Dr.Azizah Husin,M.Pd
Shomedran,S.Pd,M.Pd
Anggota:
Annisah Desfarah
M.Ghandi Kusuma
Thalitha Zakira
Yesi Afriani
Yuniarti
Pengertian Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah sebenarnya sudah ada sebelum pendidikan formal lahir.
Pendidikan luar sekolah (PLS) sesungguhnya bukan merupakan hal yang baru dalam
kehidupan manusia (Faure, 1981: 2). Philip H.Coombs berpendapat bahwa
pendidikan luar sekolah adalah semua kegiatan pendidikan yang terorganisasi,
sistematis dan dilaksanakan di luar sistem pendidikan formal, yang menghasilkan
tipe-tipe belajar yang dikehendaki oleh kelompok orang dewasa maupun anak-anak.
Belajar
Bentuk bentuk pls kelompok
Dan
Magang
Latihan lain lain
Keterampilan
Belajar Kelompok
Kelompok adalah unit sosial yang terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai hubungan saling
ketergantungan satu sama lain sesuai dengan status dan peranannya (Sherif,. 1962).
Pada bagian lain Hare (1962) mengemukakan bahwa, kelompok bukanlah sekedar kumpulan
orang-orang.Anggota kelompok mengadakan interaksi satu sama lain dan mempunyai
tujuan yang memberi haluan dan arah gerak kelompok maupun anggota kelompok agar
tercapai tujuannya.Burgon menjelaskan bahwa kelompok kecil yang terdiri dari 2-20 orang
19 memiliki ciri interaksi tatap muka,yang anggotanya terdiri dari 3 orang atau lebih memiliki
tujuan tertentu seperti menyebarluaskan informasi,mempertahankan diri atau memecahkan masalah.
Dalam belajar kelompok, pengalaman belajar tidak hanya diperoleh dan berasal
dari sumber belajar, melainkan terdapat pula melalui interaksi kelompok
antar peserta didik itu sendiri.kegiatan belajar kelompok adalah terjalinnya
interaksi antara sumber belajar dengan warga belajar secara efektif.
Magang
Magang yang merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar dalam pendidikan luar sekolah,
dalam pelaksanaannya t:idak dibatasi oleh waktu dan tempat serta mempunyai
gagasan life long education sebagai konsep utama dalam pendidikan luar sekolah,
serta berupaya untuk mengatasi kebutuhan masyarakat secara efisien, efektif dan relevan
dengan yang dibutuhkan masyarakat (Santoso S.Hamidjoyo,1982:31)
Menurut Sudjana Dalam kegiatan belajar magang, terdapat unsur-unsur yang saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Menurut Sudjana,
dalam 20 kegiatan magang terdapat :
1) Tujuan
2) Bahan
3) Sumber belajar
4) Warga belajar
5) Sarana,
6) Tempat
7) Waktu, dan
8) Biaya akomodasi
Latihan Keterampilan
Latihan keterampilan bertujuan untuk mengembangkan mental, keuletan, disiplin dan
lain-lain yang kesemuanya itu harus diperaktekkan secara kongkret di dalam
kehidupan masyarakat. Latihan keterampilan secara umum dapat didefinisikan
sebagai suatu cara sistematik yang diberikan, kepada seorang untuk mendapatklan
suatu keterampilan tertentu (Goldstsin, 1973: 3)
pada bagian lain Roberts (1937:337) membagi latihan katerampilan kedalam dua
macamlatihan berdasarkan jenisnya yaitu:
1. Kecakapan pribadi
2.Kecakapan sosial Tujuan umum
3. Kecakapan akademis Secara umum tujuannya untuk
4.Kecakapan Vokasional meningkatkan pengetahuan, keterampilan
, dan sikap warga belajar dalam bidang
pekerjaan sesui dengan minat, bakat,
Tujuan khusus potensi lingkungan perkembangan jiwa
Agar peserta didik memiliki serta potensi lingkungan sehingga
pengetahuan keterampilan dan memiliki bekal kemampuan untuk bekerja
sikap yang dibutuhkan dalam atau berusaha sendiri sehingga dapat:
memasuki dunia kerja Mengurangi pengangguran
Mengentaskan kemiskinan , dan
Meningkatkan kualitas hidup
2.Pendidikan usia dini
Menurut UU No 20 tahun 2003, pendidikan anak usia dini 3. Pengembangan kemampuan
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada kemampuan menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa
anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang
dilakukan dengan pemberian rangsangan pendidikan untuk bermanfaat untuk berfikir dan belajar.
membantu pertumbuhan ,perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki 4. Pengembngan kemampuan kognitif,
pendidikan lebih lanjut. kemampuan berfikir logis kritis, memberi alasan,
memecahkan masalah danmenemukan hubungan sebab
Aspek pengembangan pada pendidikan anak usia dini akibat.
mencakup 6 aspek antara lain :
5. Pengembangan sosial emosional,
1. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama, kemampuan mengenai lingkip alam, lingkup alam sosial, peran
kemampuan melakukan ibadah, mengenal dan percaya masyarakat, dan menmghargai keragaman sosial dan budaya
akan ciptaan Tuhan dan mencintai sesama. serta mampu mengembangkan konsep diri, sikap positif
terhadap belajar, kontrol diri dan rasa memiliki.
2. Pengembangan fisik,
kemampuan mengelolah dan keterampilan tubuh termasuk 6. Pengembangan seni,
gerakan-gerakan yang mengontrokl gerakan tubuh, kemampuan kepekaan terhadap irama, nada, birama,
gerakan tubuh, gerakan halus dan gerakan kasar serta berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta berbagai hasil karya
menerima rangsangan sensorik (pancaindra) yang kreatif.
3.PENDIDIKAN KEPEMUDAAN
6.PENDIDIKAN KESETARAAN
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 26 Ayat 3 dan
penjelasannya bahwa pendidikan kesetaraan adalah program pendidikan non formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum setara SD ,SMP, dan SMA yang mencakup program paket A, B
dan paket C.
Pendidikan kesetaraan meliputi program paket A dsetara dengan SD dan paket B setara dengan SMP
serta paket C setara dengan SMA yang ditujukan bagi peserta didik ya ng berasal dari masyarakat
yang kurang beruntung, tidak pernah sekolah, putus sekolah dan putus lanjut, serta usia produktif
yang ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidup, dan warga masyarakat lain yang
memerlukan layanan khusus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai dampak dari perubahan
peningkatan taraf hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Thanks you