Anda di halaman 1dari 20

PEMAHAMAN TENTANG

MANUSIA
Siapakah manusia menurut pandangan
umum ?
• Mamalia yang cerdas.
• Mahluk yang berakal budi.
• Ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
• Ciptaan Tuhan yang bisa berelasi dg
penciptanya.
• Mahluk yang relasionalistik.
• Mahluk sosial.
Manusia dalam pandangan agama kristen.

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling


sempurna (mahkota ciptaan) dan diciptakan
sebagai citra Allah.
Citra Allah maksudnya bahwa manusia itu dalam
hidupnya dipanggil untuk mencerminkan
“sifat-sifat Allah”, khususnya sifat pengasih.
Di hadapan Tuhan manusia memiliki kedudukan
yang sama (baik laki-laki maupun perempuan).
Pemahaman tentang iman.

Beriman artinya berpegang teguh pada apa yang


diyakininya dan melakukan perbutan sebagai
wujud nyata dari imannya.
Beriman tidak sekedar percaya (percaya
biasanya hanya cukup diucapkan, tetapi
beriman menuntut tindakan nyata).
Iman kristen berarti menjadikan pengajaran
dasar-dasar iman kristen sbg dasar pemikiran,
perkataan dan perbuatannya.
IBADAT
1. Pengertian.
Ibadat awalnya berasal dari bahasa Ibrani:
“avoda” dan dalam bahasa Yunani: “latreia” yang
diartikan sebagai perbuatan yang
mengungkapkan rasa takut penuh hormat,
kekaguman dan katakjuban penuh puja.
Melakukan ibadat merupakan salah satu bukti
ketaatan dan ketundukan kepada perintah
Tuhan. Ibadat menjadi salah satu kesempatan
dan perbuatan mengasihi Tuhan.
Ibadat biasanya dilakukan secara kategorial.
2. Fungsi ibadat bagi orang kristen.

• A. Sebagai sarana komunikasi secara pribadi dan intens


dengan Tuhan dan sesamanya.

Dalam hal ini harus dipahami bahwa ibadat bukan sekedar


formalitas, tetapi harus didasari pada kerinduan setiap pribadi
untuk “berjumpa” dengan Tuhan dan sesama.
• B. Sebagai salah satu sarana untuk pertumbuhan iman.
• orang kristen selalu menjadi anggota dari salah satu
• GEREJA untuk menjadi “rumahnya”.
• Di gereja itu seseorang beribadat, berkegiatan dan
• bertumbuh secara iman.

• C. Ibadat sebagai salah satu wujud ucapan syukur .


• Orang kristen bisa melakukan peribadatan baik di
• dalam gedung gereja maupun di tempat lain.
3. Perbuatan baik sebagai salah satu wujud ibadat.

• Ketika orang kristen melakukan pekerjaan yang terbaik,


seperti dia melakukannya untuk Tuhan, maka itu bisa
dimaknai sebagai salah satu wujud ibadatnya.

• Apa yang dikerjakan untuk sesama itu merupakan wujud


pelayanannya kepada Tuhan atau kasihnya kepada sesamanya.
Karena, dalam iman kristiani hal mengasihi Tuhan dan sesama
itu tidak bisa dipisahkan.

• Harus ada keseimbangan antara peribadatan secara


“ceremonial” yang biasa disebut kebaktian dengan perbuatan
baik sebagai aplikasi dari kebaktian tsb.
KERUKUNAN ANTAR UMAT
BERAGAMA.
Mengapa kerukunan penting di Indonesia ?
 Dasar pemikiran : Indonesia adalah negara yg
majemuk dlm segala hal.
 Keberagaman di Indonesia jg menyangkut
kehidupan beragama dan berkepercayaan.
 Ada 6 agama yang disahkan di Indonesia.
 Dalam keperbedaan itulah dibutuhkan rasa
saling memahami dan bertoleransi.
Beberapa penyebab ketidak-rukunan :

1. Merasa bahwa hanya agamanya yg paling


benar, sedangkan agama lainnya salah
2. Memandang orang lain yg berbeda itu
sebagai “musuh” dan bukan sbg sesama.
3. Rasa “minder” yg ditutupi dg kesombongan
dlm berkeyakinan.
4. Arogansi iman.
5. Kesalahan dlm menafsirkan mayoritas-
minoritas.
Bagaimana kekristenan memandang
kemajemukan ?
 Tuhan menciptakan manusia mmg berbeda
dlm berbagai hal, jadi tidak perlu dituntut
harus “seragam”
 Siapapun manusia itu, mereka adalah sesama
yg harus dikasihi. Sebab menghina seseorang
berarti jg menghina penciptanya.
 Kasih mjd dasar dlm segala pemikiran dan
perbuatan, kasih tidak memperhitungkan
perbedaan agama dan latar belakangnya.
 Agama kristen menyadari bahwa berkeyakinan
itu hak asazi manusia, menghormati mereka
berarti jg menjunjung hak asazi manusia.
 Kerendahan hati jg mjd dasar utk menghormati
orang lain dlm berkeyakinan.
 Kebenaran yg mutlak itu hanya Tuhan, shg tidak
boleh ada yg meng-klim dirinya paling benar.
 Contoh : kisah orang Samaria yg baik hati.
KELUARGA
SEJAHTERA
1. Masa pra nikah.

• A. Berteman.
• adalah masa dimana laki-laki maupun
perempuan bisa menjalin komunikasi
secara bebas dengan siapa saja, kapan saja
dan dimana saja.
• Pada masa ini semua orang diperlakukan
“sama”, tidak ada kekhususan pada
seseorang.
B. Pacaran.

• Adalah masa untuk saling mengenal dengan


lebih dalam antara seorang laki-laki dan
seorang perempuan yang telah sama-sama
setuju untuk saling memperhatikan dengan
lebih intens, saling mencurahkan kasih,
saling memahami karakter masing-masing
dan untuk menjajaki kemungkinan ke masa
pengenalan / hubungan yang lebih serius,
yaitu pertunangan.
C. Pertunangan.

• Merupakan kelanjutan dari masa pacaran yang telah


melibatkan anggota keluarga besar. Pada masa ini
kedua orang tua y.b.s biasanya juga mempersiapkan
menuju jenjang pernikahan.

• Di gereja pada umumnya ketika sudah ada rencana


tanggal pernikahan, calon mempelai harus
memberitahukan pada pihak gereja untuk
diumumkan dan dilayani pernikahan gerejawinya.
Sebelum menikah calon mempelai juga harus
mengikuti konseling pra nikah yang diadakan oleh
gereja.
2. Pernikahan.

• Adalah bersekutunya seorang laki-laki dengan seorang


perempuan yang dipersatukan oleh Tuhan Allah dalam ikatan
kasih untuk menuju kehidupan keluarga yang bahagia, saling
mengasihi dan saling mendoakan. Pernikahan merupakan
sesuatu yang “sakral” karena merupakan peristiwa sekali
seumur hidup.

• Dalam pernikahan kristen harus monogami dan monoandri


serta tidak boleh bercerai. Selain diberkati di gereja ditengah
ibadat, pernikahan kristen juga dicatatkan di kantor Catatan
Sipil. Jadi pernikahan menjadi sah secara iman dan
kenegaraan.
Matius 19 : 5,6

• “Dan firmanNya : Sebab itu laki-laki akan


meninggalkan ayahnya dan ibunya dan
bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya
itu menjadi satu daging.
• Demikianlah mereka bukan lagi dua
melainkan satu. Karena itu, apa yang telah
dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia.”
3. Hal persetubuhan antara suami-isteri.

• Persetubuhan merupakan wujud dan ungkapan cinta


kasih yang paling dalam bagi pasangan suami isteri
yang sah. Dalam persetubuhan itu ada pemberian
diri secara utuh, ada kerelaan untuk berkorban, ada
kesatuan, kejujuran dan cinta kasih (“satu daging”).

• Jadi, dalam persetubuhan suami isteri itu tujuan


utamanya bukan untuk mendapat keturunan, tetapi
lebih pada wujud dan ungkapan cinta kasih mereka.
4. Kedudukan suami-isteri-anak dalam keluarga
kristen.

• Dalam keluarga kristen yang menjadi kepala keluarga


adalah Tuhan Allah sendiri, sedangkan kedudukan suami-
isteri-anak adalah sejajar.

• Dalam keluarga kristen, kehadiran anak diakui sebagai


salah satu berkat istimewa dari Tuhan bagi keluarga,
tetapi bukan satu-satunya berkat. Masih banyak macam
dan ragamnya berkat istimewa dari Tuhan. Itulah
sebabnya dalam pernikahan kristen ketiadaan anak tidak
bisa dijadikan alasan untuk bercerai.

Anda mungkin juga menyukai