Anda di halaman 1dari 14

Luka Bakar

1. KERJAKAN TUGAS MANDIRI


2. BUAT POWER POIN
3. PRESENTASIKAN
CRITICAL THINGKING
Tn. Y, usia 35 tahun, mengalami luka bakar
setelah berusaha menyelamatkan diri dari
ledakan tabung gas di sebuah toko tempat ia
bekerja. Tn.Y ditemukan dalam keadaan sadar,
dengan luka bakar pada daerah lengan atas
sebelah kanan dan punggung bagian atas.Luka
tampak basah,berwarna merah, beberapa
bagian luka tampak berwarna putih dan kulit
mengelupas,korban tampak kesakitan, gelisah
dan mengalami syok psikologis.
PROBLEMs:
1. Tentukan derajat, persentase luas luka bakar dan
klasifikasinya.
2. Tindakan apa saja yang bisa dilakukan untuk
menangani luka bakar di tempat kejadian pada kasus
di atas?
3. Tentukan masalah yang mungkin muncul karena luka
luka bakar yang diderita oleh Tn.Y
4. Sebagai perawat, tindakan emergensi apa saja yang
perlu kita lakukan untuk Tn. Y?
5. Pendekatan psikologis apa saja yang bisa dilakukan
untuk menenangkan korban?
PENATALAKSANAAN LUKA BAKAR
a. Penatalaksanaan sebelum dirujuk ke rumah sakit
– Hentikan proses luka bakar
– Analgetik, pethidin 50-100 mg pada dewasa. 1 mg/kg
BB anak-anak
– Resusitasi cairan (untuk sedang dan berat)
BAXTER :
2-4 CC Ringer acetat atau lactat / % luas luka bakar.
50%8 jam I,50%16 jam
- Antibiotik profilaksis dan roboransia
penicillin 3-5 juta unit/hari, atau 20.000 unit/kgBB/hari
untuk anak-anak
Vitamin C 500 – 1500 mg/hari
- Perawatan luka
bersihkan dengan air sejuk
bila perlu debridemen secukupnya dan
beri antibiotika topical
bungkus dengan kasa steril
- Berikan ATS
- Monitor tanda vita dan urine output tiap
jam
- Evaluasi ulang menilai derajat dan luas
luka bakar  kebutuhan cairan dan
elektrolit
B. Penatalaksanaan 24 jam pertama di rumah
sakit
– Stop makan minum
– Penilaian keadaan umum, peliharan jalan nafas
(ABC)
– Evaluasi  prediksi derajat dan luas luka bakar,
kebutuhan cairan dan periksa lab.
– Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit. Pasang
kateter.
– Antibiotik profilaksis
– Sedasi bila diperlukan
– ATS jika belum diberikan
– Luka bakar >25% pasang NGT
– Antasida
– Rawat diruangan yang dapat diatur suhunya
Penanganan Kejadian Luka Bakar di Rumah oleh
Keluarga sesuai dengan penyebabnya
1. Luka Bakar Listrik
– Hentikan aliran listrik
– Pastikan korban masih bernafas, bila tidak berikan
CPR (RJP)
– Tutup area luka dengan kasa steril
– Beri selimut atau jaket
– Jangan memberi minum atau makanan
2. Luka Bakar akibat bahan kimia
– Siram bagian yang terkena dengan air sebanyak-
banyaknya selama 20 mnt
– Hati-hati saat melepas pakaian yang terkena bahan
kimia
– Jika mengenai mata, cuci mata dengan lart.saline atau
air bersih, lepas lensa kontak
– Tutup daerah luka dengan kasa steril atau kain bersih
– Hati-hati dengan bahan kimia dalam bentuk
serbuk.brush dgn hati-hati, jangan terburu-buru
mencucui dengan air sampai yakin bahwa serbuk
kimia tidak bereaksi dengan air.
a. Phenol, sulit larut oleh air
b. Sodium metal  luka bakar bila bertemu dgn
air. Brush hingga bersih,oleskan minyak atau jelly
3. Luka Bakar akibat Panas
– Jauhkan korban dari sumber panas
– Buka pakaian dan perhiasan logam yang digunakan
korban
– Kaji kelancaran jalan nafas korban
– Beri pendinginan dgn merendam bagian luka dengan
air bersih (suhu 12oC) 15-20 mnt
– Tutup dgn kain bersih dan kering
Pendekatan sistematik dari perawatan luka
bakar mengikuti konsep 6C
1. Clothing, pakaian yg panas atau terbakar
harus segera dilepas, bila perlu digunting
2. Cooling, idealnya kulit yang mengalami luka
bakar harus segera didinginkan
3. Cleaning,membersihkan luka dgn cairan
savlon 1%, bersihkan jaringan nekrotik, bulla
jangan dipecahkan
4. Chemoprophylaxis,suntikan ATS untuk luka
bakar dalam. Pada luka bakar derajat II dan III
 antibiotik profilaksis topikal
– Bacitracin (Nebacetine, NB Topical)
– SSD (Silver Sulfadiazin) cream (Dermazin,
Burnacin)
5. Coversing, menutup luka
sebagai barier infeksi dan menjaga luka
tetap kering. Luka bakar derajat I tdk
membutuhkan penutup  skin lubricant
sederhana, luka bakar derajat II dan III
ditutup dgn kasa steril ditutup dgn kasa
steril+sufratul+topikal antibiotik  2 x
sehari.
6. Comforting, analgesik golongan
acetaminofen atau NSAID, gol.narkotik.
Perawatan Follow-up
Tujuan: mengetahui secara dini tanda-tanda
infeksi pada luka
1. Rawat jalan dgn kontrol kembali 1 hari stlh
kejadian, setelah itu 1 minggu sekali sampai
timbulnya epitelisasi komplit
2. Bila epitelisasi tdk mulai stlh 2 mgg, atau dari
evaluasi ada luka bakar derajat II dgn D:>2 cm
 spesialis bedah
3. Cream moisturizing (non-perfumed),
mencegah hiperpigmentasi  sunblock, rasa
gatal  antihistamin
(diphenhidramin,cyproheptadine.
4. Konseling psikologis
Manajemen Luka Bakar
1. Eksisi Dini
– Tujuan pembuangan jaringan nekrosis
– Luka penyembuhan >10 hari  parut
hipertropi 4%
– Luka penyembuhan >21 hari  parut 75%
– Jaringan nekrotik mengeluarkan burn toxin
– Eksisi tidak segera dilakukan  hiperemi
perdarahan
>5 hari kolonisasi kuman patogen
menghambat graft, eskar melembut 
eksisi sulit.
– Skin graft
Perawatan sehari-hari:
• Luka grade I : cuci dgn NaCl
• Luka grade II dicuci dgn NaCl+saflon (500 cc+5
cc), tutup dgn sofratul+kasa steril, bila ada bula
yang pecah dibersihkan
• Luka grade dicuci dgn
NaCl+savlon;nekrotomi+debridemen tiap hari,
diberi dermazin/burnazin, bila perlu dilakukan
tindakan bedah

Pencegahan infeksi:
• Mikroorganisme hidup dlm folikel rambut,
kelenjar keringat, kelenjar minyak  kolonisasi
104-109/gram jaringan pada hari ke-5. Sepsis 
bakteri 105 atau lebih / gram jaringan.
• Antibiotik sistemik  bila ada gejala
sistemik, kultur dan sensitifitas, selama
menunggu  aminoglikosa dan
cephalosforin.

Pemantauan Laboratorium
- Hb, Hmt, Hb-urin hari ke 1,2,3 /12 jam
- Albumin tiap hari pada hari ke 1,2,3,
selanjutnya untuk koreksi
- Elektrolit  tiap hari pada minggu pertama
- RFT dan LFT hari ke-2, kemudian setiap
minggu

Anda mungkin juga menyukai