Anda di halaman 1dari 28

KONSOLIDASI PTM

DALAM PENINGKATAN MUTU


AL ISLAM DAN
KEMUHAMMADIYAHAN

Oleh:

Komisi II
Majlis Diktilitbang PPM
Kh A Dahlan:
-Pd tahun 1911 mendirikan lembaga
pendidikan
-Pd tahun 1912 mendirikan Persyarikatan
Muhammadiyah, kemudian mendirikan
PKU, Panti Yatim, Aisyiyah, dll.
Muhammadiyah mengikuti Nabi
Mummad SAW (Rasul)
Uswah hasanah Muhammadiyah
adalah Rasulullah

Baca QS al-Ahzab (33): 21 Rasul sbg


uswah hasanah
Tugas Rasul?
Diantara tugas Rasul adalah:
 Sbg rahmat bg alam semesta. Baca Qs.
Al-Anbiya (21) ayat 107
 Sbg saksi, pembawa kabar gembira,
pemberi peringatan, penyeru pd Allah,
dan jadi cahaya yg menerangi. Baca
Qs al-Ahzab (33) ayat 45-46
Urgensi AIK?
Sering terdengar ungkapan
mahasiswa, lulusan, dosen dan
karyawan PTM sama saja dengan
PT lain
Muncul tuntutan bahwa mahasiswa,
lulusan, dosen dn karyawan PTM
harus berbeda dari PT lain
Apa Pembedanya?
 Salah satu pembedanya
adalah pada PTM ada AIK (Al
Islam dan
Kemuhammadiyahan)
 Apa AIK sudah menjadi
pembeda dari PT lain?
AIK menjadi pembeda?
 AIK akan bisa menjadi pembeda
dari PT lain, jika AIK tidak terhenti
pada pengetahuan dan
pemahaman (kognitif) ttp sampai
pada penghayatan dlm kehidupan
sehari-hari
Pengertian?
Islam dlm persyarikatan Muhammadiyah
adalah Islam yg berkemajuan dan
bermartabat yg meliputi:
1. Substantif
2. Hollistik
3. Progresif
4. Berdimensi praktis
1. Islam Substantif
Meliputi syariah, hakekat dan makrifat
Selama ini syariah lebih dominan dr
hakekat dan makrifat
Muncul istilah ekonomi syariah,
perbankan syariah, pegadaian syariah,
dst.
2. Islam Holistik
Islam holistik atau komprehensif meliputi:
aqidah, ibadah, muamalah dan akhlak
Syayit Sabik dlm kitab Islamuna tampak
dekat dengan ini
3. Islam Progresif
Islam progresif atau berkemajuan, yaitu
dinul khadharah/ berperadaban
Islam yg berkeadilan, anti diskriminasi,
kesejajaran antara laki-laki dan
perempuan
4. Islam berdimensi praktis
 Sering terdengar ungkapan ilmu
amaliyah, amal ilmiah
 Islam yg memberdayakan, Islam yg
mensejahterakan, Islam yg memajukan
KOMPONEN
PEMBELAJARAN
KOMPONEN
PEMBELAJARAN
Tujuan umum AIK
Terbentuknya manusia
pembelajar yang bertaqwa,
berakhlak mulia, berkemajuan
dan unggul dalam ipteks sebagai
perwujudan tajdid dakwah amar
makruf nahi munkar”

www.themegallery.com
KOMPETENSI MAHASISWA
PEMBELAJAR

BERKEMAJUAN BERTAQWA
UNGGUL DLM
IPTEKS

BERAKHLAK MULIA 17
Misi :
1. Mendidik manusia memiliki
kesadaran bertuhan
2. Membentuk manusia berkemajuan
3. Mengembangkan potensi manusia
4. Membina subyek didik memiliki
kecakapan hidup
5. Membina subyek didik memiliki jiwa,
mencipta...
6. Membentuk kader persyarikatan
www.themegallery.com
3. Membentuk sarjana muslim
sebagai kader persyarikatan
Muhammadiyah yang mampu
beramar makruf nahi munkar
dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
4. Membentuk sarjana muslim
yang berjiwa dan berperilaku
cendekia (ulul albab).
www.themegallery.com
Tujuan Khusus AIK
AIK I: Kemanusiaan dan Keimanan
Membentuk sarjana muslim yang mengenal diri
dan Tuhan, misi, tujuan dan manfaat hidupnya
sebagaimana dituntunkan dalam al-Qur’an dan
as-Sunnah.

AIK II: Ibadah dan Muamalah


Membentuk sarjana muslim yang taat dan benar
dalam beribadah, unggul dalam bermuamalah,
dan bermanfaat bagi masyarakat dan
lingkungan.

www.themegallery.com
AIK III: Kemuhammadiyahan
Membentuk sarjana muslim sebagai kader
persyarikatan Muhammadiyah yang mampu
beramar makruf nahi munkar dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

AIK IV: Islam dan Ilmu Pengetahuan


Membentuk sarjana muslim yang berjiwa dan
berperilaku cendekia (ulul albab).
www.themegallery.com
Model Integrasi Islam dan Ilmu
1.Informatif
2.Konfirmatif
3.Korektif
4.Komparatif
5.Induktifikatif
6.Verifikatif
1. Informatif
Suatu diplin ilmu diperkaya dg
informasi disiplin ilmu lain.
Misalnya ilmu agama yg bersifat
normatif diperkaya dg teori ilmu
sosial atau ilmu alam dan
sebaliknya
2. Konfirmatif
Suatu disiplin ilmu memperoleh
penegasan dr disiplin ilmu lain.
Misalnya teori binnary opposition pd
antropologi memperoleh
konfirmasi dr ilmu agama ttg kaya-
miskin, sukses-gagal, mukmin-
kafir, dan surga-neraka.
3. Korektif
Suatu teori ilmu tertentu
dikoreksi ilmu agama dan
sebaliknya, sehingga ilmu akan
semakin berkembang.
4. Komparatif
Membandingkan teori ilmu tertentu dg
konsep/wawasan agama mengenai
gejala-gejala yg sama.
Misalnya, teori motivasi pd psikologi
dibandingkan dg konsep motivasi yg
dijabarkan dr ayat-ayat al-Qur’an.
5. Induktifikatif
Asumsi-asumsi dasar dari teori ilmiah
dihubungkan dg prinsip-orinsip agama.
Teori mengenai adanya sumber gerak yg
tdk bergerak dr Aristoteles merupakan
contoh dr proses induktifikasi dr
pemikiran sains ke pemikiran agama.
6. Verifikatif
Mengungkapkan hasil penelitian ilmiah
dikaitkan dg kebenaran ayat al-Qur’an.
Misalnya, penelitian ttg efek pengalaman
dzikir terhadap ketenangan perasaan
dihubungkan dg al-Qur’an Surat ar-
Ra’du ayat 28: “...ingatlah, hanya dg
mengingat Allah hati menjadi tenteram”.

Anda mungkin juga menyukai