita
disukai.
• Semakin banyak kita memperoleh keuntungan yang
didapat dari seseorang, semakin kita menyukai orang itu.
• Namun demikian, ada keterbatasan tentang hukum ini
...
o Apabila orang lain menyukai orang lebih banyak (dominan) daripada
anda menyukainya, atau
o kita menemukan orang yang banyak memberikan pujian yang anda
pikir anda tidak pantas menerima itu, atau
o apabila kita banyak menerima hadiah namun kita sendiri tidak
memiliki kesempatan untuk membalas.
o ini semua adalah kondisi yang tidak menyenangkan.
o Semua itu tercermin dalam suatu neraca dan orang berharap agar
neraca itu harus selalu seimbang. Perlu dicatat bahwa hukum ini bisa
juga bekerja sebaliknya. Artinya apabila kita berhenti memberikan
hadiah pada orang lain, maka kemungkinan besar hubungan itu akan
putus.
E. Stereotype dan Prototype
• In –group : kelompok di mana seorang individu menjadi anggotanya
• Out- group : setiap kelompok selain in grouup
Berujung kepada :
• Orang memberi perhatian khusus ppada ciri yg paling menonjol dari seseorag, bukn mmperhatikan seluruh ciri sesorg.
2 Kita memperhatikan hal-hal yangberbeda / aneh dari diri oranglain disekitar kita
• Dalam memproses infromasi ttg orglain kita akan memberi makna yang koheren pd perilaku mereka. Menggunakan
3 konteks perilkau ornaglain utk menyimpulkan makna perilaku, bukan mengintrepetasi perilaku secara trpisah
• Menata persepsi dengan mengorganisasikan atau mengelompokkan stimuli. Memandang sesoerang bukan sbg
4 individu sendiri namun sebagai anggota suatu kelompok
• Cara pandang thp orang lain dipengaruhi oleh pemahaman dan tujuan personal seseorang . Misal ; kesan kita kpd org
6 yang hanya sekali saja ditemui akan berbeda dengan kesan thp teman akrab.
REFERENSI
• Taylor, S.E., Peplau, L.A., & Sears, D.O. (2009). Social Psychology (Tri Wibowo
B.S., Trans). Psikologi Sosial. Jakarta:Kencana Prenada Media group.
• Ristianti, D.H. (2015). Psikologi lintas budaya. Publikasi Institute Agama
Islam Curup, Indonesia.
• Mukhlis,A., & Muqim, S.A. (2013). Psikologi Lintas Budaya, fenomena perilaku
masyarakat dalam konteks lokalitas. Malang : UIN Maliki Press