Anda di halaman 1dari 18

OBAT WAJIB

APOTEK (OWA)
Oleh apt Rizki Rahmah Fauzia,S.Farm., MH
Latar Belakang

• Masih banyak obat keras yang dapat dibeli tanpa resep dokter lalu
BAGAIMANA dengan SWAMEDIKASI?????
Agar keterjangkauan pelayanan kesehatan khususnya akses obat kepada
masyarakat lebih mudah dan aman maka pemerintah mengeluarkan
kebijakan OWA
Pengertian

• Obat wajib apotek merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh
Apoteker Pengelola Apotek (APA) kepada pasien tanpa resep dokter.
• Obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker kepada pasien tanpa
resep. Mengapa ada obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter?
Landasan Hukum

• 1) Permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993 tentang kriteria OWA


• 2) Keputusan Menteri kesehatan RI No. 374/Menkes/SK/VII/1990 tentang Daftar Obat
Wajib Apotek No. 1, yang kemudian diperbaharui dengan;
• 3) Permenkes RI No. 925/MENKES/PER/X/1993 tentang Perubahan Golongan OWA
No.1
• 4) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 924/Menkes/SK/VII/1993 tentang Daftar Obat
Wajib Apotek No. 2
• 5) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1176/Menkes/SK/X/1999 tentang Daftar Obat
Wajib Apotek No. 3
Pertimbangan munculnya Permenkes OWA
• 1) Pertimbangan yang utama sama dengan pertimbangan obat yang diserahkan
tanpa resep dokter lainnya, yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan ,dengan
meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional.
• 2) Pertimbangan yang kedua adalah untuk meningkatkan peran apoteker di
apotek dalam pelayanan obat kepada masyarakat.
• 3) Pertimbangan ketiga adalah untuk meningkatkan penyediaan obat yang
dibutuhkan untuk pengobatan sendiri
Persyaratan yg harus dipenuhi dalam
Pemberian OWA
• 1) Yang memberikan obat tsb harus Apoteker
• 2) Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh diberikan kepada
pasien. Contohnya hanya jenis oksitetrasiklin salep saja yang termasuk OWA, dan
hanya boleh diberikan 1 tube.
• 3) Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai data pasien (nama,
alamat, umur) serta penyakit yang diderita.
• 4) Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benar mencakup: indikasi, kontra-
indikasi, cara pemakain, cara penyimpanan dan efek samping obat yang mungkin
timbul, serta tindakan yang disarankan bila efek tidak dikehendaki tersebut timbul
Tujuan OWA
• memperluas keterjangkauan obat untuk masyarakat, maka obat-obat yang
digolongkan dalam OWA adalah obat yang diperlukan.
• menjamin dari sisi keamanan (safety) bagi pasien dan agar pasien
mendapatkan manfaat (benefit, efficacy)
Kriteria Obat yg Dapat Diserahkan Tanpa
Resep Dokter
• Berdasarkan Permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993 , kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa
resep dokter yaitu:
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan
orang tua di atas 65 tahun.
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit.
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan.
4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia.
5. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk
pengobatan sendiri
Penandaan OWA
• Penandaannya sama dengan obat keras. Berdasarkan keputusan Menkes
RI Nomor 02396/A/SK/VII/1986, tanda khusus untuk obat keras daftar G
adalah berupa lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna
hitam dengan huruf “K” yang menyentuh garis tepi. Tanda khusus harus
diletakan sedemikian rupa sehingga jelas terlihat dan mudah dikenali
Daftar OWA 1

No Nama Obat Ketentuan


Kontrasepsi oral

a.      Tunggal Lynestrenol (Exluton®)

b.      Kombinasi:
1). Ethinylestradiol – Norgestrel (Microdiol®) 1.      Untuk pertama kali penggunaan pasien
2). Ethinylestradiol – Levonorgestrel harus ke dokter terlebih dahulu (penggunaan
(Cycloginon®, Pilkab®, Sydnaginon®) pertama dengan resep dokter)
3). Ethinylestradiol – Desogestrel (Marvelon 28 2.      Obat yang diserahkan hanya satu siklus
1 ®, Mercilon 28®) 3.      Kontrol kedokter tiap 6 bulan sekali
Obat saluran cerna

Indikasi: mual/muntah
2 Metoklopramid (Antimual) Maksimal 20 tabletBila mual, muntah
berkepanjangan pasien dianjurkan agar kontrol
ke dokter

Indikasi: konstipasi
Maksimal 3 suppo
3 Bisakodil Suppo (Laksan)
Obat mulut dan tenggorokan

Indikasi: sariawan, radang tenggorokan


Maksimal 1 botolDiubah menjadi Obat Bebas Terbatas untuk obat luar mulut dan
Hexetidin tenggorokan (kadar < 0,1%)

Indikasi: sariawan berat


Triamcinolone acetonide Maksimal 1 tube

Obat saluran napas

a.      Mukolitik

Asetilsistein Maksimal 20 dus; sirup 1 botol

Karbosistein Maksimal 20 tablet; sirup 1 botol

Maksimal 20 tablet; sirup 1 botol


Bromheksin Diubah menjadi Obat Bebas Terbatas

b.      Asma Pemberian obat asma hanya atas dasar pengobatan ulangan dari resep dokter

Salbutamol Maksimal 20 tablet; sirup 1 botol; inhaler 1 tabung

Terbutalin Maksimal 20 tablet; sirup 1 botol; inhaler 1 tabung

Ketotifen Maksimal 10 tablet; sirup 1 botol

Obat yang mempengaruhi sistem neuromuskular

Indikasi: sakit kepala, pusing, demam, myeri haid


Metampiron Maksimal 20 tablet; sirup 1 botol

Indikasi: sakit kepala, gigi


Asam mefenamat Maksimal 20 tablet; sirup 1 botol

Indikasi: sakit kepala yang disertai ketegangan


Antiparasit
Indikasi cacingan
Maksimal 6 tablet; sirup 1
6 Mebendazol botolDiubah menjadi Obat Bebas Terbatas
Obat kulit topikal
Indikasi: infeksi jamur lokal
Nistatin Maksimal 1 tube

Indikasi: alergi dan peradangan kulit


Desoksimetason Maksimal 1 tube

Indikasi: alergi dan peradangan kulit


Betametason Maksimal 1 tube

Indikasi: alergi dan peradangan kulit


Triamsinolon Maksimal 1 tube

Indikasi: alergi dan peradangan kulit


Hidrokortison Maksimal 1 tube

Indikasi: infeksi bakteri pada kulit (lokal)


Kloramfenikol Maksimal 1 tube

Indikasi: infeksi bakteri pada kulit (lokal)


Gentamisin Maksimal 1 tube
Indikasi: acne vulgaris
7 Eritromisin Maksimal 1 sirup
OWA 2
N
o Nama Obat Ketentuan Maksimal pemberian
6 Tab 200 mg
1 Albendazol 3 Tab 400 mg
Indikasi: infeksi pada kulit
2 Bacitracin 1 Tube
3 Bismuth subsilate 10 Tablet
Indikasi: acne
4 Clindamisin 1 Tube
Indikasi: obat luar untuk antiinflamasi
5 Dexametason 1 Tube
Indikasi: obat luar untuk antiinflamasi
6 Diclofenak 1 Tube
7 Fenoterol 1 Tabung
lanjutan

Indikasi: obat luar untuk antiinflamasi


8 16 1 Tube
Indikasi: obat luar untuk antiinflamasi
9 17 1 Tube

Tab 400 mg, 10 tablet


10 18 Tab 800 mg, 10 tabletDiubah menjadi Obat Bebas Terbatas
Indikasi: obat luar infeksi jamur lokal
11 16 1 Tube
Indikasi: obat luar untuk antiinflamasi
12 17 1 Tube

13 18 7 Tablet
Indikasi: obat luar untuk antiinflamasi
14 16 1 Tube
Indikasi: obat luar untuk antiinflamasi
15 17 1 Tube
lanjutan

16 Scopolamin 10 Tablet

17 Sucralfat 20 tablet

18 Sulfasaladin 20 tablet
OWA 3

No Nama Obat Ketentuan


Saluran pencernaan
Indikasi: antiulkus peptik
Maksimal 10 tablet 20/40 mg
Famotidin Pengulangan dari resep
Indikasi: antiulkus peptik
Maksimal 10 tablet 150 mg
1 Ranitidin Pengulangan dari resep
Sistem muskuloskeletal
Indikasi: antigout
Maksimal 10 tablet 100 mg
Alopurinol Pengulangan dari resep
Indikasi: antiinflamasi dan antirematik
Maksimal 10 tablet 25 mg
Diklofenak natrium Pengulangan dari resep
Indikasi: antiinflamasi dan antirematik
Maksimal 10 tablet 10 mg
2 Piroksikam Pengulangan dari resep
Antihistamin
Indikasi: antihistamin
Maksimal 10 tablet
Cetirizin Pengulangan dari resep
Indikasi: antihistamin
Maksimal 10 tablet
3 Siproheptadin Pengulangan dari resep
lanjutan
Indikasi: asma
Antiasma 1 tabung
4 Orsiprenalin Pengulangan dari resep
Organ sensorik
Indikasi: obat mata
Maksimal 1 tube 5 gram atau botol 5 ml
Gentamisin Pengulangan dari resep
Indikasi: obat mata
Maksimal 1 tube 5 gram atau botol 5 ml
Kloramfenikol Pengulangan dari resep
Indikasi: obat telinga
Maksimal 1 botol 5 ml
5 Kloramfenikol Pengulangan dari resep
Antiinfeksi umum
Satu paket
Sebelum fase lanjutan, penderita harus kembali ke
a.      Kategori I (2HRZE/4H3R3) dokter
Satu paket
Sebelum fase lanjutan, penderita harus kembali ke
b.      Kategori II (2HRZES/HRZE/5H3R3E3) dokter
Satu paket
Sebelum fase lanjutan, penderita harus kembali ke
6 c.      Kategori III (2HRZ/4H3R3) dokter
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai