Anda di halaman 1dari 8

ARUS DAN HAMBATAN LISTRIK

DI
S
U
S
U
N
OLEH:

KELOMPOK 1 NAMA ANGGOTA:

- FAKHRUL RIZAL
- UMMUL AMIROH
- RITA SOVIANTO
- FARHAN AKBAR
- RAUDHATUL
MARHAMAH - IMAM
FADLI
- FAUZI BAHARI
- FAZIL
- HUSNI FADILLAH
- TEUKU MUHAMMAD
ABDUL ARIF
- HABIB SYAHAL

u n ive r s i t a s
MALIKUSSALEH
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini dibuat supaya penulis dan pembaca lebih memahami tentang Hambatan Listrik dan Arus.
Maka dari itu penulis berharap ,Penulis dan pembaca dapat memahami berbagai contoh pembahasan
tentang Hambatan Listrik dan Arus yang akan kami bahas ,diantaranya pembagian atas pengertian dan
contoh soal.
Selain itu penulis juga berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca dalam
mempelajari dan memahami bab-bab ini.

B. Rumusan Masalah

§ Apa yang dimaksud dengan hambatan listrik.

§ Apa yang dimaksud dengan arus.

C. Tujuan

§ Untuk mengetahui apa itu hambatan listrik.

§ Untuk mengetahui apa itu arus.


BAB II
PEMBAH
ASAN
> Pengertian Arus Listrik
Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke
titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. Arus listrik juga terjadi akibat adanya beda potensial
atau tegangan pada media penghantar antara dua titik. Semakin besar nilai tegangan antara kedua titik
tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir pada kedua titik tersebut. Satuan arus
listrik dalam internasional yaitu A (ampere), yang dimana dalam penulisan rumus arus listrik ditulis
dalam simbol I (current).

Pada umumnya, aliran arus listrik sendiri mengikuti arah aliran muatan positif. Dengan kata lain, arus
listrik mengalir dari muatan positif menuju muatan negatif, atau bisa pula diartikan bahwa arus listrik
mengalir dari potensial menuju potensial rendah. Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibagi menjadi
2 (dua) kategori, yakni :

Arus Searah (Direct Current/DC), dimana arus ini mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik
berpotensial rendah.
Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), dimana arus ini mengalir secara berubah-ubah mengikuti garis
waktu.

• Teori Dasar Arus Listrik


Teori dasar arus listrik adalah mengalirnya muatan elektron (muatan negatif) secara terus-menerus
pada penghantar listrik menuju muatan proton (muatan positif) yang mengakibatkan beda potensial
dari sumber berpindah menuju alat dan kemudian dikonversikan di dalam alat ke energi lainnya
sebagai keluaran.Menurut pendapat Owen Bishop "arus listrik adalah aliran muatan negatif (elektron-
elektron) dari kutub negatif ke kutub posiif" dari pendapat beliau secara tersurat sangat jelas bahwa
arus listrik mengalir dari kutub negatif menuju kutub positif namun,dalam elektronika mengasumsikan
bahwa arus listrik mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif,teori ini disebut teori
konvensional.Sebenarnya teori konvensional ini tidak dapat dibenarkan karena menurut Owen Bishop
"ketika arus mengalir melali suau zat berbentuk gas atau melalui sebuah larutan,terdapat kemungkinan
bahwa muatan-muatan listrik positif ikut mengalir.Muatan-muatan listrik positif ini dibawa oleh ion-ion
positif seperti misalnya neon (Ne+),sodium(Na+),dan tembaga (Cu++).Elektron-elektron membawa
muatan negatif dari kutub negatif ke kutub positif.Pada saat yang bersamaan,ion-ion positif membawa
muatan positif dari kutub positif menuju kutub negatif .Hal ini mengidentifikasikan aliran muatan dua
arah". Namun karna dalam elektronika mengasumsikan arus mengalir dari kutub positif menuju kutub
negatif maka untuk pembahasan selanjutnya apabila mengatakan tentang arus,maka kita akan merujuk
pada teori konversional
> Hambatan Arus Listrik
Hambatan Hambatan listrik ialah sebuah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponenelektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yangmelewatinya. Hambatan listrik dapat
dirumuskan sebagai berikut:
R = V/I

Keterangan

V adalah tegangan I adalah arus.


Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).
Rumus Kuat Arus Listrik

Kita sudah mengetahui tentang pengertian dari arus listrik, yakni aliran muatan listrik positif pada suatu
penghantar dari potensial tinggi ke potensial rendah. Percobaan arus listrik dibawah sebaiknya
dilakukan dengan 1 batre dan 2 batre untuk mengetahui perbedaan arus listriknya.
Kuat Arus Listrik

Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Bila kedua kutub tersebut dihubungkan
dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi perpindahan elektron dari kutub negatif ke kutub positif
atau terjadi arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif, sehingga lampu dapat menyala.
Selanjutnya, Bila baterai yang dipakai dua buah, maka lampu akan menyala lebih terang. Bila baterai yang
dipakai tiga buah, maka lampu menyala makin terang. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan beda
potensial kutub positif dan kutub negatifnya makin besar sehingga muatan muatan listrik yang mengalir
pada penghantar makin banyak atau arus listriknya makin besar.

Besarnya arus listrik (disebut kuat arus listrik) sebanding dengan banyaknya muatan listrik yang mengalir.
Kuat arus listrik adalah suatu kecepatan aliran muatan listrik. Dengan demikian, yang dimaksud dengan
kuat arus listrik ialah jumlah muatan listrik yang melalui penampang suatu penghantar setiap satuan
waktu. Jika jumlah muatan q melalui penampang penghantar dalam waktu t, maka kuat arus I secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan:

I : kuat arus listrik (A) q : muatan listrik yang mengalir (C) t : waktu yang diperlukan (s)

Berdasarkan persamaan tersebut, bisa disimpulkan bahwa satu coulomb yaitu muatan listrik yang
melalui sebuah titik dalam suatu penghantar dengan arus listrik tetap satu ampere dan mengalir selama
satu sekon.

Mengingat muatan elektron sebesar -1,6 x 10-19 C, (tanda negatif (-) menunjukkan jenis muatan negatif),
maka banyaknya elektron (n) yang menghasilkan muatan 1 coulomb dapat dihitung sebagai berikut.
1 C = n x besar muatan elektron

1 C = n x 1,6 x 10-19 C n=1/1,6


Jadi, dapat dituliskan 1 C = 6,25 x 1018 elektron.

Contoh Soal Arus Listrik


1. Muatan sebesar 180 coulomb mengalir dalam 30 detik. Hitunglah kuat arus listriknya!

Penyelesaian :

Diketahui :
Q = 180 C t = 30 sekon Ditanya I = .... ?
Jawab
I = Q/t
= 180 C/30s = 6 C/s
Jadi, besarnya arus listrik adalah 6 A.
2. Jika diketahui kuat arus sebuah sumber arus listrik adalah 5 A, hitunglah muatan yang mengalir
selama 1 menit!
Penyelesaian:
Diketahui I = 5 A
t = 1 menit = 60 detik Ditanya Q = .... ???
Jawab:
I = Q/t Q = Ixt = 5 A x 60 s = 300 C
Jadi, banyaknya muatan yang mengalir adalah 300 C.
BAB III

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

Arus listrik adalah aliran muatan negatif (elektron-elektron) dari kutub negatif ke kutub positif.Terjadinya
arus listrik karena perpindahan elektron (negatif) ke daerah yang kekurangan elektron (positif).Arus
listrik memberikan energi pada alat elektronika dengan mengalirkan arusnya melalui rangkain listrik.Pada
saat elektron berpindah ke lintasan yang kekurangan elektron melalui rangkaian,maka energi potensial
listrik di pindahkan dari sumber listrik (seperti Baterai,Kilowatt) ke alat elektronika dan dikonversikan ke
dalam bentuk energi lain,seperti energi gerak pada blender dan energi cahaya pada lampu.
1.2 SARAN

Demikian makalah Teori Dasar Arus Listrik ini,semoga dapat bermanfaat dan memberikan tambahan
pengetahuan bagi pembaca dan penulis namun,tentunya masih banyak kekurangan dari berbagai segi
penulisan makalah Teori Dasar Arus Listrik ini.Sehingga mohon kritik dan saran dari berbagai pihak untuk
penulisan makalah selanjutnya supaya dapat diperbaiki .Dan mohon maaf atas segala kekurangan dan
kesalahan dalam penulisan makalah Teori Dasar Arus Listrik ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bishop,Owen.2004.Dasar-Dasar

Elektronika.Erlangga:Jakarta

Gussow,Milton.2004.Dasar-Dasar Teknik

Listrik.Erlangga:Jakarta

Cekdik,Cekmas.Barlian,Taufik.Rangkaian

Listrik.Rangkain Listrik.ANDI:Yogyakarta

Astuti,Budi.2011.Pengantar Teknik Elektro.Graha

Ilmu:Yogyakarta Floyd,Thomas F.2000.Principles of

Anda mungkin juga menyukai