Hamdan Wa Syukron lillah, Solaatan wa salaaman ‘ala
rosulillah, allahumma sholli ala sayyiidina muhammadin, qod dhoqot hilati adrikni ya rasulallah. ammaa ba’du. Dewan juri yang mulia, bapak ibu guru yang berbahagia, dan teman teman seperjuangan yang luar biasa. Pertama mari kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Selanjutnya, Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan kepada nabi besar Nabi Muhammad SAW Menjadi seorang Muslim sesungguhnya anugerah tiada tara. Bahkan, iman yang ada di dalam dada setiap Muslim merupakan bukti pilihan Allah terhadap keselamatan kehidupan kita di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, kaum Muslimin dituntut untuk berpikir dengan sungguh sungguh perihal nikmat iman dan Islam yang telah dianugerahkan oleh-Nya. Maka dari itu, wajib bagi kita untuk berbangga menjadi seorang muslim, karena ini adalah anugrah dari Allah SWT. Allah berfirman َ عل َى ال َّ ِذ ين ل َا س ج الر َ َ ْ ّ ِ ُ ل ع ج ي َ ْ ََو ۚ ِ ه َ ّ ل ال ن ِ ذ ْ إ ِ ب ِ اَ ّ ل إ ِ ن َ ِ م ؤ ْ ُ ت ن ْ ـ سَ أ ٍ ف ْ َ نِ ان ل َ َ َو َما ك َ يَ ْع ِقل ُون "Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemur kaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya." (QS Yunus [10]: 100). Lalu apakah cukup hanya dengan berbangga saja kita dengan islam? Iman dan Islam yang telah Allah anugerahkan dalam hidup ini harus benar benar disadari dan disyukuri, yang ditindaklanjuti dengan tradisi berpikir dan berdzikir sehingga lahir cara pandang Ilahiyah di dalam memandang kehidupan ini. Sebagaimana diteladankan oleh para Nabi dan Rasul yang telah Allah uraikan dengan begitu gamblang di dalam kitab suci Alquran. Lalu bagaimana kita mensyukuri nikmat hidayah Islam itu, Tentu caranya dengan mensyukuri nikmat ini dengan menumbuhkan perasaan bahwa kita bangga dan mulia dengan beragama Islam. Kita harus merasa bangga, percaya diri bahwa kita adalah orang Islam. Katakan kepada semua orang dengan penuh kebanggaan, “Saya adalah orang Islam. Saya adalah umat tauhid. Saya adalah umat al-Qur’an. Saya adalah umat Muhammad saw.” Suatu ketika Salman Al-Farisi radhiyallahu anhu ditanya, “Keturunan siapa Kamu?” Salman yang membanggakan keislamannya, tidak mengatakan dirinya keturunan Persia, tapi ia mengatakan dengan lantang, “Saya putera Islam.” inilah sebabnya Rasulullah saw mendeklarasikan bahwa, ”Salman adalah bagian dari keluarga kami, bagian dari keluarga Muhammad saw.” ين ِعن ْ َد الل َّ ِه ال ْ ِإ ْسلَا ُم ِّ ِإ َّن َ الد Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Lantas apa yang tidak membuat kita bangga Fakta lain, kita harus bangga menjadi Muslim, adalah bahwa kita mempunyai kitab suci. Al-Qur’an sendiri telah menjamin bahwa kitab ini tidak mungkin ternodai. Tidak satu huruf atau titik pun yang akan merubah kesucian al-Qur’an yang sudah pasti di pelihara oleh Allah. Karena itu kebenaran al-Qur’an akan tetap abadi. Al-Qur’an yang ada di Indonesia adalah al-Qur’an yang ada dan dibaca oleh saudara-saudara kita di muka bumi lain. Al-Qur’an yang dicetak di Indonesia, Arab Saudi, Mesir adalah al-Qur’an yang dicetak di seluruh dunia. Oleh karena itu, kita mempunyai alasan yang sangat kuat bahwa kitalah pihak yang paling berhak menyampaikan kebenaran dari Allah kepada seluruh umat manusia. Marilah kita jadikan Islam sebagai darah daging kita dan jati diri kita. Di sinilah rahasia kemuliaan, kejayaan dan kemenangan kita secara mikro dan makro. Tunjukkan keislaman kita dengan bentuk apa saja; kepribadian, perilaku, pekerjaan dan hubungan. Di mana saja dan kapan saja. Sebab, jika orang Islam tak bangga dengan Islam-nya, di situlah salah satu indikasi awal kemunduran Islam terjadi. Wallahu a’lam bis showab, semoga bermanfaat mohon salah dan khilaf. Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh