Anda di halaman 1dari 6

KKPMT V

TENTANG
INFEKSI INTESTINAL

Nama : Amirudin
Nim : C181011
Prodi : D3 Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan
A. Infeksi intestinal

Infeksi usus adalah peradangan yang dapat terjadi pada usus kecil maupun usus
besar. Diare dan muntah-muntah merupakan gejala yang umum dirasakan oleh
penderita kondisi ini. Seseorang yang tengah dirawat di rumah sakit, sering
menggunakan kolam renang umum, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
berisiko tinggi tertular organisme penyebab infeksi usus.
B. Penyebab infeksi usus
 Infeksi usus dapat disebabkan oleh organisme yang berbeda-beda, seperti:
 Bakteri. Contohnya adalah E. coli, Salmonella, dan Campylobacter. Bakteri ini
dapat menyebar melalui makanan, seperti telur atau daging.
 Parasit. Contohnya adalah Entamoeba histolytica dan Balantidium coli Penularan
parasit umumnya terjadi melalui air yang terkontaminasi, seperti ketika berenang.
 Virus. Contohnya adalah Cytomegalovirus. Virus ini menyerang orang yang
memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau pasien
penerima transplantasi organ yang mengonsumsi obat imunosupresif.
Seseorang memiliki risiko tinggi tertular organisme penyebab infeksi usus
apabila:
1. Tidak menjaga kebersihan.
2. Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
3. Tengah dirawat di rumah sakit.
4. Sering menggunakan fasilitas umum, seperti kolam renang.

C. Gejala Infeksi Usus


Terdapat beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita infeksi usus, baik infeksi
tersebut terjadi di usus besar maupun kecil. Di antaranya adalah:
 Nyeri atau kram perut.
 Diare
 Mual dan muntah.
 Berat badan menurun.
 Demam.
D. Diagnosis Infeksi Usus (infeki intestinal)
Proses diagnosis diawali dengan pemeriksaan gejala dan kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh. Dokter
juga akan mengajukan pertanyaan terkait faktor risiko yang dimiliki.
Setelah itu, proses diagnosis dilanjutkan dengan tes darah atau feses. Tes darah biasanya digunakan untuk
mendeteksi kadar meningkatnya sel darah putih, yang merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi.
Sedangkan pemeriksaan feses digunakan untuk mendeteksi jenis organisme penyebab infeksi.

E. Pengobatan Infeksi Usus


Penanganan infeksi usus harus disesuaikan dengan penyebab yang
menyertainya. Infeksi usus yang tergolong ringan biasanya akan pulih dengan
sendirinya dalam beberapa hari. Namun, akan lebih baik jika pasien tetap
melakukan pemeriksaan ke dokter guna memastikan kondisi. Infeksi yang tidak
sepenuhnya pulih berpotensi besar kambuh di kemudian hari.
 Metode yang digunakan untuk menangani infeksi usus meliputi:
1. Memperbanyak Minum.
2. Mengatur pola dan menu makan. 
3. Mengonsumsi cairan rehidrasi.
4. Pemberian antibiotik. 
5. operasi
F. Pencegahan Infeksi Usus
Infeksi usus merupakan kondisi yang dapat dicegah, dengan cara seperti:
 Menjaga kebersihan.
 Mencuci tangan tiap selesai beraktivitas dan sebelum makan.
 Tidak mengonsumsi air minum yang diragukan kebersihannya.
 Menggunakan perabot yang bersih untuk memasak.
 Memasak makanan hingga matang sepenuhnya.
 Menyimpan makanan di tempat yang bersih.
 Menghindari konsumsi alkohol.
 Tidak merokok
G. Komplikasi Infeksi Usus
Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, infeksi usus dapat menyebabkan
komplikasi berupa:
 Irritable bowel syndrome.
 Radang sendi (arthritis).
 Sindrom uremik hemolitik
 Sindrom Guillain-Barre 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai