Penyebab penurunan saham Faktor Internal Faktor Ekternal • Faktor Fundamental • Kondisi Fundamental Perusahaan Ekonomi Makro • Aksi Korporasi Perusahaan • Fluktuasi Kurs Rupiah • Proyeksi Kinerja Perusahaan Terhadap Mata Uang Asing Pada Masa Mendatang • Faktor Panik • Faktor Manipulasi Pasar Pergerakan Saham ANTM, INCO, TINS SAHAM ANTM • ANTM berencana mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,84 triliun tahun ini. • belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan yang bersifat rutin serta pengembangan usaha dengan sumber pendanaan dari kas internal dan opsi pendanaan lainnya. • ANTM juga masuk konsorium terkait pembanguan ekosistem industri EV Battery melalui Indonesia Battery corporation • beberapa proyek yang menjadi fokus Antam adalah penyelesaian pabrik feronikel di Halmahera Timur, kerja sama dengan Inalum (MIND ID) dan beberapa proyek lainnya. Saham INCO • Produksi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) diproyeksi akan menurun seiring dengan adanya proyek pembangunan kembali (rebuild) di salah satu tanur listriknya. CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Nicolas Kanter mengatakan, target produksi tahun 2021 adalah sekitar 64.000 metrik ton. • mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga USD 70 juta sampai USD 75 juta. SAHAM TINS • Manajemen PT Timah melansir bakal mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang lebih besar pada 2021 seiring dengan rencana meningkatkan produksi. TINS menargetkan volume produksi pada 2021 dapat mencapai lebih dari 50.000 ton, atau lebih tinggi daripada estimasi produksi pada 2020. TINS juga menargetkan penjualan timah pada 2021 sekitar 92 persen dari produksi atau setara 46.000 ton. • perseroan mengalokasikan capex sekitar Rp1,9 triliun yang akan berasal dari kas internal dan penggunaan long term financing. KESIMPULAN PENURUNAN SAHAM NIKEL