Anda di halaman 1dari 48

PENDEKATAN MANAJEMEN

DI RUANGAN MPKP
1
PERENCANAAN DI RUANG MPKP
2
PENDAHULUAN
Perencanaan adalah
keseluruhan proses
pemikiran dan
penentuan secara
matang hal-hal yang
akan dikerjakan di
masa mendatang
dalam rangka
pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan
(Siagian, 1990).

3
JENIS PERENCANAAN

4
HIRARKI PERENCANAAN

5
VISI

 Visi adalah pernyataan singkat yang menyatakan


mengapa organisasi itu dibentuk serta tujuan organisasi
tersebut. Visi perlu dirumuskan sebagai landasan
perencanaan organisasi.
6
CONTOH VISI
Menjadikan Ruang Lavender sebagai ruang rawat
yang aman dan nyaman berlandaskan pada
pemberian asuhan keperawatan yang holistik.

7
MISI

Misi adalah pernyataan yang menjelaskan tujuan


organisasi dalam mencapai visi yang telah
ditetapkan. 8
CONTOH MISI

- Meningkatkan kebersihan dan kerapihan ruangan 


- Melindungi klien, pengunjung dan tenaga medis dari resiko infeksi
nosokomial (INOS) 
- Meningkatkan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan 
- Memberikan asuhan keperawatan yang optimal dari tahap preinteraksi,
interaksi, terminasi dan dokumentasi 
- Mengutamakan kepentingan pasien  9
FILOSOFI

 Filosofi adalah seperangkat nilai-nilai yang mengakar dan


menjadi rujukan semua kegiatan dalam organisasi dan menjadi
landasan dan arahan seluruh perencanaan jangka panjang. Nilai-
nilai dalam filosofi dapat lebih dari satu.

10
CONTOH FILOSOFI

 Individu memiliki harkat dan martabat


 Individu mempunyai tujuan tumbuh dan berkembang
 Setiap individu memiliki potensi berubah
 Setiap orang berfungsi holistik (berinteraksi dan bereaksi terhadap
lingkungan)
11
KEBIJAKAN

“Staf MPKP bertugas  berdasarkan SK”


Kebijakan adalah pernyataan yang menjadi acuan organisasi dalam
pengambilan keputusan

12
CONTOH
KEBIJAKAN

“Kepala Ruangan MPKP dipilih


melalui fit and proper test”

13
PENYUSUNAN
STANDART KINERJA

standart hasil pekerjaan yang harus dipenuhi, yaitu hasil pekerjaan yang harus
dipenuhi baik secara kuantitatif maupun kualitatif dan disiplin organisasi yang
merupakan salah satu kewaiban yang harus ditunaikan oleh semua organisasi.

14
Untuk menetapkan tingkat kinerja karyawan, dibutuhkan penilaian kinerja.
Menurut Simamora (2004), semakin jelas standar kinerjanya, makin akurat
tingkat penilaian kinerjanya
Minimal sebuah standar kinerja, harus berisi dua jenis informasi dasar tentang
apa yang harus dilakukan dan seberapa baik harus melakukannya..

15
PENGEMBANGAN SIM
RUMAH SAKIT

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit menjadi faktor penting untuk


meningkatkan pelayanan sekaligus penghematan bagi rumah sakit dan kini
telah menjadi salah satu standar mutu sebuah "rumah sakit".

16
Otomatisasi/komputerisasi sistim pelayanan dan
sistim informasi manajemen merupakan solusi yang
tepat untuk memecahkan masalah ini.

17
PERENCANAAN DI RUANGAN
MPKP

a. Rencana Harian
Rencana harian adalah rencana aktifitas pada tiap shift yang dilakukan oleh
perawat asosiet/perawat pelaksana, perawat primer/ketua tim dan kepala
ruangan. Rencana harian dibuat sebelum operan dilakukan dan dilengkapi
pada saat operan dan pre conference.

18
b. Rencana Bulanan
Ketua tim dan kepala ruangan membuat rencana bulanan berhubungan
dengan peningkatan asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan.

c. Rencana tahunan
Setiap akhir tahun kepala ruang melakukan evaluasi hasil kegiatan dalam
satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta
penyusunan rencana tahunan berikutnya.

19
PENGORGANISASIAN RUANG
RAWAT

20
PENGERTIAN

Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan,


penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan, menentukan cara dari
pengkoordinasian aktivitas yang tepat, baik vertikal maupun horizontal, yang
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengorganisasian kegiatan dan tenaga perawat di ruang MPKP
menggunakan pendekatan sistem penugasan modifikasi Keperawatan Tim-
Primer. Secara vertikal ada kepala ruangan, ketua tim, dan perawat
pelaksana. Setiap tim bertanggung jawab terhadap sejumlah pasien.

21
PENGORGANISASIAN TENAGA
Struktur organisasi
Pada pengertian struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja
dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan yang berbeda-
beda diintegrasikan atau dikoordinasikan. Struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi pekerjaan.

22
STRUKTUR RUANGAN MPKP

23
DAFTAR DINAS RUANGAN

Daftar dinas disusun berdasarkan Tim, dibuat dalam 1 minggu sehingga


perawat sudah mengetahui dan mempersiapkan dirinya untuk melakukan
dinas.
 Pembuatan jadual dinas perawat dilakukan oleh kepala ruangan pada hari
terakhir minggu tersebut untuk jadual dinas pada minggu yang selanjutnya
bekerjasama dengan Ketua Tim. Setiap Tim mempunyai anggota yang
berdinas pada pagi, sore, dan malam, dan yang lepas dari dinas (libur)
terutama yang telah berdinas pada malam hari.
24
DAFTAR PASIEN

Daftar pasien adalah daftar sejumlah pasien yang menjadi tanggung jawab


tiap Tim selama 24 jam. Setiap pasien mempunyai perawat yang bertanggung
jawab secara total selama dirawat dan juga setiap shift dinas.
 Dalam daftar pasien tidak perlu mencantumkan diagnosa dan alamat agar
kerahasiaan pasien terjaga

25
Daftar pasien dapat juga menggambarkan tanggung jawab dan tanggung gugat
perawat atas asuhan keperawatan pasien sehingga terwujudlah keperawatan
pasien yang holistik.
Daftar pasien juga memberi informasi bagi kolega kesehatan lain keluarga
untuk berkolaborasi tentang perkembangan dan keperawatan pasien.
Daftar pasien di Ruangan diisi oleh ketua Tim sebelum operan dengan dinas
berikutnya dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
26
PROGRAM MOTIVASI

Program motivasi dimulai dengan membudayakan cara berfikir positif bagi


setiap SDM dengan mengungkapkannya melalui pujian (reinforcement) pada
setiap orang yang bekerja bersama-sama. Kebersamaan dalam mencapai visi,
dan misi merupakan pendorong kuat untuk fokus pada potensi masing-masing
anggota.
27
KLASIFIKASI PASIEN

Pasien diklasifikasikan berdasarkan system klasifikasi atau departemenisasi


yang kemudian hitung jumlah kebutuhan perawat ruangan.

28
PENGARAHAN DALAM MPKP

29
PENGERTIAN

Pengarahan adalah proses memberikan bimbingan kepada staff agar mereka


mampu bekerja secara optimal dalam melaksnaakan tugas-tugasnya sesuai
dengan ketrampilan yang mereka miliki.

Pengarahan diruang perawatan dapat dilakukan dalam beberapa kegiatan


yaitu program motivasi, manajemen konflik, pendelegasian, supervisi dan
komunikasi efektif

30
MANAJEMEN
KONFLIK

MPKP merupakan pendekatan baru, maka


kemungkinan menimbulkan konflik yang
disebabkan oleh persepsi, pandangan dan
pendapat yang berbeda. Untuk itu dilakukan
pelatihan tentang sistem pelayanan dan asuhan
keperawatan bagi semua SDM yang ada (MPKP).

31
Komunikasi yang
terbuka diarahkan
kepada
penyelesaian konflik
dengan win-win
solution.

32
SUPERVISI

merupakan hal yang penting dilakukan untuk memastikan pelayanan dan


asuhan keperawatan berjalan sesuai standar mutu yang ditetapkan.

Pelayanan tidak diartikan sebagai pemeriksaan dan mencari kesalahan,


tetapi lebih pada pengawasan partisipatif yaitu perawat yang mengawasi
pelaksanaan kegiatan memberikan penghargaan pada pencapaian atau
keberhasilan dan memberi jalan keluar pada hal-hal yang belum terpenuhi.
Dengan demikian pengawasan mengandung makna pembinaan.
33
PENDELEGASIAN

Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain agar aktifitas


organisasi tetap berjalan.
pendelegasian terencana dan pendelegasian insidentil

34
KOMUNIKASI

Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen khususnya


pengarahan. Setiap orang berkomunikasi dalam suatu organisasi, komunikasi
yang kurang baik dapat mengganggun kelancaran organisasi dalam mencapai
tujuan.
Beberapa bentuk komunikasi diruang MPKP antara lain adalah operan, pr
conferen dan post conferen, ronde keperawatan:
35
KONTROLING DALAM
KEPERAWATAN

36
Pengendalian (controlling) adalah proses untuk mengamati secara terus-
menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan
koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi

menemukan, mengoreksi penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil


yang dicapai dari aktivitas-aktivitas yang direncanakan.
37
Pengawasan dalam arti manajemen yang diformalkan tidak akan
eksis tanpa adanya perencanaan, pengorganisasian dan
penggerakan sebelumnya.

38
KONDISI YANG HARUS
DIPERHATIKAN

• Dikaitkan dengan tujuan, dan kriteria yang dipergunakan dalam system


Pelayanan kesehatan, yaitu relevansi, efektivitas, efisiensi, dan
produktivitas.
•Dipahami dan diterima oleh setiap anggota
•Sulit, tetapi standar yang masih dapat dicapai harus ditentukan. Ada dua
tujuan pokok, yaitu: (1) untuk memotivasi, dan (2) untuk dijadikan patokan
guna membandingkan dengan prestasi.

39
• Disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan organisasi.
• Banyaknya pengawasan harus dibatasi.
• Sistem pengawasan harus dikemudi (steering controls) tanpa mengorbankan
otonomi dan kehormatan manajerial tetapi fleksibel.
• Mengacu pada tindakan perbaikan.
• Mengacu pada prosedur pemecahan masalah

40
Pengendalian difokuskan
pada proses yaitu
pelaksanaan asuhan
keperawatan dan pada
output (hasil) yaitu
kepuasan pelanggan,
keluarga, perawat dan
dokter.

Indikator mutu yang


merupakan output adalah
BOR, LOS, TOI, dan Audit
dokumentasi keperawatan.

41
LANGKAH DALAM KONTROLING

1) Menetapkan standart dan menetapkan metode mengukur prestasi kerja


2) Melakukan pengukuran prestasi kerja
3) Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standart
4) Mengambil tindakan korektif

42
AUDIT KEPERAWATAN

AUDIT
STRUKTUR
Berfokus pada sumber daya manusia, lingkungan perawatan, termasuk fasilitas
fisik, peralatan, organisasi, kebijakan, prosedur, standart, SOP dan rekam
medic, pelanggan (internal maupun external). Standart dan indikator diukur
dengan mengunakan cek list.

43
AUDIT PROSES

Merupakan pengukuran pelaksanaan pelayanan keperawatan apakah standar


keperawatan tercapai.
Pemeriksaan dapat bersifat retrospektif, concurrent, atau peer review.

Retrospektif adalah audit dengan menelaah dokumen pelaksanaan asuhan


keperawatan melalui pemeriksaan dokumentasi.
Concurent adalah mengobservasi saat kegiatan keperawatan sedang
berlangsung.
Peer review adalah umpan balik sesama anggota tim terhadap pelaksanaan
kegiatan.
44
AUDIT HASIL

Audit hasil adalah produk kerja yang dapat berupa kondisi pasien, kondisi
SDM, atau indikator mutu.
Kondisi pasien dapat berupa keberhasilan pasien dan kepuasan.
Kondisi SDM dapat berupa efektifitas dan efisiensi serta kepuasan.
Untuk indikator mutu berupa BOR, ALOS, TOI, angka infeksi nosokomial dan
angka dekubitus.

45
BENTUK KEGIATAN PENGUKURAN
KONTROLING

1) Indikator mutu umum


Penghitungan lama hari rawat (BOR)
Penghitungan rata-rata lama dirawat (ALOS)
Penghitungan lama tempat tidur tidak terisi (TOI)

46
2) Indikator mutu khusus
Kejadian infeksi nosokomial
Kejadian cedera
3) Kondisi pasien
Audit dokumentasi asuhan keparawatan
Survey masalah baru
Kepuasan pasien dan keluarga

47
4) Kondisi SDM
- Kepuasan tenaga kesehatan (perawat dan dokter)
- Penilaian kinerja perawat

48

Anda mungkin juga menyukai