170926-Bahan Narsum Workshop BPPT - Kebijakan Batubara 26 Sept 2017
170926-Bahan Narsum Workshop BPPT - Kebijakan Batubara 26 Sept 2017
DIREKTORATJENDERAL
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL
MINERAL DAN
DANBATUBARA
BATUBARA
KEMENTERIANENERGI
KEMENTERIAN ENERI DAN
DANSUMBER
SUMBER DAYA
DAYAMINERAL
MINERAL
ISU UTAMA
KEWAJIBAN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN DALAM FORMULA HARGA
NEGERI BATUBARA
2
SUMBERDAYA DAN CADANGAN BATUBARA INDONESIA STATUS 2016
Berdasakan BP Statistical Review of World Energy 2014 :
Cadangan Batubara Indonesia Sebesar 3,1% Dari Total
Cadangan Batubara Dunia
3%
4%
4%
4%
29%
5%
7%
9%
19%
Cadangan dunia
14% (%)
US Rusia Federation China
Australia India Jerman
Ukraina Polandia Afrika Selata
Indonesia
IUP BATUBARA
TOTAL
STATUS MINERAL +
EKS OP BATUBARA
CNC 986 1,284 6,297
NON CNC 585 252 2,828
SUB TOTAL 1,571 1,536
9,125
TOTAL 3,107
PRODUKSI DAN PENJUALAN BATUBARA PERIODE 1997-2016
DAN RENCANA PRODUKSI BERDASARKAN RPJMN 2017 – 2019
Realisasi Rencana
500
JUTA TON
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
6
KEBIJAKAN BATUBARA
KEDAULATAN PRIORITAS
ENERGI
NASIONAL
PROGRAM
PRIORITAS Peningkatan
Efisiensi dan Peranan Energi
Baru Kemen ESDM,
Konservasi
Terbarukan Kementan,
Energi
Kemen ESDM, Kemen
dalam Bauran Kemendes-PDT, BPPT,
BUMN (PLN), Pemda, Energi KUKM, Kemen PUPR,
Swasta Kemen BUMN,
Kemenkeu, KLHK,
Peningkatan Pemda
• Koordinasi Perencanaan : Aksesibilitas
Kemen PPN/Bappenas Energi Kemen ESDM, Kemenkeu, Kemenristek-
DIKTI, KKP, BPPT, Kemen Hub,
• Koordinasi Pelaksanaan :
Kemenperin, Kemen BUMN (PLN, PGN,
Kemenko Kemaritiman dan Sumber Daya Pertamina), Pemda, Swasta
8
PEMBANGUNAN Kemen ESDM,
Kemen BUMN,
Pengembangan
Lapangan Migas
Baru
Perbaikan
Tata Kelola
Migas
Kemen ESDM (termasuk
BPH Migas),
Kemenkeu,
Kemen BUMN
9
BAURAN ENERGI NASIONAL S.D. TAHUN 2050 (PP 79
TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL)
Crude Oil Coal
Natural Gas NRE
2025 2050
30%
23% 25%
31%
24%
22% 25% 20%
90
JUTA TON
80
DISTRIBUSI REALISASI
70
60
& 50
PENJUALAN 40
30
BATUBARA 20
DOMESTIK 10
0
2011 2012 2013 2014 2015
11
DASAR HUKUM PENGENDALIAN PRODUKSI BATUBARA
UU No. 4 Tahun 2009
Pasal 5
Ayat (1) dan ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Ayat (5)
12
RENCANA PRODUKSI BERDASARKAN RPJMN 2017 – 2019
Realisasi Rencana
500
JUTA TON
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
13
DASAR HUKUM DMO
Keterangan :
PLTU Berdasarkan data
RUPTL Tahun 2015-2019
Metalurgi :
1. PT. Krakatau Steel, PT.
Meratus Jaya Iron, PT.
Krakatau Posco, PT. Antam
berdasarkan data yang
disampaikan
2. PT. Vale berdasarkan data
Tahun 2013
Pupuk berdasarkan data yang
disampaikan PT. Pupuk
Indonesia
Semen berdasarkan :
PT. Holcim dan PT. Semen
ndonesia berdasarkan data
yang disampaikan
Tekstil berdasarkan data
sebelumnya, dengan asumsi
naik 8% pertahun
Kertas berdasarkan Data
Sebelumnya, dengan asumsi
naik 7% pertahun
Briket berdasarkan data dari
AUBI
16
PERANGKAT KEBIJAKAN HARGA JUAL BATUBARA
UU NO. 4/2009
Pasal 6 Ayat 1 K
PP NO. 23/2010
Pasal 85
PerMen No. 07/2017 revisi atas PerMen No. 17/2010 PerMen No. 24/2016
17
PERKEMBANGAN HARGA BATUBARA ACUAN (HBA)
180,00
160,00
140,00
120,00
H arg a (U S$ /ton)
100,00
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
M ei 2 0 0 8
M ei 2 0 0 9
Nov 2009
M ei 2 0 1 0
M ei 2 0 1 1
Nov 2011
M ei 2 0 1 2
Nov 2012
F eb 2 0 1 3
M ei 2 0 1 3
M ei 2 0 1 4
Nov 2014
M ei 2 0 1 5
F eb 2 0 0 8
Nov 2008
F eb 2 0 0 9
F eb 2 0 1 0
Nov 2010
F eb 2 0 1 1
F eb 2 0 1 2
Nov 2013
F eb 2 0 1 4
Feb 2 0 1 5
Nov 2015
F eb 2 0 1 6
A gs 2 0 0 9
A gs 2 0 1 0
A gs 2 0 1 1
A gs 2 0 1 3
A gs 2 0 1 5
A gs 2 0 0 8
A gs 2 0 1 2
A gs 2 0 1 4
Bulan/Tahun
Sejak tahun 2012 Harga Batubara Acuan mengalami penurunan yang cukup tajam.
HBA = 25% ICI 6500 + 25% Platts 5900 + 25% NEX 6322 + 25% GC 6322
*: s.d. April 2016
18
HARGA BATUBARA ACUAN (HBA)
100
90
USD/ton
80
70
60
50
40
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
HBA 2016 53,20 50,92 51,62 52,32 51,20 51,81 53,00 58,37 63,93 69,07 84,89 101,69
HBA 2017 86,23 83,32 81,9 82,51 83,81 75,46 78,95 83,97
PERATURAN TERKAIT PLTU MULUT TAMBANG
Pasal 11 Ayat 4 Pasal 12 Ayat 5 Pasal 13 Ayat 4 Pasal 21 Ayat 4 Pasal 21 Ayat 4
PerDirjen No. 515/2011 KepMen No. 0617/2011 KepDirJen 481/2014 PerDirJen No. 644/2013 PerDirJen 480/2014 PerDirjen 1348/2011
ttg Formula Harga ttg Harga Batubara ttg Surveyor Batubara sebagai perubahan ttg Batubara Jenis & ttg Harga Batubara untuk
Batubara ke PLN (30 Mei 2014) 999.K/2011 Keperluan Tertentu Pembangkit Listrik Mulut
(24 Maret 2011) (3 Maret 2011) ttg Biaya Penyesuaian (30 Mei 2014) Tambang
(21 Maret 2013) (9 Des 2011)
20
KEGIATAN PENINGKATAN NILAI TAMBAH BATUBARA
Power Plant
DIRECT
DIRECT USE
USE
Industry
LIQUEFACTION Liquid
Gas
COAL
COAL CONVERSION
CONVERSION GASIFICATION Chemical Feedstock
COKES
ACTIVE CARBON
LOW RANK COAL
COAL SLURRY
UPGRADING
UPGRADING High Rank Coal
Clean Coal Technology
21
POTENSI PENINGKATAN NILAI TAMBAH BATUBARA DI INDONESIA
• Penelitian Industri Gas Sintetis Dimetil Eter (DME) dikembangkan oleh PT. Arrtu Mega Energie bekerja sama dengan PT. Delma
Gas Sintetis Dimetil Eter Mining Corperation (PKP2B) (Tahap Pengembangan)
(DME) • Penelitian ini memanfaatkan batubara kalori rendah di Kalimantan Utara (Tahap Pengembangan)
• Penelitian UCG yang dikembangkan oleh Puslitbang Tekmira berlokasi di Muara enim, Sumatera Selatan dan
bekerja sama dengan PT. Astaka Dodol (PKP2B) (Tahap Pengembangan)
Underground Coal • Penelitian UCG yang dikembangkan PT. Medco Energi Mining Indonesia diujicobakan pada lapisan batubara
Gasification (UCG) kalori rendah di Sarolangun, Jambi, Kutai Timur, Tarakan, Berau, dan Musi Banyuasin (Tahap
Pengembangan)
• Teknologi Geo-Coal dari PT. Total Sinergy mengujicobakan powerplant dari batubara kalori rendah berlokasi di
Meulaboh, Aceh dengan penggunaan batubara sebanyak 100.000 ton per tahun (Tahap Pengembangan)
Teknologi Geo-Coal • Mini Powerplant di Puspitek, Serpong, secara prinsip telah disetujui oleh Menteri Dikti-Ristek sebagai demo plant
pengganti power plant kapasitas <1MW (Tahap Pengembangan)
• Upgrading Plant yang sedang dikembangkan oleh PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara dan PT. Delma Mining
Upgrading Plant Corporation untuk meningatkan pemanfaatan batubara kalori rendah di Kalimantan Utara (Tahap
Pengembangan)
• Proses upgrading Batubara Kalori Rendah (Sub Bituminous) 1.500 Ton/hari menjadi Methanol (0,66 Mtpa)
Low Coal to Chemical Project
dengan Proses Gasifikasi dan Metanasiasi yang sedang dikembangkan oleh Sojitz, Chiyoda corporation
(Sojitz, Chiyoda Corp.)
(Tahap Demonstrasi dan Negosiasi )
• Teknologi J-Coal dalam proses pemanfaatan Batubara reject 50 Ton/Hari ; 300.000 Ton/Year ( Kalori 3,840
Pemanfaatan Reject Coal
Kkal/kg ; Sulfur: 0,97% ; Ash: 30,2%) menjadi Clean Coal ( 5.756 Kkal/kg; Ash: 12,4%) (Pra Studi Kelayakan)
• Dikembangkan oleh PT.Pesona Khatulistiwa Nusantara sejak Februari 2015 untuk memanfaatkan Fine Coal
Briket Batubara
60.000 Ton/Tahun dan akan dinaikkan menjadi 250.000 Ton/Tahun ( Existing)
• Proses Gasifikasi Batubara yang dikembangkan oleh Konsorsium PT.Bukit Asam dan PT.Pusri menggunakan 3-
Gasifikasi Batubara 4 Juta Ton/ Tahun menghasilkan Amoniak Pupuk Urea sebesar 800rb-1 Juta Ton/Tahun untuk PT. Pusri di
Palembang namun sekarang ditunda karena mahalnya harga gas indutri sebesar > 6 sen/Mmbtu
• PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara membangun PTLU Mini dengan Kapasitas 1x75 MW dengan Input
PLTU Mini Batubara 3.100 Kkal/Kg GAR sebesar 70.000 Ton/Tahun dan kedepannya akan menambah kapasitas PLTU.
• Proses Teknologi Hidrocarbon Recovery untuk mengekstraksi Batuan Aspal Buton yang dilakukan dengan Eco
Pemanfaatan Aspal Logic dengan wacana membangun Mini Plant dengan Input batuan Aspal 9.000 Ton/tahun dengan US$ 4,5
Buton Juta. (Tahap Negosiasi)
IV. PENUTUP
23
www.esdm.go.id