Anda di halaman 1dari 105

Google Classroom Departemen Pedodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

TOPIKAL FLUORIDE
Pembimbing:
Dr. drg. Meirina Gartika, Sp.KGA (K).
Seminaris:
Wafa Sahilah (160112170019)
Khodijah Syukriyah (160112170064)
Dhani Aristyawan (160112170081) Kania Wulandari (160112170040)
Yosia Christi Vesara (160112170091) Atina Ghina Imaniyyah (160112170092)
Wiana Ariztriani (160112170097)
Zahra Rania (160112170022)
Live @Gmeet 2020
TOPIKAL FLUORIDE
FLUORIDE YANG DIAPLIKASIAKAN SECARA LANGSUNG KE PERMUKAAN GIGI
(Miller, 2003)
F. Dentifrices

F.Toothmousse
Konsentrasi << F. Mouthrinse
Frekuensi >>
F. Gel
Self applied/Home
applied
Topikal Fuoride
Professionally
applied
F. Gel
Konsentrasi >>
Frekuensi << F. Solution
F. Varnish
F. Foam
Home Applied/ Self
Applied
1. Dentifrices - Definisi
DENTIFRICES

dense fricore
Gigi Untuk menggosok/
mengusap

Setiap substansi yang digunakan bersama sikat gigi


dengan tujuan membersihkan permukaan gigi
American Dental Association Council
of Dental Therapeutics
SEDIAAN
paling sering digunakan
saat ini di seluruh dunia
Pasta Powder

1. Metode termudah
2. Kombinasi mekanik & terapeutik
FUNGSI
Terapeutik Kosmetik
1. menghambat pembentukan karies 1. stain eksternal ringan
2. efek antimikroba 2. membersihkan dan memutihkan
3. menghambat pembentukan kalkulus 3. menghilangkan halitosis
KOMPOSISI

Antibakteri • mencegah mineralisasi plak triklosan dan zink


• mengurangi halitosis klorida
• mengurangi inflamasi ringan gingiva
FLUORIDE PADA PASTA GIGI
Sodium fluoride (NaF) 0,188% ~ 650 ppm F; 0,254% ~ 850 ppm F

0,351% - 0,474% ~ 700 ppm F dgn abrasif selain kalsium


Stannous fluoride (SnF2) pirofosfat, dan ~ 290 ppm F abrasif kalsium pirofosfat

Sodium monofluorophosphate 0, 654% - 0,884% ~ 800 ppm F; 1,153% ~ 1.275


ppm F
(MPF)
Amine fluoride Organik, efek antibakterial dan antikariogenik, afinitas >>

Kombinasi NaF dan MPF


DOSIS & KONSENTRASI 1000-1500 ppm F

1 inch (1 gram) ~ 1-1,5 mg F

Idealnya, saat erupsi gigi pertama

Anak-anak di bawah <6 tahun belum bisa


mengontrol otot-otot pengunyahannya.

Resiko tertelan 2- 3 mg F/hari

Resiko fluorosis

Batasi jumlah pasta gigi yang digunakan


< 3 th 3-6 th >6 th
• Usapan (smear) atau kacang polong 1-2 cm
sebutir beras (rice grain sized) (pea-sized)
• 500-550 ppm F (resiko
rendah/terima sumber F lain

pea-sized: ¼ inch ~ 0,25 - 0,38 mg F = 0,5 – 0,76 mg F/hari


Rice grain sized: ½ pea sized : 1/8 inch ~0,125 – 0,1875 mg F = 0,25 – 0,375 mg F/hari
FAKTOR EFEKTIFITAS
fase aplikasi fase retensi
fase saat fluoride berinteraksi dengan fluoride yang tertinggal di saliva,
permukaan gigi dan plak permukaan gigi, plak dan reservoir
lain

Konsentrasi, Jumlah Pasta Gigi


Lainnya

Faktor Biologis Faktor Perilaku


(fisiologis) (behavioral)
Laju alir saliva 1. Rinsing behavior
2. Frequency of brushing/when to brush
3. Durasi menyikat gigi
REKOMENDASI PENGGUNAAN
1. Durasi 2-3 menit, harus > 1 menit

2. Frekuensi 2x/hari

Terpenting, malam sesaat sebelum tidur


3. Waktu Pagi: sebelum sarapan (setelah makan berkumur) atau
20-60 menit setelah sarapan
REKOMENDASI PENGGUNAAN
Kumur anak-anak cenderung memiliki
4. Rinsing dengan air naluri untuk menelannya
diludahkan

meningkatkan jumlah
fluoride yang tertinggal

minimal hingga 8 th

5. Supervisi Meletakkan pasta gigi


menyikatkan gigi
Bisa sendiri ke permukaan sikat
anak
gigi dan mengawasi

Simpan di tempat yg tidak dapat


6. Penyimpanan diakses anak tanpa bantuan orang tua
MOUTH RINSE
Obat kumur telah digunakan bersamaan dengan pasta gigi pada
pasien yang rentan karies sejak tahun 60-an

Jenis Komposisi

Harian  Air
 0,05% NaF netral (220 ppm F)  Alkohol
 Larutan sodium fluoride, phosphoric acid dan  Agen perasa
sodium monobasic (200 ppm F)  Agen pewarna
 Agen pembersih:
Fluoride
Mingguan Astringent
 0,2% NaF netral (900 ppm) untuk penggunaan Antimicrobial
mingguan Penetral bau
Kelebihan Kekurangan
 Viskositas rendah → mencapai area-area yang  Tidak dapat menggantikan pemakaian dentifrices
sulit diakses

INDIKASI KONTRAINDIKASI
Anak >6 tahun karies aktif Anak <6 tahun
Pasien ortodontik Pasien dengan
Pasien hiposalivasi keterbelakangan mental
Pasien yang kesulitan menyikat gigi Anak yang tinggal pada
daerah berfluoridasi atau
Anak yang memiliki masalah medis mendapat suplemen
fluoride
Aplikasi

Diluar waktu sikat gigi → meningkatkan paparan fluoride


 Sepulang sekolah

10 ml (2 sdt) Tuang cairan Berkumur Kumur Tidak makan


ke dalam ke dalam selama 60 dengan air dan minum
tutup botol mulut detik bersih selama 30
menit
TOOTH MOUSSE
 Krim CPP-ACP atau CPP-ACPF untuk aplikasi topikal
 Preventif → mengontrol lesi demineralisasi

CPP-ACP Casein phosphopeptide amorphous calcium phosphate Tooth mousse

CPP-ACPF CPP-ACP + Fluoride 900 ppm Tooth mousse plus


INDIKASI KONTRAINDIKASI
Gigi sulung dan permanen Pasien alergi protein susu
Pasien berkebutuhan khusus Anak usia <6 tahun
Pasien beresiko tinggi karies
Bleaching
Gigi hipomineralisasi
Gigi erosi
Penggunaan alat ortodontik
MEKANISME
Kalsium ↓ Demineralisasi

enamel & dentin


Permukaan
Formasi
CPP-ACP
Hidroksiapatit

Fosfat
↑ Remineralisasi

↑ ion Ca Lokalisir ACP


Biofilm Buffer (↑ (↓
remineralisasi) demineralisasi)
MEKANISME

Fluroride

↓ Demineralisasi

enamel & dentin


Formasi

Permukaan
Hidroksiapatit
CPP-ACPF Fosfat
+
Fluorapatit
↑ Remineralisasi
Kalsium

Remineralisasi

CPP- CPP-
ACPF ACP
APLIKASI

Keluarkan Tooth Mousse sebesar kacang polong pada jari yang bersih

Aplikasikan pada seluruh gigi menggunakan jari yang bersih dan ratakan dengan lidah.
Bantu dengan sikat interproksimal atau dental floss

Biarkan pada gigi minimal selama 3 menit dan hindari meludah atau menelan. Semakin
lama tooth mousse dan saliva bertahan dalam mulut, hasil akan semakin efektif

Buang kelebihan. Hindari berkumur, makan dan minum dalam 30 menit setelah aplikasi
FLUORIDE GEL STANNOUS FLUORIDE
STANNOUS FLUORIDE GEL
Setelah penemuan NaF,
Semua menghasilkan
Stannous fluoride pada berbagai macam senyawa
beberapa manfaat
awal 1950-an menempati fluorida telah dicobakan
kariostatik tetapi SnF2
peran penting dalam seperti Kalium, Timbal,
ditemukan tiga kali lebih
kedokteran gigi preventif. Silikon, Timah dan
efektif daripada NaF.
Zirkonium.

Dudding dan Muhler pada


tahun 1957 mencoba
aplikasi tahunan tunggal 8
persen SnF2 dan
melaporkan pengurangan
karies sebanyak 32%.

Marwah, N. and Prabha K, V. (2019) Textbook Of Pediatric Dentistry. 3rd Ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers.
STANNOUS FLUORIDE GEL
Beberapa gel dan foam dapat
Self-applied fluoride gels
Produk Glycerin-based SnF2 diaplikasikan sendiri oleh
pada awalnya dikembangkan
(bukan gel sepenuhnya) telah pasien di rumah dengan
untuk aplikasi khusus
tersedia dengan konsentrasi bantuan sikat gigi, tetapi
menggunakan custom mouth
1000 ppm F konsentrasi fluorida dalam
trays.
produk ini jauh lebih rendah.

Seorang dokter gigi juga


dapat membuat custom tray
yang disesuaikan dengan
kebutuhan pasien yang bisa
digunakan untuk perawatan
fluorida di rumah

Adair, S. M. (2006) ‘Evidence-based Use of Fluoride in Contemporary Pediatric Dental Practice.’, Pediatric Dentistry, 28(2), pp. 133–142.
Dhama, K., Patthi, B. and Singla, A. (2017) ‘Topical Fluorides - A Literature Review’.
REKOMENDASI PENGGUNAAN

Karies anak usia dini yang parah;

Karies rampan pada gigi campuran dan permanen;

Berkurangnya aliran saliva;

Memakai peralatan prostetik atau ortodontik; dan

Berisiko tinggi mengalami karies gigi

Dhama, K., Patthi, B. and Singla, A. (2017) ‘Topical Fluorides - A Literature Review’.
Perawatan stannous
fluoride (SnF2) di
rumah dapat
Telah dimasukkan
dilakukan
kedalam larutan
menggunakan gel Penggunaan
Stannous fluoride gel saliva sintesis pada
SnF2 yang dioleskan pada
0,4% juga terbukti pasien kanker pasca
mengandung permukaan gigi yang
efektif dalam radiasi untuk
metilselulosa dan kering menggunakan
mencegah karies pada mencegah terjadinya
gliserin yang cotton bud (sesuai
akar gigi karies karena
digunakan untuk instruksi pabrik)
produksi saliva yang
remineralisasi white
kurang
spot dan lesi
hipomineralisasi
enamel

Cameron, A. and Widmer, R. (1997) Handbook of Pediatric Dentistry. United Kingdom.


HOME CARE FLUORIDE GEL – DTI STANNOUS

 Penggunaan sekali sehari setelah


menyikat gigi dengan pasta gigi
 Aplikasi langsung pada gigi dan
diamkan selama 1 menit lalu meludah
(jangan tertelan)
 Tidak makan atau minum selama 30
menit setelah aplikasi
COLGATE GEL-KAM
 Gunakan sekali sehari sesuai anjuran
dokter
 Aplikasi pada gigi dengan cara disikat
 Biarkan pada gigi selama 1 menit lalu
diludahkan
 Awasi penggunaan pada anak (12 thn) di
rumah  jangan sampai tertelan
 Tidak makan, minum, atau berkumur
paling tidak 30 menit setelah aplikasi
3M™ OMNI GEL™ 0.4% STANNOUS FLUORIDE BRUSH-ON GEL,
12106M, MINT, 4.3 OZ TUBE

 Untuk pasien yang lebih memilih teknik


menyikat
 Terbukti secara terapeutik dalam
pengurangan karies
 Meningkatkan remineralisasi
 Tersedia dalam rasa yang lebih baik
3M EASYGEL, JUST FOR KIDS

 Aplikasi sebesar pea-sized dan


disikat. Biarkan gel pada gigi
selama 1 menit sebelum diludahkan
 Jangan sampai tertelan
 Jangan minum, makan, atau
berkumur paling tidak selama 30
menit setelah penggunaan
Professionally Applied/ in
Dental Office
FLUORIDE VARNISH
FLOURIDE VARNISH
Fluoride Varnish secara
luas telah banyak
Varnish yang berisi
digunakan di negara
Flouride dikembangkan
Eropa, Kanada,
pada tahun 1960
Scandinivia sejak tahun
1970

Flouride Varnish
merupakan suatu bahan
Flouride Varnish
yang melekat ke
mengandung 5% sodium
permukaan gigi, berwarna
flouride atau 22.600 ppm
kuning, semi liquid, berisi
flouride resin
APLIKASI
FLOURIDE VARNISH

Sediakan bahan Gunakan kain kasa


aplikasi untuk untuk
Bersihkan gigi
Flouride Varnish membersihkan
gigi

Gunakan sikat yang


Dokter memberikan
sekali pakai. Oleskan
instruksi setelah
Varnish keseluruh
dilakukan perawatan
bagian gigi.
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN FLOURIDE VARNISH

Dapat ditoleransi Memiliki efek


Teknik aplikasi cepat
dengan baik oleh anak- terapeutik yang
dan mudah
anak berkepanjangan

Tidak memerlukan
waktu yang lama
Cepat kering untuk menunggu
makan dan minum
setelah aplikasi
KERUGIAN PENGGUNAAN FLOURIDE VARNISH
Efek estetika yang
buruk karena lapisan Perubahan warna
kuning tertinggal pada sementara pada gigi
gigi selama beberapa setelah aplikasi pernis
jam setelah aplikasi

Flouride Varnish
mungkin berpengaruh
pada stabilitas warna
bahan restorasi
FLUORIDE FOAM
1. Konsentrasi fluoride sama dengan gel
12300ppm
2. Infiltrasi 4 menit
Fluoride 3. Memiliki infiltrasi fluoride lebih dalam dan
memiliki retensi yang lebih lama dalam saliva
Foam (NaF) 4. Mengurangi 25% caries pada remaja dan
dewasa (moderate to high risk)
5. Mengurangi 41% caries pada anak (moderate
to high risk)
Fluoride Foam

Acidulated phosphate foam


(APH) untuk infiltrasi dalam

Neutral fluoride foam untuk


restorasi atau individu yang
sensitive terhadap fluoride
yang bersifat asam
1. Desentisasi
2. Pencegahan karies
Indikasi 3. Untuk gigi sulubg
4. Permukaan proksimal lebih disarankan
1. Membutuhkan jumlah yang sedikit (1/5 dari
gel)
Keuntungan 2. Memiliki toleransi lebih tinggi dibandingkan
gels
Foam Vs FOAM VARNISH

Varnish Caries reduction rate pada anak 41% Caries reduction rate 50-70%

Konsentrasi 12300 ppm Konsentrasi 22600ppm

Durasi 7 hari Durasi 15 menit

10 kali lebih efektif untuk S.Mutans


Tidak efektig untuk S.Mutans

Memiliki tingkat yang lebih tinggi


Tidak berefek bila tertelan dental fluorosis
FLUORIDE GEL & SOLUTION
ACIDULATED PHOSPATE FLUORIDE
 Acidulated phosphate fluoride merupakan salah satu
fluoride topikal yang paling popular. Tersedia dalam
APF bentuk sediaan larutan, gel, varnish, dan foam. Aplikasi
biasanya dilakukan dengan tray polystyrene disposabel.
1) Sediaan Larutan
Kelebihan:
 Penyerapan fluoride setelah aplikasi
larutan APF meningkat

KELEBIHAN  Murah dan mudah dibuat


 Stabil dengan waktu simpan panjang jika
DAN disimpan dalam botol plastic opak

KEKURANGA
Kekurangan:
N  Gigi harus dijaga agar tetap basah dengan
larutan selama 4 menit
 Larutan APF bersifat asam dan rasanya
pahit dan asam
2) Sediaan Gel
 Kelebihan:
 Mudah diterima oleh anak kecil karena rasanya enak
 Mudah diaplikasikan dan dapat kontak secara konstan dengan gigi sehingga tidak butuh reaplikasi
 Sifat thixotropic
 Penurunan karies lebih tinggi dibanding dengan penggunaan larutan

Kekurangan:
 Dapat mengiritasi gingiva yang inflamasi dan karies terbuka, sehingga hanya bisa digunakan setelah
seluru gigi karies direstorasi.
3) Varnish
 Kelebihan:
 Membentuk film protektif yang melindungi gigi dari pengaruh suhu dan bahan kimia
 Jika diaplikasikan dengan benar dan kebersihan mulut baik, varnish dapat bertahan di permukaan gigi
selama beberapa hari

Kekurangan:
 Dibutuhkan kooperasi tinggi dari pasien
4) Foam
 Kelebihan:
 Lebih tidak pekat dibanding gel dan memiliki flow lebih baik, sehingga ion F- dapat bergerak lebih
bebas pada permukaan gigi dan daerah interproksimal
 Densitas total lebih rendah disbanding gel, sehingga menurunkan resiko tertelan dan resiko toksisitas
sistemik

Kekurangan:
 Retensi pada permukaan gigi lebih rendah
PERSIAPAN DAN PROSEDUR APLIKASI

Prosedur Aplikasi:
 Posisikan pasien untuk duduk dengan tegak, dengan kepala sedikit menunduk ke depan agar saliva
berlebih atay fluoride berlebih mengalir kea rah labial
 Jika menggunakan tray, pastikan mengisi tray dengan sesuai (biasanya tidak lebih dari 2.5 ml)
 Gunakan suction selama dan setelah aplikasi
Sediaan Larutan Gel

Jumlah Kandungan 1.23% APF 23% APF

pH= 3 (12300 ppm) pH=4-5 (12300 ppm)

Metode Persiapan -Untuk membuat larutan APF, larutkan -Untuk membuat gel, tambahkan gelling

20mg NaF dalam 1liter asam fosfat agent metil selulosa atau hidroksi etil

(molaritas 0.1m) selulosa pada larutan APF, kemudian pH

-Tambahkan 50% asam hidrofluoride disesuaikan hingga mencapai 4-5

untuk mencapai pH 3 dan konsentrasi F-

1.23%
Teknik Teknik Brudevold (1963) -Lakukan profilaksis dan keringkan gigi

Aplikasi -Lakukan profilaksis dan isolasi kuadran dengan cotton roll -Isi tray U/L dengan gel APF sampai 1/3-1/2 tray

-Larutan/gel APF diaplikasikan secara kontinyu dan berulang -Masukan tray U/L ke dalam mulut dan minta pasien untuk

dengan aplikator kapas menggigit dengan kuat selama 4 menit

-Jaga gigi tetap moist selama 4 menit -Gel thixotropic memiliki viskositas tinggi pada shear rendah dan

-Lewatkan floss melalui tiap embrasure interproksimal untuk viskositas rendah pada shear tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa gel

memastikan permukaan-permukaan tersebut terbasahi. akan menipis dibawah gaya gigit dan lebih mudah terpenetrasi ke

-Ulangi prosedur di atas pada kuadran lain sela gigi. Sebaliknya, jika tidak ada tekanan, gel akan tetap di dalam

-Instruksikan pasien untuk tidak makan, minum, atau berkumur tray dan tidak mengalir ke tenggorokan.

selama 30 menit -Instruksikan pasien untuk tidak makan, minum, atau berkumur

selama 30 menit
Sediaan Varnish Foam

Kandungan 1.23% APF 23% APF

pH= 3 (12300 ppm) pH=4-5 (12300 ppm)

Metode Persiapan Tersedia buatan pabrik Tersedia buatan pabrik

Teknik Aplikasi -Lakukan profilaksis menyeluruh dan keringkan gigi (jangan gunakan -Lakukan profilaksis

kapas untuk isolasi karena varnish lengket dan mudah menempel pada -Isi tray dengan foam sampai ½ penuh atau penuh

kapas) -Biasanya tray RA-RB dimasukkan bersamaan dan dilakukan

-Tempatkan varnis pada brush atau pellet foam selama 4 menit

-Oleskan varnish tipis-tipis pada RB lebih dulu (saliva lebih mudah

terkumpul pada RB) kemudian dilanjutkan pada RA dimulai dari

permukaan proksimal.

-Instruksikan pasien untuk tidak berkumur seharian, tidak makan padat

seharian (diet cair dan semipadat sampai keesokan pagi), tidak sikat gigi

pada hari itu.


Tray yang diisi dengan foam

Aplikasi dengan tray pada pasien.


FLUORIDE GEL & SOLUTION
NEUTRAL NATRIUM FLUORIDE
SODIUM NATRIUM

 Neutral Sodium Fluoride adalah agen aplikasi topikal pertama


yang dipelajari secara independen oleh Knutson dan
Armstrong (1943) dan Bibby (1944). Jenis bahannya
merupakan NaF 2% pH = 7 (9,040 ppm)

• Metode Persiapan
Larutan Naf 2% dapat dibuat dengan melarutkan 20 gram
bubuk Naf dalam 1 liter air suling dalam botol plastik.
Metode aplikasi NaF menurut teknik
Knuston
• Oral prophylaxis
• Pisahkan kuadran atas dan bawah yang berlawanan
dengan cotton roll
• Keringkan gigi secara menyeluruh
• NaF 2% diaplikasikan dengan aplikator kapas dan
dibiarkan mengering pada gigi selama kurang lebih 4
menit. Prosedur ini diulangi untuk kuadran yang tersisa.
• Setelah pengobatan selesai pasien diinstruksikan untuk
menghindari makan, minum atau berkumur selama 30
menit
• Aplikasi ke-2, ke-3, ke-4 diberikan dengan interval
mingguan.
• Rangkaian lengkap empat perawatan direkomendasikan
untuk usia 3,7,11 dan 13 tahun.
Mekanisme kerja NaF

• Ketika NaF diaplikasikan secara topikal, ia bereaksi dengan


kristal hidroksiapetit untuk membentuk CaF2

• konsentrasi F dalam 2% NaF yang menyebabkan produk


kelarutan CaF2 terlampaui dengan cepat dan reaksi cepat
awal ini diikuti dengan penurunan laju yang drastis (choking
off phenomenon).

• Hal ini terjadi karena begitu lapisan tebal CaF2 terbentuk, ia


akan mengganggu difusi F lebih lanjut dari larutan F topikal
untuk bereaksi dengan hidroksiapetit untuk membentuk
hidroksiapetit berfluoride -> membantu dalam remineralisasi
area dekalsifikasi awal sehingga menunjukkan efek
antikaries.
Keuntungan

• Relatif stabil
• Rasa bisa diterima dengan baik oleh pasien.
• tidak menyebabkan iritasi pada gingiva
• tidak menyebabkan perubahan warna pada struktur
gigi
• Rangkaian perawatan tidak diulang dalam interval
tahunan

Kerugian

• Kerugian utama dari penggunaan natrium fluorida


adalah pasien harus melakukan 4 kali kunjungan ke
dokter gigi dalam waktu yang relatif singkat.
FLUORIDE GEL & SOLUTION
STANNOUS FLUORIDE (SNF2)
3x lebih
efektif
dari NaF

Menyebab- Bentuk:
kan staining
dan rasa solusi &
metal SnF gel

2
Ion Sn memiliki
efek inhibitor Kandungan
terhadap Fluor:
asidogenitas dan
pembentukan 8% atau 10%
plak
STANNOUS FLUORIDE

Keuntungan
• Frekuensi prosedur sesuai dengan jadwal recall setahun sekali

Kerugian
• Dalam bentuk larutan: bahan tidak stabil, mengalami hidrolisis
dan oksidasi  mengurangi evektivitas
• Memiliki rasa tidak enak dan tidak bisa ditambahkan agen perasa
• Dapat menyebabkan iritasi pada jaringan, tetapi reversible
• Menyebabkan staining pada gigi  coklat terang
METODE PENGGUNAAN STANNOUS FLUORIDE

Persiapan
bahan

Aplikasi
bahan
PERSIAPAN BAHAN SNF2

PENYIMPANAN PENCAMPURAN

Konteiner 1 kapsul
Bubuk 0,8 Kapsul plastik + 10mL Wadah Dikocok
gr gelatin kedap air plastik sebentar
udara destilasi
APLIKASI SNF2

Daerah harus bebas


Isolasi cotton roll Aplikasi per-
Profilaksis saliva  gunakan
dan keringkan gigi kuadran
saliva ejector

Aplikasikan SnF2
Biarkan gigi Perawatan
yang baru Reaplikasi setiap
lembab selama 4 dilakukan 1x
dicampur dengan 15-30 detik
menit setahun
aplikator cotton
PRODUK-PRODUK YANG
TERBENTUK

Mekanisme Aksi
SnF2

F + enamel Sn (tin) + enamel


Konsentrasi rendah Konsentrasi tinggi Kedua konsentrasi

• Tin- • Tin-tri- • Kalsium


hidroksifosfat fluorofosfat fluoride
Kristal baru  lebih • Larut dalam • Membuat gigi • Bereaksi dengan
saliva  rasa lebih stabil dan HA  fluor
Fluorapatite resisten dibanding metalik tahan terhadap hidroksiapatit
fluorapatite karies
TABEL PERBANDINGAN AGEN TOPIKAL FLUORIDE
Karakteristik NaF SnF2 APF
Persentase 2% 8% 1,23%
Ppm fluoride 9.200 19.500 12.300
Frekuensi aplikasi 4 kali dengan interval 1 atau 2 kali per tahun 1 atau 2 kali per tahun
mingguan pada usia 3, 7,
11, dan 13
Rasa Tawar Tidak dapat diterima Asam
Stabilitas Stabil Tidak stabil Stabil dalam wadah plastik

Pigmentasi gigi Tidak Ya Tidak


Iritasi gingiva Tidak Terkadang dan sementara Tidak
SDF
SILVER DIAMINE FLUORIDE
Silver diamine fluoride (SDF atau Ag(NH3)2F)

Menghentikan
&
Mencegah
‘Ammoniated silver fluoride’
karies
‘Diamine silver fluoride’
‘Silver diamine fluoride’

Silver Lesi karies dentin Arrested caries


 Sterilisasi kavitas
 Lunak  Keras
 Pencegahan karies
 kuning  Hitam
 Desensitasi dentin
 aktif  Mengkilap & halus
Produk - produk

Nama produk %SDF Produsen Negara Bahan Utama Sediaan


Advantage arrest 38% Elevate oral care USA Silver diamine 8-ml
fluoride dropper
bottle
Bioride 38% Dentsply Industrial e Brazil Silver diamine 5-ml
Comercio Ltda fluoride dropper
bottle
Cariostatic 10% Inodon Laboratorio Brazil Silver diamine 5-ml
fluoride dropper
bottle
Cariestop 12%, Biodinamica Quimica Brazil Fluoridic acid silver 5-ml/10-ml
38% e Farmaceutica Ltdda nitrate, ammonia dropper
bottle
Fagamin 38% Tadequim SRL Argentina Silver diamine 5-ml
fluoride dropper
bottle
Fluoroplat 38% NAF Laboratorios Argentina Silver diamine 5-ml
fluoride dropper
bottle
Saforide 38% Toyo Seiyaku Kasei Jepang Silver diamine 5-ml
Co. Ltd. fluoride dropper
bottle
Riva Star 30-35% SDI Dental Limited Australia Unit 1: Silver fluoride, Unit 1:
ammonia
0,05 ml
Unit 2: Potassium Unit 2:
iodine, methacrylates
0,10 ml
Mekanisme (Belum diketahui secara jelas)
 Penurunan demineralisasi Ca10(PO4)6(OH)2 + Ag(NH3)2F  CaF2 + Ag3PO4 + NH4OH
 Meningkatkan remineralisasi
 Menjaga kolagen dari CaF2  Ca2+ + 2F-
degradasi
 Antimikroba pada plak dan Ca10(PO4)6(OH)2 + 2F-  Ca10(PO4)6F2 + 2OH-
biofilm
 Bakterisidal
Fluorapatit Fluorohidroksiapatit
 Meningkatkan kekerasan
mikro (microhardness) lesi
karies Solubilitas rendah

Mengendap

Ag3PO Asam amino dan asam nukleat ↓Metabolisme dan


4
Bakteri reproduksi
Memberi warna hitam
Biokompatibilitas
Tidak ditemukan efek samping mayor

Beberapa anak
STAI IRITASI RINGAN
N PADA MUKOSA

Dentin yang berkaries


Aplikasi vaseline
Tidak estetik

Informed consent Kombinasi


Tidak ada perbedaan signifikan
dengan KI
Keamanan

38% 44800 ppm Fluoride


SDF
255000 ppm
Silver
Fluoride
Silver “Probably Toxic Dose” (PTD)
Dosis letal pada tikus  5 mg/kg
 520mg/kg administrasi oral
 380 mg/kg administrasi subkutan Dewasa
Dewasa Aplikasi F pada 1 gigi → 0,11 mg
Aplikasi silver pada 1 gigi → 0,5 mg
Anak
Anak Aplikasi F pada 20 gigi → 2,2 mg
Aplikasi silver pada 20 gigi → 10 mg BB: 10kg
 2,2 mg/10kg → 0,22mg/kg
BB: 10kg
 10 mg/10kg → 1mg/kg
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
Konsentrasi
• SDF 38% > 12%

Frekuensi aplikasi
• 2 kali setahun > 1 kali setahun

Kebersihan mulut
• Lesi karies yang bersih dari plak  lebih mungkin menjadi arrested walau tidak diberi SDF

Tipe dan permukaan gigi


• Lesi pada anterior lebih mudah terhenti
• Lesi pada smooth surface lebih mudah terhenti

Latar belakang anak


• Faktor sosioekonomi tidak berhubungan dengan kesuksesan  SDF dapat menjadi harapan
PANDUAN KLINIS PENGGUNAAN SDF
1. PERSIAPAN OPERATOR DAN PASIEN
SDF
Tindakan
menyebabkan
pencegahan
staining Gunakan sarung
Staining pada
tangan saat
kulit  hilang
menangani
dalam 1 minggu
larutan

Harus berhati-
Staining pada
hati agar tidak
pakaian sulit
mengenai kulit
dihilangkan
pasien

Lapisi daerah
kerja dengan
lapisan tahan air

Bersihkan Dhama K, Patthi B & Singla A. (2017)


tumpahan
dengan paper
towel atau kasa
2. INFORMED CONSENT

 Menginformasikan akan terjadi staining pada gigi setelah aplikasi


 Adanya kemungkinan dibutuhkan reaplikasi
 Staining pada gigi dapat dihilangkan dengan bur atau instrument, atau dengan restorasi yang opak
Indikasi Kontraindikasi
Pasien Pasien
Resiko karies tinggi Orang tua px
Lesi karies sulit
yg memiliki karies memperhatikan
ditangani
aktif estetika

Sulit kooperatif bila Alergi fluuoride &


perawatan restoratif Gigi silver
Øinflamasi pulpa &
riwayat nyeri
Multipel karis,
spontan Gigi
perlu >1 visit
Lesi karies pada
Akses ke pelayanan permukaan apapun Karies mencapai
restorasi selama bisa diakses pulpa
konvensional sulit u/ aplikasi SDF
PROSEDUR KLINIS Kacamata proteksi,
prtoective coating
Alat & Bahan
(kulit dan bibir)

Hilangkan debris &


plak pd kavitas karies

Mempercepat
Ekskavasi jaringan capai arrested
karies tidak perlu, boleh caries
Mengurangi
dilakukan, keringkan derajat kehitaman

Isolasi (cotton roll atau kassa,


serta saliva ejector), dapat aplikasi
cocoa butter pd gingiva
PROSEDUR KLINIS Kacamata proteksi,
prtoective coating
(kulit dan bibir)

Hilangkan debris &


plak pd kavitas karies

Ekskavasi jaringan Mempercepat capai arrested


karies tidak perlu, boleh caries
Mengurangi derajat kehitaman
dilakukan, keringkan

Isolasi (cotton roll atau kassa,


serta saliva ejector), dapat aplikasi
cocoa butter pd gingiva
Tuangkan SDF solution (1
tetes) pd cawan petri plastik
disposable

Bengkokan micro-applicator,
masukkan ke dalam SDF solution

Buang kelebihan

Aplikasi pada permukaan karies

Oles selama ±1 menit

Buang kelebihan (kassa atau cotton


roll)
Tetap isolasi (min 3 menit) hingga
SDF kering

Ø kontak SDF solution dengan


mukosa di dekat lesi karies

Karies banyak: 1 kuadran/kunjungan.


Ø>1 tetes SDF/kunjungan,

Buang handscoon, micro-applicator dan


bahan-bahan terkontaminasi SDF ke dalam
kantung plastik sampah

Informasi: Ømakan, minum dan berkumur


selama 30 menit
FOLLOW- UP
Follow-up 2-4 minggu setelah perawatan
1. awal u/ cek arrest
Cek warna dan kekeresan

Bila tidak arrested

Reaplikasi

2. Dapat direstorasi

3. Bila tidak direstorasi Reaplikasi biannual


DAFTAR PUSTAKA
AAPD Clinical Practice Guideline. Use of silver diamine fluoride for dental caries management in children and adolescents, including those with special health care needs. Pediatr Dent 2017;39 (5): E135-E145. (Available at: http://www.aapd.org/policies/)

Adair, S. M. 2006. Evidence based use of fluoride in contemporary pediatric dental practice. Pediatric Dentistry. Vol 28(2): 133-142.

Akhavan, S., Saayahpour, S., Momeni, H., & Kharazifard, M. 2017. Effect of fluoride gel and foam on salivary fluoride concentration. Journal of Research in Dental and Maxillofacial Science, 16-22.

Batayneh, O. B. 2009. The clinical applications of tooth mousse and other CPP-ACP products in caries prevention: Evidence-based recommendation. Smile Dental Journal. Vol 4 (1): 8-12.

Cameron, A., Widmer, R. 2013. Handbook of Pediatric Dentistry 4th Edition. Edinburgh: Mosby ELSEVIER.

Dhama, K., Patthi, B., Singla, A. 2017. Topical Fluorides: A Literature Review. Hamburg: Anchor Academic Publishing.

Ganss. C, Schlueter. N, Preiss.S, Klimek.J. 2009. Tooth brushing habits in uninstructed adults -frequency technique, duration and force. Clin Oral Investig. 13:203-8

GC Tooth Mousse Plus. Instruction for Use. GC America Inc.

Imani, M., Safaei, M., Afnaniesfandabad, A., Moradpoor, H., Sadeghi, M., Golshah A., Sharifi, R., Mozaffari, H. 2019. Efficacy of CPP-ACP and CPP-ACPF for prevention and reminieralization of white spot lesions in orthodontic patients: A systematic review of randomized controlled clinical trials. Acta Inform
Med. Vol 27 (3): 193-198.
Leal. S., Takeshita. E. 2019. Pediatric Restorative Dentistry. Brazil: Springer.

Marinho VC, Higgins JP, Sheiham A, Logan S. Fluoride toothpastes for preventing dental caries in children and adolescents. Cochrane Database Syst Rev. 2003. 1:25-32.

Marwah, Nikhil. 2014. Textbook of Pediatric Dentistry, 3rd edition. India: Jaypee Brothers.

Miller, Keane. 2003. Encyclopedia and Dictionary of Medicine, Nursing, and Allied Health, Seventh Edition. Saunders, an imprint of Elsevier, Inc.

Nonong, Y. H. 2011. Penggunaan silver diamine fluoride sebagai bahan antikaries. Prosiding Temu Ilmiah Bandung Dentistry. Vol 8 (6): 39-46.

Song, W., Toda, S., Komiyama, E., Komiyama, K., Arakawa, Y., He, D., & Arakawa, H. 2011. Fluoride retention following the professional topical application of 2% neutral sodium fluoride foam. International Journal of Dentistry, 1-6.

Srivastava, Vinay. 2011. Modern Pediatric Dentistry. India: Jaypee Brothers.

Thierens, L., Moerman, S., Van Elst, C., Vercruysse, C., Maes, P., Temmerman, L., De Roo, N., Verbeeck, R., De auw, G. 2019. The in vitro remineralizing effect of CPP-ACP and CPP-ACPF after 6 and 12 weeks on initial caries lesion. Journal of Applied Oral Science. Vol 27. 1-9.

Welbury, R. R., Duggal, M. S., Hosey, M. T. 2005. Paediatric Dentistry Third Edition. Oxford University Press.
HATUR NUHUN
Google Classroom Departemen Pedodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

MATERI TAMBAHAN

Live @Gmeet 2020


BAGAIMANA STEPHAN CURVE?
Robert Stephan 1943

Konsep pH kritis

STEPHAN CURVE
meal time

Yang, et al. 2015. New Tooth Brushing Campaign about 1-2-3. Int J Clin Prev Dent;11(1):45-50
Bowen, William. 2013. The Stephan Curve revisited. Odontology: 101:2–8.
BAGAIMANA RESIKO FLUOROSIS DARI SIKAT
GIGI?
RESIKO FLUOROSIS DARI PASTA GIGI

Pasta gigi yg tertelan Resiko fluorosis

Usia
<< usia  Kontrol refleks Jumlah F yg tertelan
penelanan belum sempurna Jumlah pasta gigi
Pasta gigi berasa Usia
Berasa > tertelan signifikan
< 6 th periode kritis
perkembangan gigi permanen
0.50 g resiko dental fluorosis
Rekomendasi aman 0.25–0.30 g 20-36 bulan: periode kritis
perkembangan gigi permanen anterior
Ricegrain sized/smear : 1/8 gram
1. Oliveira, etal. 2007. Fluoride Intake by Children at Risk for the Development of Dental Fluorosis: Comparison of Regular Dentifrices and
Flavoured Dentifrices for Children. Caries Res;41:460–466
2.Browne D, Whelton H, O’Mullane D: Fluoride metabolism and fluorosis. J Dent 2005; 33: 177–186
USIA BERAPA ANAK DAPAT MENGGUNAKAN
PASTA GIGI?
USIA MEMULAI MENYIKAT GIGI DGN PASTA GIGI BERFLUORIDE

Perbedaan rekomendasi dari beberapa organisasi:

The Centre for Disease Control and Prevention (CDC) 2 tahun


Australian Research Centre for Population Oral
Health (ARCPOH) 18 bulan

European Association of Pediatric Dentistry (EAPD)

Erupsi gigi pertama


American Dental Association (ADA)
American Academic of Pediatric Dentistry (AAPD)

Jumlah pasta gigi


Kebiasaan berkumur
1. https://www.aapd.org/assets/1/7/HealthySmilesGuidebook.pdf
2. Manikandan, et al. 2011. Ingestion of Fluoride from Dentifrices by Young Children and Fluorosis
Supervisi
of the Teeth – A Literature Review. J Clin Pediatr Dent 36(2): 111–122
SIKAT GIGI TANPA PASTA
ATAU
OBAT KUMUR TANPA SIKAT GIGI,
MANA YANG LEBIH BAIK?
“Dry Brushing” Menyikat gigi tanpa dentifrices

Tujuan:
Menghindari persepsi permukaan gigi terasa halus yang merupakan
efek dari surfactant dentifrices

“Dentifrices tidak meningkatkan efektivitas penghilangan plak secara mekanis”

(Sluijs, et al, 2018)


Obat Kumur

“Bukan merupakan pengganti dari sikat gigi dan flossing


melainkan sebagai tambahan dalam menjaga oral hygiene”

(ADA Science Institute, 2019)

Dental plak: dapat dihilangkan secara mekanis oleh sikat gigi dan flossing

Obat kumur: tidak bisa memberi efek secara mandiri namun dapat menambah
keefektivitasan dari sikat gigi dan flossing

(Boyle, et al., 2014)


Kesimpulan

Sikat gigi tanpa pasta

LEBIH BAIK
dari

Obat kumur tanpa sikat gigi

Sluijs, E., Slot D. E., Hoenderdos, N. L., Weijden, G. A. 2018. Dry brushing: Does it improve plaque removal? A secondary analysis. Int J Dent Hygiene: 1-8.
ADA. 2019. Oral health Topics: Mouthwash (Mouthrinse). Mouthwash (Mouthrinse) (ada.org)
Boyle, P., Koechlin, A., Autier, P. 2014. Mouthwash use and the prevention of plaque, gingivitis and caries. Oral Head and Neck Disease. Vol 20 (1).
BAGAIMANA MEKANISME NAF?
Mekanisme kerja NaF

• Email gigi / Hidroksi apatit /Ca5(PO4)3OH  bisa larut dalam


suasana asam  demineralisasi email  karies

• NaF ⇌ Na+ + F-
• NaF memilikis sifat toksik bila dosis terlalu belebihan.
• Na bisa membantu menurunkan jumlah pertumbuhan bakteri
pada mulut

• Ion F  diikat dengan hidroksi apatit  membentuk kalsium


fluoride/CaF 2 membentuk hidroksi flourapatit (2Ca5 (PO4) 3
F + Ca(OH)2 ) lebih tahan susasana asam  konsentrasi
fluoride meningkat membantu dalam remineralisasi area
dekalsifikasi awal sehingga menunjukkan efek antikaries.
MENGAPA EFEKTIVITAS SNF2 LEBIH BESAR
DIBANDING NAF?
1. Peran ion metal (Sn)

Produk-produk yang terbentuk

Konsentrasi rendah Konsentrasi tinggi Kedua konsentrasi

• Tin- • Tin-tri- • Kalsium


hidroksifosfat fluorofosfat fluoride
• Larut dalam • Membuat gigi • Bereaksi dengan
saliva  rasa lebih stabil dan HA  fluor
metalik tahan terhadap hidroksiapatit
karies

• Kompleks metal + fluoride  menghambat demineralisasi


• Kompleks metal + fluoride  menghasilkan coating yang dapat melawan asam hingga pH 2,2
• Coating yang dihasilkan memiliki tingkat dissolusi yang sangat rendah
2. pH asam meningkatkan pembentukan CaF

pH SnF2 asam
Penetrasi ion
F lebih dalam

Demineralisas
Aplikasi
i enamel

Sumber:

Hove L, et al. 2006. The protective effect of TiF4, SnF2, and NaF on erosion of enamel by hydrochloric acid
i n m e a s u r e d b y wh i t e l i g h t i n t e r f e r o m e t r y. C a r i e s R e s e a r c h ; 4 0 : 4 4 0 - 4 4 3 .

Wiegand A, et al. 2009. Effect of sodium, amine and stannous fluoride at the same concentration and different
pH on in vitro erosion. Zurich Open Repository and Archive .
APAKAH SNF2 MEMILIKI MEKANISME KERJA YANG SAMA DENGAN SDF
(MEMBUAT KARIES MENJADI ARRESTED)? • Meningkatkan
mikrohardness

SDF • Fluorhidroxyapatit

• Fluorhidroxyapatit
• Kekuatan coating

SnF2

Anda mungkin juga menyukai