Anda di halaman 1dari 16

CROSS-FUNGSIONAL ORGANIZATION

Pembentukan organisasi fungsional utama dan organisasi


fungsional

Devinisikan sistem yang digunakan oleh organisasi untuk


menghasilkan produk dan jasa bagi costomer , baik intern
maupun ekstern.

Tetapkan tujuan sistem , apakah bersifat sementara atau


jangka panjang.Bentuk organisasi fungsional dan organisasi
fungsional pendukung .

Tunjuk case manajer yang bertanggung jawab untuk


memiliki sistem melakukan imfrovement berkelanjutan
terhadap sistem
CROSS-FUNGSIONAL ORGANIZATION

PEMBANGUNAN ORGANISASI LINTAS


FUNGSIONAL
 Pendifinisian sistem
 Penetapan tujuan sistem
 Pembentukan organisasi fungsional utama dan
organisasi fungsional
 Pembentukan tim lintas fungsional permanen
 Penunjuk case manager
 Penunjukan manajer fungsional
 Penunjunjukan anggota tim lintas fungsional
 Pembentukan beban organisasi
 Pendefinisikan Sistem
Definisi Sistem adalah paradigma lintas fungsional memandang
organisasi sebagai rangkaian sistem yang digunakan untuk
meayani kebutuhan customer. Oleh karena itu dalam
membangun organisasi lintas fungsional , langkah pertama
yang ditempuh manajemen.

perusahaan melaksanakan tiga tahapan utama yaitu :


1) Mendesain produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan
customer.
2) Memproduksi produk dan jasa tersebut secara cost effective.
3) Mendasarkan produk dan jasa secara efektif kepada customer.
 Penetapan Tujuan Sistem

Tujuan sistem perlu dirumuskan secara jelas, dan


perlu dikomunikasi kepada semua tim dan
semua pemangku kepentingan tim lintas
fungsional.

Tujuan sistem inovasi adalah untuk memastikan


bahwa perusahaan mampu secara cepat
mendesain produk dengan sesuai kebutuhan
customer.
 Pembentukan Organisasi Fungsional Utama
Dan organisasi pendukung

Fungsi dibangun sejalan dengan kompleksitas spesialisasi yang


dibutuhkan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi
costumer.

Fungsi-fungsi yang dibentuk dibagi menjadi kelompok:


1) Fungsi utama merupakan canter of expertise yang
menyediakan spesialis yang memiliki deep knowledge dan
keahlian individual yang siap untuk dimamfaatkan oleh
organisasi.
2) Fungsi pendukung merupakan service center yang
menyediakan jasa, standar bagi organisasi sistem. Kegiatan
service center ini lebih bersifat routine dan administrative.
 Pembentukan Tim Lintas Fungsional
Permanen
Paradigma lintas fungsional memandang organisasi sebagai
suatu kumpulan shared competencies dan resources yang di
sediakan untuk mobilisasi guna memenuhi kebutuhan
customer.
Di sampng itu menejer fungsional menguasai sumber daya lain
seperti mesin dan peralatan, gudang, dan sistem imformasi,
yang merupakan shared resources, yang juga di sediakan
bagi manajer sistem untuk mobilisasikan untuk pemberian
layanan bagi customer.
Oleh karena sistem inovasi, sistem produksi, dan sistem
penjualan dalam contoh diatas merupakan kegiatan utama
perusahaan menjadikan sebagai weal-creating institutional
 Penunjukan Case Manajer
Jika tim lintas fungsional dibentuk secara permanen,manajemen
puncak kemudian menunjuk case manajer untuk memimpin
tim tersebut.

Case manajer adalah manajer yang bertanggung jawab untuk


memobilisasikan shared competencies and resources yang
disediakan oleh manajer fungsi utama.

Oleh karena itu case manajer pemimpin ujung tombak organisasi


dalam menyediakan value bagi costumer, sedangkan bagi
manajer fungsi utama peyediakan modal manusia dan sumber
daya lain, yang siap untuk dimampaatkan dan di mobilisasikan
oleh case manajer dalam memenuhi kebutuhan customer.
 Penunjukan Manajer Fungsional
Manajer fungsional utama bertanggung jawab atas kompetensi
modal manusia yang masuk dalam tim lintas fungsional.

Agar tim lintas fungsional utama berhasil, manajer fungsional harus :


1) Memahami tujuan dan prioritas tim lintas fungsional.
2) Memberikan kesempatan, dan bahkan mendorong anggota tim dalam
menyelesaikan tugas nya.
3) Menjelaskan wewenang anggota time sebagai wakil dapartemen
fungsional dalam tim, dan memberikan kesempatan kepada anggota tim
untuk melaksanakan wewenang tersebut.
4) Secara teratur berkomunikasi dengan anggota tim mengenai pekerjaan
anggota tersebut dalam tim.
5) Secara periodik berkomunikasi dengan case manajer sebagai pimpinan
tim dan sifat nya pekerjaan anggota tim.
6) Mendapatkan umpan balik dari case manajer dari kinerja anggota time.
 Penunjukan Anggota Tim Lintas Fungsional
Case manajer kemudian memilih anggota tim dan modal manusiayang berada
dibawah manajer fungsional.
Dalam tim lintas fungsional yang bersifat permanen, keanggotaan personel
dalam tim dapat bersifat permanen dan sementara.

Tugas anggota tim lintas fungsional adalah :


1) Memberikan kontribusi keahlian spesialisasinya, atau memberikan
kontribusi produk, jasa, atau impormasi untuk mewujudkan tujuan sistem.
2) Memberikan kontribusi akses kemesin, peralatan, dan sistem imformasi
yang berada dalam daerah tanggung jawab nya.
3) Mewujud mendorong kerja sama time sehingga menghasilakan sinergi.
4) Memberikan kontribusi dalam melakukan improvement secara
berkelanjutan terhadap sistem yang menjadi tanggung jawab tim nya.
5) Melakukan imformation sharing dengan anggota lain dalam satu tim
untuk memungkinkan terlaksana nya proses pembelajaran.
Ada empat pemangku kepentingan utama tim lintas fungsional di antara
nya :
Manajer Fungsinal Utama
Case manajer harus berhubungan dengan manajer fungsional utama untuk
mendapatkan shared competencies and resources dari mereka.
Customer
Customer adalah penyebab mengapa suatu tim lntas fungsional dibentuk.
Customer dapat berasal dari luar organisasi atau dari dalam organisasi.
Manajemen Senior
Salah satu pemangku kepentingan intern yang penting adalah manajemen
sonior, terutama manajemen sonior yang menjadi sponsor tim lintas
fungsional.
Manajer Fungsional Pendukung
Dalam melaksanakan kegiatanya, tim lintas fungsional perlu membangun
hubungan positif dengan organisasi ini, karena keberhasilan tim dalam
mewujudkan tujuan tim sangat ditentukan oleh kualitas jasa yang diperoleh
dari organisasi fungsional pendukung ini.
CARA MEMBANGUN KOMITMEN ANGGOTA TIM LINTAS
FUNGSIONAL
1)Perlu merumuskan misi tim lintas fungsional berbasis misi
perusahaan.
2)Misi tersebut dirumuskan melalui proses diskusi yang
melibatkan seluruh anggota tim.
3)Misi tersebut kemudian dijabarkan dalam serangkain tujuan
kinerja yang jelas, terukur, dan spesifik.
4)Perlu ditetapkan peran setiap anggota tim dalam mewujudkan
tujuan kinerja tim sehingga setiap anggota time merasa
bertanggung jawab atas perwujud tujuan kinerja tim.
5)Perlu mewujudkan rencana kerja untuk mewujudkan tujuan
kinerja tim.
Tim lintas fungsional memiliki keunggulan sebagai
berikut:
1)Kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara
cepat.
2)Berkemampuan menyelesaikan masalah yang
kompleks.
3)Berfokus ke customer.
4)Berkemampuan meningkatkan kreativitas.
5)Berkemampuan menjadikan organisasi belajar.
6) Berlaku sebagai titik tunggal untuk kontak bagi
customer.
CARA MEMBANGUN KOMITMEN ANGGOTA TIM LINTAS
FUNGSIONAL
1)Perlu merumuskan misi tim lintas fungsional berbasis misi
perusahaan.
2)Misi tersebut dirumuskan melalui proses diskusi yang
melibatkan seluruh anggota tim.
3)Misi tersebut kemudian dijabarkan dalam serangkain tujuan
kinerja yang jelas, terukur, dan spesifik.
4)Perlu ditetapkan peran setiap anggota tim dalam mewujudkan
tujuan kinerja tim sehingga setiap anggota time merasa
bertanggung jawab atas perwujud tujuan kinerja tim.
5)Perlu mewujudkan rencana kerja untuk mewujudkan tujuan
kinerja tim.
 SISTEM PENGEHARGAAN DAN PENGAKUAN
ATAS KINERJA KARYAWAN
Pengargaan terhadap kinerja karyawan merupakan sarana untuk
mengarahkan prilaku karyawan menjadi prilaku yang dihargai
dan diakui oleh organisasi.
Oleh karena lintas fungsional mengubah secara radikal prilaku
yang diharapkan dari karyawan dalam mewujudkan tim,perlu
dibangun sistem penghargaan dan pengakuan terhadap
kinerja karyawan , agar terbentuk prilaku yang pas dengan
tuntutan kerja tim.

Oleh karena itu, setiap anggota tim lintas fungsional dituntut


untuk produktif dan komitmen , mampu membangun
customer yang puas serta menghasilkan financial returns yang
memadai untuk bertahan hidup dan bertumbuh.
Kompensasi Karyawan Terdiri Atas Tiga Komponen :

1.Fixed Base Salary yang ditentukan berdasarkan kontribusi


masa lalu, yang disesuaikan setiap tahun dengan biaya
hidup dan tarif gaji yang berlaku di pasar.
2.Skil Pay yang didasarkan pada kompetensi dalam bidang
tertentu yang berhasil diperlihatkan oleh karyawan yang di
nilai oleh organisasi relavan dengan jenis pekerjaan
karyawan ( sebagai contoh keterampilan bahasa,
keterampilan teknis, keterampilan bernegosiasi,
kemampuan analisis dan sebagai nya.
3.Performance Pay yang didasari kombinasi kinerja
perusahaan , kinerja sistem (tim) dan kinerja individu.

Anda mungkin juga menyukai