Anda di halaman 1dari 11

OM

SWASTYASTU
MANAJEMEN H – PAGI
KELOMPOK 12
PENGANTAR MANAJEMEN

AYU KARMILA MAHARANI LOVEITHA SARI


ADICAHYA PRAMANA
( 24 / 2002612010283 ) ( 32 / 2002612010291 )
(15/ 2002612010274
PENGENDALIAN
PENGERTIAN PENGENDALIAN

01 Pengendalian (controllin ) adalah proses mengawasi (montoring),


membandingkan (comparing), dan mengoreksi ( correcting ) kinerja unit atau
sumberdaya manusia

PENTINGNYA PENGENDALIAN
Pengendalian penting dikarenakan perencanaan dapat dilakukan,
02 struktur organisasi dapat dibuat untuk mencapai tujuan yang efisien dan
karyawan dapat dimotivasi melalui kepemimpian yang efektif tetapi tidak
ada jaminan bahwa kegiatan yang berjalan telah sesuai rencana atau
tujuan yang ingin dicapai sudah benar benar tercapai.
Pentingnya pengendalian :
1. adalah memberikan arahan pada manajer dan karyawan sebagai
dasar perencanaan.
2. pemberdayaan karyawan. Pemberdayaan karyawan adalah filosofi
dan strategi yang digunakan perusahaan untuk memberi ruang
bagi karyawannya membuat keputusan dan berperilaku sesuai
tujuan perusahaan.
3. untuk melindungi perusahaan dan asetnya.
Jenis – jenis pengendalian

1. Pengendalian feedforward adalah pengendalian pengendalian yang


dilakukan sebelum aktivitas sebenarnya.
2. Pengendalian concurrent adalah pengendalian yang dilakukan selama
aktivitas pekerjaan berlangsung.
3. Pengendalian feedback adalah pengendalian yang dilakukan setelah
aktivitas di lakukan.
4. Pengendalian keungan karena setiap usaha pasti menginginkan laba
oleh karena itu manajer di harapkan mampu mengendalikian keungan
5. Pengendalian informasi ini dapat dikatakan karena manajer
membutuhkan informasi yang benar pada saat yang tepat dan dalam
jumlah yang tepat untuk mengukur dan mengawasi aktvitas dan
kinerja organisasi.
LANGKAH – LANGKAH
1. Mengukur kinerja aktual.
PENGENDALIAN
Kinerja aktual di ukur melalui empat pendekatan adalah observasi
pribadi, laporan statistik, laporan secara lisan,dan laporan secara tertulis. Akan tetapi ada
beberpa hal yang tidak dapat di ukur secara aktual dan manajer harus menggunakan
pengukuran subjektif memang cara ukur ini memiliki banyak kekurangan tetapi lebih baik jika
kita tetap menentukan standar daripada tidak sama sekali

2. Membandingkan kinerja aktual dengan standar


yang memiliki arti dimana kita sebagai seorang manajer harus memperhatikan berapa
standar yang telah ia tetapkan dan berapa yang berhasil dia capai agara tidak terjadi
kelebihan stok barang atau kekurangan stok barang

3. Mengambil tindakan manajerial


Mengoreksi kinerja aktual dengan segera mengoreksi masalah saat itu juga agar segera
kembali pada jalurnya atau dengan tindakan perbaikan dasar yaitu dengan melihat
bagaimana dan mengapa kinerja menyimpang sebelum mengoreksi sumber penyimpangan.
Atau dengan merevisi standar penyimpangan bisa saja terjadi jika seorang manajer
menetapkan standar yang tidak realistis terhadap tujuan yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah.
 
KUALITAS SISTEM PENGENDALIAN YANG EFEKTIF

1. information Quality

1. Faktor kunci dalam efektivitas sistem pengendalian adalah kualitas informasi


yang diterimanya. Sistem pengendalian yang baik mendapatkan informasi yang
akurat dan terbaru. Informasi ini diperoleh dari titik di mana operasi menghasilkannya,
seperti angka penjualan berdasarkan faktur dan pengiriman berdasarkan slip.

2. Planning
Informasi sistem pengendalian yang masih mentah, tidak akan bermanfaat bagi
manajemen kecuali jika terdapat perbandingan dengan tolok ukur dan target yang
ditetapkan. Karena itu, perlu integrasi yang kuat antara sistem pengendalian dengan
proses perencanaan. Apabila rencana strategis memerlukan tingkat kualitas tertentu
yang ditentukan oleh hasil pengujian, sistem pengendalian harus mampu melacak
hasil tes tersebut. Pada kondisi ini, fokus sistem pengendalian harus sesuai dengan
fokus rencana strategis.

3. Flexibility
Sistem pengendalian yang efektif sangat fleksibel. Hal ini berarti bahwa system harus
memiliki keseluruhan kemampuan akuisisi data dan pemrosesan data yang
manajemen dapat sesuaikan dengan perubahan kondisi.
4. Objectivity
Untuk mencapai objektivitas seperti itu, sistem
pengendalian harus transparan dan mengukur parameter yang
relevan dengan bisnis. Sistem pengendalian paling efektif yaitu
saat hasilnya dapat mengindikasi jenis tindakan korektif yang
diperlukan.
5. Economics
Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengurangi biaya tak
terduga dan mencapai tujuan kompetitif, disamping
pertimbangan terhadap sistem pengendalian yang terlalu
mahal dan dapat meningkatkan biaya dan mengurangi daya
saing.
ALAT BANTU, TEKNIK DAN METODE
PENGENDALIAN MANAJERIAL
Alat bantu manajer agar agar pengendalian menjadi efektif dengan menggunakan
metode pengawasan non kuantitatif. Ada beberapa teknik yang digunakan dalam
melakukan pengawasan non-kuantitatif ini antara lain :
● Melakukan observasi
● Mengadakan inveksi secara langsung
● Mengkaji laporan baik secara lisan atau tertulis
● Melakukan brainstorming dengan bawahan secara berkala
● Melakukan evaluasi terhasadap pelaksanaan kerja

PENGENDALIAN KUANTITATIF
● Memeriksa Anggaran
● Audit
● Analisis break even
● Analisis rasio
SESI TANYA
JAWAB
OM SANTIH,
SANTIH,SANTIH OM

TERIMAKASIH
DAN
SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai