KEBIDANAN BY. YUNIDA HARYANTI, S.ST., M.KES POKOK BAHASAN METABOLISME BERAT BADAN DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH SISTEM PERNAFASAAN SISTEM PERSYARAFAAN METABOLISME
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh
mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.( Manuaba 2012 ) Metabolisme adalah jumlah keseluruhan reaksi kimia dan fisik dan penggunaan energi dalam tubuh yang menopang dan mempertahankan kehidupan. Sedangkan metabolisme ibu hamil Metabolisme kehamilan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Metabolisme kehamilan
• Metabolisme dibedakan menjadi 2
a. Anabolisme (penyusunan) Anabolisme adalah reaksi-reaksi kimia untuk membentuk kompleks molekul yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan yang disintesis dari zat yang lebih simpel disertai penggunaan energi. b. Katabolisme (pemecahan) meliputi proses kimia untuk memecah kompleks molekul menjadi molekul yang berukuran lebih kecil disertai pelepasan energi • Metabolisme Yang Terjadi Selama Kehamilan - Basal Metabolic rate Pada wanita hamil basal metabolic rate ( BMR) meninggi saat hamil. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin , perkembangan organ kehamilan janin dan persiapan laktasi a. Kalori Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi b. Metabolisme Karbohidrat Seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing dan kadang kala di jumpai glukosuria yang mengingatkan kita pada DM Metabolisme Lemak Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolestrol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. • ·Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil meliputi • Umum 1,5 gr perhari , 30-40 gr untuk membentuk tulang janin • Fosfor rata-rata 2gr dalam sehari • Zat besi , 800 mgr atau 30-50 mgr sehari . Air, ibu hamil memerlukan air sebanyak dan dapat terjadi retensi air. • Asam Alkali Keseimbangan asam alkali sedikit mengalami perubahan konsentrasi alkali : a. Wanita tidak hamil : 155 mEq/liter b. Wanita hamil : 145 mEq/liter c. Natrium serum turun dari 142 menjadi 135 mEq/liter d. Bikarbonat plasma turun dari 25 menjadi 22 mEq/liter • Perubahan Metabolik Sebagian besar penambahan berat selama kehamilan berasal dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstrakulikuler. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg • Selama kehamilan ibu akan menyimpan 30g kalsium yang sebagian besar akan digunakan untuk pertumbuhan janin , jumlah itu diperkirakan hanya 2,5 % dari total kalsium ibu • Zink ( Zn) sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin, beberapa penelitihan berpendapat jika janin kekurangan zink maka akan membuat pertumbuhan janin lambat. Selama kehamilan kadar mineral ini akan dianjurkan asupan mineral ini 73,3-11,3 mg/hari • Asam folat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel dalam sintetis DNA/RNA. Sementara itu, pada ibu-ibu yang mempunyai riwayat anak dengan spina bifida dianjurkan ngonsumsi asam folat sebanyak 4mg/hari sampai usia kehamilan 12 minggu. • Perubahan Metabolisme Pada Masing – Masing Trimester Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3 • Trimester 1 : -setelah haid terlambat kadar diamino eksidae meningkat dari 3-6 satuan dari masa tidak hamil ke 200 satuan dalam masa hamil 2 minggu. Peningkatan ini terjadi karena ada pertumbuhan dan perkembangan dalam rahim. -Plasenta sendiri menghasilkan enzim-enzim untuk oksidasi, reduksi, hidrolisa, -Asam folat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pebelahan sel dalam sintesis DNA. • Trimester 2: • Kadar diamino oksidase ini mencapai puncaknya 400 – 500 satuan pada kehamilan 16 minggu. Kadar alkalinfosfatase meningkat 4 kali lipat dengan wanita tidak hamil. • Trimester 3 : • Basal Metabolisme Rate (BMR) meningkat hingga 15-20% dari semula. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. • Pada trimester ini janin membutuhkan 30 sampai 40 gr kalsium untuk pembentukan tulangnya. • Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter, disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin. • LDL akan mencapai puncaknya pada minggu ke-36, sementara HDL akan mencapai puncaknya pada minggu ke-25 berkurang sampai minggu ke-32 dan kemudian menetap. • Berat badan bertambah : Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama kehamilan, atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,4 kg per minggu. • Pertambahan berat badan ini dapat dirinci sebagai berikut : · Janin : 3 – 3,5 kg · Plasenta : 0,5 kg · Air ketuban : 1 kg · Rahim ± : 1 kg · Timbunan lemak : 1,5 kg · Timbunan protein : 2 kg · Retensi air-garam : 1,5 kg • Akibatnya muncul varises. Vena membesar dan terasa nyeri. Lokasi tersering munculnya adalah betis, paha, tungkai.Cara mengatasinya , yaitu : • Sedikit tinggikan kaki sewaktu berbaring • Jaga agar kaki tidak bersilang • Hindari berdiri atau duduk terlalu lama • Lakukan senam untuk melancarkan peredaran darah BERAT BADAN DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT)
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass
Index (BMI)merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan (Supariasa, 2013). http://gizi.fk.ub.ac.id/wp-cont ent/uploads/2016/09/ERFIII.png • Peningkatan berat badan saat hamil terjadi karena bertambahnya nafsu makan ibu dan meningkatnya hormon progesterone yang dapat meningkatkan pembentukan lemak tubuh, sehingga berat badan ibu hamil secara otomatis akan meningkat. • Untuk mendapatkan berat badan yang optimal saat hamil, ibu perlu mengonsumsi makanan bergizi yang lebih tinggi untuk dapat memenuhi kebutuhan tubuh yang nantinya dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Jadi, berat badan ibu hamil harus meningkat dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin, dan persiapan menyusui. Anjuran total penambahan berat badan selama kehamilan didasarkan pada status gizi ibu sebelum hamil yang diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Berikut anjuran total penambahan berat badan selama kehamilan (kg) berdasarkan IMT sebelum hamil: IMT SEBELUM HAMIL TOTAL PENAMBAHAN BERAT BADAN (kg)
BERAT BADAN KURANG( < 18,5 KG) 12,5-18
NORMAL (18,5-24,9) 11,5-16
BERAT BADAN BERLEBIHAN (25-29,9 KG) 7-11,5
OBESITAS (≥ 30 KG) 5-9
Status gizi ibu hamil adalah keadaan kesehatan ibu hamil yang dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan minuman pada beberapa waktu sebelum hamil. • Status gizi dapat diketahui melalui perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan pengukuran lingkar lengan atas. • 1. Indeks Masa Tubuh IMT = BERAT BADAN( KG) TINGGI BADAN (M) X TINGGI BADAN (M) Kategorikan IMT IMT KATEGORI
KURANG DARI 18,5 (< 18,5) BERAT BADAN KURANG
LEBIH DARI SAMA DENGAN 18,5 NORMAL
SAMPAI KURANG DARI 24,9 (≥ 18,5- < 24,9)
LEBIH DARI SAMA DENGAN 25,0 BERAT BADAN BERLEBIH
SAMPAI KURANG DARI 27,0 (≥ 25 - < 27)
LEBIH DARI SAMA DENGAN 27,0(≥ 27) OBESITAS
DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH • Kehamilan menghasilkan perubahan dalam harga-harga normal berbagai hasil pemeriksaan laboratorium. Perubahan ini terjadi karena : Perubahan fungsi endokrin maternal Tumbuhnya plasenta yang juga berfungsi sebagai alat endokrin. Kebutuhan metabolisme yang meningkat karena pertumbuhan janin. • Jenis Pemeriksaan Nilai mekanisme Hemoglobin Turun sampai 10% Hemodilusi karena kenaikan volume darah Hematokrit Turun sampai 30% Hemodilusi karena kenaikan volume darah Lekosit Naik s.d 15.000 / mm3 Reespon terhadap naiknya kortikosteroid KED Naik s.d 40mm / jam Naiknya fibrinogen, hemodilusi Kalium Turun s.d 3 meq / 1 Alkalosis respirasi Na-Cl Tidak berubah BUN Kreatinin Turun s.d 5-10 mg % Turun s.d 0,3-0,8 mg % Naiknya GFR, hemodilusi Gula darah puasa Batas atas turun s.d 90 mg % Naiknya insulin Gula darah 2 jam post prandial Batas atas naik s.d 145 mg % HPI, estrogen • Plasma Darah • Volume plasma darah mengalami peningkatan, yaitu sebesar 40%. • Peningkatan volume plasma mencapai maksimum pada minggu ke 30 – 34 sampai pada persalinan • Peningkatan volume plasma darah lebih besar dibandingkan peningkatan sel darah merah sehingga terjadi anemia dan peningkatan kadar protein, oleh karena itu kekentalan (viskositas) darah menurun atau terjadi pengenceran dara • Peningkatan plasma darah lebih banyak pada multigravida daripada primigravida. Selain itu lebih meningkat pada kehamilan kembar daripada kehamilan tunggal. Plasma darah ini juga menentukan berat badan lahir. Peningkatan volume plasma lebih sedikit pada pasien dengan aborsi berulang. Tabel Perubahan Hematokrit Non – pregnant 40 – 42 % Minggu ke 20 39 % Minggu ke 30 38 % Minggu ke 40 40 % • Sel Darah Merah (Eritrosit) Pada kehamilan, terjadi peningkatan eritrosit sebesar 18% (tanpa pemberian suplemen Fe) dan meningkat sebesar 30% (dengan pemberian suplemen Fe) dari jumlah normalnya. Peningktan eritrosit mulai pada minggu ke 10 (pada trimester pertama). • Neutrofil • Nilai neutrofil meningkat pada trimester pertama dan terus naik sampai usia kehamilan 30 minggu. • Aktivitas metabolik neutrofil dan fungsi fagositosis meningkat. • Sel Darah Putih (Leukosit) • Selama kehamilan, terjadi kenaikan kadar leukosit dari 7.109 / l (dalam keadaan tidak hamil), menjadi 10.5.109 / l. • Peningkatan ini hampir semuanya disebabkan oleh peningkatan sel PMN (polimorfonuclear). • Limfosit • Jumlahnya tidak berubah, tetapi fungsinya berkurang. • Volume darah meningkat sebesar 30-50%, lebih pada kehamilan multipel. Peningkatan berkorelasi erat dengan berat lahir dan, karena dimulai sejak awal kehamilan, mekanisme pada perubahan dini sistem kardiovaskular ini diperkirakan disebabkan oleh faktor hormon. • Pada awal kehamilan, wanita sering merasa ingin pingsan, yang mengisyaratkan kompensasi fisiologis terhadap kekurangan ini masih belum jelas. • Estrogen merangsang angiogenesis (pembentukan pembuluh darah dan jaringan vaskular baru) dan meningkatkan aliran darah ke jaringan. • Estrogen mempengaruhi distribusi kolagen di tunika media dinding pembuluh besar, meningkatkan sintesis nitrat oksida (vasodilator kuat) dan prostaglandin vasodilatorik serta menghambat pembebasan endotelin-I (vasokontriktor). • Peningkatan volume darah disebabkan oleh meningkatnya plasma dan eritrosit. • Pentingnya peningkatan ini dalam menciptakan kebutuhan besi. • rasio faktor pembekuan dan fibrinogen dan faktor pembekuan yang lain serta penurunan zat fibrinolitik. • Jumlah trombosit sedikit menurun menjelang aterm, tetapi umumnya tetap berada dalam rentang normal. • Hitung trombosit semakin menurun pada kehamilan dengan retardasi pertumbuhan janin, bahkan pada praeklamsia ringan usia hidup trombosit berkurang . • Sintesis antitrombin III (inhibitor fisiologis utama bagi trombin dan faktr Xa) meningkat pada kehamilan sejajar dengan peningkatan volume plasma. • Terjadi peningkatan umum faktor pembekuan, terutama pada akhir kehamilan , seperti dibuktikan pada sindrom von Willebrand (gangguan pembekuan herediter), yang membaik selama kehamilan. Perubahan dalam jumlah faktor pembekuan tampaknya merupakan kompensasi sebagai persiapan persalinan. • Keadaan hiperkoagulabilitas merupakan hal yang optimal bagi persalinan untuk memenuhi kebutuhan pada pemisahan plasenta. • Saat persalinan, pengeluaran darah total dapat mencapai 500ml. • jala fibrin yang terbentuk dari 5- 10% fibrinogen total dalam darah dengan cepat menutup tempat plasenta. • aktivitas fibrinolitik berkurang dan tetap rendah saat persalinan. Aktivitas tersebut pulih ke normal dalam satu jam setelah persalinan;plasenta tersebut menghasilkan inhibitor yang menghambat fibrinolis. • faktor-faktor yang mempengaruhi hemostatis antara lain: 1. Menurunnya jumlah platelet (Trombosit), 2. Meningkatnya jumlah Faktor koagulasi , 3. Penurunan Kadar Protein S, 4. Dan penurunan signifikan aktivitas dari protein C yang teraktivasi dan inhibisi fibrinolisis. • PLATELET(TROMBOSIT) Penurunan jumlah trombosit adalah normal dalam kehamilan,walaupun begitu kebanyakan jumlah trombosit masih dalam batas normal (lebih dari 150 Ribu) pada banyak wanita sehat kurang lebih 10% • Trombositopenia terkadang berhubungan dengan komplikasi dari kehamilan (PRE EKLAMSI berat,HELLP syndome) ,Permasalahan Klinis ataupun gestasional. • Gestasional atau Trombositopenia insidental muncul pada trimester ketiga pada pasien tanpa riwayat trombositopenia berikutnya. Trombositopenia Gestasional Mempunyai insiden tertinggi pada wanita hamil yaitu 81%. Pasien ini tidak menjadi faktor resiko untk terjadinya perdarahan dan tidak ada kontra indikasi untuk dilakukan tindakan perbedahan. • Nilai normal Leukosit 4500-10000 sel/mm3 * Neonatus 9000-30000 sel/mm3 * Bayi sampai balita rata-rata 5700- 18000 sel/mm3 * Anak 10 tahun 4500- 13500/mm3 * ibu hamil rata-rata 6000-17000 sel/mm3, * postpartum 9700- 25700 sel/mm3 Nilai normal hitung jenis • Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel/mm3) • Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm3) • Netrofil batang 3-5% (absolut 150- 500 sel/mm3) • Netrofil segmen 50-70% (absolut 2500-7000 sel/mm3) • Limfosit 25-35% (absolut 1750- 3500 sel/mm3) • Monosit 4-6% (absolut 200-600 sel/mm3)
• FAKTOR KOAGULASI • Selama kehamilan ,konsentrasi dari faktor-faktor
Koagulasi (faktor V, VII, VIII, IX, X, XII, dan Von willebrand) ,dan ristocetin cofactor (RcoA) Meningkat sangat signifikan yang disertai dengan peningkatan konsentrasi vibrinogen plasma, meningkat sampai 600mg/dl atau lebih pada kehamilan lanjut (meningkat 200 % diatas kadar prepregnant).
• INHIBITOR KOAGULASI • Trombomodulin (TM) dan reseptor endotel protein C
(EPCR) adalah reseptor glikoprotein yang diekskresikan oleh permukaan endotel dari pembuluh darah dan trofoblast plasenta, reseptor ini memainkan peranan penting dalam fisiologi jalur protein c sebagai anti koagulan. • TM digunakan sebagai referensi untuk memprediksi adverse event selama kehamilan sangat sulit. Namun, peningkatan kadar Tm secara tiba-tiba dapat mengindikasikan kemungkinan under lying plasenta vascular disorder. • Kadar protein C cenderung sama atau meningkat selama kehamilan sementara kadar protein S menurun • wanita hamil menunjukan bahwa hasil kadr protein C meningkat pada trimester 2 dan menurun pada trimester 3 dan meningkat lagi pada 5 minggu setelah melahirkan dan kembali normal setelah masa laktasi. Namun, semua kadar protein C diatas dalam batas normal • Kadar protein S total menurun sangat progresif sejalan dengan meningkatnya umur kehamilan dikarenakan efek dari estrogen yang menginduksi peningkatan 4B binding protein dan kemungkinan dikarenakan mekanisme lain yang berhubungan dengan perubahan hormonal. • Kadar TF cenderung tetap selama kehamilan normal. TF yang bersirkulasi memainkan peranan penting dalam melindungi wanita hamil dari trombo emboli vena. Disamping meningkatkan pembekuan darah dan status hiperkoagulasi. • pada wanita hamil normal angka kejadian resistensi terhadap APC mencapai 57% . sejalan dengan peningkatan faktor VIII dan penurunan jumlah protein S dan inhibitor protein C teraktifasi. • Perubahan hormonal selama kehamilan atau pemberian obat kontrasepsi oral atau terapi hormonal juga berasosiasi dengan resistensi APC. • Berkurangnya sensitifitas terhadap APC sering dijumpai pda ibu hamil dengan keguguran, preeklamsia dan abruption plasenta. • PERUBAHAN SISTEM KOAGULASI DAN FIBRINOLISIS SETELAH PERSALINAN Peningkatan aktivitas pembekuan darah pada saat persalinan dikarenakan ekspulsion of the plasenta dan pelepasan substansi trombo plastic. Jumlah trombosit rata- rata menurun sedikit pada saat plasenta sudah dikeluarkan dan mulai meningkat pada hari kedua sampai kelima setelah persalinan. • Protein S total akan kembali normal dalam 1 minggu setelah melahirkan • Protein S bebas belum mencapai normal bahkan 5 minggu setelah melahirkan Beberapa wanita masih memiliki masih memiliki kadar protein S dibawah rata-rata normal untuk non-pregnant woman. Sehingga kelihatan belum mencapai normal dalam waktu 8 minggu setelah persalinan. • Puncak dari aktivitas pembekuan darah dan trombosit tampaknya terjadi setelah plasenta dilahirkan. Sedangkan puncak aktivitas fibrinolitik dijumpai pada 3 jam pertama setelah persalinan. SISTEM PERNAFASAAN • Timbulnya keluhan sesak dan pendek nafas. Hal ini disebabkan karena uterus yang tertekan kea rah diagfragma akibat pembesaran rahim.Volume tidal (volume udara yang diinspirasi/diekspirasi setiap kali bernafas normal) meningkat. Hal ini dikarenakan pernafasan cepat dan perubahan bentuk • rongga toraks sehingga O2 dalam darah meningkat Seiring bertambahnya usia kehamilan dan pembesaran rahim, wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas, hal ini disebabkan karena usus tertekan ke arah diafragma akibat dorongan rahim yang membesar. Selain itu kerja jantung dan paru juga bertambah berat karena selama hamil, jantung memompa darah untuk dua orang yaitu ibu dan janin, dan paru-paru menghisap zat asam (pertukaran oksigen dan karbondioksida) untuk kebutuhan ibu dan janin SISTEM PERSYARAFAN Persarafan terutama berasal dari sistem saraf simpatis, tetapi sebagian berasal dari system serebrospinal dan parasimpatis. Sistem parasimpatis pada kedua sisi diwakili oleh n.peluikus, terdiri dari beberapa serabut berasal dari n.sakralis kedua, ketiga dan keempat, neuras ini kemudian melebur ke dalam ganglion servikalis frankenhauser. Sistem simpatis memasuki panggul melalui pleksus iliaka interna bermula dari pleksus aortikus tepat dibawah promontorium sacrum. Setelah berjalan menurun pada kedua sisi, system simpatis juga memasuki pleksus uterovaginalis frankenhauser terdiri dari ganglia berbagai ukuran, tetapi terutama berupa lempengan ganglion besar terletak pada kedua sisi serviks dan tepat diatas forniks posterior disebelah depan rectum. • Cabang-cabang dari pleksus mempersarafi uterus, vesika urinaria, dan bagian atas vagina. Sebagian serabut berujung bebas diantara serabut otot. Sedangkan sebagian lainnya berjalan bersama ateri kedalam endometrium. • Didalam radik n.torasikus XI dan XII terdapat serabut sensorik dari uterus yang meneruskan stimulus rasa sakit dari kontraksi uterus. Ke susunan saraf pusat. Saraf sensorik dari serviks dan bagian atas jalan lahir melintas melalui n.pelvikus menuju n.sakralis II, III dan IV, sedangkan yang berasal dari bagian bawah jalan lahir melintas terutama melalui n.pudensus. • System saraf pusat. wanita hamil sering melaporkan adanya masah pemusatan perhatian, konsentrasi, memori selama kehamilan dan masa nifas awal. Namun, penelitian yang sistematis tentang memori pada kehamilan masih terbatas dan seringkali bersifat anekdot, keenon dkk. (1998) • Secara longitudinal meneliti tentang memori pada wanita hamil dengan kelompok control yang setara, mereka menemukan adanya penurunan memori terkait kehamilan yang terbatas pada trimester ketiga. Penurunan tidak disebabkan oleh depresi, kecemasan, kurang tidur, atau perubahan fisik lain dikaitkan dengan kehamilan. Penurunan memori diketahui hanyalah sementara dan pulih setelah melahirkan. • Mulai sedini sejak usia gestasi 12 minggu dn terus berlanjut hingga 2 bulan pertama pascapartum, wanita mengalami kesulitan untuk mulai tidur, sering terbangun, jam tidur malam lebih sedikit (swain dkk, 1997 ; Lee dkk, 2000), gangguan tidur terbesar terjadi pasca partum dapat menimbulkan kemurungan pascapartum (postpartum blues) atau depresi (Bab 53, hal 1592) TERIMA KASIH