TOPIKAL FLUORIDE
Pembimbing:
Dr. drg. Meirina Gartika, Sp.KGA (K).
Seminaris:
Wafa Sahilah (160112170019)
Khodijah Syukriyah (160112170064)
Dhani Aristyawan (160112170081) Kania Wulandari (160112170040)
Yosia Christi Vesara (160112170091) Atina Ghina Imaniyyah (160112170092)
Wiana Ariztriani (160112170097)
Zahra Rania (160112170022)
Live @Gmeet 2020
TOPIKAL FLUORIDE
FLUORIDE YANG DIAPLIKASIAKAN SECARA LANGSUNG KE PERMUKAAN GIGI
(Miller, 2003)
F. Dentifrices
F.Toothmousse
Konsentrasi << F. Mouthrinse
Frekuensi >>
F. Gel
Self applied/Home
applied
Topikal Fuoride
Professionally
applied
F. Gel
Konsentrasi >>
Frekuensi << F. Solution
F. Varnish
F. Foam
Home Applied/ Self
Applied
1. Dentifrices - Definisi
DENTIFRICES
dense fricore
Gigi Untuk menggosok/
mengusap
1. Metode termudah
2. Kombinasi mekanik & terapeutik
FUNGSI
Terapeutik Kosmetik
1. menghambat pembentukan karies 1. stain eksternal ringan
2. efek antimikroba 2. membersihkan dan memutihkan
3. menghambat pembentukan kalkulus 3. menghilangkan halitosis
KOMPOSISI
Resiko fluorosis
2. Frekuensi 2x/hari
meningkatkan jumlah
fluoride yang tertinggal
minimal hingga 8 th
Jenis Komposisi
Harian Air
0,05% NaF netral (220 ppm F) Alkohol
Larutan sodium fluoride, phosphoric acid dan Agen perasa
sodium monobasic (200 ppm F) Agen pewarna
Agen pembersih:
Fluoride
Mingguan Astringent
0,2% NaF netral (900 ppm) untuk penggunaan Antimicrobial
mingguan Penetral bau
Kelebihan Kekurangan
Viskositas rendah → mencapai area-area yang Tidak dapat menggantikan pemakaian dentifrices
sulit diakses
INDIKASI KONTRAINDIKASI
Anak >6 tahun karies aktif Anak <6 tahun
Pasien ortodontik Pasien dengan
Pasien hiposalivasi keterbelakangan mental
Pasien yang kesulitan menyikat gigi Anak yang tinggal pada
daerah berfluoridasi atau
Anak yang memiliki masalah medis mendapat suplemen
fluoride
Aplikasi
Fosfat
↑ Remineralisasi
Fluroride
↓ Demineralisasi
Permukaan
Hidroksiapatit
CPP-ACPF Fosfat
+
Fluorapatit
↑ Remineralisasi
Kalsium
Remineralisasi
CPP- CPP-
ACPF ACP
APLIKASI
Keluarkan Tooth Mousse sebesar kacang polong pada jari yang bersih
Aplikasikan pada seluruh gigi menggunakan jari yang bersih dan ratakan dengan lidah.
Bantu dengan sikat interproksimal atau dental floss
Biarkan pada gigi minimal selama 3 menit dan hindari meludah atau menelan. Semakin
lama tooth mousse dan saliva bertahan dalam mulut, hasil akan semakin efektif
Buang kelebihan. Hindari berkumur, makan dan minum dalam 30 menit setelah aplikasi
FLUORIDE GEL STANNOUS FLUORIDE
STANNOUS FLUORIDE GEL
Setelah penemuan NaF,
Semua menghasilkan
Stannous fluoride pada berbagai macam senyawa
beberapa manfaat
awal 1950-an menempati fluorida telah dicobakan
kariostatik tetapi SnF2
peran penting dalam seperti Kalium, Timbal,
ditemukan tiga kali lebih
kedokteran gigi preventif. Silikon, Timah dan
efektif daripada NaF.
Zirkonium.
Marwah, N. and Prabha K, V. (2019) Textbook Of Pediatric Dentistry. 3rd Ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers.
STANNOUS FLUORIDE GEL
Beberapa gel dan foam dapat
Self-applied fluoride gels
Produk Glycerin-based SnF2 diaplikasikan sendiri oleh
pada awalnya dikembangkan
(bukan gel sepenuhnya) telah pasien di rumah dengan
untuk aplikasi khusus
tersedia dengan konsentrasi bantuan sikat gigi, tetapi
menggunakan custom mouth
1000 ppm F konsentrasi fluorida dalam
trays.
produk ini jauh lebih rendah.
Adair, S. M. (2006) ‘Evidence-based Use of Fluoride in Contemporary Pediatric Dental Practice.’, Pediatric Dentistry, 28(2), pp. 133–142.
Dhama, K., Patthi, B. and Singla, A. (2017) ‘Topical Fluorides - A Literature Review’.
REKOMENDASI PENGGUNAAN
Dhama, K., Patthi, B. and Singla, A. (2017) ‘Topical Fluorides - A Literature Review’.
Perawatan stannous
fluoride (SnF2) di
rumah dapat
Telah dimasukkan
dilakukan
kedalam larutan
menggunakan gel Penggunaan
Stannous fluoride gel saliva sintesis pada
SnF2 yang dioleskan pada
0,4% juga terbukti pasien kanker pasca
mengandung permukaan gigi yang
efektif dalam radiasi untuk
metilselulosa dan kering menggunakan
mencegah karies pada mencegah terjadinya
gliserin yang cotton bud (sesuai
akar gigi karies karena
digunakan untuk instruksi pabrik)
produksi saliva yang
remineralisasi white
kurang
spot dan lesi
hipomineralisasi
enamel
Flouride Varnish
merupakan suatu bahan
Flouride Varnish
yang melekat ke
mengandung 5% sodium
permukaan gigi, berwarna
flouride atau 22.600 ppm
kuning, semi liquid, berisi
flouride resin
APLIKASI
FLOURIDE VARNISH
Tidak memerlukan
waktu yang lama
Cepat kering untuk menunggu
makan dan minum
setelah aplikasi
KERUGIAN PENGGUNAAN FLOURIDE VARNISH
Efek estetika yang
buruk karena lapisan Perubahan warna
kuning tertinggal pada sementara pada gigi
gigi selama beberapa setelah aplikasi pernis
jam setelah aplikasi
Flouride Varnish
mungkin berpengaruh
pada stabilitas warna
bahan restorasi
FLUORIDE FOAM
1. Konsentrasi fluoride sama dengan gel
12300ppm
2. Infiltrasi 4 menit
Fluoride 3. Memiliki infiltrasi fluoride lebih dalam dan
memiliki retensi yang lebih lama dalam saliva
Foam (NaF) 4. Mengurangi 25% caries pada remaja dan
dewasa (moderate to high risk)
5. Mengurangi 41% caries pada anak (moderate
to high risk)
Fluoride Foam
Varnish Caries reduction rate pada anak 41% Caries reduction rate 50-70%
KEKURANGA
Kekurangan:
N Gigi harus dijaga agar tetap basah dengan
larutan selama 4 menit
Larutan APF bersifat asam dan rasanya
pahit dan asam
2) Sediaan Gel
Kelebihan:
Mudah diterima oleh anak kecil karena rasanya enak
Mudah diaplikasikan dan dapat kontak secara konstan dengan gigi sehingga tidak butuh reaplikasi
Sifat thixotropic
Penurunan karies lebih tinggi dibanding dengan penggunaan larutan
Kekurangan:
Dapat mengiritasi gingiva yang inflamasi dan karies terbuka, sehingga hanya bisa digunakan setelah
seluru gigi karies direstorasi.
3) Varnish
Kelebihan:
Membentuk film protektif yang melindungi gigi dari pengaruh suhu dan bahan kimia
Jika diaplikasikan dengan benar dan kebersihan mulut baik, varnish dapat bertahan di permukaan gigi
selama beberapa hari
Kekurangan:
Dibutuhkan kooperasi tinggi dari pasien
4) Foam
Kelebihan:
Lebih tidak pekat dibanding gel dan memiliki flow lebih baik, sehingga ion F- dapat bergerak lebih
bebas pada permukaan gigi dan daerah interproksimal
Densitas total lebih rendah disbanding gel, sehingga menurunkan resiko tertelan dan resiko toksisitas
sistemik
Kekurangan:
Retensi pada permukaan gigi lebih rendah
PERSIAPAN DAN PROSEDUR APLIKASI
Prosedur Aplikasi:
Posisikan pasien untuk duduk dengan tegak, dengan kepala sedikit menunduk ke depan agar saliva
berlebih atay fluoride berlebih mengalir kea rah labial
Jika menggunakan tray, pastikan mengisi tray dengan sesuai (biasanya tidak lebih dari 2.5 ml)
Gunakan suction selama dan setelah aplikasi
Sediaan Larutan Gel
Metode Persiapan -Untuk membuat larutan APF, larutkan -Untuk membuat gel, tambahkan gelling
20mg NaF dalam 1liter asam fosfat agent metil selulosa atau hidroksi etil
1.23%
Teknik Teknik Brudevold (1963) -Lakukan profilaksis dan keringkan gigi
Aplikasi -Lakukan profilaksis dan isolasi kuadran dengan cotton roll -Isi tray U/L dengan gel APF sampai 1/3-1/2 tray
-Larutan/gel APF diaplikasikan secara kontinyu dan berulang -Masukan tray U/L ke dalam mulut dan minta pasien untuk
-Jaga gigi tetap moist selama 4 menit -Gel thixotropic memiliki viskositas tinggi pada shear rendah dan
-Lewatkan floss melalui tiap embrasure interproksimal untuk viskositas rendah pada shear tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa gel
memastikan permukaan-permukaan tersebut terbasahi. akan menipis dibawah gaya gigit dan lebih mudah terpenetrasi ke
-Ulangi prosedur di atas pada kuadran lain sela gigi. Sebaliknya, jika tidak ada tekanan, gel akan tetap di dalam
-Instruksikan pasien untuk tidak makan, minum, atau berkumur tray dan tidak mengalir ke tenggorokan.
selama 30 menit -Instruksikan pasien untuk tidak makan, minum, atau berkumur
selama 30 menit
Sediaan Varnish Foam
Teknik Aplikasi -Lakukan profilaksis menyeluruh dan keringkan gigi (jangan gunakan -Lakukan profilaksis
kapas untuk isolasi karena varnish lengket dan mudah menempel pada -Isi tray dengan foam sampai ½ penuh atau penuh
permukaan proksimal.
seharian (diet cair dan semipadat sampai keesokan pagi), tidak sikat gigi
• Metode Persiapan
Larutan Naf 2% dapat dibuat dengan melarutkan 20 gram
bubuk Naf dalam 1 liter air suling dalam botol plastik.
Metode aplikasi NaF menurut teknik
Knuston
• Oral prophylaxis
• Pisahkan kuadran atas dan bawah yang berlawanan
dengan cotton roll
• Keringkan gigi secara menyeluruh
• NaF 2% diaplikasikan dengan aplikator kapas dan
dibiarkan mengering pada gigi selama kurang lebih 4
menit. Prosedur ini diulangi untuk kuadran yang tersisa.
• Setelah pengobatan selesai pasien diinstruksikan untuk
menghindari makan, minum atau berkumur selama 30
menit
• Aplikasi ke-2, ke-3, ke-4 diberikan dengan interval
mingguan.
• Rangkaian lengkap empat perawatan direkomendasikan
untuk usia 3,7,11 dan 13 tahun.
Mekanisme kerja NaF
• Relatif stabil
• Rasa bisa diterima dengan baik oleh pasien.
• tidak menyebabkan iritasi pada gingiva
• tidak menyebabkan perubahan warna pada struktur
gigi
• Rangkaian perawatan tidak diulang dalam interval
tahunan
Kerugian
Menyebab- Bentuk:
kan staining
dan rasa solusi &
metal SnF gel
2
Ion Sn memiliki
efek inhibitor Kandungan
terhadap Fluor:
asidogenitas dan
pembentukan 8% atau 10%
plak
STANNOUS FLUORIDE
Keuntungan
• Frekuensi prosedur sesuai dengan jadwal recall setahun sekali
Kerugian
• Dalam bentuk larutan: bahan tidak stabil, mengalami hidrolisis
dan oksidasi mengurangi evektivitas
• Memiliki rasa tidak enak dan tidak bisa ditambahkan agen perasa
• Dapat menyebabkan iritasi pada jaringan, tetapi reversible
• Menyebabkan staining pada gigi coklat terang
METODE PENGGUNAAN STANNOUS FLUORIDE
Persiapan
bahan
Aplikasi
bahan
PERSIAPAN BAHAN SNF2
PENYIMPANAN PENCAMPURAN
Konteiner 1 kapsul
Bubuk 0,8 Kapsul plastik + 10mL Wadah Dikocok
gr gelatin kedap air plastik sebentar
udara destilasi
APLIKASI SNF2
Aplikasikan SnF2
Biarkan gigi Perawatan
yang baru Reaplikasi setiap
lembab selama 4 dilakukan 1x
dicampur dengan 15-30 detik
menit setahun
aplikator cotton
PRODUK-PRODUK YANG
TERBENTUK
Mekanisme Aksi
SnF2
Menghentikan
&
Mencegah
‘Ammoniated silver fluoride’
karies
‘Diamine silver fluoride’
‘Silver diamine fluoride’
Mengendap
Beberapa anak
STAI IRITASI RINGAN
N PADA MUKOSA
Frekuensi aplikasi
• 2 kali setahun > 1 kali setahun
Kebersihan mulut
• Lesi karies yang bersih dari plak lebih mungkin menjadi arrested walau tidak diberi SDF
Harus berhati-
Staining pada
hati agar tidak
pakaian sulit
mengenai kulit
dihilangkan
pasien
Lapisi daerah
kerja dengan
lapisan tahan air
Mempercepat
Ekskavasi jaringan capai arrested
karies tidak perlu, boleh caries
Mengurangi
dilakukan, keringkan derajat kehitaman
Bengkokan micro-applicator,
masukkan ke dalam SDF solution
Buang kelebihan
Reaplikasi
2. Dapat direstorasi
Adair, S. M. 2006. Evidence based use of fluoride in contemporary pediatric dental practice. Pediatric Dentistry. Vol 28(2): 133-142.
Akhavan, S., Saayahpour, S., Momeni, H., & Kharazifard, M. 2017. Effect of fluoride gel and foam on salivary fluoride concentration. Journal of Research in Dental and Maxillofacial Science, 16-22.
Batayneh, O. B. 2009. The clinical applications of tooth mousse and other CPP-ACP products in caries prevention: Evidence-based recommendation. Smile Dental Journal. Vol 4 (1): 8-12.
Cameron, A., Widmer, R. 2013. Handbook of Pediatric Dentistry 4th Edition. Edinburgh: Mosby ELSEVIER.
Dhama, K., Patthi, B., Singla, A. 2017. Topical Fluorides: A Literature Review. Hamburg: Anchor Academic Publishing.
Ganss. C, Schlueter. N, Preiss.S, Klimek.J. 2009. Tooth brushing habits in uninstructed adults -frequency technique, duration and force. Clin Oral Investig. 13:203-8
Imani, M., Safaei, M., Afnaniesfandabad, A., Moradpoor, H., Sadeghi, M., Golshah A., Sharifi, R., Mozaffari, H. 2019. Efficacy of CPP-ACP and CPP-ACPF for prevention and reminieralization of white spot lesions in orthodontic patients: A systematic review of randomized controlled clinical trials. Acta Inform
Med. Vol 27 (3): 193-198.
Leal. S., Takeshita. E. 2019. Pediatric Restorative Dentistry. Brazil: Springer.
Marinho VC, Higgins JP, Sheiham A, Logan S. Fluoride toothpastes for preventing dental caries in children and adolescents. Cochrane Database Syst Rev. 2003. 1:25-32.
Marwah, Nikhil. 2014. Textbook of Pediatric Dentistry, 3rd edition. India: Jaypee Brothers.
Miller, Keane. 2003. Encyclopedia and Dictionary of Medicine, Nursing, and Allied Health, Seventh Edition. Saunders, an imprint of Elsevier, Inc.
Nonong, Y. H. 2011. Penggunaan silver diamine fluoride sebagai bahan antikaries. Prosiding Temu Ilmiah Bandung Dentistry. Vol 8 (6): 39-46.
Song, W., Toda, S., Komiyama, E., Komiyama, K., Arakawa, Y., He, D., & Arakawa, H. 2011. Fluoride retention following the professional topical application of 2% neutral sodium fluoride foam. International Journal of Dentistry, 1-6.
Thierens, L., Moerman, S., Van Elst, C., Vercruysse, C., Maes, P., Temmerman, L., De Roo, N., Verbeeck, R., De auw, G. 2019. The in vitro remineralizing effect of CPP-ACP and CPP-ACPF after 6 and 12 weeks on initial caries lesion. Journal of Applied Oral Science. Vol 27. 1-9.
Welbury, R. R., Duggal, M. S., Hosey, M. T. 2005. Paediatric Dentistry Third Edition. Oxford University Press.
HATUR NUHUN
Google Classroom Departemen Pedodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
MATERI TAMBAHAN
Konsep pH kritis
STEPHAN CURVE
meal time
Yang, et al. 2015. New Tooth Brushing Campaign about 1-2-3. Int J Clin Prev Dent;11(1):45-50
Bowen, William. 2013. The Stephan Curve revisited. Odontology: 101:2–8.
BAGAIMANA RESIKO FLUOROSIS DARI SIKAT
GIGI?
RESIKO FLUOROSIS DARI PASTA GIGI
Usia
<< usia Kontrol refleks Jumlah F yg tertelan
penelanan belum sempurna Jumlah pasta gigi
Pasta gigi berasa Usia
Berasa > tertelan signifikan
< 6 th periode kritis
perkembangan gigi permanen
0.50 g resiko dental fluorosis
Rekomendasi aman 0.25–0.30 g 20-36 bulan: periode kritis
perkembangan gigi permanen anterior
Ricegrain sized/smear : 1/8 gram
1. Oliveira, etal. 2007. Fluoride Intake by Children at Risk for the Development of Dental Fluorosis: Comparison of Regular Dentifrices and
Flavoured Dentifrices for Children. Caries Res;41:460–466
2.Browne D, Whelton H, O’Mullane D: Fluoride metabolism and fluorosis. J Dent 2005; 33: 177–186
USIA BERAPA ANAK DAPAT MENGGUNAKAN
PASTA GIGI?
USIA MEMULAI MENYIKAT GIGI DGN PASTA GIGI BERFLUORIDE
Tujuan:
Menghindari persepsi permukaan gigi terasa halus yang merupakan
efek dari surfactant dentifrices
Dental plak: dapat dihilangkan secara mekanis oleh sikat gigi dan flossing
Obat kumur: tidak bisa memberi efek secara mandiri namun dapat menambah
keefektivitasan dari sikat gigi dan flossing
LEBIH BAIK
dari
Sluijs, E., Slot D. E., Hoenderdos, N. L., Weijden, G. A. 2018. Dry brushing: Does it improve plaque removal? A secondary analysis. Int J Dent Hygiene: 1-8.
ADA. 2019. Oral health Topics: Mouthwash (Mouthrinse). Mouthwash (Mouthrinse) (ada.org)
Boyle, P., Koechlin, A., Autier, P. 2014. Mouthwash use and the prevention of plaque, gingivitis and caries. Oral Head and Neck Disease. Vol 20 (1).
BAGAIMANA MEKANISME NAF?
Mekanisme kerja NaF
• NaF ⇌ Na+ + F-
• NaF memilikis sifat toksik bila dosis terlalu belebihan.
• Na bisa membantu menurunkan jumlah pertumbuhan bakteri
pada mulut
pH SnF2 asam
Penetrasi ion
F lebih dalam
Demineralisas
Aplikasi
i enamel
Sumber:
Hove L, et al. 2006. The protective effect of TiF4, SnF2, and NaF on erosion of enamel by hydrochloric acid
i n m e a s u r e d b y wh i t e l i g h t i n t e r f e r o m e t r y. C a r i e s R e s e a r c h ; 4 0 : 4 4 0 - 4 4 3 .
Wiegand A, et al. 2009. Effect of sodium, amine and stannous fluoride at the same concentration and different
pH on in vitro erosion. Zurich Open Repository and Archive .
APAKAH SNF2 MEMILIKI MEKANISME KERJA YANG SAMA DENGAN SDF
(MEMBUAT KARIES MENJADI ARRESTED)? • Meningkatkan
mikrohardness
SDF • Fluorhidroxyapatit
• Fluorhidroxyapatit
• Kekuatan coating
SnF2