Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SISTEM PERNAFASAN
J. Kifoskoliosis
deformitas tulang punggung, terdapat lengkung
tulang punggung abnormal AP dan lateral (tulang
punggung Bungkuk dan bengkok)
pengembangan dada dan paru sangat terbatas.
3. Inspeksi Pergerakan Pernapasan
• Normalnya Saat Inspirasi : rongga toraks
mengembang, terjadi akibat aktivitas otot
pernapasan dan berikutnya secara pasif terjadi
ekspirasi.
A. Menghitung frekwensi pernafasan (Respirasi) :
1 kali inspirasi + 1 kali ekspirasi Dihitung 1 kali
pernafasan.
• Pelaksanaan : Setelah menghitung nadi radial,
arahkan pandangan ke dada dan evaluasi
respirasinya
• Hitunglah frekwensi pernafasan dalam satu menit
penuh.
Frekwensi Pernafasan Normal
• Rata Rata Frekwensi pernapasan normal :
orang dewasa 14-18x/mnt,
bayi baru lahir normal 44x/mnt.
• Frekwensi napas berdasarkan umur :
Bayi baru lahir = 30 – 80 x / menit
1 tahun = 20 - 40 x / menit
3 tahun = 20 - 30 x / menit
6 tahun = 16 - 22 x / menit
10 tahun= 16 - 20 x / menit
17 tahun= 12 - 20 x / menit
Pernapasan Abnormal
1. Dyspnea: keluhan subjektif dimana orang merasakan sakit/
susah/ sesak bernapas, dapat terjadi pada: Exercise, Obesitas,
Penyakit jantung, Penyakit paru, Anemia, dll
2. Orthopnea : sesak saat posisi tidur & ber< saat duduk.
3. Kusmaull / Hiperpnea : irama pernapasan cepat & dalam,
keadaan asidosis
4. Bradipnea : irama pernafasan yang lambat (< dari Normal).
5. Takipnea : irama pernafasan yang cepat (> dari Normal)
6. Apnea : berhentinya pernafasan sementara
7. Asthmatic : irama pernapasan dengan ekspirasi memanjang
disertai wheezing pada asma bronchial dan PPOK.
8. Cheyne stokes : irama pernapasan secara periodic bergantian
antara pernapasan cepat (hiperpnea) dengan apnea. Apnea
dapat terjadi sampai 30 detik. Tjd pada : penyakit jantung/
ginjal, asthma berat , peningkatan TIK, keracunan obat.
9. Biot’s : pernapasan yang tak teratur, contoh : a.Trauma capitis
b. Meningo ensefalitis c. Tumor cerebral
Jenis frekwensi dan irama pernapasan
PALPASI SISTEM PERNAFASAN
1. Nyeri Tekan
Palpasi semua area dada untuk mengetahui adanya nyeri
tekan
Pukul perlahan punggung pasien dengan kepalan tangan
nyeri berkaitan dg masalah muskuloskeletal setempat
2. Pergerakan dada posterior
Derajat kesimetrisan pergerakan dada ditentukan dengan
meletakan tangan pemeriksa mendatar dipunggung
pasien dg ibu jari sejajar dg garis tengah iga ke 10 dan
tarik sedikit kulit dibawahnya ke garis tengah. Minta
pasien manarik nafas dalam dan perhatikan kesimetrisan
gerakan tangan pemeriksa penyakit paru setempat dpt
menyebabkan satu sisi dada bergerak lebih sedikit
dibanding dengan sisi sebelahnya.
16
3. Pergerakan dada anterior
Kesimetrisan dinding dada anterior dilakukan dg
meletakan kedua tangan sepanjang margo iga
lateral
17
4. Prinsip Fremitus Taktil
Kata yg diucapkan menimbulkan getaran
fremitus vokal atau fremitus taktil
Peningkatan getaran fremitus taktil
meningkatnya kepadatan paru seperti konsolidasi
Penurunan getaran fremitus taktil Peningkatan
jumlah jaringan lemak di dada, cairan atau udara di
rongga dada dan paru-paru yang mengembang.
5. Pemeriksaan fremitus taktil
Pemeriksa menempelkan telapak tangan dan jari
jari tangan pada dinding dada. kemudian pasien
disuruh mengucapkan kata kata seperti 77, dengan
nada yang sedang. Bandingkan getaran yang timbul
antara dada kiri dan kanan secara simetris.
Fremitus meningkat bisa ditemukan pada : Infiltrat
paru, Compressive atelektasis, Cavitas paru.
22
AREA PERKUSI
23
AUSKULTASI SISTEM PERNAFASAN
1. Teknik Auskultasi
Digunakan untuk mengenali bunyi paru-paru
Bel untuk suara nada rendah, ditempelkan dg
longgar pada kulit; Diafragma suara nada tinggi,
ditempelkan dg kuat pada kulit.
24
2. Jenis Bunyi Pernafasan (Hasil Auskultasi)
Bunyi pernafasan terdiri dari dua fase yaitu inspirasi diikuti
dengan fase ekspirasi
Ada empat jenis suara paru normal Trakeal, Bronkial,
Bronkovesikuler dan vesikular
Trakeal bunyi sangat keras, nada tinggi, terdengar di
area trakea ekstrathoraks, perbandingan inspirasi-ekspirasi
sama. Jarang dievaluasi krn kurang menggambarkan
problem klinis.
Bronkial Bunyi keras dengan nada tinggi, seperti udara
mengalir di pipa. Ekpirasi > keras dan lama dibanding
inspirasi. Lokasi diatas manubrium
Bronkovesikuler campuran bunyi bronkial dan
vesikuler, ekspirasi dan inspirasi sama panjang, Hanya
terdengar pada IC ke-1 dan 2 di anterior dan diantara
skapula di posterior
Vesikuler Bunyi lemah dg nada rendah. Terdengar
diseluruh lapang paru. Inspirasi > panjang dari ekspirasi
26
3. Lokasi Auskultasi
Pada bagian anterior, pertama posisi pasien duduk
lalu berbaring
Anjurkan pasien untuk menarik dan mengeluarkan
nafas melalui mulut, perhatikan panjang inspirasi
kemudian ekspirasi.
Bunyi nafas yg lemah umum ditemukan pada
emfisema
Pemeriksaan dilakukan dari sisi ke sisi dan dari atas
ke bawah, dengan membandingkan satu sisi dengan
sisi lainnya.
Umumnya paru mempunyai nada tinggi, maka
gunakan diafragma untuk mendengarkannya.
Lokasi Auskultasi
28
4. Bunyi tambahan
a. Ronkhi
Bunyinya singkat, tdk kontinyu, tidak musikal dan
banyak di saat inspirasi
Timbul bila terdapat cairan dibagian dalam bronkus
atau kolaps saluran nafas distal dan alveolus (Edema
paru, gagal jantung kongestif, fibrosis paru)
Ronkhi yg kasar berkaitan dengan saluran nafas
yang lebih besar.
29
b. Wheezing
Bunyi musikal kontinyu, banyak terdapat saat
ekspirasi
Timbul akibat aliran udara melalui bronkus yang
menyempit (bengkak, sekresi spasme, tumor atau
benda asing.
c. Gesekan Pleura
Bunyi berciut yg timbul krn gerakan pleura,
dihalangi oleh tahanan friksi.
Paling jelas terdengar akhir inspirasi dan awal
ekspirasi
Bunyi dilukiskan seperti mengkeriat-keriutkan
kulit yang sudah disamak
31
32
TERIMAKASIH
STRUKTUR DAN FUNGSI
37
Udara inspirasi dihangatkan, disaring & dilembabkan oleh saluran
nafas bagian atas (Hidung, Pharyng, Laryng)
Trakea
Trakea bercabang menjadi bronkus kiri dan kanan pada vertebra
torakal ke-4 dan 5
Bercabang menjadi bronkiolus di dalam paru
Bercabang menjadi duktus alveolaris
Sakus alveolaris yg mengandung serat elastis untuk mengembang
dan mengempis
(± 300 juta alveolus)
38
Paru-paru terbagi menjadi beberapa lobus
Kanan Kiri
•Atas •Atas
•Tengah •Bawah
•Bawah
39
40
Untuk menentukan daerah dada dipermukaan,
dibuatlah garis khayal pada dada depan dan
belakang antara lain garis :
1. Midsternal
2. Midklavikula
3. Aksilaris anterior
4. Midaksila
5. Aksilaris posterior
6. Skapular
7. Mid spinal
41
42
43
Keluhan Utama
1. Batuk
2. Produksi sputum
3. Hemoptisis
4. Dipsnea
5. Wheezing
6. Sianosis
7. Nyeri dada
44
Batuk
Paling sering ditemukan
Mekanisme pertahanan normal paru-paru yang
berfungsi melindungi paru-paru dari benda asing dan
sekresi berlebihan.
45
Produksi Sputum
•Sputum/dahak disekresikan setiap hari ± 75 – 100 cc oleh
broncus.
•Melalui gerak cilia sputum dibawa ke atas tenggorokan lalu
ditelan secara tidak disadari bersama saliva
•Peningkatan jumlah produksi sputum merupakan
manisfestasi bronkitis
•Dapat mengandung debris sel, mukus, darah, pus atau
mikroorganisme
•Seputum harus diidentifikasi warna, konsistensi, jumlah,
waktu terjadi (pagi, siang, malam) dan adanya darah
46
Sputum berwarna karat Pneumonia yang
disebabkan oleh pneumococcus
Sputum merah muda dan berbusa edema paru
47
Hemoptisis
Batuk dg bekuan darah menunjukan penyakit
berat, yang berkaitan dg lesi kavitas paru, tumor
paru, peny. Jantung tertentu atau emboli paru
Sputum mengandung darah berkaitan dg
merokok, infeksi ringan
Bronkitis merupakan penyebab tersering
hemoptisis
Terdapat sensasi hangat didalam dada pada
lokasi hemoptisis
48
Episode hemoptisis berulang dapat disebabkan
oleh bronkiektasis, tuberkulosis atau stenosis
mitral.
49
Dispnea
Dispnea harus dibedakan dari takipnea
Dispena sensasi sesak nafas
PND (Paroksimal Nocturnal Dispnea) sesak nafas
yang timbul tiba-tiba pada malam hari saat pasien
tidur terlentang.
Ortopnea kesulitan bernafas saat berbaring lurus
Platipnea Sesak nafas saat duduk dan hilang saat
berbaring.
Tropepnea Pasien merasa nyaman bernafas bila
berbaring pada sisi tubuhnya
50
51
52
53
Wheezing
Wheezing bunyi bernada tinggi abdnormal yg disebabkan
oleh obstruksi partial saluran nafas
Ditemukan saat ekspirasi
Ditemukan pada keadaan bronkospasme, edema mukosa,
hilangnya penyokong elastik, berliku-likunya saluran nafas.
Wheezing disebabkan oleh obstruksi oleh bahan intralumen
(benda asing, sekresi yg diaspirasi)
Wheezing yg terlokalisasi dan tidak berubah oleh batuk
bronkus yg tersumbat
Berkurangnya wheezing menandakan terbukanya saluran
nafas atau penutupan saluran nafas scr progresif
54
Sianosis
Perubahan warna kulit menjadi kebiruan
Sianosis central tidak memadainya pertukaran gas di paru
yg menyebabkan penurunan oksigen arterial secara
bermakna. Terjadi bila SaO2 <80% Biasanya terlihat pada
bibir dan konjungtiva
Sianosis perifer Disebabkan oleh ekstraksi oksigen yg
berlebihan di perifer. Terlihat pada daerah akral dan hidung
Sianosis sejak lahir berkaitan dg penyakit jantung kongenital.
55
Nyeri dada
Terjadi akibatnya terserangnya dinding dada atau
pleura parietal
Nyeri pleura gejala umum peradangan pleura
parietal. Nyeri ini dilukiskan sebagai nyeri tajam
saat inspirasi
56