PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN KETIDAKBERDAYAAN Ns. Etlidawati, S kep, M, Kep ASUHAN KEPERAWATAN PADA KETIDAKBERDAYAAN
Menurut Townsend (2009) ketidakberdayaan
dimana individu dengan kondisi depresi, apatis dan kehilangan kontrol yang diekpsresikan oleh individu baik verbal maupun non verbal. Keputusaasan merupakan perasaan seorang individu yang melihat keterbatasan atau tidak adanya alternatif atau pilihan dalam menyelesaikan masalahnya. PATHOFISIOLOGI Secara pasti belum tahu penyebabnya , Namun jika dianalisa dari proses terjadinya berasal dari ketidakmampuan individu dalam mengatasi masalah sehingga menimbulkan stres yang diawali dengan perubahan respon otak dalam menafsirkan perubahan yang terjadi. Stres akan menyebabkan korteks serebri mengirimkan sinyal menuju hipotalamus. Hipotalamus kemudian akan menstimuli saraf simpatis untuk melakukan perubahan, sinyal dari hipotalamus ini kemudian ditangkap oleh sistem limbik dimana salah satu bagian pentingnya adalah amigdala yang akan bertanggung jawab terhadap status emosional individu terhadap akibat dari pengaktifan sistem hipotalamus pitutary adrenal (HPA) dan menyebabkan kerusakan pada hipotalamus Membuat seseorang kehilangan mood dan motivasi sehingga kurang aktivitas dan malas melakukan sesuatu, hambatan emosi pada klien dengan ketidakberdayaan, kadang berubah menjadi sedih atau murung, Dampak pada hormon glucocorticoid pada lapisan luar adrenal sehingga berpengaruh pada metabolisme glukosa, selain gangguan pada struktur otak, terdapat ketidakseimbangan neurotransmiter di otak. FAKTOR PREDISPOSISI
(STRUART DAN LARAIA (2005 )
• Faktor genetik individu yang dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang mempunyai riwayat depresi
• Teori kehilangan, berhubungan dengan faktor
perkembangan.
• Teori Kognitif, mengemukakan bahwa depresi
terjadi akibat gangguan perkembangan terhadap penilaian negatif terhadap diri, Teori Model Belajar Ketidakberdayaan, menyatakan depresi terjadi karena individu mempunyai pengalaman kegagalan-kegagalan, lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah.
Keyakinan individu akan ketidakmampuannya
mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respon yang adaptif TANDA DAN GEJALA a. Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai kemampuan mengendalikan atau mempengaruhi situasi. b. Mengungkapkan tidak dapat menghasilkan sesuatu c. Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk melakukan tugas atau aktivitas sebelumnya. d. Mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran. e. Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri f. Menunjukkan perilaku ketidakmampuan untuk mencari informasi tentang perawatan g. Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan kesempatan a. Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya b. Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas, ketidaksukaan, marah dan rasa bersalah. c. Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang lain ketika mendapat perlawanan d. Apatis dan pasif e. Ekspresi muka murung f. Bicara dan gerakan lambat g. Tidur berlebihan h. Nafsu makan tidak ada atau berlebihan i. Menghindari orang lain INTERVENSI a. Tujuan Umum 1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya 2) Pasien mampu mengenali dan mengekspresikan emosinya. 3) Pasien mampu memodifikasi pola kognitif yang negatif 4) Pasien mampu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan perawatannya sendiri. 5) Pasien mampu termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistis. SP 1, PASIEN:ASSEMEN KETIDAKBERDAYAAN DAN LATIHAN BERPIKIR POSITIF
1) Bina hubungan saling percaya
a) Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai nama panggilan yang disukai b) Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian perasaan putis asa agar proses penyembuhan lebih cepat 2) Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian perasaan putus asa 3).Bantu pasien mengenal ketidakberdayaan A.) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaan B) Bantu pasien mengenal penyebab ketidakberdayaan C) Bantu klien menyadari perilaku akibat ketidakberdayaan d )Bantu klien untuk mengekspersikan perasaan dan identifikasi area – area situasi kehidupan yang tidak berda dalam kemampuan untuk mengontrol e) Bantu pasien untuk mengidentifikasi faktor yang dapat berpengaruh terhadap ketidakberdayaannya f)Diskusi tentang masalah yang dihadapi pasien tanpa meminta untuk menyimpulkan g)4Identifikasi pemikiran yang negatif dan bantu untuk menurunkan melalui interupsi atau subtitusi h)Bantu pasien untuk meningkatkan pemikiran yang positif i)Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang dibuat pasien J)Identifikasi persepsi klien yang tidak tepat, penyimpangan dan pendapatnya yang tidak rasional 4 )Latih mengembangkan harapan positif (afirmasi positif) SP2 PASIEN,EVALUASI KETIDAKBERDAYAAN , 1) Pertahankan rasa percaya pasien a. Mengucapkan salam dan memberi motivasi b. Asesmen ulang ketidakberdayaan dan kemampuan mengembangkan pikiran postif 2) Membuat kontrak ulang: latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan 3) Latihan mengontrol perasaan ketidakberdayaan melalui peningkatan kemampuan mengendalikan situasi yang masih bisa dilakukan pasien (Bantu klien mengidentifikasi area-area situasi kehidupan yang dapat dikontrolnya. Dukung kekuatan – kekuatan diri yang dapat di identifikasi oleh klien) misalnya klien masih mampu menjalankan peran sebagai ibu meskipun sedang sakit. Thanks