Anda di halaman 1dari 18

STUDY CASE

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


DI RUMAH SAKIT EKA HOSPITAL
PEKANBARU

Oleh :
Nursinta Al Basit, S. Farm (1902066)
Tiara Laras Suci, S. Farm (1902078)
ANGKATAN III
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
01 Tentang Diagnosa Penyakit

02 Studi Kasus

03 Assessment, DRP dan Care Plan

04 Kesimpulan
DBD
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu
penyakit epidemik akut yang disebabkan oleh virus
yang ditransmisikan oleh Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Penderita yang terinfeksi akan memiliki
gejala berupa demam ringan sampai tinggi, disertai
dengan sakit kepala, nyeri pada mata, otot dan
persendian, hingga perdarahan spontan (WHO,
2010).
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Tanpa Syok

• Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air sirup, susu, untuk
mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam, muntah/diare.
• Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini
dapat merangsang terjadinya perdarahan.
• Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang
• Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium (hematokrit, trombosit,
leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam
• Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan secara
bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24–48 jam
sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian cairan.
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue dengan Syok

• Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secara nasal.
• Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.
• Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB secepatnya
(maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-20ml/kgBB/jam maksimal 30
ml/kgBB/24 jam.
• Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan
terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi darah/komponen.
• Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik, tekanan
nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam dan secara
bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium.
• Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam. Ingatlah banyak
kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu banyak daripada pemberian yang terlalu
sedikit.
Hiponatremi
Hiponatremia adalah suatu keadaan dimana kadar
natrium dalam darah kurang dari 136 mmol/L.
Seseorang dikatakan hiponatremia, bila konsentrasi
natrium plasma dalam tubuhnya turun lebih dari
beberapa miliekuivalen dibawah nilai normal (135-
145 mEq/L).
Gejala dan Tanda
Klasifikasi gejala dan tanda hiponatremia menurut tingkat keparahannya terdiri
dari :
1. Cukup Berat : a. Mual tanpa muntah
b. Kebingungan
c. Sakit Kepala
2. Berat : a. Muntah
b. Gagal jantung dan pernafasan
c. Somnolen
d. Kejang
e. Koma

Tata Laksana
Dilakukan pemberian cepat 150 ml infus salin hipertonik 3 % atau setaranya selama 20
menit.
STUDI
KASUS
Identitas Pasien
Assesment DRP dan Care Plan
Assesment DRP dan Care Plan
Assesment DRP dan Care Plan
Assesment DRP dan Care Plan
Assesment DRP dan Care Plan
Kesimpulan
1. Terapi yang diterima pasien sudah rasional, sesuai dengan keluhan yang dialami
pasien.
2. Penggunaan Ibuprofen supp sebaiknya dipertimbangkan kembali untuk diganti dengan
Paracetamol supp karena penggunaan Ibuprofen dapat menyebabkan gastritis tanpa
atau dengan pendarahan.
3. Penggunaan antibiotik taxegram sebaiknya dipertimbangkan kembali untuk diberikan,
karena hasil pemeriksaan laboratorium pasien tidak menunjukkan adanya infeksi yang
disebabkan oleh bakteri.
4. Pemberian Bactesyn disarankan diberikan dengan frekuensi 4 x sehari atau tiap 6 jam
dengan rentang dosis 350 mg – 700 mg per 4 kali dalam sehari (medscape).
Terimakasih

Nursinta Al Basit, S. Farm (1902066)


Tiara Laras Suci, S. Farm (1902078)

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai