Anda di halaman 1dari 17

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

(PMT) DI KECAMATAN MEDAN


TUNTUNGAN
TAHUN
2021

OLEH
KELOMPOK 4
OLVA KIREY JUNITA (1808006)
PERI IRAWAN (1808005)
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemberian makanan tambahan pada bayi merupakan salah satu


upaya pemenuhan kebutuhan gizi bayi sehingga bayi dapat
mencapai tumbuh kembang yang optimal (Sulastri, 2004
dalam Pardosi, 2009). Pemberian makanan tambahan pada
bayi adalah pemberian makanan atau minuman yang
mengandung zat gizi pada bayi atau anak usia 6-12 bulan untuk
memenuhi kebutuhan gizi setelah pemberian ASI eksklusif
(Depkes RI, 2007 dalam Pardosi, 2009).
LANJUTAN

Pemberian makanan tambahan pada bayi harus dilakukan


secara bertahap untuk mengembangkan kemampuan bayi
mengunyah, menelan, dan mampu menerima bermacam-
macam bentuk makanan yaitu dan cair kebentuk bubur
kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan
lembek, dan akhirnya makanan padat (Sulistijani, 2001
dalam Pardosi, 2009 ).
LANJUTAN

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional menyatakan bahwa


persentase ibu yang memberi makanan tambahan terlalu dini
kepada bayi usia 2-3 bulan sebanyak (32%) dan bayi usia 4-5
bulan sebanyak (69%) di Indonesia (Susenas, 2002 dalam
Pardosi, 2009). World Health Organitation (WHO) 2008
mencatat jumlah ibu yang memberi makanan tambahan pada
bayi di bawah usia 2 bulan mencakup 64% total bayi yang
ada, 46% pada bayi usia 2-3 bulan dan 14% pada bayi usia 46
bulan (Roesli, 2000 dalam Pardosi, 2009).
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemberian Makanan Tambahan

1. Pengertian

Makanan Tambahan adalah makanan yang diberikan kepada bayi


selain ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. PMT diberikan mulai
umur 6-24 bulan dan merupakan makanan peralihan dari ASI ke
makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian PMT harus dilakukan
secara bertahap baik bentuk maupun jumlah. Hal ini dimaksudkan
untuk menyesuaikan kemampuan alat cerna bayi dalam menerima
PMT (Depkes RI, 2004). Makanan tambahan adalah makanan untuk
bayi selain ASI, sebagai penambah kekurangan ASI (Husaini, 2001).
2. MANFAAT DAN TUJUAN PEMBERIAN
MAKANAN TAMBAHAN

Manfaat PMT adalah untuk menambah energi dan zat gizi


yang diperlukan bayi karena ASI tidak dapat mencukupi
kebutuhan bayi secara terus-menerus. Pertumbuhan dan
perkembangan anak yang normal dapat diketahui dengan
cara melihat kondisi pertambahan berat badan seorang
anak, jika anak tidak mengalami peningkatan maka
menunjukkan bahwa kebutuhan energi bayi tidak terpenuhi
(Diah, 2000).
3. WAKTU PEMBERIAN PMT

Air Susu Ibu memenuhi seluruh kebutuhan bayi terhadap zat-


zat gizi yaitu untuk pertumbuhan dan kesehatan sampai
berumur enam bulan, sesudah itu ASI tidak dapat lagi
memenuhi kebutuhan bayi. Makanan tambahan mulai di
berikan pada umur enam bulan satu hari, pada usia ini otot dan
syaraf di dalam mulut bayi cukup berkembang unutk
mengunyah, menggigit, menelan makanan dengan baik, mulai
tumbuh gigi suka memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya
dan berminat terhadap rasa yang baru (Rosidah, 2004).
4. SYARAT MAKANAN TAMBAHAN

Persyaratan makanan tambahan untuk bayi antara lain :


mengandung nilai energi dan protein yang tinggi, memiliki
suplementasi yang baik, yaitu mengandung vitamin dan mineral
dalam jumlah yang cukup, dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat, harganya relatif murah, sebaiknya dapat diproduksi
dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal, dan jenis PMT
disesuaikan dengan jenis sasaran (Depkes RI, 2006). Makanan
tambahan bagi bayi dapat menghasilkan energi setinggi mungkin,
sekurang-kurangnya mengandung 360 kkal per 100 gram bahan.
5. CARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI

Menurut Djitowiyono (2010) ada beberapa cara memberikan


makanan tambahan kepada bayi, antara lain sebagai berikut :
a. Makanan bayi diberikan sedikit demi sedikit secara perlahan
dari bentuk encer ke bentuk yang lebih kental secara bertahap.
b. Makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi dapat
menerimanya.
c. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling
terakhir dan harus dicoba terlebih dahulu, misalnya telur berikan
kuningnya terlebih dahulu setelah tidak ada reaksi alergi, maka
hari berikutnya boleh diberikan putihnya.
d. Makanan pada bayi diberikan hanya ketika bayi merasa lapar.
6. JENIS MAKANAN TAMBAHAN

a. Makanan lunak yaitu semua makanan yang termasuk yang


disajikan dalam bentuk halus dan diberikan pada bayi yang
pertama kali, misalnya bubur susu dan sari buah.

b. Makanan lembek yaitu makanan peralihan dari makanan


lunak ke makanan biasa seperti nasi tim.

c. Makanan biasa yaitu termasuk makanan orang dewasa yang


disajikan seperti nasi. Makanan padat pertama yang diberikan
kepada anak harus mudah dicerna dan bukan makanan yang
mempunyai risiko alergi yang tinggi.
7. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN
MP-ASI

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Indriyawati (2010) faktor


yang mempengaruhi pemberian makanan pendamping ASI antara
lain pengetahuan gizi ibu dan pendidikan ibu, sedangkan status
pekerjaan ibu dan sikap ibu tidak mempengaruhi faktor pemberian
MP ASI. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Simandjuntak
(2001) antara lain pengetahuan ibu tentang dampak pemberian
MP-ASI dini pada bayi dan pemberian ASI pertama kali atau
inisiasi menyusui merupakan faktor yang dominan pengaruhnya
terhadap pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dini.
METODE PENYULUHAN

1.3.1 Judul Penyuluhan

Penyuluhan tentang Peran Ibu Dalam Pemberian Makanan


Tambahan (PMT) pada bayi usia 6-12 bulan, di Kecamatan
Medan Tuntungan.

1.3.2 Tema Penyuluhan

Pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan).


1.3.3 Sasaran Penyuluhan

Sasaran penyuluhan adalah kelompok ibu-ibu yang


memiliki balita dengan jumlah responden sekitar 30 balita
di Posyandu Mawar Kecamatan Medan Tuntungan.
Dengan usia anak sekitar 6-12 tahun. Rata-rata ibu di
posyandu tersebut kurang mengetahui apa itu PMT selain
itu rata-rata profesi para ibu-ibu sebagai Ibu rumah tangga.
1.3.4 Pelaksaan Penyuluhan

1. Waktu Pelaksanaan

Hari dan Tanggal : Senin, 7 Juni 2021

Waktu : 09:00 s/d 11:00 WIB

2. Tempat Pelaksanaan :

Penyuluhan ini dilaksanakan di Posyandu Mawar Kecamatan Medan Tuntungan,


Sumatera Utara.

3. Pelaksana Penyuluhan

Pelaksana penyuluhan tentang Peran Ibu dalam Pemberian Makanan Tambahan


Pada Bayi usia 6-12 bulan Di Posyandu Mawar, Kecamatan Medan Tuntungan
oleh mahasiswa/I jurusan S1 Ilmu Gizi semester 6 (enam) Institut Kesehatan
Sumatera Utara,2021.
1.3.5 Media

Pada penyuluhan ini kelompok kami menggunakan 2 buah media,


yaitu :

1. Poster

Poster merupakan media yang digunakan sebagai alat bantu untuk


menyampaikan informasi, sehingga informasi dapat tersampaikan
dengan mudah. Poster yang kami buat berisikan informasi tentang
cara pengenalan ibu-ibu terhadap Pemberian Makanan Tambahan
dan waktu yang tepat pemberian makanan tambahan pada bayi.
2. Leaflet

Leaflet yang kami buat ini beriikan tentang informasi dan


gambaran tentang PMT. Leaflet ini berwana dasar hijau
dengan tulisan dengan warna yang kontras dengan warna
dasar, hal ini kami lakukan agar para ibu dapat mudah
membaca tulisan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai