Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM STUDI

P G M I PAI – S1
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NURULJADID

Etika Guru dalam


Pembelajaran

TIM PENGAMPU DOSEN ETIKA GURU DALAM


PEMBELAJARAN
2021
KONTAK DOSEN

 Feriska Listrianti, M.Pd


 Email : feriskal@unuja.ac.id
 Scholar : https://scholar.google.com/citations?user=_
zy1cBcAAAAJ&hl=en
Latar belakang
Masih terdapat anggapan di masyarakat bahwa siapa
pun dapat mengajar sehingga tidak perlu untuk mendalami
ilmu mengajar. Hal ini ada benarnya bagi mereka yang
dapat mengajar dengan sendiri nya tanpa mempelajari
nya.Tetapi tidak jarang individu yang tidak dapat mengajar
namun karena suatu hal yang lain di tuntut untuk
mengajar. Selain itu, pengajar tidak peduli apakah peserta
didik dapat memahami materi apa yang di ajarkan atau
tidak.
Mengajar selalu berkaitan demgan tujuan yang ingin di
capai, agar harus dapat dipertanggung jawabkan . Maka
dari itu, saya membahas etika guru dalam proses
pembelajaran.
What do you think?

1.Apakah pengertian Etika?


2.Bagaimana Etika Guru dalam proses
pembelajaran?
3.Apa saja kode etik guru Indonesia?
Pengertian etika
Etika dapat di definisikan sebagai ilmu tentang filsafat
moral, yaitu mengenai nilai. Ilmu tentang tingkah laku dan
ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang
benar. Perilaku etika dapat meliputi :
Pertanggung jawaban(responsibility)
Pengabdian (dedication)
Kesetiaan (loyalitas)
Kepekaaan (sensitivity)
Persamaan(equality)
Kepantasaan(equity)
Etika guru dalam proses pembelajaran

Di dalam etika guru indonesia dituliskan dengan jelas


bahwa membimbing murid untuk membentuk mereka
menjadi manusia seutuhnya yang berjiwa pancasila. Etika
bagi Guru adalah terhadap peserta didik, terhadap
pekerjaan/tenpat kerja. Etika tersebut, wajib di miliki oleh
seorang guru untuk mewujudkan proses belajar mengajar
yang baik.
Etika guru terhadap peserta didik
Guru sebaiknya memberi contoh yang baik bagi
muridnya. Keteladanan seorang guru adalah
perwujudan realisasi kegiatan belajar dan mengajar
menanamkan sikap kepercayaan kepada murid. Guru
yang berpenampilan baik rapi dan sopan akan
mempengaruhi sikap murid nya. Selain itu, di dalam
memberikan suriteladan/contoh kepada murid, guru
harus bisa mencontohkan bagaimana bersifat objektif
dan terbuka pada kritikan serta menghargai pendapat
orang lain.
Etika guru terhadap
pekerjaan/tempat kerja

Sebagai seorang guru adalah pekerjaan yang


mulia. Guru harus melayani masyarakat di
bidang pendidikan secara profesional. Supaya
bisa memberikan layanan yang memuaskan pada
masyarakat maka guru harus bisa menyesuaikan
kemampuan serta pengetahuan dan keinginan
serta permintaan masyarakat.
Sikap yang harus di miliki oelh
seorang guru :
Untuk mengatasi kesalahan kesalahan yang dilakukan, seorang guru
yang profesional harus memliki 4 kompetensi dalam undang
undang dosen dan guru :
1.Kompetensi pedagogik (kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik)
2.Kompetensi kepribadian (kemampuan kepribadian yang mantab,
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa.
3.Kompetensi profesional ( kemmapuan penguasaaan materi
pelajaran luas mendalam)
4.Kompetensi sosial ( kemmapuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengn peserta didik, sesama
guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kode Etik Guru Indonesia
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangunan yang ber-Pancasila.
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi
tentang anak didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya
maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha
mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu
organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
Tujuan kode etik guru
Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah
untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu
sendiri. Secara umum tujuan mengedakan kode etik adalah sebagai
berikut (R. Hermawan S, 1979):
a. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak
luar atau masyarakat, agar mereka jangan sampai memandang rendah
atau remeh terhadap profesi yang bersangkutan.

b. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan


Yang di maksud kesejahteraan disini meliputi  baik kesejahteraan batin
( spiritual  atau mental ). Dalam hal kesejahteraan lahir para anggota
profesi, kode etik umumnya memuat larangan-larangan kepada para
anggotanya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan
kesejahteraan para anggotanya. Kode etik juga sering mengandung
peraturan-peraturan yang bertujuan membatasi tingkah laku yang tidak
pantas atau tidak jujur bagi para anggota profesi dalam berinteraksi
dengan sesama rekan anggota profesi.
c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan
peningkatan kegiatan pengabdian profesi, sehingga bagi para
anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan
tanggung jawab pengabdiannya dalam melaksanakan
tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan ketentuan-
ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi dalam
menjalankan tugasnya.
d. Untuk meningkatkan mutu profesi. Untuk meningkatkan
mutu profesi kode etik juga memuat norma-norma dan
anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha
meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.
Penerapan kode etik guru dalam
pelaksanaan tugasnya
Penerapan kode etik guru dalam tugasnya begitu luas untuk
dipaparkan secara keseluruhan. Akan tetapi dalam bagian ini
memaparkan ruang lingkup proses pembelajaran sebagai
tugas utama seorang guru yaitu:
a.Multi peran dan tugas guru dalam proses
pembelajaran.Tugas guru dalam menjalankan profesi
kependidikannya yang amat luas. Selain sebagai pendidik
dan pengajar, akan tetapi, tugas utama guru dalam peran
kedua terjadi diarena proses pembelajaran, yaitu upaya guru
dalam menciptakan situasi interaksi pergaulan sosial dengan
merekayasa lingkungan yang kondusif bagi peserta didik,
agar berkembang secara optimal.
b. Guru mampu memainkan multi peran dalam proses
pembelajaran yang diselenggarakan secara
variasi,yaitu sebagai menager, pemandu, organisator,
koordinator, komunikator, fasilitator, dan motivator
dalam pembelajaran(Umar Tirtarahardja dan La Sulo,
1994 :262). Abin Syamsuddin (1999) mengemukakan
tujuh peran dan tugas guru dalam proses pembelajaran
dengan versinya yang berbeda, yaitu sebagai:
konservator, inovator, transmitor, transformator,
organizator, planner, dan evaluator. 
Peran dan Tugas Guru dalam proses
pembelajaran
a. Guru sebagai konservator (pemelihara), yaitu guru bertugas memelihara
sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan.
b. Guru sebagai inovator (pengembang), yaitu guru bentugas bukan hanya
memelihara sistem nilai, tetapi juga mengembangkan sistem nilai ilmu
pengetahuan dan teknologi, agar bisa berkembang lebih luas dan lebih
maju.
c. Guru sebagai transmitor (penerus) guru sudah selayaknya meneruskan
sistem-sistem nilai terhadap peserta didik.
d. Guru sebagai transformator (penerjemah) guru bertugas dalam
menerjemahkan sistem nilai melalui penjelmaan dalam pribadi dan
prilakunya.
e. Guru sebagai planner (perencana) guru selalu bertugas dalam
mempersiapkan apa yang harus dilakukan di dalam proses pebelajaran.
f. Guru sebagai manager (proses pembelajaran) guru bertugas mengelola
proses operasional pembelajaran, mulai dari mempersiapkan,
mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses
pembelajaran.
g. Guru sebagai director (pemandu) guru bertugas menunjukan
arah tujuan kepada peserta didik.
h. Guru sebagai koordinator guru bertugas untuk mengatur
mengatur proses pembelajaran,sehingga proses pembelajaran
tercipta secara kondusif
i. Guru sebagai fasilitaror, guru bertugas memberikan
kemudahan belajar, dan memberikan informasi tentang cara
belajar yang efektif, serta memberikan sumber buku yang
cocok, dengan tujuan mengarahkannya dalam pemecahan
masalah, dan pengembangan diri peserta didik.
j. Guru sebagai evaluator (penilai) guru bertugas
mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, menafsirkan
data yang valid, variabel, dan objektif, yang akhirnya dapat
memberikan pertimbangan atas tingkat keberhasilan terhadap
kriteria yang ditetapkan, baik program dan proses, maupun
hasil.
ALHAMDULILLAH
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai